" Kita kemana tuan...? "
" Kerumah....belikan dia obat penurun panas "
" Baik tuan "
Vendra merasakan lengan Lily panas dan kemungkinan memang ia sedang demam, kepala lili bersandar di dada lebar laki-laki yang sudah membelinya dengan harga yang fantastis dan tidak sedikit yaitu 3M.
Septian berhenti di pertengahan jalan untuk membeli obat sesuai yang Vendra ucapkan setelah itu mereka langsung bergegas menuju ke kediaman Vendra.
Setiap sekali Vendra pulang dari manapun bibi Susi selalu menyambutnya di pintu, hari ini ia terkejut melihat anak majikannya menggendong seorang perempuan, terakhir kali ia melihat wanita masuk ke rumah besar vendra sekita 3 tahunan yang lalu hingga saat ini tidak ada wanita manapun yang dibawa pulang olehnya.
" Selamat malam tuan Septian...."
" Malam bi....sebaiknya bibi ikut kami kedalam "
Ia langsung mengikuti Vendra dan Septian yang menaiki tangga menuju lantai 2, tepatnya menuju kamar pribadinya.
Dibaringkannya Lily dengan pelan dan tidak lupa ia menutup tubuhnya dengan selimut.
" Bi...tolong rawat dia...."
" Tentu, tapi ini siapa nak...? "
" Namanya Lily...."
Bi Susi langsung diam dan tidak menanyakan apa-apa lagi, ia sangat paham soal Vendra...pasti dia akan cerita setelah keadaan sudah membaik.
" Septian, kau pulanglah...."
" Ini obatnya tuan..."
" Terima kasih...."
" Sama-sama ...."
" Siapa dia nak...? kenapa dia bisa pingsan dan bersamamu...? "
Masih mencoba mengompres dahi Lily dan membasuh kakinya yang kotor.
" Aku pergi ke cafe tadi..."
" Apa dia wanita pekerja di cafe...? "
Ia hannya berfikir kalau Lily adalah seorang pelacur.
" Iya bi, dia hannya pelayan disana...dia bukan salah satu bagian dari wanita malam di tempat itu, ceritanya panjang...aku membelinya 3M "
" Kau membelinya nak...? bagaimana keluarganya....? "
" Dia tidak punya siapapun..."
Kini mereka hannya diam dan menatap Lily yang masih belum sadar, Vendra memilih untuk keluar kamar dan mengambil air dingin di dapur.
" Hari yang cukup dramatis, bagaimana bisa wanita itu memperlakukan dirinya seperti tadi, siapa namanya tadi...? oh ya...Lily...bunga Lily.
Dia sudah tinggal bersama Weni sejak masih bayi, tentu saja dia merawatnya...sungguh wanita yang tidak tahu di untung, wanita rakus...baru aku beli 3M sudah langsung girang seperti tadi...."
Vendra langsung naik kembali ke kamarnya, ia masih menemukan bibi Susi yang menunggu Lily bangun.
Jam yang sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam, akhirnya ia menyuruhnya untuk tidur.
" Bi...tidurlah...."
" Bagaimana dengan nona Lily....,? "
" Tak apa...aku akan menemaninya, lagian dia juga di kamarku, tidurlah..."
" Yasudah...kau tidurlah...jangan begadang, jaga kesehatanmu "
" Tentu....terima kasih "
Kini hannya tinggal dirinya dan Lily di kamar, perlahan ia menghampiri gadis yang tak berdaya itu di ranjangnya.
" Sepertinya dia wanita baik-baik, apa orang tuanya sudah meninggal....,? atau dia ditinggalkan orang tuanya di rumah Weni...,? ,"
Sebelum ia ke sofa di samping ranjang terlebih dahulu membenarkan selimut untuk menutupi tubuh Lily agar tidak kedinginan, ia juga mengurangi volume AC.
Malam ini tanpa disadari Lily sudah tidur di ranjang seorang Vendra, penguasa yang kembali setelah satu tahun meninggalkan Indonesia.
Wanita kedua yang ia bawa setelah 4 tahun lamanya.
.
.
.
.
🌤️🌤️🌤️
05.00
Lily sudah mulai membuka kedua matanya, perlahan pandangannya masih kabur.
Dengan pelan ia membuka matanya lebar-lebar, terlihat sekeliling yang begitu asing baginya, tempat tidur yang nyaman dan sangat wangi yang pasti bukan tempat biasanya ia tidur yang hannya beralaskan tikar.
" Ya tuhan....dimana aku....
dan dia, siapa dia "
Lily kebingungan apa yang harus ia lakukan di kamar itu, belum lagi ia melihat Vendra ada di kursi dan tertidur.
Perlahan ia bangun dan berusaha turun dari ranjang tapi ada rasa ketakutan yang besar.
" Om.... "
Lily masih berdiri di samping Vendra yang tertidur di sofa besarnya.
" Aku harus apa....... om..."
Vendra yang mendengar suara Lily berulang kali akhirnya membuka kedua matanya.
" Matanya indah sekali...
apa dia nyata...? tampan sekali dia.
siapa laki-laki yang ada di depanku ini, apa dia orang yang tadi malam membeliku...? tapi seingatku bukan dia, tubuhnya sedikit gemuk.
Kalo ini perfect banget...siapa dia "
" Kau sudah bangun.....?
awh...bahuku sakit sekali "
" Maaf karena ku kau tidur di sofa ini "
" Bagaimana keadaanmu...? "
" Baik, bolehkah aku tahu dimana aku berada sekarang...? "
" Kau berada di rumahku...apa kau tidak ingat kejadian tadi malam...? "
Lily hannya menggelengkan kepalanya.
" Mandilah...."
" Om, bolehkah aku pulang....? "
" Kau mau pulang kemana...? "
" Kerumah..."
" Kerumah siapa...? kerumah wanita yang sudah menjual mu ..."
Vendra tersenyum kesal.
" Menjual ku...? "
" Apa kau lupa...? "
" Aku ...."
" Weni menjual mu pada laki-laki dengan uang 500 juta "
" APA.....!!!! "
"apa kau kaget....? dia bahkan tega menjual mu dan kau mau kembali ke sana...? hahaha...pergilah jika kau ingin kembali kesana..."
" Tapi kenapa aku bisa ada disini....apa kau juga membeliku sama seperti pria itu...?"
Kedua mata Lily sudah berkaca-kaca.
" Untuk apa aku membeli wanita sepertimu...!!! kau bukan wanita berkelas yang harus aku beli...!!!!! "
" Lalu kenapa aku bisa ada disini....? apa bedanya kau dengan laki-laki itu, sama-sama biadab ...!! "
" Hentikan perkataanmu ....!!!! "
" Kenapa....? bukankah kau bilang kalau laki-laki itu membeliku, dan aku sekarang disini..apa lagi kalau kau tidak membeliku...itu sama saja...!!!! kenapa semua laki-laki menilai perempuan sangat rendah, kenapa mereka berfikir bisa membelinya dengan uang....!!!! "
" Jaga ucapanmu....!!!!! aku bukan laki-laki rendahan seperti mereka yang sembarangan membeli wanita sepertimu, 500 kita terlalu mahal untuk mu...!!!!! "
" Apa kau menilai seorang perempuan hannya dari tampilan dan seberapa berkelasnya dia...kalau kau menilai seperti itu, kenapa kau masih membeli mereka di tempat-tempat menjijikkan itu....,!!!!! kau sama rendahnya dengan mereka yang menjual diri dan kau membelinya.
Aku memang orang miskin yang tidak mempunyai siapapun, aku memang hannya budak untuk Weni, tapi aku wanita baik-baik yang selalu menjaga kehormatan diriku karena aku sadar diriku seutuhnya berharga dari pada uang.....!!!!! "
Vendra merasa tersinggung sekaligus tersentak dengan omongan yang di lontarkan oleh Lily, baru kali ini menjumpai seorang wanita yang seberani itu membela dirinya sendiri walau keadaannya yang menuntunnya jatuh layaknya wanita rendahan.
Sejujurnya keadaaan Lily memang sangat malang, ia sudah di jual dan tidak pernah di hargai oleh Weni yang dia anggap sebagai bibinya sendiri.
Bahkan Weni hannya menganggapnya sama seperti yang lainnya, wanita rendahan yang sekelas dengan pelacur.
" Pergilah jika kau ingin pergi....!!!!! aku sudah menolongku tapi aku tidak berterima kasih sedikitpun padaku, andai aku tidak menolongku mungkin kau sudah menjadi wanita kotor dan kau akan terus mengutuk dirimu itu hina...!!!! "
" Hina....
Aku memang sudah dipandang hina oleh mereka, aku memang kotor karena aku berada di tempat itu.
Tapi Tuhan tidak pernah menganggapku kotor, bahkan menganggapku hina dimatanya... aku hannya punya Tuhan....tidak ada yang lain ...!!!!!!! "
Deg...
deg...
deg...
Jantung dan dada lebar Vendra berdetak sangat kencang mendengar perkataan terakhir dari Lily, ia merasa tersinggung dengan apa yang ia lakukan selama ini yang menilai rendah wanita dimanapun tempatnya, hannya ada kebencian di hatinya.
" Pergilah....."
Lirih Vendra.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Ufuk Timur
maafkan otak liarku kak😭😭 udah ngebayangin Babang Jackson nge gendong Lily membuatku patah hati💔
2022-02-04
1
nil
ckck...awal ketemu lidahnya tajam
2021-11-28
1
Ulfah Bodi
bagus Thor...aku suka karya mu
2021-11-19
1