Jio tidak menyentuh makan malamnya. Ia terus meminum wine sambil terus menatap Clarissa yang tampak semakin akrab dengan Felix. Jio baru menyadari, Clarissa mempunyai senyum yang begitu menarik, mata yang berbinar dan wajah yang begitu imut.
Clarissa adalah gadis yang ceria, siapa saja yang dekat dengannya akan tersenyum karena cerita dan sikap cerianya. Jio dapat melihat, bila Felix pun merasakan hal yang sama dengan dirinya saat melihat Clarissa.
Makan malam itu berakhir, Jio menghampiri Felix yang memanggil dirinya. Jio berdiri di samping Felix yang berniat akan mengantarkan Clarissa pulang ke apartemennya. Tetapi, niat baik Felix di tolak oleh Clarissa.
"Tidak apa-apa, aku bisa pulang dengan menumpangi taksi," Ucap Clarissa.
"Tetapi, aku sangat mengkhawatirkan dirimu," Ucap Felix yang tampak sangat khawatir.
Clarissa tersenyum menanggapi ucapan Felix.
"Please, aku ingin mengantarkan kamu pulang. Ini sudah larut malam."
Clarissa tertegun, ia melirik arlojinya. Jarum jam menunjukkan pukul 10 malam.
"Baiklah," Ucap Clarissa sambil tersenyum manis.
Felix tampak lega, sedangkan Jio tampak bingung akan bersikap apa.
"Jio, kita antarkan Clarissa pulang dulu ya."
Jio mengangguk dan tersenyum kepada Felix.
Mereka pun meninggalkan restoran itu dan berjalan menuju mobil milik Felix yang sudah standby di depan restoran itu.
Jio membukakan pintu untuk Felix dan Clarissa. Clarissa tampak canggung saat ia di persilahkan untuk masuk terlebih dahulu kedalam mobil Felix. Terlebih saat yang membukakan pintu mobil itu adalah Jio.
Clarissa melirik Jio yang memasang wajah datar. Ia tidak melihat sama sekali reaksi apapun dari lelaki itu. Clarissa pun masuk dan duduk di kursi penumpang, di susul oleh Felix yang tampak bersemangat untuk mengantarkan dan mengetahui dimana apartemen gadis impiannya itu.
Jio menutup pintu mobil itu setelah Clarissa dan Felix masuk dan ia langsung memutar menuju sisi kanan mobil itu dan duduk di samping supir yang siap untuk mengemudikan mobil itu menuju apartemen Clarissa yang juga satu gedung dengan dirinya.
"Maaf bila banyak kekurangan pada malam ini," Ucap Felix.
"Tidak, semuanya perfect," Ucap Clarissa.
Jio hanya diam mendengarkan perbincangan antara Clarissa dan Felix.
"Kau tinggal sendiri?" Tanya Felix.
"Tidak, aku tinggal bersama adik ku yang masih kuliah." Sahut Clarissa.
"Oh begitu." Felix mengangguk paham.
Beberapa menit kemudian, tibalah mereka di depan gedung apartemen Clarissa.
"Jadi, kamu tinggal disini?" Tanya Felix.
"Iya, terima kasih sudah mengajak ku makan malam dan mengantarkan aku pulang," Ucap Clarissa sambil tersenyum kepada Felix.
"Sudah seharusnya," Ucap Felix sambil mengecup buku-buku tangan Clarissa.
Clarissa terdiam saat Felix mencium tangannya dengan lembut. Felix benar-benar lelaki yang sangat tahu bagaimana memperlakukan dan menghargai wanita. Felix juga terlihat sangat berkelas dan mempunyai sopan santun ala putra mahkota sebuah kerajaan.
Clarissa tersenyum manis dan bergegas untuk turun dari mobil lelaki itu.
"Clarissa." Panggil Felix.
"Ya?"
Clarissa menguntungkan niatnya untuk menutup pintu mobil itu dan sedikit membungkukkan tubuhnya.
"Terima kasih, maukah kamu untuk makan malam lagi dengan ku di lain waktu?" Tanya Felix.
Clarissa melirik Jio yang berada di kursi depan. Lelaki itu tampak tak perduli dengan dirinya dan Felix. Ia terus menatap kedepan tanpa mau menoleh kebelakang sepanjang perjalanan hingga detik ini.
"Iya aku mau," Ucap Clarissa.
Jio langsung menoleh dan menatap Clarissa yang tampak tersenyum manis kepada Felix.
"Hmmm, apa dia juga mempunyai perasaan dengan Felix? Bisa-bisanya dia menerima tawaran Felix." Gumam Jio.
"Bye," Ucap Clarissa.
Felix tersenyum semringah dan melambaikan tangannya kepada Clarissa sebelum gadis itu menutup pintu mobil miliknya.
Clarissa melambaikan tangannya saat mobil Felix berlalu dari hadapannya. Ia pun mulai menghela napasnya dengan berat.
"Lelaki itu luar biasa, tetapi lelaki yang satunya benar-benar seperti hantu. Ia selalu ada di mana-mana." Gumam Clarissa.
Gadis itu pun beranjak masuk kedalam gedung apartemen dan langsung menuju lift untuk naik ke lantai apartemen miliknya.
....
"Bagaimana menurutmu?" Tanya Felix kepada Jio.
Jio menoleh kebelakang dan tersenyum kepada Felix.
"Dia cantik, ceria, menarik dan luar biasa."
Tiba-tiba saja Jio terdiam saat ia baru saja mengatakan pendapat nya tentang Clarissa.
Itu bukan pendapat untuk menghibur Felix, tetapi penilaian itu keluar begitu saja dari bibirnya.
"Wow, kamu sangat pintar menilai Jio," Ucap Felix.
Jio hanya tersenyum kecil dan kembali menatap jalan di Kota Paris itu.
"Jio, apakah kau mempunyai kekasih?" Tanya Felix.
Jio kembali menoleh kebelakang dan menggelengkan kepalanya.
"Aaa...." Felix mengangguk paham. Lalu, lelaki itu membuang pandangannya keluar jendela mobilnya. Ia tidak mau bertanya lebih banyak lagi kepada Jio. Angannya langsung tertuju kepada Clarissa yang begitu asik saat di ajak berbincang tentang apa saja.
Clarissa yang pintar dan berpendidikan sangat menyenangkan saat di ajak berbicara. Clarissa juga tidak kaku seperti kebanyakan gadis di Negara itu. Clarissa layaknya wanita Asia pada umumnya yang begitu riang dan seru saat di ajak berbicara.
Felix benar-benar merasa jatuh hati dengan Clarissa. Ia lalu membayangkan betapa indah dan bahagianya hidupnya bila Clarissa mau menjadi labuhan terakhir hatinya.
"Kau sangat luar biasa, aku ingin kau menjadi pendamping hidupku." Gumam Felix.
beberapa menit kemudian, tibalah mereka di rumah Felix. Saat itu juga Jio pamit untuk pulang, karena sudah terlalu larut malam. Felix mengizinkan Jio dan Jio pun bergegas menuju mobilnya dan menyalakan mesin mobil itu dan bergegas pulang.
Sepanjang perjalanan, Jio terus memikirkan Clarissa. Ia tidak menyangka gadis itu begitu menarik pada malam ini.
"Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya? Padahal Felix bercerita baru bertemu sekali dengan Clarissa." Gumam Jio sambil tersenyum kecut.
Jio mempercepat laju mobilnya, entah mengapa ia ingin segera sampai di apartemennya.
Beberapa menit kemudian, Jio tiba di gedung apartemennya. Lalu, ia segera menuju lift dan langsung masuk kedalam lift yang kebetulan sedang terbuka karena ada seseorang yang keluar dari lift tersebut.
Jio langsung menekan tombol menuju lantai sepuluh. Lalu, ia berdiri dengan gelisah sambil menunggu lift itu beranjak naik.
Ting...!
Pintu lift itu terbuka di lantai sepuluh, lalu Jio pun segera keluar dan berjalan dengan tergesa-gesa hingga langkah kakinya berhenti di depan pintu apartemen Clarissa. Jio tampak gelisah, akhirnya ia pun menekan tombol bell apartemen Clarissa.
Beberapa saat kemudian, pintu apartemen itu pun terbuka. Tampak seorang lelaki berdiri di hadapan Jio. Jio terlihat salah tingkah dan menatap lelaki itu.
"Kau, lelaki yang tinggal di apartemen sebelah?" Tanya Kevin.
Jio yang tadinya ingin ngin bertemu dengan Clarissa, mengurungkan niatnya saat melihat Kevin yang menatap dirinya dengan tatapan menyelidik.
"Maaf," Ucapnya sambil berjalan menuju apartemennya.
Kevin hanya terdiam dan terlihat bingung. Lalu, ia kembali menutup pintu apartemennya dan kembali menuju kamarnya.
"Siapa?" Tanya Clarissa yang baru saja membersihkan make-up di wajahnya.
"Tetangga sebelah yang aneh," Ucap Kevin.
"Tetangga sebelah?" Tanya Clarissa.
"Iya, lelaki Asia itu," Ucap Kevin.
Clarissa langsung paham dengan yang Kevin maksudkan.
"Jio? ada apa dia datang ke apartemenku?" Gumam Clarissa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
susi 2020
😔😔😔
2023-06-09
1
susi 2020
😍😍😍
2023-06-09
1
um 7098355
santai jio lo pnya kulkas dua pintu psti kbal pnaaaassssss wkwkwk🤣🤣🤣🤣
2021-12-13
1