Sebelum membaca klik like yak...
let's vote for me boleh yak...
apalagi koin seikhlasnya juga boleh banget...
Rate bintang lima jangan lupa...
thank u so much... love u all... 😘😍😊
***
Zee melewatkan panggilan jam weker yang terus berdering pagi itu. Bahkan cakaran dari Blue sampai tak dirasakan oleh Zee.
Byur... Nenek Amelia menyiram Zee dengan satu ember air penuh.
"Hah tolong aku tenggelam tolong." pekik Zee yang terkejut lalu terbangun dari kasurnya mendapati neneknya yang memegang sebuah ember.
"Hahaha dia mengigau." ledek Blue.
"Apa kau tak mau sekolah hah?" pekik sang nenek.
"Ah nenek lima menit lagi aku mengantuk sekali." rengek Zee merebahkan tubuhnya tak peduli dengan ranjangnya yang basah.
"Zee lima menit lagi bel sekolah mu berbunyi lihat itu." nenek menunjuk jam di meja Zee.
"Apa? bagaimana ini kenapa nenek tak membangun kan ku."
"Kau yang tak mau bangun!"
"Ku mohon nek, tolong bantu aku menuju sekolah." pinta Zee berlutut di hadapan neneknya.
"Hari ini ada Miss Cathy guru paling tega di sekolah Nek, ayolah Nek aku mohon."
"Baiklah baiklah, jika kau seperti ini lagi lihat saja aku tak akan mengijinkan kau pergi berburu bersama Joseph lagi."
"Baiklah, terima kasih Nek, aku mencintaimu muah."
Zee menghilang lalu terjatuh di taman sekolah nya tepat pada tumpukan dedaunan kering.
Zee buru-buru menuju toilet membersihkan tubuhnya "Tubuhku tercium bau tidak ya? aku kan belum sempat mandi." gumam Zee sambil bercermin. "Ah sudahlah."
Seorang murid perempuan masuk ke toilet untuk berdandan.
"Hai apa kau membawa parfum?" tanya Zee tanpa basa basi lagi.
"Aku bawa." sahut siswi itu.
"Apa aku boleh memintanya sedikit, aku lupa memakai parfum, kau tahu lah aku akan bertemu pujaanku nanti, aku malu jika aku tak wangi karena aku ingin dia menjadi pacarku." Zee mencoba berbohong.
"Kau akan bertemu pria mu? baiklah ini parfum ku, kau tau sesama perempuan aku harus mendukungmu." ucap nya.
"Wah terima kasih."
"Aku Alena." Alena mengulurkan tangan kanannya.
"Oh hai Alena terima kasih yak, aku Zee senang berkenalan denganmu." Zee menjabat tangan Alena lalu pamit keluar dari toilet.
"Tunggu Zee, kau terlihat pucat, ini pakai liptin ku." Alena menawarkan liptin merah muda bermerk dengan harga mahal pada Zee.
Dari parfum dan liptin mahal yang ia berikan padaku, sepertinya dia dari keluarga berada di kota ini.
Zee memulas bibirnya dengan liptin pemberian Alena.
"Terima kasih ya Alena, kau menyelamatkan hari ku."
"Sama-sama Zee." ucap Alena sambil tersenyum saat Zee meninggalkan nya.
Zee membuka laci lokernya dan teringat tugas kelompok yang ia belum kerjakan, Zee bertambah panik saat merogoh semua saku celananya. Dia tak menemukan flashdisk milik Joey.
Duh bagaimana ini, bagaimana jika Theo tak berhasil memulihkan data pada laptop Lia, dan betapa cerobohnya aku sampai menghilangkan flashdisk milik Joey duh.
Zee terpaksa melangkah lunglai menuju kelas jika bukan karena Miss Cathy ingin rasanya ia membolos sekolah hari itu.
"Hai Zee kau darimana saja? lihat laptop ku, Theo benar-benar bisa memperbaiki nya." ucap Lia.
"Bagaimana dengan tugasku, eh tugas kita." Zee menggeser posisi duduk Theo mencari file tugas yang kemarin ia buat dan akhirnya ia temukan.
"Ah betapa senangnya hatiku, kau penyelamatku." tanpa sadar Zee memberikan Theo pelukan.
"Kau salah makan yak, apa sesuatu merasuki mu." ucap Theo
Sadar dengan pelukannya Zee salah tingkah melepas pelukannya dari Theo.
"Maaf aku pikir kau Lia." ucap Zee.
"Aku? kau pikir itu aku? selama kita berteman kau tak pernah memelukku Zee." sahut Lia.
Joey yang memperhatikan Zee sedari tadi paham betul kalau Zee malu dan salah tingkah namun Joey menyembunyikan tawanya itu takut menyinggung Zee.
"Lalu mana tugas yang kau buat di flashdisk ku Zee ?" tanya Joey pada Zee.
"Ma.. maafkan aku Joey, sepertinya aku menghilangkan flashdisk mu, tapi aku janji aku akan menggantinya nanti sebutkan saja berapa harganya." ucap Zee
"Apa? kenapa kau menghilangkannya ? buakn masalah harganya tapi di dalam flashdisk itu ada data-data tentangku, foto tentang keluargaku pada liburan lalu dan belum sempat ku pindahkan ke komputerku belum lagi karya tulisan ku untuk ku ajukan lomba menulis tingkat sekolah." Joey terduduk lemas di kursinya.
"Aduh Joey maafkan aku, aku janji akan mencarinya." pinta Zee memelas.
"Baiklah kumohon Zee tolong temukan flashdisk ku." pinta Joey
"Dasar ceroboh, untung saja aku bisa memperbaiki laptop Lia, coba jika itu tak bisa ku perbaiki, kau bahkan tak membuat tugas cadangannya kan?" sahut Theo tersenyum sinis.
"Iya Zee untung ada Theo." sahut Lia.
"Iya maafkan aku."
"Lalu apa kau ingat hukumanmu?" tanya Theo
"Hukuman? aaahhh sial aku baru ingat sekarang." ucap Zee kesal.
"Satu tahun dari sekarang." ucap Theo kembali ke kursinya sambil menunjukkan jari telunjuk nya ke arah Zee yang menunjukkan angka satu, sambil tersenyum puas tersungging di wajahnya.
***
"Zee kemarilah!" Theo memanggil Zee yang saat itu duduk bersama V di kantin.
"Apa yang dia lakukan?" tanya V
"Hmmm aku kalah taruhan, sebentar ya." ucap Zee lirih berdiri menuju meja Theo.
"Ambilkan aku satu botol soda dingin disana! oh iya jangan lupa bawakan aku puding mangga yak!" tunjuk Theo.
"Baiklah." Zee menuruti perintah Theo menuju kemari pendingin tempat berkumpulnya para botol soda.
Ingin rasanya aku memerintahkan paman Joseph mengoyak tubuhmu Theo lalu aku yang memakan jantungmu dengan lahap.
Zee melirik sebal ke arah Theo.
"Zee kau mau kemana?" sapa Lia
"Menuruti perintah tuan raja dungu."
sahut Zee.
"Oh kau benar-benar menjalankan hukuman itu ya?" Lia menahan tawanya bersama Joey.
"Tertawakan saja aku! aku ingin lihat apa kalian berani menertawakanku?"
"Oh tidak Zee tentu saja kami tidak akan berani." sahut Joey yang dibalas anggukan oleh Lia.
Zee kembali pada Theo membawakan puding dan sebotol soda untuk Theo.
"Ini." ucap Zee.
"Kau mau kemana? duduk disini aku membutuhkan mu untuk memegang botol ku."
"Kau sudah besar bisa minum sendiri kenapa harus dari tanganku?"
"Aku kan tuan mu terserah mau ku!"
Zee terpaksa menuruti kehendak Theo dia harus siap jika Theo membuka mulut untuk minum dari sedotan pada botol soda di tangan Zee itu.
V melihat dengan marah, belum pernah rasanya selama bersekolah bersama Zee ia mendapat perlakuan manis dari Zee seperti itu. V berdiri dari mejanya namun Rose yang datang menggantikan tempat duduk Zee menahan V untuk pergi membuat V duduk kembali ke tempatnya.
"Hai Theo." seorang siswi perempuan merangkul Theo dari belakang betapa terkejutnya Zee saat melihat perempuan itu adalah Alena.
***
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Yulita
siapa Theo &Alena ini?Kaka adik kah?🤔🤔atau pasanggan
2022-08-16
0
Tiinaa
jadi takut terjadi sesuatu sama joey
2022-08-12
0
Jeng Awal CCiiebundadinda
jgn bilng zee mo blik lgi ke rumh di hutan itu dn mncriny sndri tnpa pmn joseph ,hal mengerikn yg sudah ku bayang kn thoor ihhhh
2021-07-18
0