14

Eryna membuka pintu kamarnya, berjalan menuruni anak tangga menuju dapur, tempat di mana bibi sedang membuat makan malam.. Tanpa di suruh Eryna membantu bibi menyiapakan segalahnya,, saat semua sudah beres, Eryna duduk dan bersandar tepat di depan kulkas..

"Non, kenapa duduk di situ..?" Tanya bibi.

"Aku lelah bi, hanya ingin istirahat sejenak." Jawab Eryna sambil menyandarkan kepalanya tepat di atas lutut..

"Apa non Eryna sakit..?"

"Tidak bi."

"Apa ada masalah dengan tuan Will.?"

"Setiap hari pasti ada masalah dengan manusia jelmaan itu.. Ouh yah bi di mana manusia jelmaan itu.?"

"Tuan, masih ada di kamar.."

"Bi, kemana perginya tuan Dave.?"

"Sepertinya tuan Dave sedang ada pekerjaan di luar..Jadi itu sebab nya dia tidak mampir beberapa hari ini... Apa nona merindukan tuan Dave.."

"Tidak bi. Aku hanya mencarinya karna tidak menemukannya, ada yang ingin ku katakan." Ucap Eryna kemudian berdiri.. "Bi, tolong katakan padaku jika tuan Dave, sudah kembali." Ucapnya kemudian berlalu dari dapur..

"Baik nona." Jawab bibi..

Eryna menuju ke taman belakang rumah Will.. Taman ini sudah menjadi temapt favorit untuk Eryna selama berada di rumah ini.. Jika berada di taman ini, Eryna bisa merasa sedikit bahagia, walau hatinya dan raganya merasa perih.. Eryna merasa terhibur dengan bunga bunga yang tumbuh di taman ini..

Eryna menatap bunga sambil tersenyum.. Memandang bunga membuat hati Eryna sedikit merasa bahagia.. Dan tanpa Eryna sadari, sedari tadi Will terus saja memandang nya dari balkon kamar.. "Dasar wanita bodo'h.." Gumam Will, namum Will seketika tersenyum, kala melihat Eryna kembali tersenyum sambil menghirup aroma dari bunga..

"Tidak, aku tidak boleh memikirkan wanita itu." Gumam Will sambil menggelengkan kepalanya.. "Tujuan ku hanya satu, yaitu membalaskan dendam kematian orang tuaku." Ucapnya berbalik dan melangkah masuk ke dalam kamarnya..

Tanpa terasa sudah berjam jam Eryna duduk di taman. Entah apa yang ia pikirnya, hanya Eryna yang tahu itu.. Lagi lagi Will terus saja memandang Eryna, sambil memikmati alkohol yang berada di hadapan nya.. "Apa gadis bod'oh itu tidak kedinginan." Ucap Will.

Seketika hujan deras tiba tiba saja membasahi bumi.. Eryna yang sedang duduk melamum, langsung berdiri, dan merentangkan kedua tanganya, dengan kepala menghadap ke langit. Bersiap untuk menyambut derasnya hujan..

Eryna melompat lompat kengirangan,, sambil terus saja tersenyum dan menangis secara bersamaan di bawah guyurah hujan, sambil sesekali teriak sangat kencang.. "Aku membencimu Will" Teriak nya namu untungnya Will tidak mendengar itu..

"Aku sangat membencimu.."

"Aku berdoa, agar kau jatuh cinta padaku.. Dan saat itu terjadi, aku akan membuat hatimu merasa sakit seperti yang kurasakan." Teriak Eryna dengan sangat kerasnya.

Karna sudah merasa lelah Eryna kembali duduk di bangku yang berada di taman. Kali ini tidak ada lagi senyum yang terpancar dari wajahnya.. Hanya ada raut wajah kesedihan yang terlihat..

"Hikssssssss, aku benci takdirku. Aku benci ini semua.. Kenapa ini harus terjadi padaku.." Lirihnya di selah isak tangisnya..

"Aku benci kau Will.. Aku sangat membencimu.."

Beberapa jam berlalu kini hujan mulai redah dan Eryna pun masih tetap setia berada di tempat itu.. Will yang tadi nya terlihat cuek, entah kenapa mulai merasa kasihan dengan gadis bodo'h itu.. "Apa dia tidak merasakan dingin sama sekali." Gumam nya sambil berjalan ingin menuju taman belakang..

Saat Will telah sampai tepat di dekat Eryna,. Eryna tiba tiba berdiri dari duduknya.. Dan melihat ke arah Will. Mata mereka memandang satu sama lain. Will melihat jelas kedalam mata Eryna, ada kesedihan yang teramat medalam.. Dan Eryna yang melihat kedalam mata Will, melihat jelas, hanya ada kebencian di mata itu.

Saat Eryna mulai melangkah kan kakinya tiba tiba keseimbangan nya goyang,.

Bruuuukkkkkkkk.. Eryna jatuh terkulai lemas di bawah tanah..

Will yang melihat Eryna terjatuh langsung mengahapirinya.. "Hey bo'doh bangun." Will mencoba membangunkan Eryna..

Namum Eryna sudah tak mampu lagi membuka matanya.. Will meletakan tangan nya di kening Eryna,.. "Astaga dia demam." Ucap Will panik kemudian menaikkan Eryna ke belakang punggung nya..

Will berjalan dengan cepat menuju kedalam rumah sambil mengkolong Eryna di belakang nya.. Sedangkan Eryna yang masih setengah sadar merasakan kehangatan punggung yang begitu ia rindukan selama belasan tahun ini..

"Aku mencari mu selama ini." Gumam Eryna.

"Aku merindukan mu." Gumam nya lagi.

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

ngapain ditolong. bukannya kau ingin bala dendam. dan kau sangat membencinya

2024-04-26

0

Sri indrawati

Sri indrawati

😭😭😭

2023-10-25

2

Liany

Liany

Nyesek bacanya huuu othor😭😭

2022-01-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!