3# Pertemuan keluarga

"Jio.. oh itu namanya." Gumam Clarissa sambil menatap kelap kelip lampu di Kota itu dari lantai 10 apartemen nya.

Di bibirnya terselip sebuah sikat gigi lengkap dengan odolnya. Lalu, Clarissa pun menyalakan televisi dan menonton acar televisi sambil menyikat giginya.

Cklekkk!

pintu apartemen itu pun terbuka. Terlihat Kevin yang baru saja pulang menatap Clarissa yang sedang menyikat giginya di depan televisi.

Kevin adalah Adik kandung Clarissa yang tinggal bersamanya. Kevin juga berkuliah di Negara ini. Ia mengambil program S1 nya di bidang Arsitektur dan pembangunan.

"Ckckckck!" Ucap Kevin saat melihat tingkah Kakak perempuan nya itu.

"What?" Tanya Clarissa merasa tak bersalah.

"Sampai kapan kelakuan buruk Kakak akan berhenti? ini ruang tamu Kak! Kakak itu adalah seorang Dokter!" Ucap Kevin yang memandang Clarissa dengan jijik.

Clarissa tersenyum lebar, terlihat mulut nya dipenuhi oleh busa yang berasal dari pasta gigi.

"Oh God! mengapa aku memiliki Kakak perempuan seperti ini!" Keluh Kevin saat ia berjalan menuju kamar nya.

"Yeee..biarin!" Ucap Clarissa sambil tersenyum menatap Kevin yang sedang kesal melihat tingkah laku nya.

"Buruan mandiiii, kita mau kerumah Kak Vino." Teriak Clarissa.

"Iyaaaaa.." Sahut kevin.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap, Kevin dan Clarissa pun bergegas keluar dari apartemen mereka dan berjalan menuju lift.

Mereka berdua harus bersabar saat menunggu lift yang masih berada di lantai dasar gedung itu.

Setelah beberapa menit menunggu, Clarissa pun mulai mengeluh.

"Mengapa lama sekali?" Ucap Clarissa saat lift tersebut kerap kali berhenti di lantai-lantai bawah mereka.

"Sabar, jadi orang tidak sabaran sekali." Ucap Kevin yang tampak kesal melihat Clarissa yang terus mengeluh.

Clarissa menggandeng lengan Kevin dan bergelayutan manja, sambil terus mengeluh.

"Jadi Dokter tidak sabar begini, bisa di pastikan Kakak akan asal vonis sama penyakit orang!" Ucap Kevin dengan kesal.

Clarissa menatap Kevin dengan tak percaya.

"Kamu ini! Aku hanya tidak sabar dengan lift. Kalau dengan profesi ku aku pasti sabar!" Ucap Clarissa sambil menjewer telinga Kevin.

Kevin tertawa jahil sambil mengeluh kesakitan.

Ting!

Pintu lift pun terbuka. Semua mata memandang Clarissa dan Kevin yang tampak sedang bercanda layak nya sepasang kekasih di depan pintu lift tersebut.

Clarissa menatap semua orang yang berada di dalam lift itu. Hingga pandangan nya pun tertuju kepada seorang lelaki tampan yang sedang berdiri di sudut lift itu.

"Hah! dia lagi!" Gumam Clarissa sambil menutupi wajahnya.

Semua orang yang akan ke lantai itu pun keluar dari lift. Termasuk lelaki tampan itu. Ia sempat menghentikan langkah kaki nya di depan Clarissa, yang membuat jantung gadis itu berdegup tak beraturan.

Lalu, lelaki itu pergi dari hadapan Clarissa. Dengan segera, Clarissa menarik tangan Kevin untuk masuk kedalam lift.

"Astagaaaa, Astagaaaa..!" Gumam Clarissa.

"Ada apa?" Tanya Kevin.

"Tidak ada apa-apa." Sahut Clarissa sambil berusaha untuk tenang.

"Dasar aneh." Gumam Kevin.

...

"Dasar gadis jaman sekarang, mentang-mentang hidup di Negeri yang bebas, terus dia merasa bebas bermesraan di muka umum." Gumam Jio sambil melangkahkan kakinya ke apartemen nya.

Jio membuka pintu apartemen nya. Lalu, ia membuka sepatunya dan menatanya dengan rapi di atas rak sepatu. Lalu, ia melangkah masuk sambil membuka Jas nya dan menaruhnya di atas sofa.

Jio membuka dasinya, lalu membuka kancing kemejanya hingga terlihat dada bidangnya. Jio berjalan mendekati jendela. Ia memandangi kelap kelip lampu Kota pada malam hari itu.

Jio termenung, ia kembali teringat dengan senyuman Gladys yang begitu ia rindukan.

"Apa kabar kamu? apakah kamu baik-baik saja disana?" Gumam Jio.

Jio terduduk di sofa. Lalu, ia mengeluarkan dompetnya dan membuka dompet itu. Jio memandangi sebuah foto yang terselip di balik dompetnya.

"Gladys, maaf aku masih memikirkan kamu." Ucap Jio.

Jio merebahkan tubuhnya di atas sofa. Ia memeluk erat foto Gladys di dadanya.

"Andai kita bertemu sebelum kamu mencintai dia." Bisik Jio.

Jio memejamkan matanya dan ia pun tertidur dengan memeluk foto Gladys.

..

"Jadi sekarang Kakak kerja apa?" Pertanyaan Clarissa membuat Vino, Kakak kandung Clarissa, tersedak saat ia mendengar pertanyaan Clarissa.

"Hmmm.. sedang dipikirkan." Ucap Vino sambil sesekali terbatuk-batuk.

Vino dan istrinya yang kemarin baru saja tiba di Paris. Belum memikirkan akan bekerja apa di Negara ini.

"Kakak kalian akan menjalankan bisnis ku dari jauh dan akan mengembangkan usaha disini. Kamu mau usaha apa sayang?" Tanya Gladys, istri Vino.

"Restauran." Sahut Vino.

"Hah? dari Mafia ke restoran?" Tanya Gladys. Lalu, dengan cepat ia menutup mulut nya dengan telapak tangan nya.

"Aku ahli dalam memasak. Aku mempunyai teman disini yang bisa di ajak kerja sama." Ucap Vino.

"Baiklah, asal itu yang terbaik untuk kamu." Ucap Gladys.

Vino tersenyum ragu dan menatap istrinya, Clarissa dan Kevin.

"Bagaimana kuliah kalian?" Tanya Vino.

"Kalau aku, baik dan lancar, aku juga bekerja di rumah sakit." Ucap Clarissa.

"Tetapi, tidak tahu deh, kalau si Kevin." Sindir Clarissa.

Kevin yang suka bermalas-malasan saat kuliah pun nyengir saat Clarissa menyindir dirinya.

"Baik kok." Sahut kevin.

"Kok seperti tidak yakin begitu?" Tanya Vino.

"Yakin lah, masa tidak yakin." Ucap Kevin sambil tertawa lebar.

"Kalian menginap disini ya." Pinta Gladys.

"Iya, lagian udah kangen banget sama Kakak." Sahut Clarissa.

Gladys tersenyum dan merangkul Adik iparnya itu.

"Ngomong-ngomong, kamu sudah punya kekasih belum di sini?" Tanya Gladys.

"Be-belum." Ucap Clarissa sambil tersenyum malu.

"Kalau Kevin?" Tanya Gladys lagi.

"Dia mah pacaran terus." Ucap Clarissa sambil menunjuk Kevin dengan wajah yang terlihat sebal dengan Adik nya itu.

Kevin hanya tersenyum sambil menundukkan wajahnya.

"Benar kamu sudah mempunyai kekasih disini?" Tanya Vino.

Kevin kembali tersenyum dan mengangguk pelan.

"Tidak apa-apa, asal kamu serius dalam kuliah mu. Jangan pernah sia-siakan waktu. Karena waktu tidak akan pernah kembali." Ucap Vino.

Kevin pun mengangguk saat mendengar nasihat Vino.

"Ya sudah, kita lanjut besok ngobrol-ngobrolnya. Sekarang kita beristirahat dulu." Ucap Vino.

"Yahh..." Ucap Clarissa yang masih ingin bercerita panjang lebar dengan Kakak dan Kakak iparnya.

"Besok, lagi. Ayo bubar." Ucap Vino sambil beranjak dari duduknya.

"Aku tidur sama Kak Gladys ya." Ucap Clarissa.

"Ya sudah, kalian di kamar. Biar Kakak dan Kevin yang tidur diluar." Ucap Vino.

"Asiiikkkkk..!" Seru Clarissa.

Gladys pun tersenyum dan merangkul Clarissa. Mereka berdua pun masuk kedalam kamar.

"Aku tahu kamu ingin bercerita tentang lelaki..!" Ucap Gladys.

Clarissa pun tersenyum malu. Lalu, dengan bersemangat ia duduk di atas ranjang empuk milik Gladys.

"Kak, aku bertemu dengan cowok ganteng yang cool abissss...!" Ucap Clarissa.

"Oh ya? orang mana?" Tanya Gladys.

"Orang Indonesia, dia sepertinya baru pindah ke unit ku." Ucap Clarissa.

"Jadi kamu naksir dia?" Tanya Gladys.

"Ya enggak, cuma dia sedikit membuat ku penasaran. Dia dingin sekali. Seakan-akan dia tidak selera dengan wanita."

Gladys tertawa saat mendengar cerita Clarissa.

"Apa jangan-jangan dia memang tidak selera dengan wanita." Seloroh Gladys.

"Normal kok kayaknya. Cuma ya dingin aja gitu."

"Mungkin dia pernah patah hati." Ucap Gladys.

Clarissa pun terdiam.

Gladys seperti teringat dengan seseorang. Lalu, ia tersenyum sendiri.

"Kenapa Kak?" Tanya Clarissa.

"Tidak apa-apa, hanya teringat tentang seseorang." Ucap Gladys.

"Siapa?" Tanya Clarissa penasaran.

"Ada, mungkin dia juga berada di Negara ini saat ini. Terakhir dia bilang dia akan pindah ke Negara ini, tetapi Kakak tidak tahu benar atau tidak."

"Oh ya? Apakah dia mantan kekasih Kakak?" Tanya Clarissa.

"Bukan, aku tidak mempunyai hubungan dengan nya. Hati ku hanya untuk Kakak mu. Hanya saja, dia mencintai aku. Dia hadir di saat yang tidak tepat. Itu saja " Ucap Gladys.

"Oh, pasti tampan ya?"

"Masih lebih tampan Kakak mu kok." Sahut Gladys sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Clarissa tersenyum, lalu ia ikut merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

"Ya sudah, sekarang Kakak istirahat. Besok kita cerita-cerita lagi. Aku besok libur."

"Ok." Sahut Gladys.

Lampu pun di padamkan oleh Gladys.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤔😘😘

2023-06-09

1

susi 2020

susi 2020

😍😍🥰

2023-06-09

1

um 7098355

um 7098355

cinta kucing,kucingan 😁😁😁 dket tpi jauh terhalang waktu.

2021-12-12

1

lihat semua
Episodes
1 1#Prolog
2 2# Jio, nama lelaki itu
3 3# Pertemuan keluarga
4 4# Insiden
5 5# Hei.. Bodyguard..!
6 6# Kembali ke rumah sakit
7 7# Mimpi buruk
8 8# Pertemuan Jio dan Gladys
9 9# Gara-gara card access
10 10# Si ceroboh
11 11# Hei.. Jio
12 12# Siapa wanita itu?
13 13# Mabuk
14 14# Maafkan aku
15 15# Felix
16 16# Ajakan Felix
17 17# Apakah kau merindukanku?
18 18# Pertemuan di restoran
19 19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20 20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21 21# Aku tahu kau menyukai aku
22 22# Kau, senyum mu manis sekali
23 23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24 24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25 25# Dia baik sekali, tetapi...
26 26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27 27# Whatever
28 28# Kehamilan Gladys
29 29# Aku yakin
30 30# Aku mohon, beri aku kepastian
31 31# Cincin untuk Clarissa
32 32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33 33# Iya, aku mencintai gadis ini
34 34# Dasar penghianat..!
35 35# Revalina
36 36# Entah dimana kamu dan anak kita
37 37# Kau tidak akan aku maafkan
38 38# Mengapa aneh sekali?
39 39# Aku bukanlah orang yang tepat
40 40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41 41# Salah tingkah
42 42# Apa aku harus menemuinya?
43 43# Pertemuan dan perpisahan
44 44# Kepergian David
45 45# Itu pasti perbuatan Papa
46 Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47 46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48 47# Cemburu buta
49 48# Kalian pikir aku percaya?
50 49# Tidak sebahagia yang terlihat
51 50# Salah paham
52 51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53 52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54 53# Bukan karena aku bodoh
55 54# Kita kembali berteman
56 55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57 56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58 57# Pindah ke apartemen Jio
59 58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60 59# Kita lihat minggu depan
61 60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62 61# Mengambil hasil test DNA
63 62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64 63# Kenyataan dan amarah
65 64# Kepergian Felix
66 65# Keindahan dalam perdamaian
67 66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68 67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69 68# Panggil saja aku Papa
70 69# Aku akan kembali secepatnya
71 70# Pertemuan kembali
72 71# Pulanglah
73 72# Aku sudah tak sabar
74 73# I do dan aku percaya dengan mu
75 74# Aku merestui
76 75# Iya, dia orangnya
77 76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78 77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79 78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80 79# Iya, aku setuju
81 80# Apa salahku?
82 81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83 82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84 83# Adik?
85 84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86 85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87 86# Maksud mu apa?
88 87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89 88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90 89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91 90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92 91# Aku bodoh, aku menyesal
93 92# Hari pernikahan
94 93# Aku bersedia..!
95 94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96 95# Bagaimana Bu Dokter?
97 96# End ( Terima kasih)
98 pengumuman
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1#Prolog
2
2# Jio, nama lelaki itu
3
3# Pertemuan keluarga
4
4# Insiden
5
5# Hei.. Bodyguard..!
6
6# Kembali ke rumah sakit
7
7# Mimpi buruk
8
8# Pertemuan Jio dan Gladys
9
9# Gara-gara card access
10
10# Si ceroboh
11
11# Hei.. Jio
12
12# Siapa wanita itu?
13
13# Mabuk
14
14# Maafkan aku
15
15# Felix
16
16# Ajakan Felix
17
17# Apakah kau merindukanku?
18
18# Pertemuan di restoran
19
19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20
20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21
21# Aku tahu kau menyukai aku
22
22# Kau, senyum mu manis sekali
23
23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24
24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25
25# Dia baik sekali, tetapi...
26
26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27
27# Whatever
28
28# Kehamilan Gladys
29
29# Aku yakin
30
30# Aku mohon, beri aku kepastian
31
31# Cincin untuk Clarissa
32
32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33
33# Iya, aku mencintai gadis ini
34
34# Dasar penghianat..!
35
35# Revalina
36
36# Entah dimana kamu dan anak kita
37
37# Kau tidak akan aku maafkan
38
38# Mengapa aneh sekali?
39
39# Aku bukanlah orang yang tepat
40
40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41
41# Salah tingkah
42
42# Apa aku harus menemuinya?
43
43# Pertemuan dan perpisahan
44
44# Kepergian David
45
45# Itu pasti perbuatan Papa
46
Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47
46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48
47# Cemburu buta
49
48# Kalian pikir aku percaya?
50
49# Tidak sebahagia yang terlihat
51
50# Salah paham
52
51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53
52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54
53# Bukan karena aku bodoh
55
54# Kita kembali berteman
56
55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57
56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58
57# Pindah ke apartemen Jio
59
58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60
59# Kita lihat minggu depan
61
60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62
61# Mengambil hasil test DNA
63
62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64
63# Kenyataan dan amarah
65
64# Kepergian Felix
66
65# Keindahan dalam perdamaian
67
66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68
67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69
68# Panggil saja aku Papa
70
69# Aku akan kembali secepatnya
71
70# Pertemuan kembali
72
71# Pulanglah
73
72# Aku sudah tak sabar
74
73# I do dan aku percaya dengan mu
75
74# Aku merestui
76
75# Iya, dia orangnya
77
76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78
77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79
78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80
79# Iya, aku setuju
81
80# Apa salahku?
82
81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83
82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84
83# Adik?
85
84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86
85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87
86# Maksud mu apa?
88
87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89
88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90
89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91
90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92
91# Aku bodoh, aku menyesal
93
92# Hari pernikahan
94
93# Aku bersedia..!
95
94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96
95# Bagaimana Bu Dokter?
97
96# End ( Terima kasih)
98
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!