Sebelum membaca klik like yak...
let's vote for me boleh yak...
apalagi koin seikhlasnya juga boleh banget...
Rate bintang lima jangan lupa...
thank u so much... love u all... 😘😍😊
***
Satu jam setelah mereka memulai belajar bersama untuk mengerjakan tugas kelompoknya di rumah Lia.
"Ah ada apa dengan laptop mu Lia, laptop ini error aku takut tugas yang ku tulis tadi hilang semua aargghh."
Zee menggebrak meja dengan kesal.
"Menyingkir..." Theo menggeser Zee merebut laptop itu dari tangannya lalu mengutak-atik laptop milik Lia.
"Memangnya kau bisa ya?" tanya Zee meragukan kemampuan Theo.
"Diam saja ini biar ku urus." sahut Theo.
Setelah lima belas menit tak ada hasil untuk menyelamatkan file tugas mereka di laptop Lia akhirnya Theo berucap.
"Aku bawa pulang Lia, ini akan lama besok aku kembalikan." ucap Theo akhirnya.
"Hei apa yang kau lakukan? semua data akan hilang jangan sok tau deh." sahut Zee mencoba mengambil kembali laptop Lia.
"Tenang saja, aku pinjam laptop mu ya Lia, dan untukmu Zee jika aku berhasil mengembalikan data pada laptop ini kau harus jadi pelayan ku selama satu tahun." ucap Theo mengajak Zee untuk melakukan taruhan.
"Kenapa harus aku sih yang bertaruh denganmu kenapa Joey dan Lia tidak diajak bertaruh juga?" Zee menunjuk dirinya dan bergantian menunjuk Joey dan Lia.
"Ummm entah lah hanya aku menyukainya menjadi pelayan ku nanti hahaha bagaimana?" tanya Theo melirik ke arah Zee.
"Hmmm baiklah tapi ... Jika kau tak berhasil kau yang jadi pelayan ku selama satu tahun." Zee balas mengancam Theo.
"Setuju, daaaah semuanya." Theo langsung berlalu keluar dari rumah Lia menuju sedan hitam nan mewah miliknya.
"Wah mobil Theo bagus sekali, sepertinya dia tuan muda." ucap Lia mengintip Theo dari balik tirai.
"Memangnya kau tidak dengar gosipnya ya, keluarga Sebastian yang baru pindah ke kota ini itu termasuk keluarga kaya raya lho, ibu ku yang bilang." sahut Joey.
"Wah iyakah, berati ada tuan muda yang bersekolah di sekolah kita ckckckkc, kau dengar itu Zee?" Lia menoleh pada Zee.
"Hei ingat tugas itu harus dikumpulkan besok pagi." ucap Lia berteriak pada Theo yang pergi menjauh masuk ke dalam mobilnya lalu melaju pergi.
"Bagaimana jika Theo tak berhasil?" tanya Joey panik.
"Itu artinya kita harus siap menerima hukuman Miss Cat." sahut Zee meraih snacks di atas meja.
"Ah Zee aku tak mau dihukum bagaimana ini?" tanya Lia dengan penuh kecemasan.
"Baiklah aku akan pulang, aku akan menulis yang kuingat memakai catatan kita tadi semoga bisa ku selesaikan sampai pagi." sahut Zee akhirnya.
"Apa kau punya komputer atau laptop Zee?" tanya Lia.
"Aku akan pinjam pada pamanku, mana flashdisk nya kemarikan sini?" pinta Zee mengulurkan tangannya pada Lia.
"Ini pakai punyaku saja." Joey memberikan flashdisk bertuliskan 16 GB pada Zee.
"Baiklah terima kasih aku akan segera menyelesaikan tugas kita, aku pulang dulu ya, oh iya jangan lupa dua puluh lima persen uang saku kalian sebulan untuk ku yak." pinta Zee.
"Ah Zee selalu saja uang yang kau pikirkan." sahut Lia sambil tertawa.
"Sudahlah Lia, coba kau pikir ya, Zee kan selalu mengerjakan tugas-tugas kita jadi wajarlah, nah Zee aku akan beri kau tiga puluh persen uang saku ku." sahut Joey.
"Senang berbisnis dengan mu Joey." senyum Zee menjabat tangan Joey.
"Baiklah aku setuju dengan Joey." sahut Lia menjabat tangan Zee juga.
"Zee kau yakin mau pulang sendirian? tak mau aku antar? ini sudah malam lho." ucap Joey.
"Tak usah aku akan menemui pamanku segera, aku akan baik-baik saja kok, aku pulang ya, oh iya cepat pulang Joey atau akan terjadi hal-hal yang kalian inginkan nanti he-he-he." Zee mencoba menggoda Joey dan Lia.
"Ih aku dan Joey maksudmu iyuhh." Lia memandang Joey jijik.
"Hiy memangnya siapa juga yang ingin bersamamu."
Joey juga memandang Lia jijik lalu ia berdiri dan pamit keluar dari rumah Lia menaiki motor matic yang ia kendarai.
"Hahaha dasar kalian ini." ucap Zee tertawa melihat kelakuan Joey dan Lia yang barusan ia goda.
***
Zee menghampiri Paman Jo di bukit Pinus seberang rumah Lia.
"Hai Paman apa kau sudah lama menungguku?" sapa Zee.
"Kau lihat para pria di sungai itu?" tunjuk Joseph.
Zee meraih teropong dari tangan Joseph.
"Ah apa-apaan itu, bukankah itu terlalu dewasa untuk ku lihat." ucap Zee.
Zee melihat tiga orang pria sedang bermain-main dengan satu orang wanita yang hanya memakai bikini. Ketiga pria di atas kapal kecil itu sangat mabuk, sedangkan si wanita nya naik di atas meja sambil menari menggoda para pria dengan gerakan erotisnya.
"Apa kau akan mengincar ketiganya paman?" tanya Zee.
"Lihatlah dengan seksama." Joseph mengarahkan Zee lagi.
"Ah... aku terlalu jijik melihat adegan kotor itu, aku sudah tau kau hanya akan menyantap satu lalu menyimpan yang dua pada lemari pendingin mu ya kan?" tanya Zee.
"Kau salah, mereka hanya pemabuk yang tergoda dengan wanita itu, lihat baik-baik." pinta Joseph.
"Lalu kenapa kita harus mengamati orang-orang itu jika kau tak ingin memangsa ke tiga pria itu?" tanya Zee.
"Perhatikan baik-baik Zee, aku tak mengincar para pria, tapi dia." Joseph menunjuk si perempuannya.
"Apa?? wanita itu yang akan paman incar, cih apa sekarang kau mengincar sesuai selera mu bukan menghukum para orang jahat?"
"Kau cerewet sekali, sudah ku bilang perhatikan baik-baik nih." Joseph memberikan teropong itu pada Zee lagi.
"Ah aku merinding melihatnya ini menjijikan paman, wanita itu sudah berada di pangkuan lelaki yang berjaket hijau dan mereka berciuman, ini aku kembalikan terserah kau mau makan yang mana."
"Lihat lagi Zee amati baik-baik."
"Apa kau sedang mengajariku cara meniduri pria yak? usia ku saja baru enam belas tahun, paman menjijikan."
Joseph tertawa mendengar kata-kata Zee.
"Lihat lah pemuda yang berjaket hitam." Joseph menyerahkan teropongnya lagi pada Zee.
"Baiklah, sini aku lihat, emmm lelaki itu mabuk parah dan apa yang terjadi dengan teman di samping nya? kenapa, kenapa dengan leher mereka?"
"Sekarang perhatikan apa yang wanita itu lakukan pada si jaket hijau."
Zee mengamati dengan seksama dari teropong nya.
"APA...? Tak mungkin, wanita itu sedang..."
"Menghisap darah si pria, iya kan?"
"Apa perempuan itu..."
"Vampir, buruan paling enak yang akan ku makan malam ini." di wajah Joseph sudah terpasang senyum merekah saat mengatakannya.
***
To be continued...
Happy Reading 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Yulita
wah udah kaya di film"aja alur nya Thor☺️☺️
2022-08-16
0
Tiinaa
astaga,ada kucing,srigala vampir nanti apa lagi
2022-08-12
0
Eliawati Xiaomi
mirip twilight yaa
tapi versi kocaknya
2022-05-14
0