Perencanaan untuk peresmian kapal pesiar pun akan dilaksanakan besok, frans sedang bersiap siap untuk keberangkatannya hari ini, pagi itu ia masih sibuk membereskan pakaian yang dimasukkan kedalam koper, selesai dengan beres-beres frans turun kelantai bawah menuju dapur untuk membuat sarapan, pagi ini ia memasak nasi goreng spesial plus telor mata sapi, selesai memasak ia menaruhnya di atas meja makan.
tett,, tett,, tett,,
terdengar suara bunyi bel di depan apartemen, frans berjalan kearah pintu dan membukanya, saat pintu sudah terbuka seorang wanita cantik langsung memeluk tubuh frans, Frans dibuat kaget dengan kedatangan dan pelukan Fanny yang tiba-tiba.
"Fanny,, kenapa sepagi ini kau sudah disini? kau bilang kita akan bertemu di bandara"
Aku sangat kangen dan rindu padamu Frans, jadi aku ingin menemui mu pagi-pagi" ucap Fany enteng, langsung masuk ke dalam apartemen, dan ia mencium aroma wangi nasi goreng "Wah,, wah,, wah,, pagi-pagi sudah ada yang membuat nasi goreng, sepertinya enak,," Fanny duduk dimeja makan dan mengambil sendok, ia menyendok nasi goreng itu..
"Gimana sayang,, enak,,?!
"Hmmm,,, enak sayang, ini enak banget, kok aku jadi laper yaa,,"
"Ya sudah buat kamu saja, kalau kamu suka makan saja nasi goreng nya"
"Tapi kan yank kau belum makan? kau harus sarapan dulu sebelum berangkat ke bandara"
"Tidak usah, kau saja yang makan ya" mengelus lembut kepala fanny
"Ya sudah kita makan berdua ya, aku yang suapin" tawar fanny
Frans tersenyum manis,lalu duduk dikursi makan berhadapan dengan fanny, mereka berdua menikmati nasi goreng bersama.
Selesai dengan sarapan pagi bersama Frans bersiap-siap untuk berangkat ke bandara, Pak Karyo supir kantor Mahesa sudah menunggu di depan apartemen, mereka berdua keluar bersama menuju mobil, pak karyo melajukan mobilnya menuju bandara.
"Mas,, kalau sudah sampai sana kabari aku ya? dan jangan lupa untuk menghubungi aku Mas, awas ajah kalau kau mencari cewek lain di sana" ancam fanny yang bersandar dalam pelukan Frans
Frans Kekeh, menatap wajah fanny lalu mencium keningnya "Tentu saja tidak sayang,," menarik hidung mancung Fani karena gemes "Kau adalah segalanya buat ku, aku sangat mencintai mu"
"Aku juga sangat mencintai mu mas,," jari fanny menyentuh bibir frans yang bervolume, mata keduanya saling bersitatap, saat bibir keduanya sudah menyatu.
"Eheemm,,, " Suara deheman dari pak karyo yang sedang menyetir, dan mengagetkan keduanya hingga frans menegak kan kepala dan mengatur duduknya kembali, ada perasaan canggung dan malu saat mereka kepergok ingin berciuman oleh supir kantor perusahaan Reno.
"Tolong kau jangan bicara pada siapapun apa yang sudah kau lihat tadi, anggap tidak pernah terjadi apa-apa!" kata Frans tegas, mengingatkan.
"Baik Tuan,,,saya paham, tidak akan pernah bocor kemana mana, saya janji,,"
"Bagus! Aku akan meminta bagian keuangan untuk menaikkan gajih mu,,"
"Alhamdulillah,,, Makasih banyak Tuan,,," ucap pak karyo senang.
"Kau harus pegang janjimu Pak! jangan sampai Tuan Reno tahu hubungan aku dan frans"
"Baik Nona,, saya tidak akan mengingkari nya"
"Mas,, sebenarnya aku ingin ikut Kau ke Itali, tapi aku takut Papa curiga kalau aku lngsung bilang mau kesana, sudah pasti tidak di izinkan papa, aku pasti kangen sama kamu mas" ujar fanny sambil memainkan kancing baju Frans
"Sabar donk yank nggak akan lama ko, paling cuma empat hari ajah, doakan aku kembali dengan selamat, Mas tidak ingin kau khawatir sayang" mengelus lembut kepala fanny
"Aku akan sangat merindukan mu mas, hubungi aku kalau sudah sampai sana,,"
"Tentu saja sayang,,," mencium kening fanny kembali.
Mobil sudah sampai di Bandara, frans dan Fani turun dari mobil, pak Karyo membuka bagasi dan mengambil koper frans, mereka masuk ke dalam ruangan bandara.
"Yank sudah sampai sini saja antarnya, sebentar lagi juga aku akan masuk, jaga dirimu baik-baik ya,,,"
Mas besok kak Delena akan di operasi sesar, apa mas sudah tahu?!
"Sudah,,! semalam sebelum berangkat ke itali aku menemui tuan Reno dulu, dia bercerita banyak tentang Nona Delena dan mengambil keputusan untuk melahirkan anaknya secara seasar"
"Do'a kan semoga Anak kak Reno dan kak Delena lahir dengan selamat ya, dan kak Delena kembali sembuh dari komanya"
"Aamin,, tentu saja yank, aku selalu mendoakan yang terbaik untuk klurga Tuan Reno dan Nona Delena,, juga klurga besar Mahesa"
"Mas,,,! Fanny masuk ke dalam pelukan frans, "Aku tidak ingin jauh dari mu,, hiks,, hiks,, Jangan tinggalkan Aku, ingin rasanya ikut dengan mu"
"Haiii,, Kenapa kau menangis, kan aku sudah bilang, tidak akan lama hanya 4 hari di sana" frans mengusap airmata fanny "sudah jangan menangis lagi ya, nanti akunya tidak tega meninggalkan mu disini, aku hanya menjalankan tugas sebagai asisten kakak mu"
Fanny mengangguk sambil melepas pelukannya pada Frans.
Frans memakai kacamata hitam nya, dan tersenyum manis "Jaga dirimu baik-baik sayang" sambil mengacak ngacak pucuk kepala fanny, ia berjalan melangkah mendorong tasnya dengan perasaan sedih dan masuk kedalam ruangan pemberangkatan, melambai kan tangan pada Fanny hingga dirinya hilang dari pandangan wanita yang dicintainya
@@@@
pagi itu seluruh anggota keluarga Mahesa sedang menunggu di ruangan tunggu khusus kelurga, hari ini adalah operasi sesar untuk Delena, Reno yang masih berada di dalam ruangan rawat inap istrinya, pagi itu ia sudah selesai membersihkan diri dan berpakaian rapih, penampilan Reno kini jauh lebih baik daripada biasanya, ia sudah merasa ikhlas untuk operasi sesar yang akan dilakukan pagi ini, Reno berjalan mendekati ranjang istrinya lagi sebelum akhirnya para perawat membawa istrinya keruang operasi.
Reno menatap nanar wajah istrinya, mengelus lembut kepala Delena, perasaan pedih tidak dapat ia hindari walau sudah berusaha untuk tegar, tapi ia tidak sanggup untuk tidak manangis "Sayang,, maaf mas, aku harus ambil keputusan ini,," hiks,, hiks,, isak tangis Reno kembali terdengar lirih "Aku tidak akan biarkan kau dan anak kita menderita lagi" hiks,, hiks,, tangisan Reno semakin dalam, bibirnya bergetar, suaranya parau hampir tidak terdengar, nafasnya sesak seakan susah untuk bernafas, reno sudah tidak sanggup untuk berbicara lagi, Andini mendekat dan melihat anak sulungnya menangis pilu, ia menarik Reno dalam pelukannya.
"Sabar anak ku,,, kau jangan terus bersedih begini,,? dibalik ini semua pasti ada hikmahnya, percaya lah semua akan baik-baik saja" tutur Andini menenangkan Reno dan ikut menangis
Ramon mendekat dan mengelus punggung anaknya "Reno, jadikan laki laki yang kuat, Papa yakin kau bisa melewati semuanya, dulu kau pernah mengalami koma, dan akhirnya kembali lagi pada kami, percaya lah Delena pasti akan kembali lagi padamu juga anaknya, tidak mungkin Delena pergi meninggalkan suami dan anaknya yang baru lahir kedunia, ada kekuatan dan keikhlasan do'a suami dan orang2 tercinta yang akan membawa Delena kembali"
"Terima kasih pah,, doa kan yang terbaik untuk aku dan Delena, agar anak kami lahir dengan selamat"
Ramon dan Andini memeluk tubuh Reno untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan.
🌿🌿🌿🌿🌿
@Bersambung
@ Di part cerita Reno author juga ikut melo😪😪,, kebawa perasaan nulisnya jadi😭🤣
@Yuk ikuti terus kelanjutan nya dan jangan lupa untuk LIKE setelah membaca, bantu Author untuk VOTE/HADIAH sertakan juga KOMENTAR positifnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Yuli Nar
lanjut thour
2024-09-29
0
evi epriatni
hikmahnya kl smp reno ikut ke kapal pesiar, akan mati disana akibat terkena bom yg sdh disiapkan olh para mafia suruhan davina, brarti frans yg jd tumbalnya
2022-08-13
0
Emy Budi
gpp author ikut melo kan jadi tambah bagus ceritanya klw buatnya menghayati lakon hahaha semangat thor
2022-08-11
0