03

Akibat cukup lama berada di bawah guyuran shower, membuat tubuh Eryna menjadi deman.. Ia hanya bisa berbaring dengan pasrah berharap agar bi Asma segerah datang ke kamarnya.. Selama lebih Sejam, akhirnya bi asma datang membawa obat untuk Eryna.

Bibi yang masih melihat Eryna tertidur, langsung menghampirinya. Dan betapa kagetnya bibi saat tahu ternyata tubuh Eryna demam.. Dengan segera bi Eryna berlarih ke arah kamar tuan will.

"Tuan Will." Panggil bibi sambil mengetok pintu kamar Will.

"Ada apa bi?" Tanya nya saat membuka pintu kamar..

" Tuan, non Eryna badan nya sangat panas..Apa sebaiknya kita tidak membawanya ke rumah sakit saja tuan."

"Biar kan saja dia seperti itu bi. Biarkan dia mati." Ucap Will lalu menutup kembali pintu kamarnya.

"Kau sungguh jahat tuan.. Aku janji akan membantu nona Eryna agar bisa kabur dari istana mu ini." Batin bi Asma..

Bi Asma kembali ke kamar di mana Eryna berada, namun tak menemukan sama sekali keberadaan nya.. Saat bibi hendak mencarinya keluar, tiba tiba Eryna berucap.. "Bi, apa salahku pada tuan Will sehingga dia tega menyakitiku seperti ini.?" Tanya Eryna, yang teryanta duduk di balkon kamarnya.

Dan tadi saat Eryna merasa sangat haus. Ia mencoba untuk mengambil minum di dapur karna kebetulan sekali minum di atas meja nakasnya sedang kosong.. Dan tanpa sengaja Eryna mendengar ucapa Will..

"Non yang sabar yah.?"

"Sampai kapan aku harus bersabar bi.? Apa aku harus mati agar dia tidak menyakiti ku lagi. Jika jika itu memang benar maka aku siap mati di tangan nya bi.." Ucap Eryna sambil menyeka air matanya

"Non, jangan berucap seperti itu." Ucap bibi yang kini telah duduk di samping Eryna.

"Eryna lelah bi. Sangat sangat lelah.. Eryna capek harus di pukuli setiap harinya tanpa tahu apa salah Eryna bi." Ucapnya sambil memeluk bibi.

"Sabar non. Bibi yakin tuan pasti akan merubah sifat kasarnya.."

Malam panjang kini Eryna lalui dengan tubuh yang sangat lemah.. Lemah karna terus mendapat kan siksaan, dan bukan hanya tubuhnya saat ini yang lemah.. Batin nya pun sudah ikut melemah akibat perbuatan yang Will lakukan..

Will yang baru saja masuk ke kamar Eryna, membuat Eryna membulatkan mata menatap tajam ke arah Will,. Dan begitu pun dengan sebaliknya Will menatap tajam ke arah Eryna.

"Kau sudah sembuh.?" Tanya Will sambil menjambank rambut Eryna..

Eryna yang sedang mendapat perkakuan seperti itu hanya diam saja dan terus memandangi wajah Will..

"Mata itu,. Kenapa matanya sangat mirip dengan dia.?" Batin Wiil..

"Kenapa kau hanya diam saja., Ayo pukul diriku." Tantang Eryna sambil tersenyum dan membuat Will sadar akan lamunan nya barusan.

" Kau sudah berani melawan ku haaaaaa..." Teriak Will geram.

"Kau ingin melihat ku mati bukan.?" Tanya Eryna.

"Yaa, aku ingin melihat mu mati secara tersiksa." Ucap Will. Dan tanpa Will sadari ternyata Eryna sudah memengang satu buah pisau di tangan kanan nya.

"Apa yang kau lakukan.?" Tanya Will berusaha mengambil alih pisau itu, namun sayang terlambat, Eryna sudah lebih dulu mengiris pergelangan tangan nya.

"Bukan kah ini kau mau.? Kau ingin melihatku mati." Ucap Eryna..

"Maafkan aku Tuhan, jika aku harus mengambil langkah pintas ini.. Ku mohon Tuhan maafkan aku." Batin Eryna.

Will yang melihat banyak sekali darah, tanpa sadar langsung membuka baju kaos nya, dan mengikat pergelangan tangan Eryna yang tergores akibat pisau.. Lalu menggendong tubuh Eryna dan memindahkan nya ke tempat tidur.. Dan segerah menghubungi dokter Ricard yang tak lain adalah sahabat nya .

Beberapa menit kemudian dokter Ricard, telah tiba di mension Will dan langsung memeriksaa keadaan Eryna..

"Bagaimana keadaan nya Ricard.?"

"Baik, untuk saja luka nya tidak terlalu dalam."

"Ahhhhcccc syukurlah."

"Kau jatuh cinta kepada gadis ini?" Tanya Ricard.

"Tidak." Singkat Will.

"Tapi kenapa kau begitu panik, jika tidak mencintainya."

"Itu, itu karna ada yang harus ku selesaikan padanya.. Baiklah jika kau sudah memeriksanya, lebih baik kau pulang Ric."

"Baikalah aku pulang. Jaga baik baik gadis ini. Dan jangan terlalu kasar kepadanya. Ouh yah jangan lupa untuk mengingatkan nya meminum obat."

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

Napa khawatir. kenapa ditolong. bukannya kau ingin Eryna mati Will

2024-04-26

0

Yusria Mumba

Yusria Mumba

sabar,ya

2022-10-16

1

Lilisdayanti

Lilisdayanti

willy aqu sumpahin kamu nangis ga berhenti 😭😭😭😭

2022-10-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!