Telur Ayam Hutan

Satu purnama sudah berlalu, Sang Mpu Barada sudah ada di Bedahulu menjadi utusan Prabu Airlangga meminta hak atas takhta kerajaan. Namun Prabu Udayana ternyata telah memberikan takhta Bedahulu kepada putra keduanya, Marakata. Sebagai gantinya Prabu Airlangga mendapatkan upeti besar tiap tahun dari Bedahulu.

Mendapat jawaban seperti itu, Mpu Barada dan rombongan utusan pamit pulang ke Kahuripan

Sementara pembangunan ibukota baru Kahuripan di Dahanapura sudah berjalan, istana baru sudah memiliki beberapa bangunan inti mengingat banyaknya rakyat yang sukarela bergotong royong mempercepat proses pembangunan. Beberapa pejabat tinggi keraton juga sudah mulai berpindah kediaman di ibukota baru Kahuripan, Dahanapura..

Panji Gunungsari di pindahkan jabatan menjadi bupati Gelang-gelang, daerah penyangga Dahanapura di sebelah selatan. Sementara ibukota Kahuripan baru dipegang Tumenggung Amancanegara, Dyah Adiguna.

**

Sementara itu di Padepokan Padas Putih, nampak Mpu Sakri sedang asyik berbincang dengan murid-murid kesayangan nya..

"Hari ini, aku sudah selesai memberikan ilmu Ajian Sepi Angin kepada kalian.. Meskipun tingkat keberhasilan tidak sama, tapi aku cukup puas dengan pencapaian yang kalian dapatkan"

"Terimakasih kasih guru" , Empat murid Mpu Sakri memberikan hormat

"Anggarawati, aku sudah mengirim surat ke ayahmu, kalau tidak salah mungkin pekan depan sudah ada jawaban darinya", ucap Mpu Sakri pada Dewi Anggarawati.

"Selama disini, pergunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar beladiri dari Watugunung, karna aku sedang ada kerepotan jadi tidak bisa mengajari mu"

"Terimakasih Resi, atas ijin belajar pada Kakang Watugunung" jawab Anggarawati senang

Sementara itu Ratna Pitaloka dan Sekar Mayang cemberut mendengar nya

'Huh dasar putri istana manja, pasti dia memanfaatkan waktu untuk dekat dengan kakang Watugunung' batin Ratna Pitaloka.

"Aku akan menurunkan ilmu ku, Tapak Dewa Api pada kalian.. Masing-masing berdasarkan tingkat tenaga dalam kalian, semakin tinggi keberhasilan dari ilmu ini untuk hidup kalian "

Malam ini ku mulai dari kau Warigalit, sebagai kakak tertua kau mendapatkan giliran lebih dulu"

"Terimakasih guru, murid patuh pada guru" ucap Warigalit semangat..

'Apa boleh buat, walau mereka belum sepenuhnya siap tapi aku tidak bisa menunda menurunkan ilmu kanuragan tingkat tinggi ku.

Aku berlomba dengan waktu' batin Mpu Sakri

Malam itu, Warigalit berlari mengikuti sang guru melesat ke luar padepokan menuju tempat yang sudah di janjikan.

Dengan Ajian Sepi Angin tingkat 5 nya, dia mampu berlari seperti terbang dengan kecepatan tinggi.

Whussss

Jegg

Warigalit sudah sampai di atas batu besar, di samping tebing batu curam

"Sekarang kau akan menerima jurus Tapak Dewa Api, sampai jurus keberapa itu tergantung kemampuan tenaga dalam mu Warigalit"

"Murid mengerti guru" jawab Warigalit

Lalu Warigalit duduk bersila, memusatkan tenaga dalam nya

Resi Mpu Sakri kemudian meletakkan tangan nya diatas kepala Warigalit

Seberkas sinar kemerahan seperti api, keluar dari tangan Mpu Sakri masuk ke tubuh Warigalit

Hawa panas seketika masuk membuat Warigalit berusaha keras untuk menahan nya

Keringat bercucuran dari kening dan tubuh Warigalit, sampai di titik tertentu Mpu Sakri melepas tangannya membuat Warigalit bisa bernafas lega walau hawa panas itu masih terasa ditubuh nya..

Resi Mpu Sakri tersenyum lega

" Kendalikan tenaga dalam mu, jangan kau lawan hawa panas yang masuk"

Pusatkan semua titik lubang tubuh mu bernafas agar tubuh mu bisa menerima"

Huffft

Perlahan hawa panas itu menghilang dari tubuh Warigalit, lalu Warigalit membuka matanya..

Mpu Sakri lega

"Kau mampu sampai tingkat 7 Warigalit, bagus untuk pemuda seusia mu.. Dulu seusia mu aku baru sampai tingkat 5"

"Sekarang kau coba Tapak Dewa Api, hantamkan pada batu itu, jangan semua tenaga mu, cukup separuh nya saja"

Warigalit berdiri, memutar dua tangan didepan tubuhnya, lalu menyilang kan tangan di dada, memusatkan tenaga dalam pada tangan

Seketika muncul sinar kemerahan dari tangan kanannya, Warigalit melompat ke atas dan menghantamkan tangan kanan

Seberkas sinar merah keluar menerabas batu sedang di sisi tebing.

"Dhuarrrr!!

Ledakan dahsyat terjadi

Batu tebing hancur berkeping keping

"Hahahaha bagus Warigalit bagus,

selepas ini kau tinggal menaikkan tingkat tenaga dalam mu agar kau bisa mencapai tingkat 9, tingkat tertinggi dari Ilmu Tapak Dewa Api ini"

"Terimakasih guru, murid akan melakukan perintah guru" ucap Warigalit senang

"Sudah hampir tengah malam, ayo kembali ke Padepokan" ujar Mpu Sakri

Warigalit mengangguk, lantas mereka berdua melesat menembus gelap malam menuju Padepokan Padas Putih...

.

.

.

Esok harinya nya,

Mentari sudah keluar menghangatkan bumi

Kicau burung mulai bersahutan di sekitar Padepokan Padas Putih

"Oah segar sekali rasanya" teriak Dewi Anggarawati sambil memejamkan mata sambil berendam di belik pemandian belakang Padepokan Padas Putih..

"Woy, putri istana mau sampai kapan kau mau berendam di situ! "

Hari ini giliran mu memasak"

Suara itu membuat Dewi Anggarawati membuka matanya

Cihhhhh

'Dasar pengacau'

Kalau bukan adik seperguruannya kakang Watugunung sudah kucakar wajah bengis nya itu'

"Iyaa Kangmbok Pitaloka yang paling ayu, ini aku sudah mau berganti baju" jawab Anggarawati dengan gaya mengejeknya

Ratna Pitaloka mendengus kesal dan segera pergi menuju Padepokan meninggalkan Anggarawati yang tersenyum penuh kemenangan..

Anggarawati segera naik dan berganti baju, seraya membawa keranjang berisi pakaian yang baru di cuci

Saat menaiki tangga menaiki tangga di belakang rumah, tiba tiba Anggarawati terpeleset

Saat hendak jatuh, satu bayangan melesat

tangan kanan nya merangkul pinggang Anggarawati

Uhhhh

Anggarawati seketika tersihir oleh raut wajah lelaki yang menolong nya itu.

'Tetap saja tampan' gumam Anggarawati

Jantung Anggarawati berdetak kencang seraya melingkarkan tangannya ke kepala lelaki itu yang tak lain adalah Panji Watugunung..

Seperti tak sadar, karna terbius oleh ketampanan Watugunung, Anggarawati mencium bibir laki laki pujaan hatinya..

Cup

Panji Watugunung yang juga terbius oleh kecantikan wanita itu tak sempat mengelak saat bibir Anggarawati mendarat sempurna di bibirnya.. Dadanya berdegup kencang sekali

"E-eehh ma-maaf Kakang"

ucap Anggarawati gagap setelah tersadar dari tindakan nya

Wajahnya merah seperti tomat matang, dia malu sekali

Hemmmm

"Iya iya gak apa apa yayi" Watugunung mencoba tenang menghindari kegugupan hati nya

Segera tangan nya melepaskan diri dari tubuh gadis cantik itu

Anggarawati merasa ada sesuatu yang hilang dari tubuhnya

"Maaf kakang, aku minta maaf

janji jangan marah ya" tatap Anggarawati memelas

"Sudah gak papa kog, tapi kamu harus janji dulu"

"Janji apa Kakang? "

"Tak ada orang yang boleh tau soal ini"

jawab Watugunung

"Iya Kakang, Anggarawati janji"

"Ya sudahlah, aku mau berburu ke hutan dulu.. Kau pengen apa? Biar nanti ku carikan"

"Telur ayam hutan kakang"

Panji Watugunung tersenyum karena dia tau apa kesukaan gadis cantik itu dan sudah menduga apa pesanan nya..

"Kakang pergi dulu"

"Hati hati kakang"

Panji Watugunung segera melesat ke hutan di barat Padepokan Padas Putih sambil menenteng busur panah dan golok pendek terselip di pinggang

Begitu masuk hutan, Panji Watugunung melompat ke pohon asem tinggi untuk mencari buruan.. Matanya berbinar melihat telur ayam hutan di balik pohon randu alas yang bolong..

Watugunung segera bergegas menuju pohon randu bolong. Dengan hati hati dia membungkus telur telur ayam hutan itu dengan daun krombang , kemudian memasukkan ke dalam buntalan kain yang ada di punggung nya..

Lalu pemuda tampan itu melesat masuk ke hutan,

Tiba tiba dari arah berlawanan muncul dua bayangan berpakaian hitam

Panji Watugunung segera menyelinap di balik pohon besar

' Siapa mereka? sepertinya bukan anggota Padepokan Padas Putih' batin Watugunung

"Kang Wugu, kenapa kita di suruh kesini lagi?

Bukankah laporan yang kita berikan kemarin sudah lebih dari cukup" sahut lelaki kurus yang berjalan di belakang

"Aku hanya di perintah sesepuh Tangan Setan untuk memeriksa laporan telik sandi yang mengatakan di padepokan itu ada gadis bangsawan" jawab lelaki gempal yang di panggil Wugu tadi

"Sebaiknya kita hati hati Kakang, jangan sampai tugas kita tercium oleh mereka.

Kita sudah dekat Padepokan Padas Putih"

"Aku tau itu Tambir" jawab Wugu

Sementara itu dari balik pohon Panji Watugunung mendengar semua percakapan mereka

'Hemmm jadi ada mata mata di Padepokan Padas Putih'

Seketika Panji Watugunung melompat menghadang mereka

"Berhenti kalian"

*bersambung*

Terpopuler

Comments

Mahayabank

Mahayabank

Yaudah lanjuuuut lagiiieee 👌👌👌/Facepalm/

2023-12-19

1

Mahayabank

Mahayabank

/Good//Good//Good//Ok//Ok/

2023-12-18

1

kresno sumarsono

kresno sumarsono

smpe sini dulu

2023-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan di Kahuripan
2 Mentari di Puncak Gunung
3 Telik Sandi Mapanji Garasakan
4 Belajar Jurus Baru
5 Hadangan Dari Perampok
6 Sepasang Setan Hitam
7 Akuwu Bandar
8 Mpu Barada dari Gunung Penanggungan
9 Sebuah Janji
10 Putri Adipati
11 Petunjuk Dewata
12 Pulang ke Padepokan Padas Putih
13 Cemburu
14 Pemindahan Ibukota Kahuripan
15 Telur Ayam Hutan
16 Rahasia Padepokan Bukit Jerangkong
17 Kejutan untuk Anggarawati
18 Pedang Naga Api dan Tombak Angin
19 Turun Gunung
20 Pernyataan Cinta Sang Putri
21 Gerombolan Bajing Ireng
22 Keputusan Besar
23 Janji di Hutan Serigala
24 Tiga Kembang Desa
25 Wilayah Kadipaten Seloageng
26 Surat untuk Bupati Gelang-gelang
27 Berita Mengejutkan
28 Petuah Calon Mertua
29 Pengungsi dari Kahuripan
30 Sepasang Pendekar Muda
31 Perampok Perbatasan
32 Rahasia
33 Ulah Anggarawati
34 Pangling
35 Pertemuan Yang Diimpikan
36 Selir
37 Mengatasi Penyusup
38 Belajar Berbagi
39 Empat Setan Gunung Kematian
40 Mendapat Gelar
41 Rencana Penyelamatan Dewi Tunjung Biru
42 Perguruan Kalajengking Biru
43 Terkepung
44 Pertempuran Melawan Kalajengking Biru
45 Sudah Ada Tiga
46 Keturunan Darah Biru
47 Pengelana dari Kalingga
48 Melawan Dua Macan
49 Kampung Hantu
50 Kamu Milik Ku Malam Ini
51 Guru Baru
52 Ajian Tameng Waja
53 Berebut Perhatian Panji Watugunung
54 Keributan Pagi Hari
55 Kelompok Setan Darah
56 Akhir Hidup Setan Darah
57 Padepokan Anggrek Bulan
58 Setan Air dan Setan Geni
59 Kekalahan Iblis Abu-abu
60 Pertemuan Tak Terduga
61 Kelabang Koro
62 Gadis Bercadar Hitam
63 Pelayan Panji Watugunung
64 Tugas dari Ayahanda
65 Kelompok Macan Wulung
66 Musnahnya Kelompok Macan Wulung
67 Rencana Pernikahan
68 Pasukan Garuda Panjalu
69 Pemburu Dari Neraka
70 Menangkap Pengkhianat
71 Rajah Kala Cakra Buana
72 Penyergapan
73 Ki Sampar Angin dan Balasambu
74 Putri Akuwu Yang Mengganggu
75 Pernikahan Panji Watugunung dan Dewi Anggarawati
76 Melanjutkan Tugas yang Tertunda
77 Pertarungan Di Bawah Hujan
78 Membasmi Pengacau Pakuwon Randu
79 Teluh Nyi Kolot
80 Utusan Istana Daha
81 Ikatan Kesetiaan
82 Ayu Galuh
83 Tiga Singa Betina
84 Persiapan Penyerbuan Gunung Kematian
85 Bantuan
86 Gunung Kematian
87 Kematian Kelabang Koro
88 Akhir Gunung Kematian
89 Warigalit dan Ratri
90 Malam untuk Dewi Srimpi
91 Ajian Sirep Megananda
92 Situasi Watugaluh
93 Pesanggrahan Siwa Keramat
94 Mengikat Hati Para Selir
95 Kehamilan Dewi Anggarawati
96 Warigalit Bergabung
97 Mata Mata Racun Kembang
98 Hidung Peka Seorang Wanita
99 Membantu Musuhnya Lawan
100 Pembalasan Dendam Dewi Kembang Wengi
101 Kembali ke Gelang-gelang
102 Aku Menunggu Kedatangan mu Kembali
103 Menjadi Pangeran Daha
104 Lurah Perampok
105 Dua Putri Adipati Anjuk Ladang
106 Petaka Bukit Penampihan
107 Tiga Iblis Goa Siluman
108 Sayembara
109 Rencana Busuk Seorang Patih
110 Kau Masih Belum Pantas
111 Warok Suropati
112 Ajian Waringin Sungsang
113 Menuju Tanggulangin
114 Gangguan di Pakuwon Sendang
115 Sepasang Setan Sesat dari Laut Selatan
116 Sepasang Setan Sesat dari Laut Selatan 2
117 Siluman Buaya Gadungan
118 Pelet Nyi Lampet
119 Macan Alas Lodaya
120 Teman Lama Ayah
121 Kerinduan Seorang Istri
122 Perintah
123 Ketegangan Perbatasan
124 Siasat Perang
125 Gejolak Pakuwon Watugaluh
126 Gejolak Pakuwon Watugaluh 2
127 Gejolak Pakuwon Watugaluh 3
128 Watugaluh Jatuh
129 Kemenangan Satu Hari
130 Melawan Paman Guru
131 Selamat Jalan Paman Guru
132 Hadiah
133 Balada Cinta Warigalit
134 Markas Pasukan
135 Gangguan Kecil
136 Kesempatan Dalam Kesempitan
137 Wyuha Karkathakasrenggi
138 Pertempuran Kali Aksa
139 Pertempuran Kali Aksa 2
140 Pertempuran Kali Aksa 3
141 Pertempuran Kali Aksa 4
142 Pilihan
143 Aku Pulang Untukmu
144 Gondho dan Waseso
145 Mundur
146 Tugas Negara Memanggil
147 Memimpin Pasukan Panjalu
148 Membersihkan Pengkhianat Negara
149 Bantuan Yang Tak Pernah Sampai
150 Rasa Malu Sang Perwira
151 Diatas Langit Masih Ada Langit
152 Bara Cinta Rara Sunti
153 Ayu Galuh Hamil
154 Gumbreg dan Juminten
155 Pemimpin Para Istri
156 Ramalan Mpu Soma dari Ranja
157 Kelahiran Putra Pertama
158 Candani, Harsa dan Gentala
159 Wanua Randuombo
160 Guna Guna Palaguna
161 Wahyu Hasta Brata
162 Rencana Besar
163 Tantangan Dari Pendekar Negeri Kulon
164 Menuju Ke Kawali
165 Malam Berdarah di Pelabuhan Halong
166 Sekar Kedaton Kawali
167 Kegelisahan Sang Adipati Paguhan
168 Ketegasan Maharaja Galuh Pakuan
169 Di Bawah Sinar Bulan
170 Sepasang Iblis Gading dari Alas Kemukus
171 Sepasang Iblis Gading dari Alas Kemukus 2
172 Kabur
173 Duta ke Paguhan
174 Ambisi Sang Pangeran Yang Tersingkir
175 Adu Siasat Perang di Padang Setubanda
176 Kejar Adipati Gandakusuma
177 Malam Terakhir Pemberontak Paguhan
178 Adipati Tanpa Mahkota
179 Salah Pilih Lawan
180 Pangeran Jayengrana
181 Yuwaraja
182 Kelompok Serigala Hitam
183 Kelicikan Ranggawangsa
184 Istana Katang-katang
185 Menyamar
186 Penginapan Bunga
187 Para Penyerbu
188 Akhir Riwayat Ranggawangsa
189 Dharma Seorang Ksatria
190 Teman Seperjalanan
191 Enam Malaikat Maut
192 Enam Malaikat Maut 2
193 Ajian Brajamusti
194 Pertarungan Beda Kepentingan
195 Melawan Maharesi Mpu Lingga
196 Si Pembuat Onar
197 Musuh Lama
198 Untuk Rara Sunti
199 Mapanji Jayawarsa
200 Murid Murid Padepokan Padas Putih
201 Berebut Tempat
202 Pralaya Padepokan Padas Putih
203 Pralaya Padepokan Padas Putih 2
204 Pralaya Padepokan Padas Putih 3
205 Membangun Kembali Padepokan Padas Putih
206 Perempuan Bertudung Merah Darah
207 Dendam Sang Istri Muda
208 Ilmu Pangiwa
209 Tenanglah Nyi Polok
210 Upacara Sedekah Dawuhan
211 Tiga Biksu dari Negeri Tiongkok
212 Perburuan
213 Ketegasan Sikap Prabu Samarawijaya
214 Perempuan Berambut Api
215 Pertarungan Di Dermaga Penyeberangan
216 Pengacau
217 Depan Pintu Gerbang Istana Katang-katang
218 Kelemahan dan Kelebihan
219 Masalah Keluarga Warigalit
220 Gerombolan Gagak Merah
221 Gerombolan Gagak Merah 2
222 Centeng
223 Jodoh untuk Dewi Landhep
224 Gadis Pendekar dari Gunung Wilis
225 Adu Pendapat
226 Dewi Ambarwati melawan Rara Sunti
227 Resep Ibu Mertua
228 Di Bawah Sinar Rembulan
229 Ilmu Selaksa Obat Mujarab
230 Macan Kumbang dan Sima Lodra
231 Kisruh Istana Lodaya
232 Kisruh Istana Lodaya 2
233 Kisruh Istana Lodaya 3
234 Menunggu Waktu
235 Laporan Para Bawahan
236 Jebakan
237 Raja Pendekar Dunia Persilatan
238 Ajian Triwikrama
239 Penyulut Awal Perang Besar
240 Rencana Selanjutnya
241 Pasukan Lowo Bengi
242 Pengalaman Perang
243 Kerjasama
244 Serang Mereka!!
245 Sisi Lain Pertempuran
246 Perkemahan Yang Kosong
247 Rencana Penyerbuan ke Kadipaten Matahun
248 Mimpi Yang Sama
249 Pintu Gerbang Timur Kota
250 Butha Agni
251 Kadipaten Matahun Jatuh
252 Titisan Dewa Wisnu
253 Menuju ke Kahuripan
254 Pisau Dewa Terbang
255 Wong Agung Welirang
256 Pedang Naga Api Melawan Tombak Kahyangan
257 Di Barat Hutan Marsma
258 Perang Besar
259 Perang Besar 2
260 Perang Besar 3
261 Pedang Naga Api Melawan Gada Wesi Kuning
262 Akhir Hayat Sang Maharaja Jenggala
263 Titah Sang Putra Mahkota
264 Kembali ke Panjalu
265 Rencana Balas Dendam
266 Perempuan Paruh Baya Berkonde Emas
267 Malaikat Maut
268 Rajapati
269 Kejar Sang Pembunuh
270 Mendung di Istana Daha
271 Adu Domba
272 Murka
273 Empat Orang Penyusup
274 Pelarian Pangeran Suryanata
275 Dalih
276 Keputusan Dewan Mahkota
277 Singgasana Maharaja Jayengrana
278 Calon Putra Ketiga
279 Laporan Telik Sandi
280 Pakaian Penyamaran
281 Persiapan Menuju Kembang Kuning
282 Dewi Kilisuci
283 Buronan
284 Sepasang Pendekar Kapak Emas dari Gunung Mandrageni
285 Perjanjian Sesat
286 Sihir Nyi Suhita
287 Petualangan Terakhir Nyi Suhita
288 Serangan Diam-diam
289 Benteng Pertahanan Prajurit Kembang Kuning
290 Benteng Pertahanan Prajurit Kembang Kuning 2
291 Pengepungan
292 Menagih Janji Nyi Tepasan
293 Serangan Di Kala Fajar
294 Istana Kadipaten Kembang Kuning
295 Titisan Dewa Wisnu
296 Pengkhianat
297 Memburu Pangeran Suryanata
298 Malam Mencekam di Wanua Cenggini
299 Resi Tunggak dan Resi Tunggul
300 Akhir Pelarian Sang Pangeran Durjana
301 Dendam Keturunan Lwaram
302 Reka Daya Mpu Rikmajenar
303 Penyergapan
304 Tepi Hutan Soka
305 Jati Diri Dewi Srimpi
306 Rencana Keji
307 Kebakaran Istana Daha
308 Grepaksenthe dan Perkumpulan Burung Hantu
309 Pemindahan Pusat Pemerintahan Kerajaan Panjalu
310 Perang Tanpa Pertumpahan Darah
311 Sekumpulan Orang Bodoh
312 Tuduhan
313 Pria Bercaping Bambu
314 Perguruan Gunung Semilir
315 Putra Ketiga
316 Ambisi Keturunan Mataram Lama
317 Tanah Sima
318 Kemelut Kadipaten Wengker
319 Bopo, Aku Pulang!
320 Pakuwon Sunggingan
321 Keluarga Adalah Segalanya
322 Menuju Lwaram
323 Senjakala Pakuwon Lwaram
324 Prabu Jitendrakara Parakrama Bhakta
325 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 325 Episodes

1
Kekacauan di Kahuripan
2
Mentari di Puncak Gunung
3
Telik Sandi Mapanji Garasakan
4
Belajar Jurus Baru
5
Hadangan Dari Perampok
6
Sepasang Setan Hitam
7
Akuwu Bandar
8
Mpu Barada dari Gunung Penanggungan
9
Sebuah Janji
10
Putri Adipati
11
Petunjuk Dewata
12
Pulang ke Padepokan Padas Putih
13
Cemburu
14
Pemindahan Ibukota Kahuripan
15
Telur Ayam Hutan
16
Rahasia Padepokan Bukit Jerangkong
17
Kejutan untuk Anggarawati
18
Pedang Naga Api dan Tombak Angin
19
Turun Gunung
20
Pernyataan Cinta Sang Putri
21
Gerombolan Bajing Ireng
22
Keputusan Besar
23
Janji di Hutan Serigala
24
Tiga Kembang Desa
25
Wilayah Kadipaten Seloageng
26
Surat untuk Bupati Gelang-gelang
27
Berita Mengejutkan
28
Petuah Calon Mertua
29
Pengungsi dari Kahuripan
30
Sepasang Pendekar Muda
31
Perampok Perbatasan
32
Rahasia
33
Ulah Anggarawati
34
Pangling
35
Pertemuan Yang Diimpikan
36
Selir
37
Mengatasi Penyusup
38
Belajar Berbagi
39
Empat Setan Gunung Kematian
40
Mendapat Gelar
41
Rencana Penyelamatan Dewi Tunjung Biru
42
Perguruan Kalajengking Biru
43
Terkepung
44
Pertempuran Melawan Kalajengking Biru
45
Sudah Ada Tiga
46
Keturunan Darah Biru
47
Pengelana dari Kalingga
48
Melawan Dua Macan
49
Kampung Hantu
50
Kamu Milik Ku Malam Ini
51
Guru Baru
52
Ajian Tameng Waja
53
Berebut Perhatian Panji Watugunung
54
Keributan Pagi Hari
55
Kelompok Setan Darah
56
Akhir Hidup Setan Darah
57
Padepokan Anggrek Bulan
58
Setan Air dan Setan Geni
59
Kekalahan Iblis Abu-abu
60
Pertemuan Tak Terduga
61
Kelabang Koro
62
Gadis Bercadar Hitam
63
Pelayan Panji Watugunung
64
Tugas dari Ayahanda
65
Kelompok Macan Wulung
66
Musnahnya Kelompok Macan Wulung
67
Rencana Pernikahan
68
Pasukan Garuda Panjalu
69
Pemburu Dari Neraka
70
Menangkap Pengkhianat
71
Rajah Kala Cakra Buana
72
Penyergapan
73
Ki Sampar Angin dan Balasambu
74
Putri Akuwu Yang Mengganggu
75
Pernikahan Panji Watugunung dan Dewi Anggarawati
76
Melanjutkan Tugas yang Tertunda
77
Pertarungan Di Bawah Hujan
78
Membasmi Pengacau Pakuwon Randu
79
Teluh Nyi Kolot
80
Utusan Istana Daha
81
Ikatan Kesetiaan
82
Ayu Galuh
83
Tiga Singa Betina
84
Persiapan Penyerbuan Gunung Kematian
85
Bantuan
86
Gunung Kematian
87
Kematian Kelabang Koro
88
Akhir Gunung Kematian
89
Warigalit dan Ratri
90
Malam untuk Dewi Srimpi
91
Ajian Sirep Megananda
92
Situasi Watugaluh
93
Pesanggrahan Siwa Keramat
94
Mengikat Hati Para Selir
95
Kehamilan Dewi Anggarawati
96
Warigalit Bergabung
97
Mata Mata Racun Kembang
98
Hidung Peka Seorang Wanita
99
Membantu Musuhnya Lawan
100
Pembalasan Dendam Dewi Kembang Wengi
101
Kembali ke Gelang-gelang
102
Aku Menunggu Kedatangan mu Kembali
103
Menjadi Pangeran Daha
104
Lurah Perampok
105
Dua Putri Adipati Anjuk Ladang
106
Petaka Bukit Penampihan
107
Tiga Iblis Goa Siluman
108
Sayembara
109
Rencana Busuk Seorang Patih
110
Kau Masih Belum Pantas
111
Warok Suropati
112
Ajian Waringin Sungsang
113
Menuju Tanggulangin
114
Gangguan di Pakuwon Sendang
115
Sepasang Setan Sesat dari Laut Selatan
116
Sepasang Setan Sesat dari Laut Selatan 2
117
Siluman Buaya Gadungan
118
Pelet Nyi Lampet
119
Macan Alas Lodaya
120
Teman Lama Ayah
121
Kerinduan Seorang Istri
122
Perintah
123
Ketegangan Perbatasan
124
Siasat Perang
125
Gejolak Pakuwon Watugaluh
126
Gejolak Pakuwon Watugaluh 2
127
Gejolak Pakuwon Watugaluh 3
128
Watugaluh Jatuh
129
Kemenangan Satu Hari
130
Melawan Paman Guru
131
Selamat Jalan Paman Guru
132
Hadiah
133
Balada Cinta Warigalit
134
Markas Pasukan
135
Gangguan Kecil
136
Kesempatan Dalam Kesempitan
137
Wyuha Karkathakasrenggi
138
Pertempuran Kali Aksa
139
Pertempuran Kali Aksa 2
140
Pertempuran Kali Aksa 3
141
Pertempuran Kali Aksa 4
142
Pilihan
143
Aku Pulang Untukmu
144
Gondho dan Waseso
145
Mundur
146
Tugas Negara Memanggil
147
Memimpin Pasukan Panjalu
148
Membersihkan Pengkhianat Negara
149
Bantuan Yang Tak Pernah Sampai
150
Rasa Malu Sang Perwira
151
Diatas Langit Masih Ada Langit
152
Bara Cinta Rara Sunti
153
Ayu Galuh Hamil
154
Gumbreg dan Juminten
155
Pemimpin Para Istri
156
Ramalan Mpu Soma dari Ranja
157
Kelahiran Putra Pertama
158
Candani, Harsa dan Gentala
159
Wanua Randuombo
160
Guna Guna Palaguna
161
Wahyu Hasta Brata
162
Rencana Besar
163
Tantangan Dari Pendekar Negeri Kulon
164
Menuju Ke Kawali
165
Malam Berdarah di Pelabuhan Halong
166
Sekar Kedaton Kawali
167
Kegelisahan Sang Adipati Paguhan
168
Ketegasan Maharaja Galuh Pakuan
169
Di Bawah Sinar Bulan
170
Sepasang Iblis Gading dari Alas Kemukus
171
Sepasang Iblis Gading dari Alas Kemukus 2
172
Kabur
173
Duta ke Paguhan
174
Ambisi Sang Pangeran Yang Tersingkir
175
Adu Siasat Perang di Padang Setubanda
176
Kejar Adipati Gandakusuma
177
Malam Terakhir Pemberontak Paguhan
178
Adipati Tanpa Mahkota
179
Salah Pilih Lawan
180
Pangeran Jayengrana
181
Yuwaraja
182
Kelompok Serigala Hitam
183
Kelicikan Ranggawangsa
184
Istana Katang-katang
185
Menyamar
186
Penginapan Bunga
187
Para Penyerbu
188
Akhir Riwayat Ranggawangsa
189
Dharma Seorang Ksatria
190
Teman Seperjalanan
191
Enam Malaikat Maut
192
Enam Malaikat Maut 2
193
Ajian Brajamusti
194
Pertarungan Beda Kepentingan
195
Melawan Maharesi Mpu Lingga
196
Si Pembuat Onar
197
Musuh Lama
198
Untuk Rara Sunti
199
Mapanji Jayawarsa
200
Murid Murid Padepokan Padas Putih
201
Berebut Tempat
202
Pralaya Padepokan Padas Putih
203
Pralaya Padepokan Padas Putih 2
204
Pralaya Padepokan Padas Putih 3
205
Membangun Kembali Padepokan Padas Putih
206
Perempuan Bertudung Merah Darah
207
Dendam Sang Istri Muda
208
Ilmu Pangiwa
209
Tenanglah Nyi Polok
210
Upacara Sedekah Dawuhan
211
Tiga Biksu dari Negeri Tiongkok
212
Perburuan
213
Ketegasan Sikap Prabu Samarawijaya
214
Perempuan Berambut Api
215
Pertarungan Di Dermaga Penyeberangan
216
Pengacau
217
Depan Pintu Gerbang Istana Katang-katang
218
Kelemahan dan Kelebihan
219
Masalah Keluarga Warigalit
220
Gerombolan Gagak Merah
221
Gerombolan Gagak Merah 2
222
Centeng
223
Jodoh untuk Dewi Landhep
224
Gadis Pendekar dari Gunung Wilis
225
Adu Pendapat
226
Dewi Ambarwati melawan Rara Sunti
227
Resep Ibu Mertua
228
Di Bawah Sinar Rembulan
229
Ilmu Selaksa Obat Mujarab
230
Macan Kumbang dan Sima Lodra
231
Kisruh Istana Lodaya
232
Kisruh Istana Lodaya 2
233
Kisruh Istana Lodaya 3
234
Menunggu Waktu
235
Laporan Para Bawahan
236
Jebakan
237
Raja Pendekar Dunia Persilatan
238
Ajian Triwikrama
239
Penyulut Awal Perang Besar
240
Rencana Selanjutnya
241
Pasukan Lowo Bengi
242
Pengalaman Perang
243
Kerjasama
244
Serang Mereka!!
245
Sisi Lain Pertempuran
246
Perkemahan Yang Kosong
247
Rencana Penyerbuan ke Kadipaten Matahun
248
Mimpi Yang Sama
249
Pintu Gerbang Timur Kota
250
Butha Agni
251
Kadipaten Matahun Jatuh
252
Titisan Dewa Wisnu
253
Menuju ke Kahuripan
254
Pisau Dewa Terbang
255
Wong Agung Welirang
256
Pedang Naga Api Melawan Tombak Kahyangan
257
Di Barat Hutan Marsma
258
Perang Besar
259
Perang Besar 2
260
Perang Besar 3
261
Pedang Naga Api Melawan Gada Wesi Kuning
262
Akhir Hayat Sang Maharaja Jenggala
263
Titah Sang Putra Mahkota
264
Kembali ke Panjalu
265
Rencana Balas Dendam
266
Perempuan Paruh Baya Berkonde Emas
267
Malaikat Maut
268
Rajapati
269
Kejar Sang Pembunuh
270
Mendung di Istana Daha
271
Adu Domba
272
Murka
273
Empat Orang Penyusup
274
Pelarian Pangeran Suryanata
275
Dalih
276
Keputusan Dewan Mahkota
277
Singgasana Maharaja Jayengrana
278
Calon Putra Ketiga
279
Laporan Telik Sandi
280
Pakaian Penyamaran
281
Persiapan Menuju Kembang Kuning
282
Dewi Kilisuci
283
Buronan
284
Sepasang Pendekar Kapak Emas dari Gunung Mandrageni
285
Perjanjian Sesat
286
Sihir Nyi Suhita
287
Petualangan Terakhir Nyi Suhita
288
Serangan Diam-diam
289
Benteng Pertahanan Prajurit Kembang Kuning
290
Benteng Pertahanan Prajurit Kembang Kuning 2
291
Pengepungan
292
Menagih Janji Nyi Tepasan
293
Serangan Di Kala Fajar
294
Istana Kadipaten Kembang Kuning
295
Titisan Dewa Wisnu
296
Pengkhianat
297
Memburu Pangeran Suryanata
298
Malam Mencekam di Wanua Cenggini
299
Resi Tunggak dan Resi Tunggul
300
Akhir Pelarian Sang Pangeran Durjana
301
Dendam Keturunan Lwaram
302
Reka Daya Mpu Rikmajenar
303
Penyergapan
304
Tepi Hutan Soka
305
Jati Diri Dewi Srimpi
306
Rencana Keji
307
Kebakaran Istana Daha
308
Grepaksenthe dan Perkumpulan Burung Hantu
309
Pemindahan Pusat Pemerintahan Kerajaan Panjalu
310
Perang Tanpa Pertumpahan Darah
311
Sekumpulan Orang Bodoh
312
Tuduhan
313
Pria Bercaping Bambu
314
Perguruan Gunung Semilir
315
Putra Ketiga
316
Ambisi Keturunan Mataram Lama
317
Tanah Sima
318
Kemelut Kadipaten Wengker
319
Bopo, Aku Pulang!
320
Pakuwon Sunggingan
321
Keluarga Adalah Segalanya
322
Menuju Lwaram
323
Senjakala Pakuwon Lwaram
324
Prabu Jitendrakara Parakrama Bhakta
325
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!