Makan malam sudah disiapkan seperti biasanya, namun Vendra langsung keluar dan tidak makan malam dirumah.
Septian yang sudah menjemputnya untuk pergi ke club' malam seperti biasanya berada di ruang tengah.
" Ayo tuan... "
" Ayo.... "
💜💜 💜
" Bi susi kenapa tuan tidak makan malam, dan nona lily dimana..? "
" Dia sedang tidak enak badan dikamar "
" Apa ada masalah dengan tuan sampai melewatkan makan malamnya...? "
" Ntahlah.... apa kau sudah mengantar makan malam untuk nona lily...? "
" Sudah bi susi, aku akan makan malam di belakang dulu... "
" Baiklah... "
💕💕💕💕
" Sep... apa kau fikir aku kejam..? "
" Tentu saja, siapa yang tidak tahu kekejaman mu tuan... "
" Bukan itu..
mangsutku apa aku terlihat kejam terhadap wanita...? "
" Yang aku lihat tidak, kau menghormati semua wanita sekalipun itu wanita malam... ada apa emangnya...? "
" Oh... tidak ada.. "
" Apa ini soal nona lily.... "
" Kenapa kau malah membicarakan lily...! "
" Bukan begitu tuan, tapi nona lily itu beda dari yang lain... lihatlah, dia bekerja dengan Weni tapi dia pandai menjaga harga dan martabatnya "
" Kau memang benar.... apa aku ada rapat? "
" Tidak ada tuan... apa anda sudah makan malam...? "
" Belum... "
Hampir 20 menit akhirnya mereka sampai di salah satu club' terbesar di kota *******.
Seperti biasa, Vendra selalu menguasai di manapun tempatnya dan apapun acaranya.
Wajah tampannya patut di acungi jempol dan tidak diragukan lagi.
Septian yang tidak pandai minum hannya menemani vendra disana.
Boss nya menghabiskan banyak minuman, namun malam ini berbeda dari malam biasanya, pasalnya vendra merasa tidak nyaman dengan wanita yang berusaha menghiburnya.
Pukul 12 malam
" Tuan.. mari kita pulang, anda sudah minum terlalu banyak... apa yang sebenarnya terjadi... "
" Kau mau membawa ku kemana... !!! "
" Kita pulang tuan, siapapun bantu aku tolong....!!! "
teriak septian.
Keadaan Vendra sudah benar-benar tidak bisa dikendalikan, ia membuang jas ntah kemana dan hannya memakai kemeja dengan kancing yang sudah terbuka lebar.
Septian langsung membawanya ke mobil untuk mengantarnya pulang.
" Apa ini.. dia minum sebanyak ini, lihatlah...! aku yang harus menggotongnya, tubuhnya terlalu berat.
Ada apa dengannya...apa yang membuatnya seperti ini... "
Vendra terus saja bicara kesana kemari, namun ditengah perkataannya ada satu nama yang disebutnya.
Lily.... ya... nama yang hampir 3 kali disebut oleh Vendra, septian yang mendengarnya langsung paham sebab kenapa laki-laki yang bersamanya sampai seperti ini.
Setelah tiba dirumah septian mengantarnya dan langsung pulang karena ia disuruh pulang oleh Vendra.
Dengan langkah yang sempoyongan ia memasuki rumah besarnya, penjaga tidak bisa berbuat apa-apa ketika Vendra dalam keadaan seperti ini.
" Dimana semua orang. ....!!!!!! "
Suara menggelegar yang langsung membuat seluruh pelayan terbangun begitu juga dengan lily.
" Dimana semua orang....!!!!! "
.
.
.
" Suara siapa itu, kenapa dia berteriak tengah malam.... mengganggu orang tidur saja... "
Lily berusaha membuka matanya, ia meminum satu gelas air.
" Lily.....!!!!!! dimana lily...!!! "
" Tuan... nona lily sudah tidur, mari saya antar ke kamar... "
" Ya Tuhan, dia mabuk berat "
timpal salah satu pembantu.
" Nak... kenapa kau mabuk seperti ini.... "
" Bi... dimana lily....!!!
Lily....!!!!!! dimana kau, aku pulang....!!!! "
" Nak.. hentikan... ini sudah malam... ayo biar aku antar ke kamar, kalian bantu aku...."
" Lepaskan aku....!!!!!! lily....!!! dimana ku...!! "
" Bi.. dia mencari nona lily... "
" Tapi ini tengah malam, lily sudah tidur.... "
Kedua mata Vendra langsung fokus ke tangga, ia melihat wanita yang dicarinya malam ini.
" Lily.... !!!?"
" Tuan... apa yang dilakukan.. kenapa dia berteriak sekencang itu "
Lily melangkahkan kakinya mendekat ke arah Vendra.
" Nak.. kau tidurlah, dia sedang mabuk... kau bisa terluka nanti, kau tahu kan keadaan orang yang sedang mabuk... "
" Iya bi.. aku tahu, aku waktu itu juga mengalami kejadian sama seperti hari ini "
" Lily....!!!! "
" nak... jangan... biar kami saja... "
" Tidak bi, tak apa... biar aku saja... "
" Tuan.. ada apa? kenapa kau berteriak..? "
Vendra terus saja menatap lily, ia melangkah hingga kini jarak mereka sangat dekat, hembusan nafas vendra bisa dirasakan oleh lily, begitu juga bau alcohol yang sangat menyengat.
Tangan kanan vendra terangkat, semua yang berada di ruangan langsung kaget dan takut jika Vendra menampar lily.
" Kau belum tidur...? "
Sentuhan lembut tepat di pipi lily, semua orang terkejut begitu juga lily.
" Aku sudah tidur dan terbangun.... "
" Maafkan aku... "
" Maaf...? "
Semua orang heran.
" Untuk apa tuan, ayo aku antar ke atas... kau sedang mabuk... "
" Maafkan aku soal sikapku... "
" Iya... ayo aku antar... "
Seperti anak kecil yang penurut, Vendra langsung berjalan pelan di gandeng oleh lily menuju kamarnya di ikuti para pembantu juga.
" Nona lily bisa mengendalikan tuan... "
" Iya... bahkan tidak perlu paksaan... "
" Sudah.. hentikan... "
" Tapi itu benar... dan kenapa tuan minta maaf... "
" Lupakan saja... itu urusan mereka... "
💜💜💜💜💜
Lily berusaha membaringkan tubuh vendra di atas tempat tidur.
" Nak... kau baik-baik saja.. "
" Iya bi... aku baik-baik saja, tenanglah..
dan bibi bisa pergi, suruh juga yang lainnya untuk pergi istirahat... "
" Tapi nak... "
" Sudah bi... biar aku saja, bibi lihat sendiri kan... "
" Baiklah, kalau terjadi sesuatu bilang saja..."
" Tentu.... "
" Tidurlah.... ini sudah malam... "
" Tunggu lily... "
" Ada apa..? apa kau perlu sesuatu..? "
" Tidak... temanilah aku disini... "
" Tapi... "
" Lily... kenapa kau berani membentakku..? apa kau tahu sesakit apa hatiku mendengar semua ocehan mu...?
Sakit.... sangat sakit...!
kau mengingatkanku pada Dinda.. "
" Siapa Dinda...? "
" Dia adikku... adikku satu-satunya.. namun ia pergi meninggalkanku.... aku tidak punya siapa-siapa lagi... "
" Kau masih punya orang tua.... "
" Hahahaha.... orang tua... aku bahkan tidak ingat jika aku punya orang tua... "
" Jangan berkata seperti itu tuan... "
" Itu kenyataan... perkataanmu membuat aku tersadar dan sakit sekali rasanya...
apa aku seburuk itu... "
" Tidurlah... "
" Bisakah kau menemaniku disampingku... "
" Baiklah.... "
Lily duduk di atas ranjang tepat di samping vendra, tangan kekar itu perlahan meraih tangan lily dan menggenggamnya.
" Tuan... "
" Biarkan seperti ini.... "
Karena ia sudah sangat mengantuk akhirnya tanpa ia sadar lily tertidur disamping vendra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Ryani Wahyu Pandha
Sejauh ini Ceriyanya ok thorrr.. Alur nya ga Br Tele2
2022-01-06
1
triana 13
lanjut
2021-05-12
2