7# Mimpi buruk

Jio kecil terbangun dari tidurnya dengan peluh di sekujur tubuhnya dan terbatuk-batuk. Asap pekat sudah memenuhi kamarnya. Di samping Jio, Adik nya, Vanessa sedang tertidur pulas. Jio pun membangunkan Adik nya.

"Vanessa, bangun." Ucap Jio.

Vanessa, gadis berusia lima tahun itu pun terbangun. Lalu, ia terbatuk-batuk saat menghirup asap pekat itu.

"Kak, ini kenapa?" Tanya Vanessa.

"Kakak gak tahu, ayo kita ke kamar Mama." Ucap Jio.

Jio menggandeng tangan Vanessa menuju kamar Mama dan Papanya.

Saat Jio membuka pintu kamarnya, Jio terpana saat melihat kobaran api yang sudah melahap setengah dari rumah nya.

"Kak, kebakaran." Ucap Vanessa dengan polosnya.

"Mama! Papa..! Reyhan..!" Teriak Jio memanggil Mama, Papa dan adik nya yang masih berusia satu tahun yang tidur bersama dengan Mama Papa nya.

Tetapi, tidak ada jawaban dari kedua orangtuanya dan adik nya.

Api sudah menjalar sampai berjarak hanya dua meter dimana Jio sedang berdiri.

Dari luar, terdengar para tetangga nya yang berteriak panik. Kebakaran ini terjadi pada dini hari. Dimana semua orang sedang terlelap. Begitupun dengan Jio dan keluarganya. Mama dan Papa Jio tampaknya tidak menyadari api sedang melahap rumah mereka. Hingga api itu sudah melahap kamar kedua orangtuanya.

"Mamaaaaaa....! Papaaaaaa..!" Teriak Jio dan Vanessa sambil menangis.

"Ji-ji-jio." Terdengar suara dari kamar kedua orangtuanya.

"Papaaaa...!" Panggil Jio.

"La-lari." Hanya itu yang dapat Jio dengar.

Setelah itu, hening. Yang terdengar hanya bunyi benda yang terbakar kobaran api.

Jio pun menarik tangan Vanessa untuk berlari ke pintu belakang.

"Vanessa ayo..!" Seru Jio sambil menarik tangan Adik nya itu.

"Gak mau, Mamaaaaaa, Papaaaaaa..!" Vanessa melepaskan genggaman tangan Jio sambil menangis.

"Vanessa..Ayooo... lariii." Ucap Jio sambil berurai air mata.

"Papa sama Mama dan Adik bagaimana?" Tanya Vanessa.

Joo terdiam. Ia pun ingin sekali menolong kedua orangtuanya. Tetapi, api sudah melahap kamar orangtuanya.

"Kita minta bantuan sama orang, ayo..!" Jio berusaha menarik kembali tangan Vanessa.

Tetapi, lagi-lagi Vanessa melepaskan tangan Jio.

Kasau rumah yang sudah terbakar mulai berderit, Jio menatap kasau rumah itu. Lalu, ia kembali menatap Vanessa.

Dari pintu belakang rumahnya, terdengar beberapa orang mencoba mendobrak untuk dapat masuk dan menyelamatkan keluarga Jio.

Vanessa mulai lemas dan terbatuk-batuk tanpa henti. Merasa tidak ada waktu lagi. Jio mencoba menggendong Vanessa.

Jio yang berbadan kurus kecil, tak mampu menggendong Vanessa yang mempunyai tubuh gemuk. Jio kembali mencoba untuk menarik tangan Adik nya dengan sekuat tenaga. Tetapi, Vanesha tidak juga mau bergeser atau pun mengikutinya.

Nahas bagi Vanessa, kasau rumah yang terbakar, terjatuh menimpa dirinya. Dengan seketika Vanessa meninggal dan ikut terbakar bersama kasau rumah itu.

Jio berteriak histeris, ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Jiwa jio benar-benar merasa terguncang.

"Toloooooooonngggg..!" Jio menjerit histeris.

Saat itu juga pintu belakang rumahnya berhasil di dobrak para tetangga. Para tetangga berlari ke arah Jio, dan langsung memeluk bocah laki-laki itu dan menggendongnya keluar dari rumah itu.

"Mamaaaaaa, Papaaaaaa, Vanessaaaaaa, Reyhaaaaaaannn!" Jio berteriak histeris memanggil nama anggota keluarganya.

"Mama, Papa, Vanessa, Reyhan," Jio mengigau.

Clarissa menatap Jio yang sedang mengigau dengan seksama. Lalu, ia menempelkan punggung tangannya di dahi Jio, untuk memeriksa suhu badan lelaki itu.

Jio tidak demam, ia hanya bermimpi buruk. Tetapi, tampaknya mimpi buruk itu sangat memilukan. Bisa Clarissa rasakan dari cara Jio memanggil nama anggota keluarganya.

"Apa dia punya trauma dengan keluarganya ya?" Gumam Clarissa.

"Tolongggg...! Tolonggg...!" Gumam Jio di dalam tidurnya.

"Ada apa dengan keluarganya? Dimana mereka? Mengapa dia minta tolong?" Gumam Clarissa lagi.

Clarissa merasa iba, lalu ia menggenggam tangan Jio yang sedang menggapai-gapai.

Jio membalas genggaman tangan Clarissa dengan erat.

Setelah Clarissa menggenggam tangan Jio. Lelaki itu pun mulai tenang. Ia tak lagi mengigau dan memanggil nama seluruh anggota keluarganya.

Lalu, genggaman tangan nya pun melonggar. Dengan cepat, Clarissa melepaskan tangannya dan beranjak dari samping ranjang Jio.

Clarissa berjalan menuju jendela, ia gorden hingga sinar matahari memasuki ruangan tersebut.

Jio yang sedang tertidur merasa terganggu saat sinar mentari menerpa wajahnya. Ia menggeliat dan mencoba menutupi wajahnya dari silaunya sinar mentari pagi.

"Bonjour." Sapa Clarissa.

Jio membuka kedua matanya dan menatap Clarissa dengan tatapan yang nanar.

"Bonjour." Sahutnya dengan suara yang serak.

Dengan malas, Jio pun berusaha untuk duduk di ranjangnya saat melihat Clarissa yang sedang memakai sarung tangan karet nya.

"No, no, no, tetap seperti itu." Ucap Clarissa tanpa menoleh sedikitpun kepadanya.

Jio menatap Clarissa dan mengurungkan niatnya untuk duduk.

"Saya akan memeriksa luka mu." Ucap Clarissa sambil berjalan mendekati Jio.

Clarissa tampak cantik pada pagi ini. Gadis itu menguncir rambutnya seperti ekor kuda. Polesan make up tipis menghiasi wajahnya yang memang sudah cantik.

Jio terus memperhatikan wajah Clarissa yang tampak lebih segar dari pada biasanya.

Tanpa permisi sebelumnya, Clarissa langsung menyingkap baju Jio.

Jio tampak sedikit risih dan grogi. Tetapi, Clarissa tidak perduli. Clarissa langsung membuka perban Jio dan memperhatikan bekas luka di perut Jio.

"Bagaimana perasaan mu hari ini?" Tanya Clarissa.

"Baik." Ucap Jio.

Clarissa mengangguk-angguk. Lalu, ia mengganti perban Jio. Clarissa menarik kursi dan duduk di atas kursi tersebut. Lalu, ia duduk menghadapi perut Jio.

Jio tampak gugup dan merasa malu.

"Body mu bagus juga." Puji Clarissa.

Jio diam saja dan terus menatap Clarissa yang tampak tak melirik sedikitpun kepada dirinya dari awal ia membuka mata.

Jio terus memperhatikan cara kerja Clarissa. Ia juga menatap setiap lekuk di wajah gadis itu.

"Kenapa lihat-lihat? terpesona ya?" Tanya Clarissa sambil menatap Jio.

Jio mengernyitkan dahinya dan menatap Clarissa dengan tak percaya.

"Bagaimana dia tahu aku sedang menatapnya?" Batin Jio.

"Jangan melihatku lama-lama, nanti kamu jatuh cinta kepadaku." Ucap Clarissa lagi.

Jio tertawa kecil lalu menggelengkan kepalanya.

"Kamu percaya diri juga ya." Ucap Jio.

"Aku cantik, jadi aku percaya diri." Sahut Clarissa sambil menggunting perban dan menutup kembali baju Jio.

Clarissa menatap Jio dengan seksama. Jio pun membalas tatapan Clarissa.

Clarissa tersenyum dan beranjak keluar dari ruangan itu.

"Hei, kapan aku boleh pulang?" Tanya Jio.

Clarissa menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Jio.

"Kamu pulih dengan cepat. Jadi, kamu boleh pulang besok." Ucap Clarissa sambil kembali melangkah keluar dari ruangan itu.

Jio tersenyum sendiri saat Clarissa sudah meninggalkan ruangan itu.

Tiba-tiba senyum Jio sirna, saat ia teringat malam itu, malam dimana ia melihat Gladys berdiri di depan gedung apartemen.

"Gladys." Gumam nya.

"Aku yakin sekali bila itu Gladys, apa yang dia lakukan di sini?" Gumam Jio lagi.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-06-09

1

um 7098355

um 7098355

sdih bnget mimpi jio. tragis pasti ada sabotage .kreen thor bkin pnasaran. 😘😘😘

2021-12-13

1

Lea Binar

Lea Binar

visual nya jio sma clarissa ada ga thorr

2021-04-13

3

lihat semua
Episodes
1 1#Prolog
2 2# Jio, nama lelaki itu
3 3# Pertemuan keluarga
4 4# Insiden
5 5# Hei.. Bodyguard..!
6 6# Kembali ke rumah sakit
7 7# Mimpi buruk
8 8# Pertemuan Jio dan Gladys
9 9# Gara-gara card access
10 10# Si ceroboh
11 11# Hei.. Jio
12 12# Siapa wanita itu?
13 13# Mabuk
14 14# Maafkan aku
15 15# Felix
16 16# Ajakan Felix
17 17# Apakah kau merindukanku?
18 18# Pertemuan di restoran
19 19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20 20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21 21# Aku tahu kau menyukai aku
22 22# Kau, senyum mu manis sekali
23 23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24 24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25 25# Dia baik sekali, tetapi...
26 26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27 27# Whatever
28 28# Kehamilan Gladys
29 29# Aku yakin
30 30# Aku mohon, beri aku kepastian
31 31# Cincin untuk Clarissa
32 32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33 33# Iya, aku mencintai gadis ini
34 34# Dasar penghianat..!
35 35# Revalina
36 36# Entah dimana kamu dan anak kita
37 37# Kau tidak akan aku maafkan
38 38# Mengapa aneh sekali?
39 39# Aku bukanlah orang yang tepat
40 40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41 41# Salah tingkah
42 42# Apa aku harus menemuinya?
43 43# Pertemuan dan perpisahan
44 44# Kepergian David
45 45# Itu pasti perbuatan Papa
46 Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47 46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48 47# Cemburu buta
49 48# Kalian pikir aku percaya?
50 49# Tidak sebahagia yang terlihat
51 50# Salah paham
52 51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53 52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54 53# Bukan karena aku bodoh
55 54# Kita kembali berteman
56 55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57 56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58 57# Pindah ke apartemen Jio
59 58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60 59# Kita lihat minggu depan
61 60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62 61# Mengambil hasil test DNA
63 62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64 63# Kenyataan dan amarah
65 64# Kepergian Felix
66 65# Keindahan dalam perdamaian
67 66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68 67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69 68# Panggil saja aku Papa
70 69# Aku akan kembali secepatnya
71 70# Pertemuan kembali
72 71# Pulanglah
73 72# Aku sudah tak sabar
74 73# I do dan aku percaya dengan mu
75 74# Aku merestui
76 75# Iya, dia orangnya
77 76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78 77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79 78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80 79# Iya, aku setuju
81 80# Apa salahku?
82 81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83 82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84 83# Adik?
85 84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86 85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87 86# Maksud mu apa?
88 87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89 88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90 89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91 90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92 91# Aku bodoh, aku menyesal
93 92# Hari pernikahan
94 93# Aku bersedia..!
95 94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96 95# Bagaimana Bu Dokter?
97 96# End ( Terima kasih)
98 pengumuman
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1#Prolog
2
2# Jio, nama lelaki itu
3
3# Pertemuan keluarga
4
4# Insiden
5
5# Hei.. Bodyguard..!
6
6# Kembali ke rumah sakit
7
7# Mimpi buruk
8
8# Pertemuan Jio dan Gladys
9
9# Gara-gara card access
10
10# Si ceroboh
11
11# Hei.. Jio
12
12# Siapa wanita itu?
13
13# Mabuk
14
14# Maafkan aku
15
15# Felix
16
16# Ajakan Felix
17
17# Apakah kau merindukanku?
18
18# Pertemuan di restoran
19
19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20
20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21
21# Aku tahu kau menyukai aku
22
22# Kau, senyum mu manis sekali
23
23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24
24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25
25# Dia baik sekali, tetapi...
26
26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27
27# Whatever
28
28# Kehamilan Gladys
29
29# Aku yakin
30
30# Aku mohon, beri aku kepastian
31
31# Cincin untuk Clarissa
32
32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33
33# Iya, aku mencintai gadis ini
34
34# Dasar penghianat..!
35
35# Revalina
36
36# Entah dimana kamu dan anak kita
37
37# Kau tidak akan aku maafkan
38
38# Mengapa aneh sekali?
39
39# Aku bukanlah orang yang tepat
40
40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41
41# Salah tingkah
42
42# Apa aku harus menemuinya?
43
43# Pertemuan dan perpisahan
44
44# Kepergian David
45
45# Itu pasti perbuatan Papa
46
Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47
46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48
47# Cemburu buta
49
48# Kalian pikir aku percaya?
50
49# Tidak sebahagia yang terlihat
51
50# Salah paham
52
51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53
52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54
53# Bukan karena aku bodoh
55
54# Kita kembali berteman
56
55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57
56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58
57# Pindah ke apartemen Jio
59
58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60
59# Kita lihat minggu depan
61
60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62
61# Mengambil hasil test DNA
63
62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64
63# Kenyataan dan amarah
65
64# Kepergian Felix
66
65# Keindahan dalam perdamaian
67
66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68
67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69
68# Panggil saja aku Papa
70
69# Aku akan kembali secepatnya
71
70# Pertemuan kembali
72
71# Pulanglah
73
72# Aku sudah tak sabar
74
73# I do dan aku percaya dengan mu
75
74# Aku merestui
76
75# Iya, dia orangnya
77
76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78
77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79
78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80
79# Iya, aku setuju
81
80# Apa salahku?
82
81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83
82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84
83# Adik?
85
84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86
85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87
86# Maksud mu apa?
88
87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89
88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90
89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91
90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92
91# Aku bodoh, aku menyesal
93
92# Hari pernikahan
94
93# Aku bersedia..!
95
94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96
95# Bagaimana Bu Dokter?
97
96# End ( Terima kasih)
98
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!