4# Insiden

Ting!

Pintu lift terbuka, Clarissa dan Kevin yang baru pulang dari apartemen Vino dan Gladys segera masuk ke dalam lift. Saat pintu akan tertutup. Terlihat seseorang menahan pintu lift tersebut.

Pintu lift terbuka kembali. Saat itulah seorang lelaki berkulit putih dengan tinggi sekitar 187 cm, masuk kedalam lift tersebut. Lelaki itu sempat menatap Clarissa yang terkejut saat melihatnya. Lalu, lelaki itu menatap Kevin yang terlihat biasa saja dan tak perduli dengan lelaki itu. Lelaki itu berdiri di samping Clarissa. Clarissa tampak salah tingkah.

Jio, ya lelaki itu adalah Jio. Ia menatap Clarissa lewat pantulan bayangan Clarissa di pintu lift tersebut. Begitupun Clarissa yang terus melirik lelaki itu.

Clarissa yang memiliki tinggi 165 cm harus mendongak saat melirik lelaki itu. Jio menyadari bila dirinya terus di lirik Clarissa. Ia pun menangkap basah Clarissa yang sedang melirik dirinya. Jio menatap mata Clarissa, yang membuat gadis itu tampak gelagapan.

Tanpa ekspresi, Jio terus menatap Clarissa. Bagaikan terhipnotis, Clarissa tak ingin membuang pandangannya. Jio kembali menatap kedepan. Ia mencoba tidak perduli dengan gadis yang terus menatap dirinya.

Ting..!

Pintu lift pun terbuka. Saat itu juga Kevin dan Clarissa melangkah keluar, sedangkan Jio menunggu mereka keluar terlebih dahulu.

Setelah itu, Kevin dan Clarissa berjalan menuju pintu apartemen mereka. Jio yang berjalan pelan di belakang mereka terus menatap Clarissa dari belakang.

Kevin membuka pintu apartemen. Sedangkan Clarissa memberanikan diri untuk melirik Jio yang berjalan melewati dirinya. Clarissa terpana, ya, gadis itu terpana melihat sosok tampan tersebut.

"Ngapain Kak? kok gak masuk?" Tanya Kevin.

Clarissa pun tersadar. Lalu, ia hendak melangkah masuk kedalam apartemen nya. Tetapi, ia menahan langkahnya dan kembali menatap Jio yang sedang membuka pintu apartemen nya yang hanya berjarak tiga pintu dari apartemen Clarissa.

"Oh, dia menempati apartemen itu." Gumam Clarissa.

Clarissa pun masuk ke apartemen nya setelah memastikan Jio masuk terlebih dahulu ke apartemen lelaki itu.

"Kakak, naksir ya sama lelaki itu?" Tanya kevin.

"Hah? yang mana?"

"Itu tetangga baru kita." Celetuk Kevin lagi.

"Ah, enggak. Dia tidak berarti apa-apa." Ucap Clarissa.

Kevin hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya. Lalu, lelaki berusia dua puluh dua tahun itu hanya menggelengkan kepalanya dan masuk kedalam kamarnya.

Clarissa pun beranjak kedalam kamarnya. Ia terbayang wajah Jio yang begitu dingin dan tenang. Wajahnya seperti air yang tenang tetapi mempunyai arus yang sangat kencang di bawahnya.

Tatapan lelaki itu seperti menyimpan luka yang mendalam. Entah apa itu, yang jelas, Clarissa dapat merasakan betapa pilu nya kisah masa lalu Jio.

"Aku penasaran dengan lelaki itu." Gumam Clarissa.

...

Hari berikutnya, Jio sedang mendampingi Ulrich berkunjung ke salah satu pertemuan. Dengan tatapan tajamnya, Jio turun dari mobil dan memperhatikan keadaan sekelilingnya. Setelah di kira aman, Jio pun membukakan pintu untuk Ulrich.

Ulrich dan Jio melangkah masuk menuju sebuah gedung. Ulrich akan bertemu dengan rivalnya dan membicarakan tentang persaingan bisnis mereka yang belum juga ada titik temu.

Ulrich setuju bertemu dengan rivalnya di suatu tempat yang netral. Ulrich dan rivalnya baru saja mengeluarkan produk yang sama dengan merk yang sama. Rivalnya bernama Karl. Karl adalah tidak lain saudara kandung Ulrich sendiri yang pernah membangun usaha yang sama, peninggalan orang tua mereka.

Awalnya pertemuan Ulrich dan Karl berjalan dengan baik dengan ditengahi oleh masing-masing pengacara. Selain pengacara, Karl juga membawa serta empat orang Bodyguard nya. Sedangkan Ulrich hanya membawa dua orang Bodyguard salah satu di antaranya adalah Jio.

Setelah perdebatan yang panjang, masing-masing kubu merasa benar. Hingga merekapun bersitegang. Perkelahian pun tak dapat dihindari. Karl memukul Ulrich dengan tinjunya. Hingga Ulrich terjatuh di atas lantai.

Melihat hal itu tentu saja Jio dan Bodyguard Ulrich yang lain nya pun bereaksi. Mereka berusaha melindungi Ulrich dengan melawan Karl. Tak hanya itu, merasa Boss nya di serang, para bodyguard Karl pun tak terima.

Baku hantam di meeting room itu pun tak dapat dihindari. Serangan demi serangan menghampiri Jio dan Jio pun berusaha mengelak dan menghajar Bodyguard Karl.

Karena merasa tidak puas, Karl pun memecah botol minuman dan menghunuskan ke arah Ulrich. Beruntung Jio melihatnya dan Jio pun berusaha melindungi Ulrich.

Jio menarik Ulrich dan sialnya, salah satu bodyguard Karl menendang Jio yang sedang fokus dengan Ulrich. Perut Jio pun tertancap pecahan botol anggur tersebut.

Darah segar mulai membanjiri kemeja Jio. Bahkan pecahan botol itu masih tertancap di perut sebelah kirinya. Jio pun sempat terdiam sambil menatap Karl dengan amarahnya.

Tak menyerah, Jio menghajar Karl dan anak buahnya dengan membabi-buta. Mereka semua pun berhamburan keluar dari ruangan tersebut. Kini tinggal Jio yang mulai merasa nyeri di perutnya. Jio berlutut dan mencoba menarik pecahan botol anggur itu.

Kressss...!

Lalu, ia melemparkan pecahan botol anggur itu dan berjalan keluar dari ruangan itu.

Ulrich dan Bodyguard nya menghampiri Jio.

"Je vais bien." Ucap Jio saat melihat ekspresi wajah Ulrich yang sangat khawatir saat mereka melihat jio terluka.

Mereka pun langsung membawa Jio ke rumah sakit terdekat dari gedung itu saat melihat darah tidak berhenti mengalir dari balik kemeja Jio.

Jio di bawa ke UGD, seorang dokter wanita yang sedang menggunakan masker diwajahnya, menyambut kedatangan Jio. Dokter wanita itu tampak sangat khawatir dan langsung menggunting kemeja Jio dan memperhatikan luka di perut Jio.

"Habis ngapain sih? Kok bisa luka begini..!" Gumam Dokter wanita itu.

Jio yang tenang, walaupun dirinya sedang terluka, menatap kedua mata Dokter wanita itu lekat-lekat saat mendengar Dokter itu berbahasa Indonesia.

Dokter wanita itu membersihkan luka Jio dengan hati-hati. Jio terus menatap Dokter itu. Dokter itu pun mulai grogi karena menyadari dirinya terus menerus di tatap oleh jio.

Setelah melakukan segala rangkaian pemeriksaan. Ternyata luka yang dialami Jio tidak sampai melukai organ dalam. Jio hanya mengalami luka yang hanya butuh di jahit saja. Dan Dokter itulah yang bertugas untuk menjahit perut Jio.

"Ternyata kamu Dokter." Ucap Jio saat Dokter wanita itu sedang menjahit perutnya.

Dokter wanita itu tersentak dan menatap Jio sesaat, lalu ia kembali fokus dengan pekerjaannya.

"Kamu, gadis yang di apartemen itu." Ucap Jio lagi.

Kali ini Dokter itu mengacuhkan Jio. Ia tetap fokus menyelesaikan jahitan di perut Jio.

"Kebetulan sekali." Ucap Jio sambil tersenyum kecil.

Dokter wanita itu melirik Jio, lalu ia menggunting benang dan merapikan alat-alat medisnya. Setelah itu, ia memperban luka Jio sampai rapi. Lalu, Dokter itu melepaskan sarung tangan karetnya dan mencuci tangan di wastafel. Lalu, mengeringkan tangan nya dan menggunakan hand sanitizer.

Dokter itu berjalan mendekati Jio dan menatap Jio dengan seksama.

"Dari mana kamu mendapatkan luka ini?" Tanya Dokter itu.

"Kau, gadis yang di apartemen kan?" Tanya Jio tanpa menjawab pertanyaan Dokter itu.

Dokter wanita itu membuka maskernya dan menatap Jio dengan seksama.

Jio pun tertawa kecil sambil membuang pandangan.

"Kebetulan macam apa ini." Gumamnya.

Clarissa kembali memakai masker di wajahnya dan terus menatap Jio.

"Beruntunglah tidak ada yang serius. Jadi, kamu hanya butuh waktu dua hari saja di rawat di sini." Ucap Clarissa.

"Aku ada pekerjaan, tidak bisakah aku langsung pulang saja..?" Tanya Jio.

Clarissa menghela nafasnya dan menatap Jio dengan seksama.

"Silahkan pulang bila kamu memaksa. Tetapi, bila terinfeksi, kamu harus kembali ke sini dan akan lebih lama lagi di rawat di sini." Ucap Clarissa.

Jio terdiam. Lalu, ia memperhatikan name tag di dada Clarissa.

Dr. Clarissa

"Ternyata namanya Clarissa." Batin Jio.

Terpopuler

Comments

Mariam R RIa

Mariam R RIa

aku suka Thor

2023-12-27

0

susi 2020

susi 2020

😍😍😍

2023-06-09

1

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 1#Prolog
2 2# Jio, nama lelaki itu
3 3# Pertemuan keluarga
4 4# Insiden
5 5# Hei.. Bodyguard..!
6 6# Kembali ke rumah sakit
7 7# Mimpi buruk
8 8# Pertemuan Jio dan Gladys
9 9# Gara-gara card access
10 10# Si ceroboh
11 11# Hei.. Jio
12 12# Siapa wanita itu?
13 13# Mabuk
14 14# Maafkan aku
15 15# Felix
16 16# Ajakan Felix
17 17# Apakah kau merindukanku?
18 18# Pertemuan di restoran
19 19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20 20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21 21# Aku tahu kau menyukai aku
22 22# Kau, senyum mu manis sekali
23 23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24 24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25 25# Dia baik sekali, tetapi...
26 26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27 27# Whatever
28 28# Kehamilan Gladys
29 29# Aku yakin
30 30# Aku mohon, beri aku kepastian
31 31# Cincin untuk Clarissa
32 32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33 33# Iya, aku mencintai gadis ini
34 34# Dasar penghianat..!
35 35# Revalina
36 36# Entah dimana kamu dan anak kita
37 37# Kau tidak akan aku maafkan
38 38# Mengapa aneh sekali?
39 39# Aku bukanlah orang yang tepat
40 40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41 41# Salah tingkah
42 42# Apa aku harus menemuinya?
43 43# Pertemuan dan perpisahan
44 44# Kepergian David
45 45# Itu pasti perbuatan Papa
46 Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47 46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48 47# Cemburu buta
49 48# Kalian pikir aku percaya?
50 49# Tidak sebahagia yang terlihat
51 50# Salah paham
52 51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53 52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54 53# Bukan karena aku bodoh
55 54# Kita kembali berteman
56 55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57 56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58 57# Pindah ke apartemen Jio
59 58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60 59# Kita lihat minggu depan
61 60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62 61# Mengambil hasil test DNA
63 62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64 63# Kenyataan dan amarah
65 64# Kepergian Felix
66 65# Keindahan dalam perdamaian
67 66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68 67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69 68# Panggil saja aku Papa
70 69# Aku akan kembali secepatnya
71 70# Pertemuan kembali
72 71# Pulanglah
73 72# Aku sudah tak sabar
74 73# I do dan aku percaya dengan mu
75 74# Aku merestui
76 75# Iya, dia orangnya
77 76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78 77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79 78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80 79# Iya, aku setuju
81 80# Apa salahku?
82 81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83 82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84 83# Adik?
85 84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86 85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87 86# Maksud mu apa?
88 87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89 88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90 89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91 90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92 91# Aku bodoh, aku menyesal
93 92# Hari pernikahan
94 93# Aku bersedia..!
95 94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96 95# Bagaimana Bu Dokter?
97 96# End ( Terima kasih)
98 pengumuman
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1#Prolog
2
2# Jio, nama lelaki itu
3
3# Pertemuan keluarga
4
4# Insiden
5
5# Hei.. Bodyguard..!
6
6# Kembali ke rumah sakit
7
7# Mimpi buruk
8
8# Pertemuan Jio dan Gladys
9
9# Gara-gara card access
10
10# Si ceroboh
11
11# Hei.. Jio
12
12# Siapa wanita itu?
13
13# Mabuk
14
14# Maafkan aku
15
15# Felix
16
16# Ajakan Felix
17
17# Apakah kau merindukanku?
18
18# Pertemuan di restoran
19
19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20
20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21
21# Aku tahu kau menyukai aku
22
22# Kau, senyum mu manis sekali
23
23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24
24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25
25# Dia baik sekali, tetapi...
26
26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27
27# Whatever
28
28# Kehamilan Gladys
29
29# Aku yakin
30
30# Aku mohon, beri aku kepastian
31
31# Cincin untuk Clarissa
32
32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33
33# Iya, aku mencintai gadis ini
34
34# Dasar penghianat..!
35
35# Revalina
36
36# Entah dimana kamu dan anak kita
37
37# Kau tidak akan aku maafkan
38
38# Mengapa aneh sekali?
39
39# Aku bukanlah orang yang tepat
40
40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41
41# Salah tingkah
42
42# Apa aku harus menemuinya?
43
43# Pertemuan dan perpisahan
44
44# Kepergian David
45
45# Itu pasti perbuatan Papa
46
Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47
46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48
47# Cemburu buta
49
48# Kalian pikir aku percaya?
50
49# Tidak sebahagia yang terlihat
51
50# Salah paham
52
51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53
52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54
53# Bukan karena aku bodoh
55
54# Kita kembali berteman
56
55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57
56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58
57# Pindah ke apartemen Jio
59
58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60
59# Kita lihat minggu depan
61
60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62
61# Mengambil hasil test DNA
63
62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64
63# Kenyataan dan amarah
65
64# Kepergian Felix
66
65# Keindahan dalam perdamaian
67
66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68
67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69
68# Panggil saja aku Papa
70
69# Aku akan kembali secepatnya
71
70# Pertemuan kembali
72
71# Pulanglah
73
72# Aku sudah tak sabar
74
73# I do dan aku percaya dengan mu
75
74# Aku merestui
76
75# Iya, dia orangnya
77
76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78
77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79
78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80
79# Iya, aku setuju
81
80# Apa salahku?
82
81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83
82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84
83# Adik?
85
84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86
85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87
86# Maksud mu apa?
88
87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89
88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90
89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91
90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92
91# Aku bodoh, aku menyesal
93
92# Hari pernikahan
94
93# Aku bersedia..!
95
94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96
95# Bagaimana Bu Dokter?
97
96# End ( Terima kasih)
98
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!