Siang ini Rinto sedang mengawasi jalannya tradisi masuk ke dalam Batalyon. Ia memang sebagai orang baru pindahan dari kompi di Jogja. Satu tahun lebih bersama senior killer bernama Arben sudah cukup membuatnya tertular sifat senior yang garang.
"Merayap.. tundukan kepala....!!!!" perintah Rinto pada anggota baru disana.
Dari jauh mata Anye sudah hafal bahwa orang yang berteriak tarik urat tadi adalah Lettu Rinto Dirgantara.. orang yang paling dia benci karena terlalu arogan. Dia turun di kesatrian karena temannya tidak berani mengantarnya masuk sampai dalam asrama.
"Selamat siang mbak Anye..!!" sapa para anggota yang sedang mencari muka untuk medapat perhatian anak komandan markas.
"Siang om.. " jawab Anye dengan senyumnya.
Anye pun melangkah akan melewati barisan anggota yang baru saja tiba dari pendidikan khusus.
"Lewat sana non. Disini ada kegiatan" kata Rinto dengan datar.
Anyelir tak menyahut, ia terus saja melangkah tanpa tau apa yang akan terjadi jika ia menginjak garis tepi kegiatan tradisi masuk Batalyon. Merasa sudah memberi tau bahwa ada bahaya disana.. Rinto cuek saja saat Anye tidak mendengar kata-kata nya.
dooooooorrrr.......
"Hwaaaa.."
Sesuatu meletus membuat Anye terkejut, ia jatuh terjungkal hingga masuk parit.
"Mbak Anye...!!!!" para anggota berlarian menolong Anyelir yang masuk ke dalam parit. Baju seragam sekolah Anye hitam penuh lumpur. Wajahnya pun terkena lumpur tapi tak ada satupun yang berani menertawai anak Komandan Markas mereka.
"Tolong..!!" tangan menggapai meminta tolong. Jarak Anyelir dan Rinto terbilang dekat. Tapi Danki A itu tidak mau menolongnya.
"Kakiku terkilir. Cepat..!!" pintanya sambil berteriak kencang.
"Apa begitu caranya minta tolong pada orang yang lebih tua?????" bentak Rinto.
"Ada apa bro.. suaramu terdengar sampai lapangan samping" tegur Hengky berlarian melihat sesuatu di sekitar gerbang Ksatrian.
"Nggak ada apa-apa. Hanya ada anak kucing rewel sekali" ucapnya dingin.
"Tolong ambilkan saya selang untuk cuci truk Reo..!!!" perintah Rinto pada anggotanya.
"Siap..!!"
Tak lama selang itu terulur sampai ke tangan Rinto.
"Cepat tolong aku..!!!" teriak Anye sekali lagi.
Rinto menyalakan selang penyemprot air bertekanan tinggi. Kekuatannya bahkan bisa menyirami kebun di Batalyon.
"Katakan dengan benar atau kamu akan terpental sekali lagi..!!" ancam Rinto.
Dari atas jendela ruang kerjanya.. Rama bisa melihat keributan itu tapi ia membiarkan saja dengan wajah datar.
"Tolong aku.. kakiku sakit sekali" pinta Anye bernada sedikit lembut tapi masih terdengar keras.
"Lebih lembut lagi..!!! Kamu ini gadis atau toa masjid" tegur Rinto.
"Tolong.. kakiku sakit" pinta Anye sudah lembut. Kakinya sudah sangat sakit karena tertancap di lumpur.
"Nah.. gitu khan enak di dengar..!!" Rinto mengurangi tekanan pada selang air lalu menyemprot badan Anye. Melihat baju seragam sangat tipis jika terkena air.. Rinto mengarahkan anggota agar maju ke depan
"Yang tidak berkepentingan segera jalan jongkok maju ke depan..!!"
Setelah badan Anye bersih dari lumpur, Rinto melepas tali sepatu Anye lalu mengangkat gadis itu keluar dari parit berisi lumpur. Rinto segera membuka seragam luarnya lalu menyampirkan di badan Anye tapi gadis itu membuangnya.
"Saya menutupi tubuhmu agar tidak terlihat pria lain. Disini semuanya pria. Apa kamu mau mereka memandangi tubuhmu yang seperti papan triplek itu?? Tidak ada menariknya saja di pamerkan" gerutu Rinto sambil memungut lagi baju seragam yang di buang Anye lalu menyampirkan lagi ke tubuh gadis itu.
"Terus saja marah sampai bibir om itu bengkak" pekik Anyelir.
Rasanya geram sekali mendengar kata om untuk kedua kali dalam hidupnya. Dulu Vilia dan kini dari mulut anak bawang kesayangan komandan.
"Sejak kapan saya menikah dengan tantemu???" tanya Rinto penuh intimidasi, tangan Rinto terus membersihkan kaki dan sepatu Anyelir yang kotor penuh lumpur.
"Aahh.. sakit..!!"
Rinto melihat luka menganga di lutut Anye dan baru terlihat saat lumpur itu sudah hilang dari tubuhnya.
Anye menggigit kecil bibirnya karena tidak tahan dengan rasa sakit.
"Tunggu disini..!!" Rinto mengambil kotak obat yang tidak jauh dari tempatnya lalu mengobati luka Anye.
"Aawwhh.. sakit.. jangan sentuh" rengek Anye tanpa sadar.
"Mau lukanya atau bibirmu yang saya perban???" tanya Rinto dengan tegas menatap mata Anye.
"Pegang saya kalau sakit..!!" perintah Rinto.
"Aahh.. sakiiiiit" Anye menggelinjang memeluk lengan Rinto dengan erat. Dengan sabar Rinto meniup luka Anye dan mengobati gadis rewel di sampingnya tanpa rasa kesal meskipun Anye mencakarnya.
Tiba saat itu Seruni pulang dari kuliah. Ia pulang ke asrama sebelah melewati Rinto dan Anyelir.
"Anye.. kamu kenapa?" tanya Seruni.
"Terperosok ke parit kak" jawab Anye.
"Assalamualaikum Seruni.." sapa Rinto dengan sangat lembut.
"Wa'alaikumsalam Bang" jawab Seruni dengan nada datar tapi tetap menanggapi Rinto.
Anye membelalakkan mata saat melihat Rinto bisa lembut pada Seruni tapi sama sekali tidak bisa lembut padanya.
"Sini kakak bantu..!" Seruni membantu Anye berdiri tapi nampaknya ia tidak kuat menyangga Anyelir.
"Biar saya saja..!!" Rinto berusaha menolong Anye tapi ternyata Rama sudah ada disana.
"Saya saja.." kata Rama.
"Ayah.. Assalamualaikum.." kata Seruni memberi salam pada ayah Rama.
"Wa'alaikumsalam.. Kenapa sudah pulang dari kuliah?" tanya Ayah Rama.
"Iya yah, dosennya nggak ada" jawab Seruni.
"Oohh begitu. Ayah antar pulang ya..! tapi ayah antar Anye dulu sebentar." Ayah Rama menawari.
"Ijin Dan.. saya mau ke asrama sebelah. Apa mungkin Seruni mau bareng saya?" tanya Hengky.
Seruni menunduk.
"Seruni sama Bang Hengky ya ayah?" pamitnya pada ayah Rama.
"Ya sudah. Hati-hati ya" jawab Ayah Rama.
Kini Ayah Rama melirik Rinto dan Anye secara bergantian.
"Yah.. ayo pulang. Kaki Anye sakit" kata Anye.
Rama berbalik memapah pelan langkah putrinya. Lalu berhenti sejenak.
"Rintoo..!!"
"Siap.. Ijin arahan"
"Terima kasih" ucap Ayah Rama.
"Siap Komandan" jawab Rinto.
***
"Jangan terlalu pecicilan donk dek..!!" Ayah Rama menegur Anye.
"Tapi Om-om itu yang mulai duluan" ketus Anye.
"Anyee..Rinto itu orangnya nggak kasar lho dek..!!" kata Rama.
"Ayah nggak tau aja gimana tadi dia sombongnya bentak aku di depan orang banyak" Anye masih tetap dalam pendiriannya.
"Yakin Rinto yang kasar??" tanya Rama.
"Iya.."
"Sudahlah.. jangan melihat seseorang dari penampilannya.
...
"Kenapa sih ma, ayah bilang begitu" tanya Anye pada Mama Dinda.
"Ayah khan laki-laki. Pasti ayah tau bagaimana sikap dan karakter pria. Kalau ayah bilang dia baik ya pasti baik" jawab Mama Dinda.
"Tapi Abang Ezhar dan Abang Gathan nggak pernah kasar sama Anye ma"
"Itu beda sayang. Kalau Abang Ezhar dan Abang Gathan itu khan sayang dengan adik. Tapi menurut papa sikap Rinto masih wajar saja" jawab Mama Dinda.
"Masa sih ma. Tapi kok aku kesel banget ya sama Om Rinto itu"
"Jangan kelewat kesel atau benci. Kalau jadi cinta kamu sendiri yang repot" jawab Mama Dinda.
***
Keesokan harinya..
Siang bolong saat para siswa pulang sekolah. Anye ikut sebuah Genk motor mengelilingi kota. Sebenarnya ia tidak tau kalau pacarnya ada kelompok Genk motor, tapi karena ia sudah terlanjur 'cinta' dengan kekasihnya itu.. apapun yang diminta sang kekasih pasti ia turuti termasuk tentang uang bahkan tanpa sadar Anye sudah mendanai membeli alat-alat untuk tawuran antar sekolah.
Tepat saat itu satu truk anggota akan mengikuti acara lomba tembak di lapangan Batalyon M.
Dari arah berlawanan ada arak-arakan motor dan mereka saling berboncengan. Saking banyaknya jumlah mereka. Kelompok bocah labil itu tak takut sama sekali berhadapan dengan tentara di hadapannya.
"Bagaimana ini Dan?" tanya Prada Joe.
"Biar saya turun..!" kata Rinto.
"Tapi Dan.. ini bahaya" cegah Prada Joe.
"Kamu laki apa bukan? Turun..!!" perintah Rinto.
Para anggota dan Genk motor itu saling berhadapan. Tak sengaja mata Rinto melihat Anye duduk di atas motor dengan rok pendek.
"Anye.. kenapa kamu ada disini??" tanya Rinto.
"Mau kurve om" jawab Anye dengan polosnya.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
mudahlia
jangan galak galak kalian kl ketemu selalu perang .hati hati ad cinta di dalam kebencian
2023-01-30
0
Happyy
😎😎😎
2022-12-13
0
🍀 chichi illa 🍒
Anye mau apa kamu disini ... mau kurve om 😅😅😅
2022-01-16
0