Balas Dendam

Cerita ini hanya fiksi yak berdasarkan imajinasi Author saja. 😁😊😘

***

Zee terbangun di kamarnya seperti waktu itu ia langsung bercermin mengamati dadanya yang tertembak. Tak ada luka tembak disana kondisinya baik-baik saja. Zee melihat pergelangan tangan kirinya titik hitamnya kini bertambah menjadi dua titik.

Teringat kejadian peristiwa itu dan membuat Zee menangis mengingat tatapan dan senyuman Serena tadi pagi. Senyuman yang tak akan Zee dapatkan lagi dari Serena sahabat kecilnya.

"Sudah lah memang takdir temanmu harus tiada." ucap Nenek Zee di depan pintu kamarnya.

"Aku hanya sangat merasa sedih Nek, satu tahun ini kami sudah bermain bersama, aku merasa bersalah karena tak dapat melindunginya." sahut Zee.

"Sudah lah, penyesalan tak akan membuat kawan mu kembali. Berkemaslah seperti biasa, kita akan pindah." ujar nenek Amelia.

"Kita akan kemana kali ini Nek?" tanya Zee.

"Ke kota Brookfield, cepatlah sudah pukul sebelas, Nenek yakin pagi besok akan banyak wartawan yang akan mewawancarai nenek mengenai kematian mu." ucap nenek penuh raut kecemasan.

"Wow bagus dong nek, Nenek akan masuk tivi dan viral hehehe." ucap Zee seraya meledek neneknya yang tampak cemas itu.

"Ha.. Ha.. Ha... lucu sekali kau anak ingusan." Nenek memukul kepala belakang Zee dengan gemas.

"Ouch sakit tau nek." ucap Zee mengusap kepalanya.

Nenek Zee tersenyum dan berlalu menyiapkan barang-barang yang hendak ia bawa pindah menuju kota baru.

"Hah dasar gadis bodoh, Kau sia-siakan nyawa mu kali ini." ucap Blue meledek Zee saat datang menghampiri Zee.

"Ish dasar kucing buduk, ku siram dengan air deterjen baru tau rasa kau." Zee menatap tajam kearah Blue.

Blue berlari menuju kandangnya.

"Nenek biarkan aku berada didalam kandang ini sepertinya aku lebih aman disini jauh dari Zee." ucap Blue berusaha sembunyi dari Zee dia takut Zee akan benar-benar melakukan nya kali ini.

"Kau mengganggu nya lagi yak?" tanya nenek Amelia pada Zee.

Zee hanya tertawa dengan tatapan menyeringai memandang Blue.

Blue menutup pintu kandangnya dan menjilati tubuhnya sekarang ia merasa aman tak peduli dengan tatapan Zee.

Nenek Amelia menaruh kandang kecilnya Blue di bak belakang mobil pick up lalu menutup dengan terpal agar tak kehujanan.

Zee menggebrak kandang Blue sehingga membuat Blue terkejut.

"Awas kau Zee, lihat saja nanti saat kita sampai." gumam Blue dengan kesalnya.

***

Di kegelapan malam itu Zee dan Nenek Amelia melaju kan mobilnya.

"Tunggu Nek, bolehkan aku bermain sebentar? aku ingin menghancurkan wajah penjahat itu." ucap Zee menghentikan laju mobil neneknya.

"Jujur Nenek tak suka, namun entah kenapa Nenek merasa kau boleh melakukan nya, waktu mu lima belas menit, ingat kau belum bisa menggunakan semua kekuatanmu berhati-hati lah." ucap Nenek Amelia.

"Bolehkah aku meminta bantuan Blue nek, aku butuh dia untuk menjagaku?"

"Baiklah kau ambil di kandangnya, di belakang." sahut Nenek.

Zee mengeluarkan Blue untuk menemaninya menuju belakang kantor polisi tempat remaja gila itu di penjara.

"Aku harus berkonsentrasi mengubah diriku sepertimu Blue, tunggu sebentar." ucap Zee.

Tring...

"Hahahaha kau cantik sekali Zee." ledek Blue.

"Benarkah? apa aku berhasil menjadi kucing?" tanya Zee dengan wajah bangga karena merasa berhasil dengan mantera pengubah wujudnya.

"Iya kucing imut yang lucu hahahaha." Blue makin meledek Zee dengan tawanya.

"Baiklah ayo kita masuk!" ajak Zee masih tak sadar dengan perubahan bentuk yang terjadi padanya.

Zee dan Blue masuk kedalam penjara mencari sel tahanan pemuda tadi. Tiba-tiba Zee menangkap sesuatu yang muncul di cermin yang di lewatinya.

"APA...?? siapa itu?" tanya Zee yang kaget melihat cermin dirinya di lantai penjara.

"Itu memang kau hahaha." ucap Blue meledek Zee.

"Dasar kau Blue, kau sengaja yak membuatku berubah bentuk seperti tikus rumah macam ini." ucap Zee kesal.

"Sudah lah nikmati saja, cepat waktu kita tak banyak, memangnya apa yang ingin kau lakukan?"

"Lihat saja nanti, nah itu dia ku temukan."

Zee masuk melewati celah besi dalam tahanan itu.

"Kau bantu aku buat penjagaan tak agar tak ada yang melihat dan mendengar kita."

"Cepatlah tenagaku tak banyak, kalau bukan karena nenek Amelia aku tak Sudi membantumu."

"Ah kucing cerewet, apa kau mau..."

"Apa?? kau bercermin kan tadi? kau yang harusnya takut karena tubuh kecilmu itu dapat kulahap."

"Oh iya yak, tak mungkin tikus makan kucing yang ada Blue yang bisa melahap ku saat ini." gumam Zee.

Pemuda itu menatap Zee. "Sedang apa kau tikus kecil apa kau mau kubunuh..?" pemuda itu menarik buntut Zee.

Perubahan tubuh Zee terjadi, ia kembali seperti manusia seperti semula.

"Ap apa apa yang kau lakukan, bagaimana bisa kau kau..."

"Sssttt sudah tenang jangan bersuara." ucap Zee dengan senyum menyeringai pada pemuda itu. Bola mata Zee berubah berwarna merah dengan urat - urat yang terlihat di wajahnya.

"Kau hantu kau pasti hantu kan?" pemuda itu makin terpojok ke dinding.

"Aku bukan hantu, aku salah satu anak yang kau beri hadiah tembakan tadi."

"Apa?? tak mungkin kau sudah mati berarti, maafkan aku, aku hanya mengikuti peraturan sekte ku. Aku harus memberi mereka seratus darah anak yang masih murni."

"Seratus? tapi kau hanya membunuh sepuluh dan melukai tujuh belas, kau memang bodoh."

"Aku aku aahhh pergi pergi jauh dari ku! TOLONG...!!!" pekik pemuda itu.

"Tak akan ada manusia yang mendengarmu." sahut Zee sambil tersenyum menyeringai.

Zee menatap tajam pemuda itu membuatnya berlutut dihadapan Zee, pemuda itu tak bisa mengendalikan tubuhnya.

"A..apa yang kau lakukan padaku?" tanyanya sambil terbata-bata.

Zee mencekik pemuda itu menjeratnya dengan tali yang menggantung ke langit-langit. Pemuda itu menggantung tercekik lalu kehabisan nafas dan mati. Zee tersenyum puas karena membalaskan dendam Serena sahabatnya.

"Harusnya aku menyiksanya ya Blue, tapi biarlah seperti ini agar terlihat ia depresi dan bunuh diri hihihi, oh iya Blue apa dia masih perjaka?" tanya Zee pada Blue lalu Zee mengangkat Blue mengendus tubuh pemuda itu.

"Dia sangat polos, pemuda bodoh yang gampang di perdayai dan pastinya dia masih perjaka." jawab Blue.

"Baiklah." sahut Zee.

Zee mengeluarkan gunting dan plastik dari kantongnya lalu memotong ibu jari kaki pemuda itu dan menyimpannya.

"Nenek pasti senang aku membawa oleh-oleh untuknya. Ayo Blue kita pergi!" ajak Zee.

Zee meninggalkan jasad pemuda itu menggantung kembali ke wujud tikusnya tadi dan berlalu menghampiri mobil nenek Amelia yang menunggunya sedari tadi.

***

To be continued...

Salam dari Pocong Tampan...

Happy Reading... 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Yulita

Yulita

Sadi sekali Thor,anak seusia itu udh ada pikiran membunuh😱

2022-08-14

0

Tiinaa

Tiinaa

buat apa??

2022-08-12

0

setelah ku baca berapa bab.rupanya seru jga nih cerita.

2021-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Kematian Pertama
2 Blue
3 Kematian Kedua
4 Balas Dendam
5 Hari Pertama di Brookfield's Junior High
6 Rumah Kosong
7 Rumah Kosong (Part 2)
8 Perburuan
9 Kematian Ketiga
10 Kematian Keempat
11 Brilliant High School
12 Kerja Kelompok (Part 1)
13 Kerja Kelompok (Part 2)
14 Vampir yang Kalah
15 Kalah Taruhan
16 Sepupu Theo
17 Visual
18 Rumah Tua Dalam Hutan
19 Kematian Kelima
20 Pemakaman
21 Daging
22 Hasrat Joseph
23 Tamu dari Negeri Zamrud
24 Si Kembar
25 Zamrudian dan Lycan
26 Berburu kembali
27 Aku Berjanji Zee
28 Tugas Tulip Hitam
29 Toko Kue Arbei
30 Di Rumah Theo
31 Bruno
32 Bruno (Part 2)
33 Another Visual
34 Rumah Joseph
35 Pertandingan Basket
36 Hadiah dari Si Kembar
37 Menuju Bukit Halley (Part 1)
38 Menuju Bukit Halley (Part 2)
39 Racun Laba-laba Tulip Hitam
40 Pembunuhan di Sekolah
41 Pertanyaan V
42 Natti (Part 1)
43 Natti (Part 2)
44 Menuju Ulang Tahun Zee
45 Ulang Tahun Zee
46 Hadiah
47 Mencium Theo
48 Menemui Theo
49 Bertemu Zack
50 Rahasia Zack
51 Theo VS Zack
52 Pangeran Penyihir
53 Akhir Tamara
54 Pembunuhan di Sekolah
55 Nenek Amelia dan Nenek Anna
56 Menonton Zombie
57 Triple Date
58 Pertanyaan Zack
59 Kisah Tragis Joseph
60 Audisi Drama
61 Bertemu Miss Jane
62 Vampir Baru
63 Kedatangan Zack
64 Di Jemput Theo
65 Theo yang Makin Menyebalkan
66 Latihan
67 Perpustakaan Kota
68 Di Rumah Zee
69 Zee Memilih
70 Pengakuan Zack
71 Apakah Theo Marah?
72 Bertemu Daren
73 Mengunjungi Ariana
74 Memilih
75 Kau Milikku
76 Ariana
77 Ariana (Part 2)
78 Menyembunyikan Ariana
79 Natti Punya Anak
80 Sosok Bertudung dan menolong Ariana
81 Korban Lagi
82 Di lukis
83 Theodore
84 Tuan Vampir
85 Jantung Vampir
86 Rahasia Penjaga Carter
87 Ulang Tahun Theo
88 Kecemasan Zee
89 Kematian Rose
90 Si Pelaku (Part 1)
91 Si Pelaku (Part 2)
92 Zee Pamit
93 Zee Pamit (Part 2)
94 Pengakuan Paman Joseph
95 Tertangkapnya Theo dan Lycan Cya
96 Menyelamatkan Theo (Part 1)
97 Menyelamatkan Theo (Part 2)
98 Perang Di Mulai
99 Rahasia Ratu Obbysia
100 End (Jilid 1)
101 9 Lives Season 2
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Kematian Pertama
2
Blue
3
Kematian Kedua
4
Balas Dendam
5
Hari Pertama di Brookfield's Junior High
6
Rumah Kosong
7
Rumah Kosong (Part 2)
8
Perburuan
9
Kematian Ketiga
10
Kematian Keempat
11
Brilliant High School
12
Kerja Kelompok (Part 1)
13
Kerja Kelompok (Part 2)
14
Vampir yang Kalah
15
Kalah Taruhan
16
Sepupu Theo
17
Visual
18
Rumah Tua Dalam Hutan
19
Kematian Kelima
20
Pemakaman
21
Daging
22
Hasrat Joseph
23
Tamu dari Negeri Zamrud
24
Si Kembar
25
Zamrudian dan Lycan
26
Berburu kembali
27
Aku Berjanji Zee
28
Tugas Tulip Hitam
29
Toko Kue Arbei
30
Di Rumah Theo
31
Bruno
32
Bruno (Part 2)
33
Another Visual
34
Rumah Joseph
35
Pertandingan Basket
36
Hadiah dari Si Kembar
37
Menuju Bukit Halley (Part 1)
38
Menuju Bukit Halley (Part 2)
39
Racun Laba-laba Tulip Hitam
40
Pembunuhan di Sekolah
41
Pertanyaan V
42
Natti (Part 1)
43
Natti (Part 2)
44
Menuju Ulang Tahun Zee
45
Ulang Tahun Zee
46
Hadiah
47
Mencium Theo
48
Menemui Theo
49
Bertemu Zack
50
Rahasia Zack
51
Theo VS Zack
52
Pangeran Penyihir
53
Akhir Tamara
54
Pembunuhan di Sekolah
55
Nenek Amelia dan Nenek Anna
56
Menonton Zombie
57
Triple Date
58
Pertanyaan Zack
59
Kisah Tragis Joseph
60
Audisi Drama
61
Bertemu Miss Jane
62
Vampir Baru
63
Kedatangan Zack
64
Di Jemput Theo
65
Theo yang Makin Menyebalkan
66
Latihan
67
Perpustakaan Kota
68
Di Rumah Zee
69
Zee Memilih
70
Pengakuan Zack
71
Apakah Theo Marah?
72
Bertemu Daren
73
Mengunjungi Ariana
74
Memilih
75
Kau Milikku
76
Ariana
77
Ariana (Part 2)
78
Menyembunyikan Ariana
79
Natti Punya Anak
80
Sosok Bertudung dan menolong Ariana
81
Korban Lagi
82
Di lukis
83
Theodore
84
Tuan Vampir
85
Jantung Vampir
86
Rahasia Penjaga Carter
87
Ulang Tahun Theo
88
Kecemasan Zee
89
Kematian Rose
90
Si Pelaku (Part 1)
91
Si Pelaku (Part 2)
92
Zee Pamit
93
Zee Pamit (Part 2)
94
Pengakuan Paman Joseph
95
Tertangkapnya Theo dan Lycan Cya
96
Menyelamatkan Theo (Part 1)
97
Menyelamatkan Theo (Part 2)
98
Perang Di Mulai
99
Rahasia Ratu Obbysia
100
End (Jilid 1)
101
9 Lives Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!