Rama merokok di teras rumah. Kopi panas dan pahit menemaninya malam itu.
"Ayah kenapa sendirian?"
Rama memalingkan wajahnya, dengan cepat jarinya menghapus air mata yang sempat menetes di pipi.
"Gerah di dalam"
Anye merasakan udara malam ini sangat dingin. Tidak mungkin kalau ayah Rama merasa gerah.
"Ayah banyak pikiran ya? Apa ayah bertengkar sama mama?"
"Nggak, kapan ayah berantem sama mama?" tanya ayah Rama.
"Dulu ayah pernah kasar sama Mama" Anye mengingat ayah dan mama Dinda bertengkar hebat. Dan itu juga menjadi ketakutan Anye pada sesuatu hingga saat ini.
"Huusstt.. sudah jangan di ingat. Ayah dulu pernah salah dan seumur hidup, ayah tidak akan pernah mengulanginya lagi" ucap sesal ayah Rama.
"Yah.. Anye nggak cinta sama Bang Rinto. Apa menurut ayah Bang Rinto pria yang baik?"
Rama terdiam sejenak. Ia tidak bisa menerka isi hati manusia.
"Ayah nggak bisa menjawabnya. Tapi sebagai seorang pria. Ayah menangkap sikap Rinto sama kamu.. bukan sikap yang jahat. Lebih pada sikap seorang pria yang ingin melindungi wanitanya"
"Tapi Anye bukan siapa-siapa Bang Rinto"
"Sikap Rinto sedang menuju kesana. Meminangmu, lalu menjadikanmu seorang istri" ucap ayah Rama dengan berat.
"Menurut ayah apa cinta bisa tumbuh dengan sendirinya? Saat ini, Anye nggak cinta sama Bang Rinto"
"Suatu saat, kamu akan mengerti. Apa yang bisa mengikat batinmu" Ayah Rama mengusap rambut putrinya.
"Sudah malam, cepat tidur" ucapnya pada putri cantiknya.
***
Siang hari, Anye mendatangi sebuah kampus. Kampus favorit itu juga kampus Seruni. Hari sangat terik dan panas. Saat itu Anye melihat Seruni berboncengan dengan Hengky.
Di parkiran kampus, Hengky menggandeng mesra tangan Seruni.
"Bang Hengky.. Kak Seruni.." sapa Anye.
"Anye.. kamu disini. Kebetulan....." kata Hengky.
"Dek.. kasih undangan pernikahan kita..!!" pinta Hengky pada Seruni.
"Oohh..iya" Seruni pun mencari kartu undangan pernikahannya dengan Hengky lalu memberikannya pada Anye. Dengan tangan gemetar, Anye menerimanya.
"Seruni.. terima kasih banyak ya. Karena kamu.. Abang jadi bisa memantapkan hati" kata Hengky.
"Maksud Abang???" Anye tidak paham dengan maksud Hengky.
"Latihan mengatakan cinta sama kamu membuat Abang lebih lancar dan percaya diri mengatakannya pada Seruni. Akhirnya sekarang Seruni mau jadi istri Abang" jawab Hengky.
Anyelir begitu syok hingga tubuhnya terhuyung. Ia sangat kaget dan terluka setelah tau selama ini ia hanya menjadi bahan praktek Hengky. Pria itu bahkan sama sekali tidak mencintainya.
"Kamu nggak apa-apa dek??" Tak tau sejak kapan. Rinto sudah berada disana dan menyangga tubuh Anye.
"Kenapa Abang jahat. Abang mempermainkan perasaan Anye" ucapnya lirih.
"Kapan Abang mempermainkan perasaan mu?"
"Abang menghujani kata cinta pada Anye setiap hari, setiap hari pula Anye membalasnya penuh harap dan doa, ternyata selama ini Anye hanya bahan eksperimen Abang" ucap Anye terisak, ia sampai tidak kuat menyangga badannya sampai Rinto harus membimbingnya untuk duduk. Kini Anye baru percaya kalau Hengky dan Seruni benar ada hubungan spesial.
"B*****k.. Kalau kamu mau menyakiti hatiku, aku masih bisa terima. Tapi sekarang kamu sudah sakiti hati Anye.. Kelewatan kamu pot" bentak Rinto.
"Aku cintanya sama Seruni, bukan sama Anyelir" jawab Hengky semakin menyesakan dada Anye.
buuugghh....
Rinto menghajar Hengky di tempat. Seruni berteriak histeris karena Rinto memukul Hengky dengan brutal. Hengky yang belum sadar kesalahannya juga membalas Rinto karena mengira Rinto masih mengincar Seruni. Perkelahian tak bisa di hindarkan.
"Aku tidak akan biarkan kamu mengejar Seruni lagi. Dia milikku" ucap Hengky berapi-api.
"Aku tak peduli dengan Seruni mu. Aku menamparmu membalas sakit hati Anyelirku"
Nafas kedua pria itu masih memburu. Mendengar kedua pria itu menyebut nama gadis masing-masing. Hengky memilih pergi menggandeng tangan Seruni mengajaknya pergi jauh dari hadapan Rinto.
Rinto memegang dadanya yang terasa nyeri karena tertendang kaki Hengky. wajahnya memercing kesakitan. Anye berdiri dari duduknya dan mencari tissue di tasnya. Tangan itu membersihkan darah di sela bibir Rinto.
"Kenapa berkelahi? Apa kalau sudah begitu terus akan jadi keren??" ucap Anye dengan wajah masih sembab. Suaranya pun masih serak. Perlahan ia menyentuh pipi Anye.
"Mau jadi istri om Rinto nggak?"
Air mata Anye kembali menetes "Anye maunya di lamar yang indah. Bukan seperti ini" jawab Anye sambil menangis
"Iya nanti Abang lamar. Jawab dulu donk. Mau jadi istri Abang nggak? Gatal sekali nih" Rinto masih memegangi dadanya yang belum reda rasa nyerinya.
"Gatal bang? Nggak sakit?" Anye menghapus air matanya.
"Ya Tuhan.. makhluk langka ini" rasanya Rinto ingin menangis setiap bicara serius dengan si cantik Anyelir.
***
"Rinto sama Hengky berantem??" tanya ayah Rama.
Anyelir mengangguk mendengar keterkejutan ayahnya.
"Karena apa?" tanya Rama.
"Bang Hengky memanfaatkan Anye hanya untuk bahan eksperimen merayu kak Seruni"
"Apaa???" Rama kaget sampai menghempaskan punggungnya ke sofa. Hatinya sebagai seorang ayah merasa sangat geram.
"Jika menurut ayah, Bang Rinto yang terbaik.. Anye menurut apa kata ayah. Anye mau menerima pinangan Abang" ucap Anye mengalah.
"Kamu yakin?" tanya ayah Rama tidak tega mengingat Anye masih sangat kecil. Dua hari lagi usianya baru tujuh belas tahun. Saat ini. KTP pun belum punya. Akan melanggar hukum jika menikahkan anak di bawah umur.
"Insya Allah yah"
Rama memeluk gadis kecilnya yang kini sudah menjadi dewasa.
"Jawablah sendiri pinangannya"
***
Rinto menatap dalam wajah Komandannya. Kini ia berhadapan bukan sebagai atasan dan bawahan melainkan sebagai calon menantu dan calon mertua.
"Kapan kamu akan datang ke rumah saya?" tanya Rama.
"Besok sore. Saya akan datang beserta perwakilan karena keluarga saya tidak ada di Indonesia" jawab Rinto.
"Baiklah.. saya tunggu. Semua keputusan ada di tangan Anyelir"
"Siap..!!"
***
"Lamaran paling ceroboh yang hakiki. Tanpa persiapan matang. Satu regu kamu buat repot. Satu kompi nggak tidur karena persiapan lamaranmu saja. Besar juga nyalimu meminang anak Komandan dengan amburadul" tegur Kapten Arben pada Rinto.
"Tolong lah Bang. Kalau kelamaan bisa di samber orang lah si Anye" wajah Rinto nampak memelas.
"Halah.. ada saja alasan mu kalau sudah kepepet. Sudah ayo jalan..! Jangan sampai telat datangnya. Bisa d walk out sama Om Rama kamu nanti" kata Bang Arben.
Para anggota berbanjar rapi membawa hantaran untuk acara lamaran. Semua sudah akan berjalan. Mata Arben terbelalak saat tanpa sengaja Arben melirik ke bawah.
"Haduuhh.. Rinto. Sepatu kamu mana?? Kenapa pakai sandal WC???" tegur Bang Arben.
"Oohh iya Bang. Saya lupa" Rinto menepuk dahinya.
Seorang anggota sudah berlari kembali mengambil sepatu Rinto. Setelah beberapa saat akhirnya Rinto sudah siap kembali.
Baru beberapa langkah mereka berjalan, Bang Arben bertanya lagi.
"Cincin sudah siap??"
"Joe, mana cincin saya??" tanya Rinto pada Joe.
"Siap.." jawab Joe sambil berlari dan membuka kotak cincinnya.
"Ijin.. Ini Danki.." tanpa di duga Joe tersandung.. Cincin lamaran Rinto untuk Anye jatuh dan menggelinding. Para anggota bingung mengejar benda kecil penentu status Danki mereka.
Malang tak dapat di cegah. Cincin tersebut masuk ke dalam lubang saluran air.
"ASTAGAAAAAA JOOOOOEEEE....!!!!!!!!!! pulang dari sini.. Kamu.. benar-benar saya jadikan perkedel" ucap Rinto nyaris bertanduk.
"Cari sampai dapat..!!!!!!!!" perintah Danki A membuat Bang Arben geleng-geleng kepala. Para anggota pun sibuk mencari cincin keramat milik calon ibu Danki kecil.
"Duuhh ndhuk.. Jangan tolak Abang ya cantik..!!" gumamnya pelan sambil ikut mencari keberadaan si benda peluluh hati.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
Al Fatih
barusan baca kisahnya papa Arben...,, trus ad d selipkan kisahnya bang Rinto,, ketika sudah selesai baca kisahnya papa Arben dan keluarganya,, jadi kangen lagi baca kisahnya papa Rinto dan mama Anye... ,, salah satu kisah yg menyayat hati. konflik yg d buat oleh ka Nara d tiap karyanya,, benar2 d luar perkiraan,, konflik yg ga biasa....,, yg pada akhirnya slalu membutuhkan kesabaran,, keikhlasan dan kelapangan hati yg sangat luas ...,, Good job ka Nara
2024-01-17
1
Al Fatih
scene ngakak nya tetep ad yaa Kaka😅
2023-11-19
0
Nurmila Karyadi
kerreeennn suka crta part 2 inii
2022-06-26
0