ISTRI YANG TERSIKSA
Hari pernikahan yang ditunggu akhirnya tiba. Gedung pernikahan itu dipenuhi dekorasi yang begitu indah. Pesta pernikahan yang sangat mewah dan megah. Lara Kania saat itu menjadi wanita paling bahagia telah dinikahi oleh Alex Aliando seorang pengusaha besi dan baja. CEO dari Perusahaan Aliando Group. Dia begitu sukses dan kaya raya. Semua yang dia mau bisa dia dapatkan dengan mudah. Bahkan dia kebal hukum. Dia punya banyak relasi di pemerintahan dan di kepolisian sehingga semua urusannya mudah diatasi. Lara senang bisa bersanding dengan Alex sang penguasa. Dia baru setengah tahun mengenal Alex. Selama setengah tahun itu Alex sangat baik, perhatian dan penyayang. Semua perhatiannya diberikan untuk Lara.
Pernikahan Lara bersama Alex menjadi pernikahan yang sangat meriah karena dihadiri banyak tamu undangan orang-orang penting. Alex tersenyum menyalami setiap tamu undangannya. Tak lupa dia juga mengajak berbincang beberapa rekan bisnisnya. Alex memiliki seorang ibu bernama Maria Tiana dan adik perempuan bernama Sila Marsiana. Ibu dan adiknya hadir diacara pernikahan Alex. Alex juga memiliki tangan kanan bernama Dianka Labela. Dianka adalah orang kepercayaan Alex dalam segala hal. Dia seperti anjing setia untuk Alex. Dianka pandai bela diri, pintar berbisnis, dan loyal pada Alex.
Sewaktu Dianka kecil dia terlunta-lunta dijalankan. Dia tersiksa hidup di jalanan dan diperbudak oleh para preman jalanan. Alex membebaskannya dari kehidupan malangnya. Dan sejak saat itu Dianka berjanji mengabdikan seluruh hidupnya untuk Alex. Dianka seperti robot yang tak pernah tersenyum, dia hanya bisa menjalankan perintah Alex tanpa menolak ataupun bertanya.Kesetiaan Dianka pada Alex sudah dibuktikan selama puluhan tahun. Selain kaki tangan Dianka terkadang dia juga menjadi perisai untuk Alex setiap dalam bahaya.
Di hari pernikahan Alex dan Lara, Dianka hanya mondar mandir mengawasi situasi dan keamanan gedung pernikahan itu. Sikapnya yang seperti robot membuat setiap orang segan bertemu dengannya. Dia mampu membunuh orang dalam sekali pukulan jika itu diinginkan Alex.
Lara gadis cantik berhijab, dia sudah menjadi anak yatim sejak berumur 8 tahun. Ayahnya meninggal karena penyakit kanker paru-paru. Sedangkan ibunya pergi meninggalkan Lara dari ayahnya masih hidup sampai sekarang. Semenjak ayahnya meninggal, Lara tinggal dipanti asuhan hingga dewasa dan bekerja sebagai pengajar tari tradisional untuk anak-anak. Awalnya dia memiliki seorang calon suami sebelumnya bernama Ardi Saputra. Tapi Alex menikung Ardi, dan merebut Lara dari Ardi dengan segala cara hingga Lara jatuh kepelukannya dan jatuh cinta padanya. Apapun yang Alex inginkan bisa dia dapatkan dengan posisinya sekarang.
Acara pernikahan itu telah selesai, semua tamu undangan pulang. Alex mengajak Lara pulang ke rumah besarnya. Rumah itu bak istana, sangat megah dan mewah. Lara seperti Cinderella yang dalam dongeng. Dia bertemu pangeran tampan dari kerajaan. Alex mengajak Lara masuk ke kamarnya duluan. Tanpa curiga, Lara masuk ke kamar itu. Tapi saat dia masuk ke kamar itu, ruangan dikamar itu kosong tak ada barang satupun. Tempatnya kotor berdebu, bau dan juga gelap. Banyak tikus, kecoak, dan serangga lainnya. Lara berpikir mungkin Alex salah memberikan kamar untuknya. Dia mencoba keluar dari kamar itu tapi ternyata pintu kamarnya telah dikunci dari luar. Lara memanggil-manggil Alex.
"Mas...Mas...tolong, aku terkunci didalam"
Tapi tak ada satupun yang mendengar penggilannya. Hingga Lara menangis ketakutan karena gelap, kotor dan dipenuhi tikus, kecoak dan serangga lainnya.
"Ya Allah, ini tempat apaan? kenapa lebih mirip kandang dari pada sebuah kamar" batin Lara.
Semalaman penuh Lara menangis ketakutan sampai akhirnya dia tertidur.
Suara pintu itu mulai terbuka, Alex masuk ke kamar tempat Lara berada. Lara masih tertidur pulas dilantai yang kotor dan bau itu. Lara berjalan mendekati tubuh Lara. Dan membangunkan Lara menggunakan kakinya.
"Bangun....bangun mangsaku"ucap Alex.
"Mas"ucap Lara mulai bangun.
"Kau sudah bangun"ucap Alex dengan senyuman tipis yang licik.
"Tadi malam aku terkunci disini Mas"ucap Lara sambil berdiri dan memeluk Alex. Dia berpikir mungkin suaminya lupa hingga dia terkunci didalam.
"Lepas"ucap Alex sambil mendorong tubuh Lara hingga jatuh ke lantai.
"Kau terkunci atau....aku sengaja menguncimu disini"ucap Alex.
Lara hanya diam kebingungan dengan sikap Alex.
"Ada apa dengan suamiku? kenapa dia bicara seperti itu" batin Lara.
"Kamar ini sengaja aku siapkan untuk menyambutmu dimalam pernikahan kita"ucap Alex.
"Mas apa maksudmu?"tanya Lara.
"Ternyata kau masih polos ya Lara, aku menikahimu bukan untuk membuatmu bahagia tapi untuk membuatmu hidup seperti dineraka"ucap Alex.
"Kenapa kau lakukan ini padaku Mas, apa salahku padamu"ucap Lara.
"Kau itu mangsaku mulai sekarang jadi kau tidak berhak bertanya"ucap Alex.
Lara hanya diam meneteskan air matanya. Dia tak menyangka suaminya yang dikenal baik hati dan menyayanginya ternyata seorang binatang buas yang siap memangsanya.
"Ini baru permulaan, mulai sekarang hidupmu ada ditanganku, jangan sekali-kali berani melawan ataupun kabur. Karena kau akan mendapat hukuman yang lebih berat"ucap Alex.
Lara hanya diam bersedih dengan menundukkan kepalanya ke bawah.
"Ganti bajumu "ucap Alex sambil melempar baju pembantu pada Lara.
Setelah itu Alex keluar dari kamar kotor tempat istrinya berada. Lara duduk dilantai itu sambil menangis. Dia tidak tahu kenapa Alex jadi berubah padanya. Kenapa Alex jadi orang yang berbeda. Dia seperti sangat membenci Lara dan ingin membuatnya menderita.
Tak lama Lara turun ke bawah menuju ruang makan. Disana Alex, Ibu Maria dan Sila sedang sarapan. Lara berjalan menuju meja makan itu. Baru dia mau duduk langsung dimarahi Alex.
"Pembantu tidak satu meja dengan tuannya"ucap Alex.
"Kau tidak boleh makan sebelum bekerja"ucap Shera.
"Cepat ke belakang, kerjakan semua pekerjaan dirumah ini"ucap Ibu Maria.
Lara hanya diam. Mata Alex yang melotot padanya telah mengunci mulutnya.
Melihat Lara diam saja, Alex langsung menarik tangan Lara dan membawanya paksa ke dapur.
"Mas....Mas lepaskan sakit tanganku"ucap Lara.
"Sakit....baru tahu rasanya sakit, ini belum seberapa dari rasa sakit yang kurasakan"ucap Alex.
"Ini baru yang dinamakan sakit"ucap Alex sambil mencengkram tangan Lara sekuat mungkin.
"Aw.....sakit Mas, ampun"ucap Lara yang kesakita saat Barra semakin kuat mencengkram tangannya.
"Makanya kalau disuruh cepat lakukan jangan diam saja, mengerti?"ucap Alex menegaskan.
"Mengerti"ucap Lara.
Lara tak bisa menolak, suaminya itu akan menyiksanya lebih dari itu bila tak menurutinya.
"Kerjakan semua yang disuruh Ibu dan adikku jangan berani-beraninya kau menolak"ucap Alex yang masih mencengkram tangan Lara.
"Baik"ucap Lara.
Alex mulai melepas cengkeramannya, lalu dia meninggalkan Lara sendiri. Alex menuju ruang makan itu untuk pamit pada ibu dan adiknya untuk berangkat bekerja.
"Bu, Sila, aku berangkat dulu. Kalian bisa bermain-main dengan mangsaku"ucap Alex.
"Aku capek, kayanya boleh tuh mijatin aku seharian"ucap Sila.
"Mama gak perlu bayar pembantu, udah dapat pembantu gratis. Boleh juga buat pelampiasan kalau mamah bosan"ucap Ibu Maria.
"Terserah kalian mau diapakan asal jangan sampai mati. Aku ingin dia hidup menderita sampai minta mati padaku"ucap Alex.
"Mainan akan seru jika dimainkan lebih lama dan sampai bosan daripada merusaknya sekaligus"ucap Sila.
"Tempat ini akan jadi neraka untuknya"ucap Ibu Maria.
Dianka berjalan keluar rumahnya, Dianka sudah didepan rumah besar Alex menunggunya didepan mobil Alex.
"Bos mobil sudah siap, kita berangkat"ucap Dianka.
"Oke"ucap Alex.
Alex dan Dianka berangkat ke perusahaan dengan mobil itu. Alex dan Dianka duduk kursi belakang mobil. Dianka hanya diam, dia tidak akan bicara jika Dianka tak mengajaknya bicara lebih dulu.
"Danka kerjamu bagus, akhirnya aku bisa menangkap mangsaku didalam kandangnya tanpa perlu mengerjarnya susah payah. Dia telah jatuh ke dalam perangkapku. Sekarang tinggal aku membalasnya perlahan-lahan hingga dia tak ingin hidup lagi"ucap Alex.
"Aku hanya memenuhi janjiku padamu"ucap Dianka.
"Teruslah berada di sisiku jadi tangan kanan setiaku"ucap Alex.
"Baik"ucap Dianka.
Alex dan Dianka pergi ke perusahaan, sementara Lara mengerjakan semua pekerjaan rumah yang diberikan padanya. Lara tidak tahu apa salahnya kenapa Alex begitu kejam padanya. Selama ini Alex tidak pernah berbuat kesalahan hingga membuat orang lain dendam padanya. Selama mengenal Alex juga, dia tidak pernah berperilaku buruk pada Alex. Lara tidak tahu apa yang menyebabkan Alex berubah drastis dan membencinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum ijin mampir ya,,aq bru baca tpi dah nyesek banget ceritanya 😢😢
2023-02-27
1
lovely
setiap novel yg isinya kdrt yg jadi mangsa ceweknya Nerima aja bahkan malah Bucin realnya dah kaburrr daripada tersiksa lahir bathin cari kebahagiaan di luar sana
2022-10-08
1
Mimi
mampir aachh.....
2022-06-17
0