Aroma parfum maskulin menyeruak masuk dalam hidung, membuatku terbangun dan mencari sosok laki-laki yang begitu membuat terbang melayang semalam. Sangat menenangkan. Aku meraba lembut sprei disamping kanan. Mata ini perlahan sedikit terbuka, saat tak merasakan keberadaannya.
Aku memanggilnya lirih, "Rey ...." Dia hanya berdehem.
Mataku membola melihatnya ternyata sudah berpakaian rapi dan kini tubuhnya membungkuk dengan tangan yang sibuk menali sepatunya. Aku terbangun duduk dengan mencrengkram selimut di dada yang hanya menutupi tubuh telanjang ini.
"Ka-kamu mau kemana?" tanyaku terbata-bata. Aku berharap dia tetap disini.
Rey selesai menali sepatunya. Kini dia memandangiku. "Aku pergi dulu," jawabnya santai seperti tanpa dosa.
"Kamu pergi lagi?" Dia mengangguk. "Kamu pergi setelah ...." Aku tak sanggup meneruskan ucapan ini. Rasanya laju air mata tak sanggup ku hentikan.
Mengalihkan pandangan dan segera menyapunya adalah salah satu cara untuk berusaha kuat menghadapi kepergiannya.
"Aku minta maaf." Dia mengecek kopernya yang belum dibongkar kemarin. Lalu menghadapku. "Aku akan segera kembali."
Omong kosong. Aku membuang muka. Rasa perih di bawah sana seperti tak imbang dengan rasa perih di hatiku. Apa ini balasanmu?
Dia mulai menarik kopernya. "Jangan pernah kembali!" teriakku dengan pandangan sedikit buram karena air mata yang berlinang.
Rey menghentikan langkahnya dan menoleh ke arahku. "Kenapa kamu bicara seperti itu?" Cowok itu bodoh apa pura-pura tak tau? Aku membuang muka ke jendela.
Langkah kaki berjalan mendekatiku sangat terdengar. Dia mengelus kepalaku dan seketika ku tepis. Aku tak butuh itu.
"Kamu nangis?" Dengan mendekatkan wajahnya dia bertanya seperti itu padaku. "Masih sakit?" Raut wajah geram aku berikan pada cowok buaya itu.
"Pergi kamu dari kehidupanku!" Aku mendorongnya sampai terjatuh.
"Kenapa kamu bicara seperti itu?" Dahinya nampak berkerut dalam. Dasar cowok tak peka.
"Kamu semalam mengambil semuanya dan sekarang kamu pergi gitu? Enak sekali hidupmu?" teriakku dengan menyapu satu persatu butiran air mata di pipi.
Dia mencoba memegang kedua pipiku, aku tau dia pasti akan merayu. "Dengarkan aku!" Aku lagi-lagi menepis tangannya.
"Pergi sana!" Aku memukul bahunya.
"Aku hanya sebentar ...."
"Dan jangan kembali!" tegasku.
Rey kembali duduk mendekatiku. "Aku janji setelah ini, aku akan terus disini bersamamu!"
"Aku tak butuh janjimu!"
Ponsel di saku celananya tiba-tiba berbunyi. Dia mengambil dengan raut wajah bimbang. Ponsel itu di tempelkan ketelingannya. Siapa yang menelepon? Aku memicingkan mata.
"Iya bentar lagi ...." Hanya itu yang mampu ku dengar. Aku tak peduli. Dia menutup telepon itu dan menaruh ponselnya kembali di saku celananya. Lalu dengan cepat tangannya menarik dompet di saku belakang dan membukanya.
"Ini ada kartu, kamu pakai untuk kebutuhanmu sehari-hari selama aku tak ada disini!" Dia menyerahkan kartu itu padaku. Aku terima lalu membuangnya sembarang arah.
"Hei ...." Dia berteriak sembari melihat jatuhnya kartu itu.
"Kamu pikir aku wanita apa?"
"Kinan, aku tak punya waktu untuk berdebat!" tegasnya. Aku memberi senyum setengah.
"Ya udah pergi dari sini!"
Rey memegangi dahinya. Aku tau dia terluka dengan seruanku. Tapi lebih terluka mana denganku? Setelah mendapatkan semuanya dia pergi begitu saja?
"Dengarkan aku! Aku tetap akan kembali!"
Aku membuang muka dan mencebikkan bibir. Dia mencium puncak kepalaku lalu pergi menarik kopernya keluar kamar seperti tanpa rasa bersalah. Hanya mampu mengutuk kebodohanku semalam.
❤
❤
❤
❤
Nyebelin kamu, kesel deh! 😡 emang hati ini terminal?
Apa pekerjaanmu sebenarnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Rey gak pernah jujur dengan Kinan soal kehidupan nya,Sudah seharusnya dia memperkenalkan Kinan dgn Ortu nya,dan jujur tentang hubungan mereka,Siapa aja yg gak marah,udah kayak jelangkung aja,dtg gak di undang pergi gak di hantar,,
2022-12-13
0
Reza Imam
gandul cinere bang
2022-10-19
0
Selita Awini
klo kinan ngk ngambek pasti ngak kan pamitan sambil cium kening , main pergi aja memang suami ngk peka
2022-09-17
0