Aku Menunggumu

"Rey ...." Aku mengangkat kepala seraya menatapnya. Mungkin hanya dia orang satu-satunya yang kini bisa menolongku. Dia hanya terdiam dengan wajah datar. Suasana menjadi hening. "Kamu masih punya simpanan uang gak?" tanyaku lirih dengan penuh keraguan.

Dia mengerutkan dahi. "Pasti mau hutang 'kan?" Aku mendengus kesal. Sudah tau kenapa menyindir segala. "Yang semalam aja belum dibayar." Dia memicingkan matanya. Aku menatapnya namun dia membuang wajahnya.

Aku tidak punya cara lain. "A-aku akan nurutin kemauanmu yang kemarin."

"Yang mana?" teriaknya yang mampu membuatku kesulitan untuk mengungkapkan.

"A-aku mau ngasih semua ke kamu."

"Bohong." Dia mencebikkan bibirnya.

Aku malu dan menggigiti bibir bawah ini. "Bener. Tapi, kamu mau hargain aku berapa?"

"Astaga, kamu itu udah sah jadi istriku. Masak minta dihargain berapa?" Wajahnya berubah masam.

"Maaf, tapi aku butuh uang!" Aku menunduk pasrah. Jika memang dia tak mau membantu, baiklah mungkin ini jalan takdir Tuhan untuk kehilangan toko kue.

"Ya udah kamu butuh berapa?"

Mataku berbinar mendengarnya. "Bener, kamu mau bantu aku!" Aku meyakinkannya sekali lagi.

"Bilang aja berapa nominalnya!"

"Terserah kamu, mau hargain aku berapa?"

Dia berdecak. "Aku paling benci ya kalau cewek bilang 'terserah'." Rey berdiri meninggalkanku berjalan menuju kamar. Aku salah lagi.

Tak lama kemudian dia kembali. "Nih, tulis sendiri berapa kamu butuh!" Dia memberiku secarik kertas kecil yang sudah ada tanda tangan dibawahnya. Mulutku ternganga. Aku tak sanggup berkata-kata.

Dia kembali duduk di samping kursiku. "Gak mau?" tanyanya sekali lagi.

Aku langsung mengambil cek itu. "Kalau aku tulis dua puluh juta kemahalan gak?"

"Tulis aja kamu perlu berapa?"

Kini aku mampu tersenyum. Tak menyangka Rey punya tabungan sebanyak ini. "Makasih ya Rey."

"Hem," Dia hanya berdehem. Aku meliriknya. Oh, tidak. Aku sudah mempunyai janji padanya. "Dua puluh juta kamu sanggup berapa jam?"

Astaga, jantungku berdegup tak karuan lagi mendengarnya.

"Ini pengalamanku yang pertama, jadi jangan lama-lama. Pasti sakit rasanya. Jadi sebentar aja ya!" Aku mencoba merayunya. Sedikit ngilu rasa di dalam dada.

"Gak bisa, rugi dong aku!"

Aku mendengus kesal. "Ya udah terserah kamu."

"Sampai aku puas pokoknya!"

"Iya-iya terserah kamu!" Aku berdiri dan berjalan lesu ke kamar. Entah kenapa rasanya air mata bercucuran. Sebegitu hinakah aku sekarang? Hanya demi uang aku rela memberikan kesucian pada orang yang tak ku sayang.

Aku duduk di tepi ranjang. Menanti detik-detik yang sangat menegangkan. Tertunduk diam dengan isak tangis yang tak bisa tertahan.

"Ayah ...." Tangisku semakin kencang. Aku melihat Rey sudah berjalan mendekatiku di ranjang.

"Kok nangis. Aku tuh belum nyentuh kamu loh."

Aku menghapus bulir-bulir air yang mengalir di pipi ini. "Maaf!" ucapku seraya meremas-remas tangan.

"Ya udah aku minta sekarang!" gertaknya yang semakin membuatku ketakutan. Aku mengangguk dan perlahan melepas satu persatu kancing baju yang berpautan. "Buka satu kancing aja satu jam, berarti lima kancing bajumu menghabiskan waktu lima jam ya?" sindirnya yang membuat aku bertambah tak sanggup menahan air mata.

Dengan cepat aku membuka kancing baju lainnya. Aku menyerah, pasrah. Dia pantas mendapatkannya. Isak tangisku semakin keras saat aku sudah membuka seluruh kancing ini.

"Tenanglah! Ini hanya sebentar sakitnya!" Ngilu mendengarnya. Dia membuka baju ini dengan tangannya. Aku tak sanggup, dia sudah melihat semua bagian tubuh atasku yang hanya tertutup bra.

Aku malu, menutupi wajah dengan kedua telapak tangan seraya menahan isak tangis yang luar biasa. Aku bahkan tak sanggup menatap wajahnya.

Aku menunggu reaksinya namun dia tak menyentuhku juga. "Udah-udah, pakai bajumu lagi!" Rey tiba-tiba menutupi dada yang terasa dingin ini dengan baju yang terlepas tadi.

Aku terdiam dan meraih baju itu. Apa jangan-jangan dia marah padaku? Mungkin aku terlalu berlebihan. "Rey," panggiku lirih.

"Sssstttt, diam!" Dia berdiri dan menerima telepon yang bergetar sedari tadi.

"Halo Pa ... ya udah iya." Hanya kalimat itu yang aku dengar. Wajahnya berubah masam. "Aku pergi dulu!"

Pergi. Dia mau pergi kemana? Dengan cepat aku memakai baju, mengaitkan kancing yang belum sempurna dan mengejarnya membuka lemari.

"Kamu marah sama aku? Aku minta maaf! Kita bisa lakukan sekarang." Dia seperti tak memperdulikan ucapanku. Tangannya sibuk membereskan baju. "Rey kamu mau kemana?" Aku memegang tangannya. Dia menatapku.

"Aku harus pergi sekarang."

"Kenapa?"

"Ada hal penting yang harus ku lakukan."

Entah kenapa aku gugup tak karuan. "Kamu marah sama aku?" Dia hanya menggelengkan kepala. "Kamu mau pergi selamanya? Kita jadi berpisah?"

Dia berhenti sejenak dari aktivitas memberesi baju-bajunya dan menatapku. Aku menunduk tak mampu membalasnya. "Kamu ingin pisah beneran sekarang?" teriaknya.

Jantungku serasa teremas. "A-aku 'kan belum bayar hutang padamu."

Rey kemudian memegang bahuku. "Aku iklas kasih ke kamu. Jangan pikirkan uang itu!"

Deg

Aku menatap matanya, tak nampak ada keraguan di dalam sana. "Aku akan membayarnya," ucapku lirih. Dia menggelengkan kepala seraya mengaitkan kancing bajuku yang belum sempurna.

"Nanti kalau kamu butuh uang telepon aku saja! Aku pergi dulu."

Dia menarik kopernya dan berjalan menuju pintu rumahku. Tidak, kenapa rasanya ada sakit di dalam dada. Apa dia meninggalkanku untuk selamanya?

"Rey ... apa kamu tak akan kembali kesini?"

Dia menghentikan langkahnya dan menoleh padaku. "Aku akan kembali, tenang saja!" Kini ada sedikit perasaan lega di dalam dada.

"Aku menunggumu!" Entah kenapa aku mengucap kalimat itu. Di dalam sini masih sedikit sesak. Dia hanya menatapku sebelum masuk dalam mobil berwarna hitam itu. Pergi, dia pergi bahkan tak mau mengulur waktu sedikit pun untuk melihatku.

Babang Rey mau kemana? 😭

Author mau pergi ikut kamu juga kalau gitu 😭

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah tau gitu kenapa kuga kamu haris minta imbalan,menolong istri kan memang kewajiban suami,,Kinan juga,mau mau nya negoisasi kek gitu😜

2022-12-12

0

Santika Aprilianti

Santika Aprilianti

mu ikut...

2021-11-27

0

ariyatti

ariyatti

iyuuh jatuh hati sama babang Rey,Aku suka gaya Lo...

2021-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Kosong
2 Tinggal Bersama
3 Dilarang Merokok
4 Nyasar ke makam
5 A Good Kisser
6 Kurang Dua Ratus Ribu
7 Aku Menunggumu
8 Telur Burung Unta
9 Purple
10 Reptilia Yang Menggoda
11 Tunggu Aku Baby
12 Klorofilnya Lupa
13 Tidak Jadi Bocor
14 Melubangi Donat
15 Baju Haram
16 Aku Mencintaimu
17 Jangan Pernah Kembali
18 Pangeran Khayalan
19 Namanya Reyhan
20 Lebih Sakit Terbentur Ujung Meja
21 Cemburu Pada Diri Sendiri
22 Kwetiau
23 Payung Udara
24 Mencari Kalung di Kamar Pangeran
25 Sangat Kecil
26 Kamu Dimana
27 Pangeran Itu Aku
28 Perceraian
29 Dingin
30 Berbuat Baik
31 Kalungku
32 Aku Juga Mencintaimu
33 Vacuum Cleaner
34 Satunya Juga
35 Team Bubur Tanpa Diaduk
36 Kudanil Terbang
37 Membangunkan Leo
38 Dosakah
39 Tak Rela Menjadi Objek Fantasi
40 Mengocok
41 Pilihan
42 Jodoh Dari Papa
43 Kriteria Mantu
44 Pulang
45 Sepatu Bayi
46 Jika Aku Tak Mampu
47 Mengatur Jadwal
48 Baking Soda
49 Kuantitas Dan Kualitas
50 Ingin Pulang
51 Pergi
52 Tak Kunjung Datang
53 Tak Aktif
54 Jangan Tinggalkan Aku Sendiri
55 Menumpahkan Perasaan
56 Dia Datang
57 Ponsel Yang Di Buang
58 Sakit Punggung
59 Maaf Mama
60 Enak Di Kamu Tapi Tidak Di Aku
61 Bawa Perasaan
62 Bayi Besar
63 Acara Pernikahan
64 Sepiring Nasi Yang Hilang
65 Daging Dua Ons
66 Baku Hantam
67 Teman Kecil
68 Bawang Jahat
69 Susu Kotak
70 Rey Kiyoshi
71 Pindah Haluan
72 Batok Kelapa
73 Balik Kanan
74 Kepala Ipin
75 Terperosok
76 Wadah Bekal Yang Selalu Terbuang
77 Sayembara
78 Hilang
79 Kembalikan Uang Suamiku
80 Mitos
81 Ibu dan Adikmu
82 Selalu Salah
83 Diburu Waktu
84 Di Dekat Garis Khatulistiwa
85 Tercubit
86 Adikku Suka Muntah
87 Jalan Kunti
88 Ketemu
89 Nyidam Bertemu Kunti
90 Minta Maaf
91 Semoga Tidak
92 Rumah Sakit
93 Tandai
94 Tujuh Bulan
95 Mobil Yang Tak Asing
96 Si Anak Manja
97 Tinggalkan Aku
98 Panggil Aku Mama
99 Matikan Rokokmu
100 Maaf
101 Laki-laki Itu Spesial
102 Pelan-pelan
103 Kinara
104 Dia Tetap Ibumu
105 Segelas Susu Cokelat Hangat
106 Bangun Kesiangan
107 Aneh
108 Do'a Ibu
109 Meminta Hak Waris
110 Toko Kue
111 Marah
112 Masih Marah
113 Oh Baby
114 Syarat Beli Rumah
115 Pergi Ke Hotel
116 Jr
117 Telah Tiada
118 Tiga Tahun Jr
119 Ayo Move On
120 PROMO Novel My Crazy Husband
121 Teruntuk Yang Kangen Babang Rey
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Rumah Kosong
2
Tinggal Bersama
3
Dilarang Merokok
4
Nyasar ke makam
5
A Good Kisser
6
Kurang Dua Ratus Ribu
7
Aku Menunggumu
8
Telur Burung Unta
9
Purple
10
Reptilia Yang Menggoda
11
Tunggu Aku Baby
12
Klorofilnya Lupa
13
Tidak Jadi Bocor
14
Melubangi Donat
15
Baju Haram
16
Aku Mencintaimu
17
Jangan Pernah Kembali
18
Pangeran Khayalan
19
Namanya Reyhan
20
Lebih Sakit Terbentur Ujung Meja
21
Cemburu Pada Diri Sendiri
22
Kwetiau
23
Payung Udara
24
Mencari Kalung di Kamar Pangeran
25
Sangat Kecil
26
Kamu Dimana
27
Pangeran Itu Aku
28
Perceraian
29
Dingin
30
Berbuat Baik
31
Kalungku
32
Aku Juga Mencintaimu
33
Vacuum Cleaner
34
Satunya Juga
35
Team Bubur Tanpa Diaduk
36
Kudanil Terbang
37
Membangunkan Leo
38
Dosakah
39
Tak Rela Menjadi Objek Fantasi
40
Mengocok
41
Pilihan
42
Jodoh Dari Papa
43
Kriteria Mantu
44
Pulang
45
Sepatu Bayi
46
Jika Aku Tak Mampu
47
Mengatur Jadwal
48
Baking Soda
49
Kuantitas Dan Kualitas
50
Ingin Pulang
51
Pergi
52
Tak Kunjung Datang
53
Tak Aktif
54
Jangan Tinggalkan Aku Sendiri
55
Menumpahkan Perasaan
56
Dia Datang
57
Ponsel Yang Di Buang
58
Sakit Punggung
59
Maaf Mama
60
Enak Di Kamu Tapi Tidak Di Aku
61
Bawa Perasaan
62
Bayi Besar
63
Acara Pernikahan
64
Sepiring Nasi Yang Hilang
65
Daging Dua Ons
66
Baku Hantam
67
Teman Kecil
68
Bawang Jahat
69
Susu Kotak
70
Rey Kiyoshi
71
Pindah Haluan
72
Batok Kelapa
73
Balik Kanan
74
Kepala Ipin
75
Terperosok
76
Wadah Bekal Yang Selalu Terbuang
77
Sayembara
78
Hilang
79
Kembalikan Uang Suamiku
80
Mitos
81
Ibu dan Adikmu
82
Selalu Salah
83
Diburu Waktu
84
Di Dekat Garis Khatulistiwa
85
Tercubit
86
Adikku Suka Muntah
87
Jalan Kunti
88
Ketemu
89
Nyidam Bertemu Kunti
90
Minta Maaf
91
Semoga Tidak
92
Rumah Sakit
93
Tandai
94
Tujuh Bulan
95
Mobil Yang Tak Asing
96
Si Anak Manja
97
Tinggalkan Aku
98
Panggil Aku Mama
99
Matikan Rokokmu
100
Maaf
101
Laki-laki Itu Spesial
102
Pelan-pelan
103
Kinara
104
Dia Tetap Ibumu
105
Segelas Susu Cokelat Hangat
106
Bangun Kesiangan
107
Aneh
108
Do'a Ibu
109
Meminta Hak Waris
110
Toko Kue
111
Marah
112
Masih Marah
113
Oh Baby
114
Syarat Beli Rumah
115
Pergi Ke Hotel
116
Jr
117
Telah Tiada
118
Tiga Tahun Jr
119
Ayo Move On
120
PROMO Novel My Crazy Husband
121
Teruntuk Yang Kangen Babang Rey

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!