6# Kembali ke rumah sakit

Jio terbangun dengan peluh yang membanjiri tubuhnya. Badannya terasa panas dan tubuhnya gemetar. Luka di perutnya terasa nyeri yang begitu hebat. Ia pun tertatih berjalan menuju ke kamar kecil.

Jio keluar dari rumah sakit tanpa membawa obat-obatan yang ia perlukan untuk di konsumsi di rumah. Apa yang di katakan Clarissa ada benarnya. Dirinya belum pulih, walaupun luka itu tidak begitu serius, tetapi luka tetaplah luka. Bisa terinfeksi juga bisa menyebabkan nyeri yang di luar batas yang bisa di terima si penderita.

Jio mencuci wajahnya dan beranjak ke kamarnya. Jio mengambil kemeja dari dalam lemarinya dan langsung memakainya. Setelah itu, Jio beranjak ke luar kamar dan segera menyambar mantelnya.

Jio keluar dari apartemen nya. Lalu, ia bergegas melangkahkan kakinya menuju lift.

.

"Terima kasih ya, sudah menemani Kakak jalan-jalan." Ucap Gladys saat mereka berdua berdiri di depan gedung apartemen Clarissa.

"Sama-sama kakak, apa Kakak tidak mampir dulu?" Tanya Clarissa.

"Tidak usah, sepertinya Kakak mu akan pulang sebentar lagi. Jadi, Kakak harus sudah ada di rumah. Bila tidak, dia akan sangat khawatir kepadaku." Ucap Gladys.

Clarissa pun tersenyum geli saat mendengar betapa lebay nya Vino terhadap istrinya.

"Sudah sana masuk, Kakak akan menunggu taksi disini saja. Kamu masuk dan beristirahat lah." Sambung Gladys.

"Kakak yakin?

Gladys mengangguk dengan pasti. Lalu, ia mencium pipi Clarissa.

"Ya sudah, sampai jumpa lagi, hati-hati ya." Ucap Clarissa.

"Iya terima kasih." Sahut Gladys.

Clarissa pun berjalan memasuki gedung apartemen nya.

..

Ting..!

Pintu lift terbuka. Jio yang hendak masuk kedalam lift itu pun, menahan langkahnya saat melihat Clarissa yang hendak keluar dari dalam lift itu.

Clarissa sempat menatap wajah Jio sesaat. Clarissa yang seorang Dokter pun langsung paham, bahwa Jio dalam keadaan yang tidak baik-baik saja saat melihat wajah Jio yang pucat.

"Mau kemana?" Tanya Clarissa.

Jio menatap Clarissa dengan wajah yang datar. Lalu, ia melangkah masuk ke dalam lift.

"Hei..! mau kemana?" Tanya Clarissa lagi.

"Bukan urusanmu." Sahut Jio saat pintu lift itu tertutup.

Clarissa terdiam dan mengerutkan keningnya. Clarissa pun melangkah menuju apartemen nya.

Setiba di dalam apartemen nya, Clarissa langsung menuju ke kamarnya. Clarissa mencari secarik kertas, lalu ia menuliskan resep obat di atas kertas tersebut. Lalu, Clarissa kembali keluar apartemen nya dan beranjak menuju apartemen Jio.

Clarissa memasukan selembar kertas itu di celah pintu bagian bawah apartemen Jio. Lalu, ia segera kembali ke dalam apartemen nya.

"Di turuti syukur, enggak ya sudah." Gumam Clarissa.

Tetapi, hati Clarissa merasa gelisah. Jiwa seorang Dokter nya pun tidak bisa ia ingkari. Clarissa benar-benar merasa khawatir. Lalu, ia memutuskan untuk keluar menyusul Jio.

Clarissa menyambar mantelnya dan berlari menuju lift.

...

Jio melangkah keluar dari dalam lift. Lalu, ia beranjak menuju pintu keluar gedung itu. Dengan tertatih, Jio berusaha pergi ke apotek tak jauh dari apartemen nya untuk membeli obat pereda nyeri yang bebas di jual di pasaran.

Mata Jio tertuju kepada seorang wanita berambut panjang yang tampak seperti Gladys. Wanita itu berdiri di luar, tepat di depan gedung apartemen nya yang dapat terlihat dari pintu kaca apartemen itu.

"Gladys? apa yang dia lakukan disini?" Gumam Jio.

Jio berjalan lebih cepat. Jio yakin itu adalah Gladys. Jio berusaha menahan rasa sakitnya hanya untuk mengejar Gladys.

"Gladys..!" Panggil Jio saat ia hampir saja sampai di depan pintu.

Tetapi Gadis itu sudah memberhentikan sebuah taksi dan bergegas masuk kedalam taksi tersebut.

"Gladys..!" Panggil Jio lagi.

Jio mendorong pintu kaca apartemen itu,

Dengan sekuat tenaga, ia berlari keluar untuk menghampiri Gladys. Tetapi, sayang sekali. Gladys sudah menutup pintu taksinya dan taksi itu pun bergerak maju meninggalkan gedung apartemen tersebut.

"Gladys..!" Panggil Jio yang tampak putus asa. Tetapi, taksi itu terus berjalan dengan cepat.

Jio memegang perutnya yang terasa semakin sakit. Hingga ia berlutut di atas trotoar.

Seorang pengurus gedung berlari menghampiri Jio.

"Ça va?" Tanya pengurus gedung. (Red- Anda baik-baik saja?)

"Très bien, merci." Ucap Jio sambil berusaha bangkit, di bantu oleh pengurus gedung. (Red- Baik-baik saja, terima kasih)

Saat Jio baru saja berdiri, tubuhnya pun terasa lemas dan oleng.

Brukkkkkkk...!

Tubuh Jio pun terjatuh di trotoar.

....

Jio membuka kedua matanya, ia menatap langit-langit ruangan yang serba putih itu. Lalu, ia berusaha bangkit dari ranjang. Jio baru saja menyadari, bahwa kini ia sedang berada di rumah sakit.

"Mau kemana? kabur lagi?"

Jio tersentak dan menatap Clarissa yang sedang duduk di sofa ruangan itu.

"Kamu?"

Clarissa beranjak dari duduknya dan melipat kedua tangannya di dada. Ia menghela napasnya dan menatap Jio dengan seksama.

"Sepertinya saya butuh borgol untuk membuat pasien saya agar betah di rumah sakit." Ucap Clarissa.

Jio membalas tatapan Clarissa dengan tatapan yang dingin.

"Atau mungkin seutas tali?" Sambung Clarissa lagi.

"Atau di suntik bius, biar tidur sepanjang hari. Bagaimana Monsieur Jio?" Tanya Clarissa.

Jio menelan salivanya saat mendengar dirinya akan akan di bius oleh Clarissa.

Clarissa mengeluarkan sebuah alat suntik dan mengisinya dengan cairan berwarna bening.

"Apa itu? kau benar-benar akan membius ku? Apa kau ini Dokter gila?" Tanya Jio yang mulai bergidik saat menatap mata Clarissa yang menatapnya dengan tajam.

"Ini hukuman untuk pasien nakal." Celetuk Clarissa sambil berjalan mendekati Jio.

"Kau benar-benar gila." Ucap Jio.

Clarissa tersenyum saat melihat Jio akan melompat dari ranjangnya.

Jio yang sudah melompat dari ranjangnya menatap Clarissa dengan tak percaya. Ia melihat senyuman jahil di wajah gadis itu.

"Naik lagi, sebelum kau benar-benar aku bius." Ucap Clarissa.

"I-itu apa?" Tanya Jio sambil menunjuk suntikan yang sedang Clarissa pegang.

Clarissa tertawa terbahak-bahak saat melihat ekspresi takut Jio. Sedangkan Jio benar-benar menganggap Clarissa sudah gila.

"Kau ini, kau itu Bodyguard. Tetapi, kau takut sekali dengan jarum suntik ya." Ucap Clarissa.

"Bukan takut, tetapi aku harus memastikan itu apa." Ucap Jio.

Clarissa melangkah menuju meja, dan mengambil tabung obat yang sudah kosong karena isinya telah di salin kedalam tabung suntik yang kini sedang ia pegang.

Lalu, ia beranjak mendekati Jio yang terlihat sangat waspada saat Clarissa berjalan mendekati nya. Ingin rasanya Jio lari, tetapi perut nya yang nyeri, serta tangannya yang di infus, membuat ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Kau baca ini?" Ucap Clarissa sambil menunjukan tabung kaca bekas obat tersebut.

"Ini adalah obat anti infeksi. Bukan obat bius." Terang Clarissa sambil tersenyum jahil.

Jio menghembuskan napas lega saat mendengar penjelasan dari Clarissa.

"Naik." Perintah Clarissa.

Jio pun menurut dan naik keatas ranjang.

Clarissa mengambil kapas dan membasahi nya dengan alkohol. Lalu, ia mendekati Jio yang terlihat gugup.

"Sini tangan nya." Ucap Clarissa.

Alih-alih akan menyuntikkan obat itu ke kulit Jio, ternyata Clarissa menyuntikkan obat itu melalui selang infus Jio.

Lagi-lagi Jio membuang napas lega. Clarissa tertawa kecil, lalu ia bergegas keluar dari kamar Jio.

"Kamu harus stay lima hari di sini. Bila kabur lagi, aku tidak segan-segan akan membius mu. Ingat, kita tetangga. Aku akan membius mu bila bertemu di lorong apartemen dan menyeret mu kembali ke rumah sakit ini, paham?" Ucap Clarissa.

Jio kembali menelan salivanya saat melihat Clarissa yang saat ini tampak begitu menakutkan di matanya.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤭🤭🤭

2023-06-09

1

um 7098355

um 7098355

ciri2/cikal.bakal suami tkut istri 😁😁😁 ksihan bank jioo

2021-12-12

1

Srieaniez Ñew Srieaniez

Srieaniez Ñew Srieaniez

ihhhhh,,,bu dokter lebih galak dri bodyguard,,hahhaahhaaa

2021-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 1#Prolog
2 2# Jio, nama lelaki itu
3 3# Pertemuan keluarga
4 4# Insiden
5 5# Hei.. Bodyguard..!
6 6# Kembali ke rumah sakit
7 7# Mimpi buruk
8 8# Pertemuan Jio dan Gladys
9 9# Gara-gara card access
10 10# Si ceroboh
11 11# Hei.. Jio
12 12# Siapa wanita itu?
13 13# Mabuk
14 14# Maafkan aku
15 15# Felix
16 16# Ajakan Felix
17 17# Apakah kau merindukanku?
18 18# Pertemuan di restoran
19 19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20 20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21 21# Aku tahu kau menyukai aku
22 22# Kau, senyum mu manis sekali
23 23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24 24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25 25# Dia baik sekali, tetapi...
26 26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27 27# Whatever
28 28# Kehamilan Gladys
29 29# Aku yakin
30 30# Aku mohon, beri aku kepastian
31 31# Cincin untuk Clarissa
32 32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33 33# Iya, aku mencintai gadis ini
34 34# Dasar penghianat..!
35 35# Revalina
36 36# Entah dimana kamu dan anak kita
37 37# Kau tidak akan aku maafkan
38 38# Mengapa aneh sekali?
39 39# Aku bukanlah orang yang tepat
40 40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41 41# Salah tingkah
42 42# Apa aku harus menemuinya?
43 43# Pertemuan dan perpisahan
44 44# Kepergian David
45 45# Itu pasti perbuatan Papa
46 Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47 46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48 47# Cemburu buta
49 48# Kalian pikir aku percaya?
50 49# Tidak sebahagia yang terlihat
51 50# Salah paham
52 51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53 52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54 53# Bukan karena aku bodoh
55 54# Kita kembali berteman
56 55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57 56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58 57# Pindah ke apartemen Jio
59 58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60 59# Kita lihat minggu depan
61 60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62 61# Mengambil hasil test DNA
63 62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64 63# Kenyataan dan amarah
65 64# Kepergian Felix
66 65# Keindahan dalam perdamaian
67 66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68 67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69 68# Panggil saja aku Papa
70 69# Aku akan kembali secepatnya
71 70# Pertemuan kembali
72 71# Pulanglah
73 72# Aku sudah tak sabar
74 73# I do dan aku percaya dengan mu
75 74# Aku merestui
76 75# Iya, dia orangnya
77 76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78 77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79 78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80 79# Iya, aku setuju
81 80# Apa salahku?
82 81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83 82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84 83# Adik?
85 84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86 85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87 86# Maksud mu apa?
88 87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89 88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90 89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91 90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92 91# Aku bodoh, aku menyesal
93 92# Hari pernikahan
94 93# Aku bersedia..!
95 94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96 95# Bagaimana Bu Dokter?
97 96# End ( Terima kasih)
98 pengumuman
Episodes

Updated 98 Episodes

1
1#Prolog
2
2# Jio, nama lelaki itu
3
3# Pertemuan keluarga
4
4# Insiden
5
5# Hei.. Bodyguard..!
6
6# Kembali ke rumah sakit
7
7# Mimpi buruk
8
8# Pertemuan Jio dan Gladys
9
9# Gara-gara card access
10
10# Si ceroboh
11
11# Hei.. Jio
12
12# Siapa wanita itu?
13
13# Mabuk
14
14# Maafkan aku
15
15# Felix
16
16# Ajakan Felix
17
17# Apakah kau merindukanku?
18
18# Pertemuan di restoran
19
19# Bagaimana Felix bisa begitu menyukainya?
20
20# Kau orang yang tidak bisa menerima kekalahan
21
21# Aku tahu kau menyukai aku
22
22# Kau, senyum mu manis sekali
23
23# Apa aku terlalu memaksakan kehendak?
24
24# Apa pun itu, aku sangat berterima kasih
25
25# Dia baik sekali, tetapi...
26
26# Aku ingin kau mengantar dan menjemput Clarissa
27
27# Whatever
28
28# Kehamilan Gladys
29
29# Aku yakin
30
30# Aku mohon, beri aku kepastian
31
31# Cincin untuk Clarissa
32
32# Hei..! Bodyguard, can you hear me?
33
33# Iya, aku mencintai gadis ini
34
34# Dasar penghianat..!
35
35# Revalina
36
36# Entah dimana kamu dan anak kita
37
37# Kau tidak akan aku maafkan
38
38# Mengapa aneh sekali?
39
39# Aku bukanlah orang yang tepat
40
40# Aku butuh Bodyguard khusus untuk ku
41
41# Salah tingkah
42
42# Apa aku harus menemuinya?
43
43# Pertemuan dan perpisahan
44
44# Kepergian David
45
45# Itu pasti perbuatan Papa
46
Selamat menjalankan Ibadah puasa Ramadhan
47
46# Apa kau pikir perselingkuhan bisa dimaafkan?
48
47# Cemburu buta
49
48# Kalian pikir aku percaya?
50
49# Tidak sebahagia yang terlihat
51
50# Salah paham
52
51# Apa aku harus menikahi nya saja?
53
52# Ada kemungkinan, kau adalah anakku
54
53# Bukan karena aku bodoh
55
54# Kita kembali berteman
56
55# Aku mencoba untuk ikhlas dengan pembalasan mu
57
56# bolehkah aku tinggal disini sementara waktu?
58
57# Pindah ke apartemen Jio
59
58# Maukah kamu menikah dengan ku?
60
59# Kita lihat minggu depan
61
60# Mereka tertawa bersama, mereka merasa bahagia...
62
61# Mengambil hasil test DNA
63
62# Papa yang sudah di surga, pasti sangat bahagia
64
63# Kenyataan dan amarah
65
64# Kepergian Felix
66
65# Keindahan dalam perdamaian
67
66# Aku akan menceritakan kisahku dengan dirinya
68
67# Aku mencintaimu, aku mohon jangan tanyakan lagi
69
68# Panggil saja aku Papa
70
69# Aku akan kembali secepatnya
71
70# Pertemuan kembali
72
71# Pulanglah
73
72# Aku sudah tak sabar
74
73# I do dan aku percaya dengan mu
75
74# Aku merestui
76
75# Iya, dia orangnya
77
76# Bila harus mengemis untuk cinta mu, aku akan mengemis
78
77# Selamat tinggal boneka beruang ku
79
78# Aku ingin kau meninggalkan Clarissa dan merelakannya untuk ku
80
79# Iya, aku setuju
81
80# Apa salahku?
82
81# Jadi benar, ini semua ulah mu Felix?
83
82# Aku mohon, jangan tolak aku untuk kedua kalinya
84
83# Adik?
85
84# Aku akan berada di Paris dua jam lagi
86
85# Aku sangat mencintaimu, sungguh sangat mencintai dirimu Felix
87
86# Maksud mu apa?
88
87# Apakah benar kau yang menyuruh Jio pergi?
89
88# Aku akan mendengarkan omong kosong mu
90
89# Maafkan aku, aku memang lelaki bodoh
91
90# Aku tidak mungkin merebut kau dari Kakak ku
92
91# Aku bodoh, aku menyesal
93
92# Hari pernikahan
94
93# Aku bersedia..!
95
94# Berjanjilah, untuk tidak pergi lagi
96
95# Bagaimana Bu Dokter?
97
96# End ( Terima kasih)
98
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!