Seharusnya hari ini menjadi hari Ayyara untuk bersenang-senang. Setelah ia sah menyandang status sebagai seorang janda dan lepas dari Dafa. Tapi ia malah bertemu dengan pria psikopat yang suka memeluknya itu. Perasaan benci Ayyara menjadi goyah setelah merasakan ketulusan dari Gama.
"jadi bagaimana?" tanya Gama membuyarkan lamunan Ayyara.
"apanya?"
"apa aku sudah mendaparkan maaf darimu?"
Ayyara hanya terdiam. Haruskah ia memaafkannya?
"kak Yara.!" panggil Nia yang baru saja datang. "halo tuan Gama..." sapa Nia. Ia manganggukan kepala sebagai tanda hormat.
"ketemu?" tanya Ayyara.
"iya kak.. Yuk.." ajak Nia lagi.
Tanpa meneruskan pembicaraan, Ayyara pergi begitu saja dari hadapan Gama. Membuat pria itu hanya terbengong saja. Memandangi Ayyara yang sudah menjauh di atas sepeda motor.
Gama hanya terdiam sepanjang perjalanan pulang. Ia terus menatap ke luar jendela mobilnya. Hal itu membuat Arfan heran sekaligus penasaran. Kira-kira apa yang sudah membuat tuannya itu bungkam seribu bahasa?
"anda baik-baik saja tuan?" tanya Arfan memberanikan diri.
"diam..." hardik Gama dengan suara yang datar.
"tuan, tadi nona Maya menelfon dan menanyakan keberadaan tuan."
"wah.. Gadis itu benar-benar tak kenal kata menyerah. Padahal aku sudah cukup menyakitinya."
"dan sekarang dia sedang berada di rumah besar bersama nyonya."
Hufh...
Gama hanya menghembuskan nafasnya saja. Bagaimana caranya menyingkirkan Maya?
"Fan, selidiki lebih lanjut tentang Maya. Entah kenapa kesan pertamaku tidak terlalu baik. Aku merasa dia sedang merencanakan sesuatu yang lain dibelakangku." perintah Gama.
"iya baik tuan."
"dan juga, tentang gadis itu.."
"siapa tuan?" Arfan tak mengerti siapa yang dimaksud oleh Gama.
"gadis travel itu."
"kenapa anda membutuhkan informasinya?"
"jangan membantah. Lakukan saja."
"baik tuan." Arfan pun patuh untuk melaksanakan tugas itu. Menggali informasi dari seseorang bukanlah hal yang sulit baginya.
**********
Satu bulan berlalu......
Cuaca diluar sedang hujan. Ayyara sedang berteduh di sebuah halte bis di pinggir jalan yang letaknya tepat di depan gedung kantornya. Pakaiannya setengah basah. Ia baru saja hendak pulang, tapi tiba-tiba hujan deras datang. Dan mau tidak mau ia terpaksa berteduh dulu.
Ditempat lain yang tak jauh darinya. Nampak Dafa sedang di gandeng oleh seorang gadis dengan mesra. Gadis itu belakangan sering datang ke kantor dan menemui Dafa. Ayyara tidak mengenalnya, tapi kalau dilihat dari kemesraan yang selalu mereka tunjukkan, sepertinya itulah calon istri baru Dafa.
Ayyara memandangi tetesan hujan yang jatuh dari atas. Perlahan mengulurkan tangannya untuk menyentuh tetesan air itu. Merasakan kesejukan yang mengalir dari telapak tangannya yang basah. Ia tidak menyadari kalau seseorang tengah memperhatikannya dari suatu tempat yang tak jauh darinya.
Di kantornya, Gama selesai membaca informasi yang diberikan oleh Arfan tiga minggu yang lalu. Ia sengaja menaruh catatan informasi itu di laci di meja kerjanya selama ini. Dan ia baru saja membukanya. Didalam dua amplop berwarna coklat itu ada informasi tentang Maya dan juga Ayyara. Tapi ia lebih memilih untuk membuka milik Ayyara terlebih dahulu.
Pandangan Gama jauh menembus kaca dihadapannya. Ia sedang berdiri dan memandang jalanan yang terhampar di depan gedungnya. Ia tidak bisa melihat apapun, karna diluar sedang turun hujan.
Tiba-tiba perutnya menjadi sangat lapar. Cuaca hujan seperti ini, enaknya makan makanan yang berkuah dan pedas. Ia kemudian mengajak Arfan untuk turun kelantai 1 dimana terdapat cafe dan restoran disana.
Sesampainya di lantai 1, mereka masuk kedalam restoran dan memesan bakso kuah yang pedas. Gama memilih duduk di dekat jendela kaca. Sambil menunggu pesanannya datang, Ia memandang ke arah rintik hujan yang hampir mereda. Pandangannya berhenti pada sosok perempuan yang sedang berdiri di halte bis di depan gedungnya.
Perempuan itu mengikat rambut panjangnya di atas kepalanya. Ia nampak sedang menikmati tetesan hujan yang menimpa telapak tangannya. Wajahnya menengadah ke langit, seolah-olah sedang memperhatikan darimana tetesan air itu datang. Gama terus memandangi wanita itu lekat.
Ia di kejutkan oleh pelayan yang mengantarkan pesanannya. Arfan sedang sibuk dengan tabletnya sehingga tidak menyadarinya. Gama kembali mengedarkan pandangannya ke luar, ia mencari sosok Ayyara yang tadi berdiri di halte, tapi sekarang sudah tidak ada. Sepertinya gadis itu sudah pergi, berbarengan dengan hujan yang mulai berhenti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Sri Rahayu
la jut thor critanya 👍👍😍😍😍🙏🙏🙏😊
2021-08-12
2
Istiqmtl
buang sampah dapat berlian waa
2021-07-10
0
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
next lah
2021-06-27
0