"Arisha.." Panggil seseorang.
Arisha menoleh dan mendapati Fian disana "Fian..kamu lagi apa disini ?" Tanyanya.
"Tadi aku mau mengajak kamu jalan jalan,tapi Anin dan Dita bilang kalau kamu lagi pergi,jadi aku perginya sama Anin dan Dita,dan ini baru aja mau balik ,eh lihat kamu turun dari dalam mobil"
Arisha menekuk lehernya,dia bingung harus menjelaskan apa tentang bersama Alvaro,walau cuma pura pura,tapi dia belum ada niatan untuk bicara pada Fian.
"Emmm..itu anu,apa ya " Dia semakin bingung untuk menjawab.
"Aku udah tau kok,Anin dan Dita yang kasih tau,kenapa gak cerita sama aku,mungkin aku kan bisa bantu kamu membayar perbaikan itu,walau harus mencicil ?" Jelas Fian.
Arisha menunduk "Ini urusanku Fi,aku juga tak mau harus terjebak pada Tuan Arrogant itu,biarlah aku yakin ini tidak akan lama,Tuan itu hanya ingin menunjukan pada Kedua orang tuanya kalau diirnya punya kekasih" Jelas Arisha.
Fian menghela nafasnya kecil "Baiklah ,aku tak akan memaksa kamu,tapi kalau ada apa apa lagi bilang sama aku,kita kan sahabat,kalau Tuan itu memperlakukan kamu dengan tidak benar,segera beritahu aku"
Arisha sempat melirik ke Fian "Sahabat ,ya mungkin selamanya Fian menganggap dirinya sahabat" Lirihnya dalam hati.
"Iya Fi,kamu tenang saja teman" Arisha pun berusaha menyembunyikan hatinya,dia menepuk bahu Fian selanjutnya
Udara malam semakin dingin,Fian sebenarnya masih ingin berlama lama dengan Arisha,tapi melihat wanita itu seperti kelelahan,maka dia pun undur diri dari sana.
"Aku pamit ya,kamu istirahat saja Sha"
"Okay,kamu juga hati hati dijalan ya "
Fian pun pamitan untuk pulang,dan Arisha masuk ke dalam kamarnya,lantas dia mengganti pakaiannya.
"Duh sayàng banget nih Baju harganya mahal sekali,besok aku laundry saja" Gumamnya.
Dia pun merebahkan tubuhnya yang sudah lelah itu,dan tak terasa dia sudah terlelap tidur.
Keesokan paginya saat shubuh Arisha setelah melakukan Ibadahanya sudah dibrondong pertanyaan oleh Anin dan Dita,mereka sungguh kepo.
"Iihh,ayo Sha ceritakan semalam gimana ?" Rengek Anin.
"Semalam gak gimana gimana,hanya makan malam biasa saja" Seru Arisha kesal karena dia sedang mengantuk.
Kini kerja paruh waktunya berubah menjadi sore ke malam,dan saat pagi ke sore dia akan menghabiskan waktu dikampus.
"Iihh kamu mah gak seru deh,masa makan malam aja,buka iih mata kamu" Decak Dita.
"Aisshhh,kalian itu..aku tuh masih mengantuk tau !!"Arisha kembali kesal.
"Udah sana,,aku masih mengantuk iih" Decaknya lagi.
Anin dan Dita pun tak bisa memaksa Arisha,mereka pun pergi dari kamar Arisha.
***
"Sha,besok pulang ya,,Ibu kangen sama kamu" Arisha sedang bersiap siap akan pergi ke kampusnya.Lalu teleponnya berdering,dan ternyata nama Ibunya yang tertera disana.
"Risha juga kangen sama Ibu,tapi Risha belum gajian,malu kalau pulang gak pernah bawa uang,malah dibekelin uang dari sana" Lirih Arisha.
"Hei,bocah tengil..Ibu tuh bukan mau minta uang sama kamu,Ibu cuma kangen sama kamu,,pokoknya Ibu tak mau tau,sabtu besok kamu pulang" Sungut Sang Ibu.
"Aisshhh..Bu jangan marah marah aja,nanti ibu cepat tua" Arisha berkata sambil cengeessan.
"Kamu ngatain Ibu kamu tua,awas ya nanti kalau kamu kesini ,Ibu bikinin sambal yang super pedas buat kamu"
"Pengen Bu.."
"Ya udah kamu pulang bocah tengil.."
"Iya..iya siap Ibu Negara"
Telepon pun berakhir,Arisha senang punya Ibu dan Bapa seperti Pak Rudi dan Bu Anggi,mereka orang baik dan tak pernah membanding banding kan dirinya dengan anak kandungnya sendiri.
***.
Beberapa tahun yang lalu
"Risha Sayang ada yang ingin Bapa dan Ibu bicarakan pada kamu Nak " Lirih Pak Rudi
Saat itu usia Arisha sudah 17 tahun ,Arisha anak yang pintar,hingga selama SMA dia selalu mendapat beasiswa,begitu juga sampai dia bisa kuliah dijakarta.
"Ada apa Pa ,Bu..kayanya serius begitu..bikin tegang aja deh,perasaan aku udah gak bikin masalah lagi deh"
Meskipun pintar,tapi ternyata Arisha itu nakal,bahkan selama di SMP dia selalu bergaul dengan anak laki laki,bahkan bermain bola,Pak Rudi dan Bu Anggi sudah pusing pada kelakuan Arisha.
"Gak Sayang,,sini duduk dulu"ujar Ibu Anggi.
Arisha pun duduk disamping kedua Orang Tua angkatnya itu.
"Sha,sekarang kamu sudah beranjak remaja,bahkan sebentar lagi kamu akan dewasa,Rahasia ini harus kamu tau,dari pada kamu mendengar dari orang lain,Maafkan Bapa dan Ibu baru bilang sekarang,Karena Kita menunggu kamu mengerti yang sesungguhnya" Tutur pak Rudi.
Arisha menatap keduanya,dan merasa bingung apa yang akan mereka katakan itu.
Lalu Ibu Anggi membawa sebuah Pernel,selimut,dan baju bayi yang kecil,juga sebuah kalung.
"Kamu bukan anak kandung Bapa dan Ibu Sha"Lirih Pak Rudi lagi,sedangkan Ibu Anggi merangkul bahu Arisha
Hingga dia merasa ada guncangan dari bahunya,karena merasa kaget.
"Maksud Bapa Apa ?" Dia berpaling pada Sang Ibu ,mencoba mencari jawaban.
Pak Rudi menghela nafasnya kasar "17 tahun yang lalu,kami menemukan kamu di depan rumah kami,kamu masih terbungkus oleh pernel dan selimut ini,kamu begitu cantik dan lucu,Bapa tidak tau siapa yang sudah menyimpan kamu di depan rumah Bapa" Pak Rudi sempat terdiam.
"Ini barang terakhir yang Ibu temukan ,Sha meskipun kamu bukan anak kandung kami,tapi Ibu dan Bapa sudah sayang sama kamu,Ibu bahagia ada kamu disisi kami" Lirih Ibu Anggi.
Arisha melongo ,dia pun tak kuasa menahan laju air matanya untuk tak jatuh,dia memegang tangan Ibunya yang sudah membesarkan dirinya hingga saat itu.
"Kalian sungguh bukan Ibu dan Bapa kandung aku ?" Lirihnya dengan air mata yang sudah meleleh dipipinya.
"Iya Nak,tapi kamu tetap anak Ibu dan Bapa" Ibu Anggi pun memeluk Arisha dengan erat,dia sudah sayang dengan Arisha sepenuh hatinya.
"Bagaimana pun kamu harus tau kenyataan yang ada Sha,dan ini kenyataannya,kalau kamu mau menemukan kedua Orang Tua kamu,silahkan temukan mereka" Lirih Pak Rudi.
Arisha menggeleng "Kalian Bapa dan Ibu Risha ,Selamanya hanya kalian" Lirih Arisha lagi.
"Nak,ini yang kedua orang tua kamu tinggalkan" Ibu Anggi memperlihatkan sebuah kalung yang di dalamnya terdapat sebuah nama.
Arisha meraih kalung itu dan membuka lipatan di dalamnya,disana memang ada nama dirinya Arisha Candrarini Maswan.
Pak Rudi dan Ibu Anggi tidak merubah nama Arisha,karena dia pikir mungkin suatu saat dia akan bertemu dengan kedua Orang tua aslinya.
Arisha kembali menangis "Sha,kita tak pernah tau alasan apa kenapa mereka menyimpan kamu,tapi satu hal Ibu yakin mereka pasti punya alasannya"
"Risha gak peduli dengan alasan mereka,yang Risha tau Kalian Orang tua Risha,terima kasih sudah memberi tahu Risha,tapi Risha tidak akan mencari mereka,kalian Orang Tua Risa sesungguhnya" Arisha kembali memeluk Ibu anggi dan menangis disana.
Dan sejak dirinya tau bukan anak kandung dari Pak Rudi dan Ibu Anggi,dia pun menjadi anak yang baik,dan serius juga bersungguh sungguh,dia akan berusaha membalas jasa keduanya.
Rasa tak ingin mencari tau orang tua aslinya,membuat dirinya malah semakin ingin tau,maka sejak saat itu dia selalu memakai kalung itu.
Bukan marah atau apa,dia hanya tak ingin terluka mendengar Alasan mereka,tapi dalam lubuk hatinya sungguh dia ingin bertemu mereka,yang sudah melahirkan dirinya ke dunia,Dan diJakarta dia berharap banyak bisa bertemu dengan keduanya.
***
...Bersambung...
...Kalau suka Tinggalkan jejaknya ya...
...👉Rate 5🌼...
...👉Like⚘...
...👉Comment 🌻dan...
...👉Vote ya🌸...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Mikho
jangan2 arisha saudaranya airis mantannya varo lagi thor
2021-04-29
1
Wina Ningsih
beruntung bpa/ibu angkatnya baik
2021-04-08
5
Juliet Romeo
lanjut
2021-03-15
3