20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan

Clarissa berdiri menunggu Bus tak jauh dari apartemennya. Hari ini ia berangkat kuliah agak pagi, karena ada tugas praktek yang harus ia persiapkan di kampus. Clarissa melirik arlojinya dan terlihat tidak sabar saat menunggu Bus yang tak kunjung tiba.

Sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depannya, jendela mobil itu pun terbuka, Clarissa pun terperangah saat melihat Jio yang berada di dalam mobil itu.

"Kau?"

"Masuk," Ucap Jio.

Clarissa menoleh ke kiri dan kanan nya, Clarissa takut dirinya hanya terlalu percaya diri bila Jio mengajaknya masuk kedalam mobil Jio.

"Aku?" Tanya Clarissa.

"Terus siapa lagi?" Tanya Jio.

Clarissa mengulum senyumnya dan bergegas masuk kedalam mobil Jio. Setelah Clarissa berada di dalam mobil, Jio pun segera mengendarai mobil tersebut.

"Mau kemana? Kampus atau Hospital..? Tanya Jio.

"Kampus."

"Oh." Jio mengangguk.

"Kau tahu kampusku?" Tanya Clarissa.

"Tidak." Sahut Jio.

Clarissa tersenyum dan menyebutkan kampusnya.

Jio hanya mengangguk layaknya seorang supir.

"Mengapa kau baik kepadaku pagi ini?" Tanya Clarissa.

Jio melirik Clarissa, lalu ia kembali menatap jalan Kota Paris yang lancar pada pagi itu.

"Bukan baik, aku hanya ingin bertanya. Saat aku mabuk, kau berada cukup lama di dalam kamarku. Apakah sesuatu terjadi di antara kita?" Tanya Jio tanpa basa-basi.

Clarissa terperanjat dan menatap Jio dengan tak percaya.

"Sesuatu apa maksudnya?" Tanya Clarissa.

"Sesuatu yang intim," Ucap Jio sambil menghentikan mobilnya saat lampu merah menyala.

Clarissa hanya mampu menatap Jio dengan tak percaya. Lalu, ia tertawa terbahak-bahak.

"Astaga! kamu menuduh ku memperkosa kamu gitu?" Tanya Clarissa.

Jio terdiam, lalu ia mengigit bibirnya sendiri.

"Aku tidak secabul itu." Ucap Clarissa.

"Lalu, bagaimana kau kenal dengan Felix?" Tanya Jio lagi sambil menatap Clarissa dengan tajam.

"A-aku..... Aku sudah lama mengenal dirinya."

"Kenal dimana?"

"Di restoran yang sama." Jawab Clarissa.

"Apakah kau menyukainya?" Tanya Jio.

Clarissa membulatkan matanya dan menatap Jio yang mulai menjalankan mobilnya saat lampu hijau menyala.

"Mengapa kau ingin tahu urusan pribadiku? Apa kau menyukai aku?" Tanya Clarissa sambil tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Jio.

Jio menjauhi wajahnya saat Clarissa mendekati wajahnya.

"Kau menyukaiku ya...... apa kau ternyata mencintaiku..?" Ucap Clarissa sambil tersenyum menggoda.

Jio melirik Clarissa dan menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah Clarissa yang berlagak manja dengan dirinya.

"Jangan memberikan harapan bila kau tidak menyukainya. Karena patah hati itu sangat sakit dan membuat orang lain terpuruk."

Clarissa terdiam saat Jio mengatakan hal itu.

"Seperti kau saat ini?" Tanya Clarissa.

Jio menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menatap Clarissa dengan tak percaya.

"Apa yang sedang kau katakan!"

Clarissa terkejut saat Jio membentak dirinya.

"Maaf, kau mengoceh saat kau mabuk. Makanya aku mengetahui itu semua." Ucap Clarissa.

Jio pun terdiam dan memijat pelipisnya.

"Apa saja yang telah aku katakan?" Tanya Jio, kali ini nada suara Jio pun melemah.

Clarissa menundukkan wajahnya, lalu ia bergegas membuka pintu mobil Jio.

Jio langsung menahan tangan Clarissa dan menatap gadis itu dengan mata yang sayu.

"Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan. Bila dia tidak menerimamu, harusnya kau melupakan dirinya. Kau berhak bahagia, karena masa depan mu masih panjang. Kau berharap dengan satu wanita yang membuat mu merasa tercampakkan? buat apa?" Tanya Clarissa.

Jio melepaskan cengkraman nya dari lengan Clarissa.

"Begitupun aku, aku menyukaimu. Tetapi, bila kamu tidak menyukaiku untuk apa aku terus berharap? Aku bukan sedang memberi harapan kepada Felix. Bila dia lelaki yang baik, aku tidak masalah untuk belajar dekat dengannya." Ucap Clarissa sambil keluar dari mobil Jio.

Jio terdiam seribu bahasa. Kata-kata Clarissa cukup memukul dinding hatinya yang paling dalam.

"Terima kasih tumpangannya," Ucap Clarissa. Lalu, gadis itu menghentikan sebuah taksi yang akan membawanya ke kampus.

Jio masih terdiam, ia menjatuhkan dahinya di atas kemudi. Apa yang dikatakan Clarissa benar semua. Sudah jelas Gladys memilih Vino, lalu untuk apa ia masih memelihara perasaan itu kepada Gladys hingga ia tidak bisa membuka hati kepada wanita manapun.

Jio mulai menangis mengingat Gladys yang begitu ia cintai. Jio adalah seorang loser yang tidak mau menerima kekalahannya.

...

Pagi ini, Felix terlihat begitu bersemangat. Layaknya orang yang sedang jatuh cinta, dunia terasa indah baginya.

Jio yang mendampingi Felix yang sedang meeting dengan client nya pun hanya memandangi Felix yang terlihat percaya diri saat berbicara. Lelaki itu tampak lebih hidup dari pada biasanya.

"Begitu hebatnya pengaruh gadis itu?" Batin Jio.

Setelah selesai meeting, Felix keluar dari ruangan meeting dengan senyum yang mengembang, karena hasil meeting yang begitu memuaskan baginya.

Lalu, sambil berjalan, ia menelpon Clarissa hanya sekedar memberikan perhatian kepada gadis itu. Jio terus menguping pembicaraan Felix dan Clarissa yang tampak sangat menyenangkan bagi Felix.

"Oh iya, malam ini kamu ada waktu?" Tanya Felix.

"Aku akan pulang malam, karena habis dari kampus aku ada tugas di rumah sakit," Ucap Clarissa.

"Oh begitu, kapan ada waktunya. Aku ingin mengajak mu jalan-jalan."

"Besok," Ucap Clarissa.

"Baiklah, besok aku akan menjemputmu. Pukul berapa kamu bisa?" Tanya Felix lagi.

"Pukul enam."

"Ok, see you tomorrow."

"See you.."

Felix mengakhiri panggilan teleponnya dengan Clarissa. Ia tampak tersenyum dan masuk kedalam mobilnya di susul oleh Jio yang mulai merasa gelisah melihat Felix yang tampak sangat bahagia setelah menelpon Clarissa.

"Hei, dia menerima ajakan aku lagi. Aku akan mengatakan cinta ku kepadanya saat bertemu nanti," Ucap Felix.

Jio tersenyum dan mengangguk.

"Kau layak bahagia Boss," Ucap Jio dengan suara yang tercekat.

"Terima kasih Jio, kau memang sabahat baik ku." Ucap Felix sambil menepuk pundak Jio.

Jio tersenyum ragu. Lalu, ia terdiam dan membuang pandangannya lurus kedepan.

Jio tidak tahu apa yang sedang ia rasakan. Hatinya hampa dan terasa dingin. Lalu, terngiang kembali kata-kata yang telah dilontarkan oleh Clarissa kepadanya tadi pagi. Kata-kata Clarissa yang begitu tegas membuat ia merasa tertampar dan tak berdaya.

"Dia bilang dia menyukaiku. Tetapi, karena sikapku ia mencoba membuka hati dengan Felix. Mengapa ia tidak berjuang membuatku jatuh cinta? Dasar gadis itu..!" Batin Jio.

Jio terus memikirkan Clarissa yang membuat ia tampak gelisah sepanjang waktu.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Felix.

"I-iya." Sahut Jio.

"Apa kau butuh cuti? Bila kau membutuhkan cuti, aku akan memberikan kau cuti," Ucap Felix.

"No need." Sahut Jio dengan cepat.

"Oh, ok. Semoga kau baik-baik saja. Bila ada masalah, jangan sungkan untuk membicarakan nya kepadaku."

Jio kembali tersenyum dan mengagumi Felix yang sangat perhatian kepada dirinya.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-06-09

1

um 7098355

um 7098355

klo clrssa jdiam ma flix jio bklan jd pcndang abdi 😁😁

2021-12-13

1

Cha_Cha🌈 (Si Ratu BL)

Cha_Cha🌈 (Si Ratu BL)

Ah jio, clarissa baru PDKT saja sudah bikin hati kamu hampa. Gimana klau dia beneran sudah jadian sama Felix, bisa mati rasa kamu nya😏😏😏

2021-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 1#Prolog
2 2# Jio, nama lelaki itu
3 3# Pertemuan keluarga
4 4# Insiden
5 5# Hei.. Bodyguard..!
6 6# Kembali ke rumah sakit
7 7# Mimpi buruk
8 8# Pertemuan Jio dan Gladys
9 9# Gara-gara card access
10 10# Si ceroboh
11 11# Hei.. Jio
12 12# Siapa wanita itu?
13 13# Mabuk
14 14# Maafkan aku
15 15# Felix
16 16# Ajakan Felix
17 17# Apakah kau merindukanku?
18 18# Pertemuan di restoran
19 19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20 20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21 21# Aku tahu kau menyukai aku
22 22# Kau, senyum mu manis sekali
23 23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24 24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25 25# Dia baik sekali, tetapi...
26 26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27 27# Whatever
28 28# Kehamilan Gladys
29 29# Aku yakin
30 30# Aku mohon, beri aku kepastian
31 31# Cincin untuk Clarissa
32 32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33 33# Iya, aku mencintai gadis ini
34 34# Dasar penghianat..!
35 35# Revalina
36 36# Entah dimana kamu dan anak kita
37 37# Kau tidak akan aku maafkan
38 38# Mengapa aneh sekali?
39 39# Aku bukanlah orang yang tepat
40 40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41 41# Salah tingkah
42 42# Apa aku harus menemuinya?
43 43# Pertemuan dan perpisahan
44 44# Kepergian David
45 45# Itu pasti perbuatan Papa
46 Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47 46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48 47# Cemburu buta
49 48# Kalian pikir aku percaya?
50 49# Tidak sebahagia yang terlihat
51 50# Salah paham
52 51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53 52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54 53# Bukan karena aku bodoh
55 54# Kita kembali berteman
56 55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57 56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58 57# Pindah ke apartemen Jio
59 58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60 59# Kita lihat minggu depan
61 60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62 61# Mengambil hasil test DNA
63 62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64 63# Kenyataan dan amarah
65 64# Kepergian Felix
66 65# Keindahan dalam perdamaian
67 66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68 67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69 68# Panggil saja aku Papa
70 69# Aku akan kembali secepatnya
71 70# Pertemuan kembali
72 71# Pulanglah
73 72# Aku sudah tak sabar
74 73# I do dan aku percaya dengan mu
75 74# Aku merestui
76 75# Iya, dia orangnya
77 76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78 77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79 78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80 79# Iya, aku setuju
81 80# Apa salahku?
82 81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83 82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84 83# Adik?
85 84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86 85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87 86# Maksud mu apa?
88 87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89 88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90 89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91 90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92 91# Aku bodoh, aku menyesal
93 92# Hari pernikahan
94 93# Aku bersedia..!
95 94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96 95# Bagaimana Bu Dokter?
97 96# End ( Terima kasih)
98 pengumuman
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1#Prolog
2
2# Jio, nama lelaki itu
3
3# Pertemuan keluarga
4
4# Insiden
5
5# Hei.. Bodyguard..!
6
6# Kembali ke rumah sakit
7
7# Mimpi buruk
8
8# Pertemuan Jio dan Gladys
9
9# Gara-gara card access
10
10# Si ceroboh
11
11# Hei.. Jio
12
12# Siapa wanita itu?
13
13# Mabuk
14
14# Maafkan aku
15
15# Felix
16
16# Ajakan Felix
17
17# Apakah kau merindukanku?
18
18# Pertemuan di restoran
19
19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20
20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21
21# Aku tahu kau menyukai aku
22
22# Kau, senyum mu manis sekali
23
23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24
24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25
25# Dia baik sekali, tetapi...
26
26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27
27# Whatever
28
28# Kehamilan Gladys
29
29# Aku yakin
30
30# Aku mohon, beri aku kepastian
31
31# Cincin untuk Clarissa
32
32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33
33# Iya, aku mencintai gadis ini
34
34# Dasar penghianat..!
35
35# Revalina
36
36# Entah dimana kamu dan anak kita
37
37# Kau tidak akan aku maafkan
38
38# Mengapa aneh sekali?
39
39# Aku bukanlah orang yang tepat
40
40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41
41# Salah tingkah
42
42# Apa aku harus menemuinya?
43
43# Pertemuan dan perpisahan
44
44# Kepergian David
45
45# Itu pasti perbuatan Papa
46
Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47
46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48
47# Cemburu buta
49
48# Kalian pikir aku percaya?
50
49# Tidak sebahagia yang terlihat
51
50# Salah paham
52
51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53
52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54
53# Bukan karena aku bodoh
55
54# Kita kembali berteman
56
55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57
56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58
57# Pindah ke apartemen Jio
59
58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60
59# Kita lihat minggu depan
61
60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62
61# Mengambil hasil test DNA
63
62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64
63# Kenyataan dan amarah
65
64# Kepergian Felix
66
65# Keindahan dalam perdamaian
67
66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68
67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69
68# Panggil saja aku Papa
70
69# Aku akan kembali secepatnya
71
70# Pertemuan kembali
72
71# Pulanglah
73
72# Aku sudah tak sabar
74
73# I do dan aku percaya dengan mu
75
74# Aku merestui
76
75# Iya, dia orangnya
77
76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78
77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79
78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80
79# Iya, aku setuju
81
80# Apa salahku?
82
81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83
82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84
83# Adik?
85
84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86
85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87
86# Maksud mu apa?
88
87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89
88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90
89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91
90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92
91# Aku bodoh, aku menyesal
93
92# Hari pernikahan
94
93# Aku bersedia..!
95
94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96
95# Bagaimana Bu Dokter?
97
96# End ( Terima kasih)
98
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!