Pukul 2 dini hari
Bunyi alarm sudah berbunyi, Septian dengan secepat kilat langsung membasuh mukanya dan mengenakan jas yang ia pake tadi malam untuk menjemput bossnya.
" Jangan sampai terlambat...atau aku bisa digantung oleh laki-laki tinggi itu ".
.
.
.
" Dimana dia, aku sudah menyuruhnya untuk menjemputku tepat waktu apa dia buta dan tidak membaca pesan dariku "
Laki-laki tinggi putih itu duduk di kursi tunggu, siapapun yang melihatnya pasti akan langsung kagum dengan kharisma dan bentuk tubuhnya.
" Ayo hitam...cepatlah sedikit...hidupku sudah di ujung tanduk "
Gerutu Septian.
🤍🤍🤍🤍
" Tuan...."
" Kau tidur atau apa...!!!! ini sudah lewat 10 menit....!!!! "
" Maaf tuan...tadi saya memang tertidur, maafkan atas keterlambatan hari ini "
" Bawa koper dan cepat antar aku pulang "
" Baiklah...."
Septian langsung menarik 5 koper yang besar, ia sedikit kualahan bagaimana ia membawa 5 koper sekaligus.
Kebetulan ada petugas yang membantunya sampai ke mobil.
" Maaf tuan, siapa ya laki-laki itu...dia tampan sekali, dia juga kasar padamu "
" Vendra Alexius "
" Oh....dia tuan Vendra yang katanya paling berkuasa .... dia juga tinggal di Amerika "
Septian langsung masuk mobil dan siap menuju ke rumah pribadi Vendra.
Hannya ada kesunyian di dalam mobil, sementara Vendra hannya memainkan ponselnya sambil sesekali melihat ke arah jendela.
Butuh waktu setengah jam untuk sampai di kediaman Vendra Alexius, laki-laki itu langsung turun tanpa memperdulikan koper meninggalkan Septian.
" Ish....sabar .... "
Ia langsung membawa 2 koper masuk kedalam rumah dibantu dengan beberapa penjaga rumah.
" Pak, nanti sampaikan pada tuan Vendra kalau saya pulang.."
" Baik tuan Septian "
Ia sudah sangat ngantuk langsung bergegas pulang meninggalkan kediaman Vendra.
🤍
🤍
🤍
" Akhirnya....aku sampai juga di indo...lama juga aku berada di Amerika, harusnya ayah dan ibu juga ikut pulang bersamaku, tapi mereka terlalu sibuk dan sepertinya tidak mungkin ke indo.
Mereka sibuk mengurus bisnisnya masing-masing "
Vendra adalah anak dari seorang pengusaha besar di indonesia dan juga di Amerika, baik ayahnya atau dirinya sama-sama disegani banyak orang, belum juga rumor yang beredar tentang kekejaman jika ada berselisih dengan mereka.
Vendra sendiri memegang beberapa cabang perusahaan ayahnya yang berjalan di bidang furniture dan berlian.
Sebenarnya masih banyak lagi usaha yang di jalankan oleh ayahnya dan ibunya.
Sebenarnya Vendra tidak terlalu memikirkan bisnis yang ia jalankan, sepanjang hidupnya hannya ia habiskan untuk foya-foya dan memanjakan hidupnya saja.
Semenjak kejadian 4 tahun lalu ia menjadi sangat kejam dan hoby bermain wanita.
Bagi sebagian orang memandangnya sebagai laki-laki yang rajin dan giat menjalankan bisnis keluarganya tanpa tau yang sebenarnya tentang diri Vendra.
Walaupun sifat dan tabiatnya yang buruk, tapi sebenarnya ia memiliki hati yang lembut, hannya saja kejadian dan masalah yang membuatnya menjadi sebej*t sekarang.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
" Apa bibi sudah bangun, aku sudah menyiapkan sarapan tapi kenapa dia belum keluar dari kamar "
Lily berjalan menuju kamar, namun sebelum sampai Weni sudah keluar dari kamar.
" Ada apa....? "
" Aku mau ngecek bibi, tapi bibi sudah keluar "
" Pergi sarapan dan langsung ke pasar, kau beli beberapa bahan dapur, stock sudah menipis "
" Baik bi....aku sudah siapkan sarapan pagi "
" Pergilah...."
" Baiklah...."
Sebenarnya Lily belum sarapan dan hannya makan roti yang ia beli kemarin dan dimasukkan kedalam kulkas.
Seperti biasanya pagi hari dia melakukan beberapa hal dan tugas rumah, kebetulan memang bahan dapur habis, jadi dia harus pergi ke pasar untuk membelinya.
" Nanti aku akan beli sarapan di pasar saja, kebetulan juga aku belum lapar "
Lily menghentikan angkutan umum karena tidak memiliki kendaraan pribadi, sebenarnya Weni cukup punya banyak uang untuk membelikannya sepeda motor.
Setiap hari yang ia lakukan memang bekerja, memasak dan membersihkan rumah.
Ia berangkat ke cafe sore sekitar jam 3 sampai kadang jam 1 malam.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
tok
tok
tok....
" Den....sarapannya sudah siap "
Seru Bu Susi salah satu pembantu yang terbiasa melayani Vendra sejak kecil sampai sekarang, hannya dia yang mendapat perlakuan baik dan bahkan Vendra sangat menghormatinya melebihi orang tuanya sendiri.
" Selamat pagi bi...."
" Pagi den....sarapannya sudah siap, apa perlu aku antarkan ke kamar...? "
" Tidak bi, aku sebentar lagi akan turun "
" Baiklah...aku permisi dulu den...."
" Bi...panggil saja nak seperti biasanya, aku kangen dengan panggilan itu "
Mata Bu Susi sudah berkaca-kaca mendengar perkataan yang di ucapkan Vendra, sungguh seperti mempunyai kepribadian yang ganda jika seseorang belum tahu tentang kehidupannya.
Rasa hormat terlihat jelas ketika Vendra berhadapan dengan Bu Susi wanita usia 55 tahunan.
Tangan yang sudah sedikit keriput itu membelai wajah tampan Vendra, ia membelai lembut pipi anak dari majikannya itu.
" Bibi sudah sarapan...? "
" Sudah nak...kau sarapan saja di bawah, bibi sudah siapkan semuanya...."
" Bagaimana kabar bibi...? "
" Baik nak,sangat baik ...apalagi kau pulang lagi kesini, aku merasa senang "
" Aku akan mandi ....."
" Iya...bibi mau melakukan pekerjaan selanjutnya "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
nil
hahaa...umur 55 th tangan blm tentu keriput thor..tp emang dah masuk tua..kemampo....
2021-11-28
1
lina
semangat ✍️
2021-10-25
1
Nona Bucin 18294
Masih nyimak ga papa ya kak 😊
2021-08-07
2