KEDATANGAN WENI

Lily pagi ini seperti biasa membantu bi Susi mengerjakan pekerjaan rumah dan memasak juga untuk Vendra yang masih tidur.

Hari ketiga berada di rumah besar itu membuatnya sudah sedikit terbiasa, walaupun tidak banyak pembicaraan tapi Vendra dan Lily saling memperhatikan satu sama lain.

" Bi...aku akan menyiapkannya dimeja, habis ini aku akan mandi dan membangunkan tuan Vendra "

" Tentu nak, kau mandilah "

" Baiklah...."

Hampir setengah jam Lily menghabiskan waktunya untuk mandi dan menyiapkan diri di kamarnya.

" semua baju disini pas, dan aku menyukainya...tapi ini baju siapa sebenarnya...?

aku ingin bertanya pada bi Susi tapi ragu.

Kalau bertanya pada om itu pasti dia akan menjawabnya dengan nada ketus dan sombongnya.

Aku berhutang banyak padanya bagaimanapun itu, walau ia membeliku dan menjadikanku budak di rumahnya ini "

Selesai menyisir dan memakai lipstik tipis di bibirnya, ia langsung keluar dan menuju kamar Vendra.

" Apa aku harus masuk sekarang.

Ahh....tapi aku takut...

tapi kalau aku tidak membangunkannya dia tidak akan sarapan pagi, dia bisa sakit telat makan.

Bagaimana ini ....? "

Lily masih bingung sementara tangannya sudah memegang gagang pintu.

Satu hembusan ia langsung membuka pelan pintu Vendra.

Lampu cahaya yang redup tidak menghilangkan kesan mewah di kamar itu, matanya langsung tertuju pada tubuh kekar dan besar dia atas ranjang.

Selimut hannya menutupi bagian pinggang kebawah, baju putih ketat yang dikenakan Vendra memperlihatkan jelas lekuk tubuhnya yang kekar.

" Aku takut sekali....."

Perlahan ia melangkah maju dan sekarang tepat berada di samping Vendra.

" Om....sudah waktunya sarapan pagi..."

Vendra masih diam dan tidak menggerakkan badannya, mungkin karena suara kecil yang Lily keluarkan.

" Dia nyenyak sekali sampai tidak mendengarkan apa yang aku katakan..."

Dengan gemetar Lily menyentuh lengan kekar Vendra, tangannya sudah berkeringat dan dingin.

" Om...bangun....sudah waktunya sarapan pagi...ini sudah jam 7 pagi ...."

Sejenak Vendra mendengar sedikit suara, ia mulai membuka kedua matanya berusaha memulihkan pandangannya.

" Ahh......kau.....!!!! "

Vendra langsung terkejut dan duduk melihat kehadiran Lily di kamarnya.

" Maaf...aku hannya ingin menyuruhmu untuk sarapan pagi..."

Menundukkan pandangannya.

" Kau mengagetkanku...pergilah....aku masih ingin tidur, dan kau sarapan sendiri jangan menungguku "

" Ba...aaaiklah..."

Lily langsung keluar secepat kilat dari kamar Vendra.

" Menunggunya...,?

siapa yang menunggunya..dasar...!

Apa dia tidak lapar, tapi tadi malam dia pulang jam berapa...?

Mulutnya bau alkohol...apa dia memang hoby minum "

Lily langsung menuruni tangga menuju meja makan.

" Nak...tuan Vendra mana...? "

" Itu bi, tuan masih ingin tidur..."

" Oh sudahlah..kau sarapan saja..."

" Bi Susi sudah sarapan...? "

" Sudah...."

Saat Lily sudah selesai makan ia langsung mencuci piringnya, tak lama kemudian ia seperti mendengar keributan di luar.

" Tuan....keluarlah kau....!!!!! biarkan aku masuk kedalam "

.

.

.

" Siapa di depan, terdengar berisik sekali...."

Ia langsung menaruh piring di rak dan mengelap tangannya kemudian bergegas menuju ke pintu depan.

" Hey....!!! dimana tuan Vendra mu...panggilkan dia, aku ingin bertemu dengannya..."

" Maaf Bu, ibu pergilah...tuan tidak memiliki janji dengan siapapun hari ini, pergilah...!!! "

" Aku ingin bertemu dengannya...Vendra...kau keluarlah....! "

" Bibi....."

Suara itu memecahkan suasana dan langsung kedua mata Weni tertuju pada sosok gadis yang sangat sekali ia benci selama 20 tahun walaupun dengan tulus ia sudah merawatnya.

" Hey....disini kau rupanya anak bodoh...!!!!

panggilkan Vendra....! "

" Bi...untuk apa bibi datang kemari dan mencari keributan seperti ini, ada apa...."

" Apa kau bilang...aku membuat keributan...yang aku tahu dialah yang membuat keributan terlebih dahulu padaku...!!! "

" Apa yang bibi katakan...."

" Ah...tidak usah berlagak bodoh....panggilkan dia, aku tidak akan pergi sampai dia menemuiku dan memberikan penjelasan "

" Bi...Lily mohon tenanglah, pak...apa tidak boleh aku bawa masuk bibiku...? "

Kejadian ini membuat bi Susi dan seluruh pelayan dirumah langsung berkumpul dan bertanya-tanya siapa wanita itu dan kenapa dia sampai berani membuat keributan di rumah Vendra.

" Diamlah....!!!!! apa yang kau lakukan disini...?"

" Bi...aku ....tinggal disini "

" Hahahaha....murahan...kau bilang tidak ingin pergi dari rumahku, tentu saja kau nyaman disini, apa kau memberikan pelayanan yang baik Padanya...? "

" Apa mangsut bibi...pelayanan apa, aku disini karena aku memang sudah dibeli olehnya, apa mangsutnya dengan pelayanan yang baik..? "

" Hah...sok polos...kau pasti memuaskannya kan...? pandai juga kau...."

" Bi...cukup....!!!! hentikan ucapanmu...aku bukan orang yang rendah seperti itu...! "

" Hey kau berani membentakku hah...!!!! dasar gadis kotor...."

Weni mendorong Lily dengan sangat kuat hingga tubuhnya mundur.

Bug....

" Non......"

teriak bi Susi.

Lily bukan jatuh melainkan berada di pelukan Vendra, ia mendengar keributan dari kamarnya dan langsung mengeceknya.

" Awh....."

Lily langsung terkejut melihat siapa yang sudah menangkapnya yang hampir terjatuh.

" Ini dia.....hey...kau kan yang sudah menutup usaha cafeku....! dasar....kau sudah aku beri wanita untuk memuaskanmu tapi kau malah memberikan perlakuan buruk padaku..."

" Kau datang kemari.....? kau menginjak rumahku "

" Persetan dengan semuanya....! "

" Kau yang melakukannya sendiri...."

" Hentikan omong kosong mu....!!!! "

" Bawa dia keluar...."

" Hey...!!! aku kesini meminta pertanggung jawabanmu bukan malah mengusirku...! "

" Bawa dia keluar dan jangan izinkan dia masuk lagi, ini terakhir kali dia menginjak lantai rumahku ".

" Hey...lepaskan....!!!!

aku masih punya urusan dengannya..."

Satpam dan anak bukan Vendra menyeret Weni keluar dan langsung mendorongnya di jalanan.

Weni masih sibuk berteriak meminta untuk membuka gerbangnya karena urusannya memang belum selesai.

Lily yang mendengar semuanya terkejut,ia berfikir apa yang dilakukan Vendra pada tantenya adalah sebuah kesalahan.

Hati yang terlalu baik walau sudah disakiti dan di hina berkali-kali oleh Weni.

" Apa yang kau lakukan pada bibi ku...? "

" Bibi mu...? "

" Apa yang kau lakukan hah...,!!! kau harusnya tidak menutup usaha bibiku...dia wanita sendiri tanpa suami...apa yang sudah kau lakukan hah....! "

" HENTIKAN.....,!!!!!! "

" Kau yang diam dan berhenti bicara...kau punya banyak uang....apa seperti ini caramu menggunakan uangmu...ini benar-benar sangat memalukan...!!

kau menghancurkan usaha orang lain karena kau merasa kau sudah berkuasa dan bisa melakukan segalanya dengan uang...!!!! "

" Berhentilah bicara atau aku robek mulutmu.....!!!

Kau harusnya punya rasa terima kasih karena aku sudah menolongmu....,!!! "

" Menolongku kau bilang....!!! kau menghancurkan semuanya....!!!! "

" Berhentilah bicara....!!!!

andai saja aku tidak membelimu dan membiarkanmu dinikmati laki-laki gemuk itu mungkin kau sudah mengutuk nasibmu sendiri....,!!!! bibiku menjualmu hannya dengan tarif 10 juta...dan aku menyelamatkanmu dengan membelimu 3 M agar kau tidak mengalami pelecehan karena kau sedang tidak sadarkan diri....!!!!

apa itu yang kau sebut kejam...!!!! "

Lily kini mengetahui segalanya, ia langsung terduduk lemas...bagaimana bisa bibinya menjualnya hannya untuk satu malam.

Kenapa ia begitu buta selama ini, apa ya g salah dengannya sampai Weni tega menjualnya dan membuat Lily tak sadarkan diri malam.

Perlahan air matanya menetes dan iamenangis di lantai, sementara Vendra yang sudah emosi langsung meninggalkan Lily di ruang tengah dengan penuh amarahnya.

Bi Susi bingung harus melakukan apa, semua yang ada di rumah merasa takut dengan kemarahan Vendra kali ini.

" Nak...."

" Bi...."

" Sudah..jangan menangis..."

" Bi..aku tidak tahu semua ini sebelumnya..."

" Tenanglah...sudah jangan menangis "

Lily langsung memeluk bi Susi dan meluapkan kesedihannya, ia bingung kepada siapa lagi ia harus mengadu saat ini.

Bagi Lily bi Susi orang yang baik dan ia sudah sangat nyaman dengannya walau hannya baru mengenalnya beberapa hari saja.

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

udh lo lily udh disana aja tenang...nggak usah macam2 aja

2022-01-13

1

Ida Ismail

Ida Ismail

lily itu bagusnya ditampol biar otaknya lurus, gemes aku

2021-11-18

2

NithaJK

NithaJK

ya ampun baru aku dpat novelyg membuatku bener bener kesel dengan karakter peran utama perempuannya disini.. bukannya sya merasa kasihan tpi kesel dgn karakterx.. sudah di tolong bukannya berterimaksih.. mlah cerewet banget membangkang lagi.. sok sok an.. klw aku jadi Vendra sdah aku ga peduli tuuh dgn perempuan itu.. sdh di tolong kayk melawan.. ngehina lagi..

2021-09-21

6

lihat semua
Episodes
1 PERKENALAN
2 KEMBALINYA SANG PENGUASA
3 PESTA
4 PENAWARAN TERTINGGI
5 SEDIKIT PENCERAHAN
6 BUDAK
7 BERPUTAR
8 DAY 1
9 KEDATANGAN WENI
10 KEDATANGAN WENI
11 PERMINTAAN MAAF
12 TERLAMBAT BANGUN
13 KETAKUTAN
14 GENIT ???
15 JUS WORTEL YANG GAGAL
16 PIJATAN
17 KEINGINAN LILY
18 MABUK BERAT
19 SAKIT
20 HANNYA SEBENTAR
21 TERJEBAK
22 BINGUNG
23 FIRST KISS
24 MENGGIGIT
25 MURAH....
26 KABUR
27 TUKANG CUCI PIRING
28 KEMBALI
29 BEKAS
30 PONSEL BARU
31 ANEH
32 APAKAH SEPERTI ITU..?
33 CACING KEPANASAN
34 TERBIASA
35 CANGGUNG
36 MAKAN MALAM
37 RENCANA
38 KEMARAHAN VENDRA
39 MIE INSTAN
40 PERDEBATAN SENGIT
41 TAKUT JARUM SUNTIK
42 KERIBUTAN TENGAH MALAM
43 JENGKEL DI SELA CUTI
44 RAYEN
45 TENTANG RAYEN
46 JALAN-JALAN
47 CEMAS TANPA ALASAN
48 MARAH TANPA ALASAN
49 SALAH SANGKA
50 GENTLEMAN
51 MAAF LAGI
52 SWEET
53 KEKHAWATIRAN LILY
54 DARAH
55 SARAPAN PAGI SPESIAL
56 PESTA JALANG
57 KECEWA 1
58 JIJIK
59 MENYAYANGIMU
60 PULANG KERUMAH
61 PELECEHAN
62 CINTA....
63 SEJAK KAPAN..? NTAHLAH
64 PANGGILAN BARU
65 SIAPA ROSA...?
66 ROSA
67 KULIAH... ?
68 MERAMPAS PAKSA
69 TERLUKA
70 MEMBENCIMU...!
71 CURHAT
72 PENJARA....?
73 BERDUA
74 LUAR NEGRI
75 BERBAGI RANJANG
76 JALAN-JALAN
77 MENJENGUK IBUNYA
78 PEMIKIRAN YANG RUMIT
79 DONE
80 MEMASAK BERSAMA
81 BELANJA TIME
82 HARI PERTAMA
83 MENUNGGU JEMPUTAN
84 MAKAN BAKSO
85 KE KAMPUS ( selanjutnya)
86 Gara-gara PONSEL
87 CLUBS
88 HARUS APA...?
89 MARAH....?
90 MENYAYANGIMU....
91 KESEPAKATAN
92 JALAN.....
93 MENGAGETKAN MELLANIE
94 LOVE YOU TOO
95 TRAGEDI COKLAT TUMPAH
96 TANPA KABAR
97 KEJUTAN
98 TANDA KEPEMILIKAN
99 JEMPUTAN MENDADAK
100 PENEKANAN CINTAKU
101 MEMBELI RUMAH...?
102 TAMAN
103 PERNYATAAN CINTA
104 RENCANA
105 HUNIAN BARU
106 MARAH....?
107 KEHUJANAN
108 BERTEMU SESEORANG
109 MELAKUKANNYA LAGI
110 KUNJUNGAN " RAYEN "
111 SIBUK....
112 CEMAS
113 PENGAKUAN VENDRA
114 TANPA KABAR
115 PERTENGKARAN
116 I'm sorry....
117 MAKAN MALAM
118 BERTEMU DENGAN ALEX
119 KEPULANGAN VENDRA
120 MERINDUKANMU
121 VILLA LAGI
122 DANSA
123 CAMPING 2
124 NOMOR ASING
125 TERJEBAK
126 GAGAL MAKAN MALAM
127 BERTENGKAR LAGI
128 KABUR
129 USAHA
130 CANTIK
131 BEBEK...?
132 GARA-GARA PANGKUAN
133 KOTAK MAKAN SIANG PINK
134 TAMPARAN
135 DIAM LEBIH BAIK
136 MUNTAH
137 KUNJUNGAN... ?
138 NGEYEL
139 KEINGINAN
140 BURU-BURU PULANG
141 LIPUTAN DADAKAN
Episodes

Updated 141 Episodes

1
PERKENALAN
2
KEMBALINYA SANG PENGUASA
3
PESTA
4
PENAWARAN TERTINGGI
5
SEDIKIT PENCERAHAN
6
BUDAK
7
BERPUTAR
8
DAY 1
9
KEDATANGAN WENI
10
KEDATANGAN WENI
11
PERMINTAAN MAAF
12
TERLAMBAT BANGUN
13
KETAKUTAN
14
GENIT ???
15
JUS WORTEL YANG GAGAL
16
PIJATAN
17
KEINGINAN LILY
18
MABUK BERAT
19
SAKIT
20
HANNYA SEBENTAR
21
TERJEBAK
22
BINGUNG
23
FIRST KISS
24
MENGGIGIT
25
MURAH....
26
KABUR
27
TUKANG CUCI PIRING
28
KEMBALI
29
BEKAS
30
PONSEL BARU
31
ANEH
32
APAKAH SEPERTI ITU..?
33
CACING KEPANASAN
34
TERBIASA
35
CANGGUNG
36
MAKAN MALAM
37
RENCANA
38
KEMARAHAN VENDRA
39
MIE INSTAN
40
PERDEBATAN SENGIT
41
TAKUT JARUM SUNTIK
42
KERIBUTAN TENGAH MALAM
43
JENGKEL DI SELA CUTI
44
RAYEN
45
TENTANG RAYEN
46
JALAN-JALAN
47
CEMAS TANPA ALASAN
48
MARAH TANPA ALASAN
49
SALAH SANGKA
50
GENTLEMAN
51
MAAF LAGI
52
SWEET
53
KEKHAWATIRAN LILY
54
DARAH
55
SARAPAN PAGI SPESIAL
56
PESTA JALANG
57
KECEWA 1
58
JIJIK
59
MENYAYANGIMU
60
PULANG KERUMAH
61
PELECEHAN
62
CINTA....
63
SEJAK KAPAN..? NTAHLAH
64
PANGGILAN BARU
65
SIAPA ROSA...?
66
ROSA
67
KULIAH... ?
68
MERAMPAS PAKSA
69
TERLUKA
70
MEMBENCIMU...!
71
CURHAT
72
PENJARA....?
73
BERDUA
74
LUAR NEGRI
75
BERBAGI RANJANG
76
JALAN-JALAN
77
MENJENGUK IBUNYA
78
PEMIKIRAN YANG RUMIT
79
DONE
80
MEMASAK BERSAMA
81
BELANJA TIME
82
HARI PERTAMA
83
MENUNGGU JEMPUTAN
84
MAKAN BAKSO
85
KE KAMPUS ( selanjutnya)
86
Gara-gara PONSEL
87
CLUBS
88
HARUS APA...?
89
MARAH....?
90
MENYAYANGIMU....
91
KESEPAKATAN
92
JALAN.....
93
MENGAGETKAN MELLANIE
94
LOVE YOU TOO
95
TRAGEDI COKLAT TUMPAH
96
TANPA KABAR
97
KEJUTAN
98
TANDA KEPEMILIKAN
99
JEMPUTAN MENDADAK
100
PENEKANAN CINTAKU
101
MEMBELI RUMAH...?
102
TAMAN
103
PERNYATAAN CINTA
104
RENCANA
105
HUNIAN BARU
106
MARAH....?
107
KEHUJANAN
108
BERTEMU SESEORANG
109
MELAKUKANNYA LAGI
110
KUNJUNGAN " RAYEN "
111
SIBUK....
112
CEMAS
113
PENGAKUAN VENDRA
114
TANPA KABAR
115
PERTENGKARAN
116
I'm sorry....
117
MAKAN MALAM
118
BERTEMU DENGAN ALEX
119
KEPULANGAN VENDRA
120
MERINDUKANMU
121
VILLA LAGI
122
DANSA
123
CAMPING 2
124
NOMOR ASING
125
TERJEBAK
126
GAGAL MAKAN MALAM
127
BERTENGKAR LAGI
128
KABUR
129
USAHA
130
CANTIK
131
BEBEK...?
132
GARA-GARA PANGKUAN
133
KOTAK MAKAN SIANG PINK
134
TAMPARAN
135
DIAM LEBIH BAIK
136
MUNTAH
137
KUNJUNGAN... ?
138
NGEYEL
139
KEINGINAN
140
BURU-BURU PULANG
141
LIPUTAN DADAKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!