La Défense merupakan sebuah distrik bisnis besar untuk Kota Paris. Di salah satu gedung di sanalah, Jio bekerja untuk mendampingi salah satu pengusaha bisnis terbesar di Kota itu. Ia di sambut dengan baik oleh client nya.
"Faire bon accueil, Jio." Ucap Ulrich, Boss baru Jio.
"Merci, Monsieur Ulrich." Ucap Jio sambil menjabat tangan Ulrich.
Mereka pun berbincang beberapa saat sebelum mereka meninggalkan kantor itu.
Hari ini adalah hari pertaman Jio bekerja di Paris. Baru dua hari, Jio tiba di Kota ini.
Jio yang sedang patah hati dengan gadis bernama Gladys, bertekad untuk melupakan gadis itu dan bekerja di Paris, Perancis.
Patah hati Jio begitu dalam, karena ia sangat menyukai Gladys. Perjuangan nya selama beberapa bulan mendampingi Gladys, sebagai Bodyguard gadis itu pun menumbuhkan benih-benih cinta di hati Jio.
Gladys sengaja menyewa Jio sebagai Bodyguard nya, karena Gladys sedang dalam masalah keluarga dan bermasalah dengan kelompok mafia the strongest yang melibatkan Gladys dan kekasihnya yang bernama Vino. Saat itu Gladys sedang terpisah dengan Vino. Karena Vino dalam tahanan kelompok mafia itu.
Tetapi, nasib kurang beruntung bagi Jio, kekasih Gladys kembali dan ia pun merasa patah hati. Gladys yang sudah dekat dengannya kini kembali dengan lelaki bernama Vino, kekasihnya.
Cinta yang terasa begitu dalam, membuat Jio pun memutuskan untuk berhenti bekerja dengan Gladys. Di samping Gladys sudah ada yang menjaga, Jio juga merasa harus melupakan Gladys, agar dirinya tidak merasa semakin sakit.
Kota Paris pun menjadi pilihan Jio. Jio yang mempunyai relasi begitu luas, dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan di Negara ini. Karena rekomendasi dan prestasi dirinya yang tak terbantahkan.
..
"Hey..! Clarissa..!" Panggil Naomi seorang gadis asal Indonesia yang juga berkuliah di Universitas yang sana dengan Clarissa. Naomi dan Clarissa memutuskan untuk bersahabat setelah mereka saling mengenal dan mengetahui berasal dari Negara yang sama.
"Hey Nom-Nom." Ucap Clarissa saat melihat Naomi berlari menghampiri dirinya.
Nom-Nom adalah panggilan kesayangan Clarissa untuk Naomi.
"Mau ke Hospital sekarang?" Tanya Naomi yang juga menjadi tenaga medis di rumah sakit yang sama dengan Clarissa.
"Ya." Ucap Clarissa sambil mengangguk.
"Bareng ya."
"Tapi lu yang bayar Bus nya ya." Ucap Clarissa.
"Eh, dasar." Ucap Naomi sambil menatap Clarissa dengan kesal.
Clarissa hanya tertawa lebar dengan wajah yang konyol.
Begitulah Clarissa, gadis ceroboh yang konyol. Dia adalah gadis yang ceria dan menarik juga baik di mata teman-temanya. Tidak hanya dimata Naomi, tetapi di mata teman-teman mereka yang orang asli di Negara itu. Walaupun di Negara itu orang-orang tidak terlalu banyak bergaul. Tetapi, Clarissa termasuk mempunyai banyak teman disana.
Mereka berdua pun, menumpangi Bus menuju rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Clarissa pun tersenyum seperti tampak sedang bahagia.
"Lu kenapa sih?" Tanya Naomi.
"Gak kenapa-kenapa." Ucap Clarissa.
"Kenapa hayo, lagi jatuh cinta ya?" Tanya Naomi.
"Ih, kata siapa? enggak kok. Jadi begini, Kakak gue baru saja tiba disini sama istrinya. Ya gue senang aja, merasa punya saudara di Negara yang orang nya jarang senyum ini." Ucap Clarissa.
Naomi pun tertawa menanggapi ucapan Clarissa.
"Yakin hanya itu?" Tanya Naomi.
"Iya yakin, justru gue juga lagi merasa sebal sama kejadian tadi pagi." Ucap Clarissa.
"Kenapa?"
"Jadi begini, tadi pagi itu, gue ketemu sama cowok ganteng banget. Kita satu lift di unit apartemen gue. Nah, karena dia ganteng, gue kayak bergumam gitu. Ternyata dia orang Indonesia. Ya gue malu dong..! dia ngerti bahasa gue."
"Terus?"
"Ya terus yang bikin gue sebel, di depan apartemen kita rebutan taksi." Ucap Clarissa.
"Malah gak mau kalah lagi itu laki-laki." Sambungnya lagi.
Naomi tertawa terbahak-bahak. Hingga beberapa penumpang Bus yang merasa terganggu menatap mereka berdua.
Dengan cepat, Clarissa mencubit paha kiri Naomi.
"Hust..! di liatin orang tuh. Bikin malu aja lu." Ucap Clarissa.
Naomi pun menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya.
"Upssss...!"
Lalu, mereka berdua pun cekikikan.
Hampir empat puluh menit kemudian, mereka pun sampai di rumah sakit tujuan mereka. Mereka pun bergegas masuk dan langsung menuju ruangan locker yang di sediakan di rumah sakit itu, khusus pegawai.
Mereka langsung memakai baju dinas mereka dan langsung bertugas di ruang UGD.
...
Tik Tok Tik Tok Tik Tok..!
Clarissa memperhatikan jarum jam yang beranjak dengan lambat. Ia menunggu jam beker bergantinya shif.
Kringggggg...!!
Akhirnya jam beker itu pun berbunyi.
"Yeayyyyy...!" Seru Clarissa saat jam beket pergantian shif berbunyi.
Beberapa orang yang sedang menunggu di pindahkan ke ruang rawat inap. Menatap Clarissa dengan tatapan tak suka.
"Je suis désolé." Ucap Clarissa sambil tersenyum kikuk.
Lalu, dengan cepat ia menyambar berkas-berkas yang ada di atas meja dan berlari ke arah kantor untuk kembali absen.
Setelah absen, Clarissa pun bergegas ke ruang locker dan mengganti bajunya.
"Gue duluan ya." Ucap Clarissa kepada Naomi.
"Okay."
Clarissa berlari menuju keluar rumah sakit dan segera menuju ke halte Bus terdekat.
Entah mengapa, kini ia merasa sangat bersemangat untuk pulang ke apartemennya. Entah karena besok hari off nya, atau karena ia ingin bertemu lagi dengan lelaki yang tadi pagi bertemu dengan dirinya di lift.
"Ah, lelaki itu?"
Clarissa tersenyum sendiri. Lalu, ia mengeluarkan secarik kertas yang sudah ia remas hingga berbentuk bola kecil dari tasnya.
Clarissa merapikan kembali kertas yang sudah remuk tersebut lalu ia memandang wajah yang terlukis di atas kertas itu.
Clarissa memang jago melukis. Karena itu adalah salah satu hobby nya. Hingga, melukis sebuah wajah yang hanya terlintas dalam bayangannya itu adalah hal yang sangat mudah baginya.
Clarissa tersenyum dan menyentuh guratan pensil yang berada di atas kertas itu.
"Siapa kamu?" Bisik nya.
Clarissa tersenyum-senyum sendiri.
Ting..!
Pintu Bus itu terbuka. Dengan bersemangat, Clarissa pun turun dan langsung melangkahkan kakinya menuju ke gedung apartemen nya.
Sambil mengunyah permen karetnya. Clarissa tampak bersenandung kecil sambil menuju pintu apartemen itu.
Saat itu juga ia melihat pengurus gedung yang sedang berjalan keluar dari gedung itu. Dengan Cepat, Clarissa menghampiri pengurus gedung. Lalu bertanya tentang lelaki yang bertemu dengannya tadi pagi.
Sempat merasa bingung, akhirnya Clarissa pun menunjukan lukisan wajah lelaki itu kepada pengurus gedung. Pengurus gedung itu pun paham siapa yang di maksud oleh Clarissa. Akhirnya pengurus gedung pun memberi tahu Clarissa nama lelaki itu.
"Jio." Itu lah namanya.
Nama lelaki yang bertemu dengan Clarissa tadi pagi. Lelaki, yang membuat Clarissa tak sadar telah melukis wajahnya. Lelaki, yang dingin dan sedikit menyebalkan.
Jio, iya... dia adalah Jio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
susi 2020
🤭🤭
2023-06-09
1
susi 2020
👍👍👍
2023-06-09
1
Endang Werdiningsih
mantan joo kakak ipar clarissa
2022-07-22
1