Pergi Ke Kantor Polisi

Victor dan Amanda makan bersama di ruang makan bersama Jennifer, Maximus dan Axel. Malam itu menjadi malam yang begitu hangat karena mereka bisa berkumpul bersama untuk menghabiskan waktu yang jarang mereka lakukan bersama. Victor sibuk dengan pekerjaannya mengurus perusahaan sedangkan Amanda mengurus restoran. Begitupun dengan Jennifer yang sering berkumpul dengan teman-teman sosialitanya melakukan banyak kegiatan kemanusiaan. Axel dan Maximus baru lulus SMP. Mereka masih bingung ingin melanjutkan ke mana. Melanjutkan ke SMA Negeri atau justru ke pesantren.

"Mak, Axel, Bagaimana kalau kalian melanjutkan sekolah ke pesantren aja. Dulu kakakmu Aurel juga mesantren," usul Victor kepada kedua jagoannya. Dia ingin anaknya mendapatkan pendidikan yang baik. Apalagi saat tumbuh kembang menjadi anak remaja tentunya rentan dengan hal-hal yang akan membuat pola pikir dan sikap mereka menjadi labil. Jika di pesantren pendidikan agama akan mengarahkan mereka pada hal-hal yang baik dan menanamkan keimanan serta ketakwaan pada Allah subhanahu wa ta'ala.

"Betul kata Daddy mu lebih baik mesantren aja kayak kak Aurel," tambah Amanda. Dia berpikir yang sama seperti Victor. Pendidikan agama sangat penting untuk anak seusia mereka. Yang masih mencari jati diri dan wawasan ilmu pengetahuan maupun agama. Mereka masih belum bisa mengatur diri dengan baik. Termasuk sikap, perbuatan dan ucapannya.

"Oma juga setuju Kalau kalian mesantren. Di sana tempatnya teduh dan menyejukkan hati. Pokoknya kalian bakal betah, orang Oma kalau ke sana nggak mau pulang." Jennifer pun saat pemikiran seperti Victor dan Amanda. Dia juga ingin yang terbaik untuk kedua cucunya.

"Oke, juga Dad. Aku sih memang suka bergaul dengan anak pesantren. Mereka itu baik-baik dan santun," jawab Axel.

"Abang gimana?" Tanya Amanda pada buah hatinya.

"Terserah Daddy dan Bunda. Aku ikut aja." Sebenarnya Maximus ingin sekali melanjutkan sekolah di SMK. Dia sangat tertarik dengan mesin dan berbagai teknologi. Namun ayah dan ibunya ingin memberinya pendidikan agama agar bisa membekalinyai kelak saat kuliah di luar negeri.

"Beneran?" Tanya Victor pada Maksimus yang tampak biasa saja. Dia tahu putranya sangat menyukai hal-hal yang berbau dengan mesin dan teknologi. Namun apa daya sebagai orang tua dia ingin membekali hal-hal yang baik khususnya dalam bidang agama kepada anaknya. Terserah nanti kuliah di luar negeri mau di Amerika, Inggris, Rusia, atau negara lainnya. Yang penting mereka sudah terbekali oleh ilmu-ilmu agama yang mumpuni.

Maxsimus menganggguk. Apa yang diinginkan kedua orang tuanya tentu yang terbaik untuknya. Lagi pula tidak ada salahnya sekolah di pesantren. Di sana juga tidak hanya mengajarkan agama ada teknologi dan ilmu pengetahuan lainnya. Mungkin tidak 100% tapi Maximus masih bisa mempelajarinya sekalian menimba ilmu agama.

"Kalau gitu Oma aja yang antar ke pesantren sekalian cari Ustadz tampan," sahut Jenifer.

"Udah tua Mi, malu ama cucunya. Lagian udah ompong gitu kok siapa yang mau," sahut Victor. Kebiasaan berdebat dengan ibunya tidak pernah berubah dari dulu. Sampai maksimus dan Axel remaja pun masih saja berdebat masalah ini itu.

"Ompong gini Mami masih cantik. Ustad mana yang gak mau?" kata Jenifer.

"Aku gak denger Oma," jawab Maxsimus.

"Aku juga, takut dosa bilang Oma cantik," tambah Axel. Mereka berdua kompak mengatakan tidak pada kecantikan Jennifer.

Amanda hanya tersenyum melihat suami dan kedua jagoannya bercanda dengan mertuanya. Hal seperti ini justru selalu dirindukan mereka. Apalagi Mereka sama-sama sibuk dengan dunianya masing-masing.

"Amanda, kau mau ikut Mami menengok Nafisa sekalian mengantar Maximus dan Axel?" tanya Jenifer. Nafisah Ratu Anisa anak kedua dari Victor dan Amanda. Sudah sejak SD tinggal di pesantren. Amanda dan Victor hanya mengunjunginya sebulan dua kali. Nafisa berbeda dengan kedua kakaknya. Dari kecil dia sangat tertarik dengan dunia pesantren. Dari menghafal Alquran dan mempelajari sejarah Islam.

"Insya Allah Mi," jawab Amanda.

"Sayang aku nggak bisa ikut, ada meeting penting yang harus ku hadiri. Klien dari luar negeri akan berkunjung dan memantau proyek," jawab Victor.

Sebenarnya dia juga ingin bisa berkumpul dengan anak, istri dan ibunya. Namun apa daya pekerjaan tetaplah harus diutamakan. Meskipun keluarga tetap yang paling utama.

"Gak papa Mas, lagian baru kemarin kita menjenguk Nafisa," jawab Amanda.

"Berarti kita berdua ya yang mengantarkan Maxsimus dan Axel ke pesantren?" tanya Jenifer.

"Iya Mi," jawab Amanda.

Malam itu mereka mengobrol santai setelah makan. Sekalian menonton televisi bersama. Ya walaupun punya kesibukan masing-masing. Victor yang sibuk dengan laptopnya, Maximus dan Axel yang sibuk main game, Jenifer yang sibuk menonton sinetron mertua jahat di televisi dan Amanda yang selalu menemaninya.

"Gemes Mami kalau ada mertua jahat kayak gitu. Mami ulek pakai cobek," ucap Jenifer komentar.

"Kayaknya cocokan Mami yang jadi pemeran utama mertua jahatnya," ucap Victor.

"Setuju!" seru Maxsimus dan Axel.

Amanda tertawa kecil mendengar celotehan suami dan kedua buah hatinya.

"Maksudmu chemistry Mami cocok gitu jadi pemeran mertua jahat?" tanya Jenifer.

"Iya Mi, tapi sayangnya gigi Mami ompong. Jadi mesti banyak dieditnya setiap tayang," jawab Victor.

"Gampang Dad, pinjem gigi sapi dulu sebelum syuting," tambah Axel.

"Atau gigi dinosaurus paling cocok Oma." Maximus ikut menambahkan. Mereka berdua paling suka menggoda neneknya.

"Hmmm!" Jennifer menembus. Anak dan kedua cucunya memang seperti itu. Nggak bisa melihat dia senang sedikit. Pasti meledeknya, tapi hal itu membuat hubungan mereka semakin dekat.

"Mi, mau dibuatkan jamu?" tanya Amanda. Dia sangat berbakti pada mertuanya sama seperti pada ibunya sendiri. Amanda tahu mertuanya memiliki masalah kolesterol dan darah tinggi sama seperti Ratna. Itu sebabnya dia selalu memberikan jamu tradisional untuk mertuanya.

"Boleh, sekalian buat Victor, Axel, dan Maxsimus. Bikinkan jamu yang pahit! Biar mereka tidak jadi komentator dan kritikus mulu," jawab Jenifer.

"Astaga, kita minum jamu lagi," keluh Axel.

"Kau ember sih," sahut Maxsimus. Seharusnya mereka tidak menggoda neneknya jadi kena hukuman harus minum jamu pahit.

"Mi, ampun, aku gak kuat minum jamu pahitnya," kata Victor. Dia benar-benar tidak menyukai jamu kalau bukan pemaksaan dari Amanda dan Jennifer.

"Pokoknya semua orang kebagian jamu malam ini. Biar sehat dan kuat," sahut Jenifer.

Victor, Axel, dan Maxsimus tepok jidat. Mau tidak mau mengikuti Jenifer.

Amanda tersenyum kemudian meninggalkan ruang keluarga. Dia membuat jamu untuk keluarganya. Barulah kembali ke ruang keluarga dan memberikan satu persatu jamu itu pada mereka.

"Mi, harus gitu minum jamu?" tanya Victor memegang segelas jamu di tangannya.

"Iya Oma, aku takut hilang ingatan setelah ini," tambah Axel. Dia merinding melihat jamu di tangannya yang begitu hitam pekat.

"Gelasku sudah kosong," ucap Maxsimus. Gelas di tangannya sudah kosong karena Maxsimus langsung meminumnya.

"Max, Bagaimana bisa jamumu menghilang?" tanya Axel.

"Sulap ya? Tolong hilangkan punya Daddy!" ucap Victor.

Maximus hanya tersenyum melihat mereka berdua yang masih memegang gelas jamu yang masih penuh.

"Syukurin, minum tuh jamu pahit!" ucap Jenifer. Akhirnya bisa membalas anak dan cucunya dengan cara cantik.

Terpopuler

Comments

gufron

gufron

aisyah siapa dh tiba tiba muncul. gk jelas

2023-01-28

2

Diar Alby Pratama

Diar Alby Pratama

kok jadi aisyah gak nyambung ni ceritanya

2022-12-22

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

smg adi bisa menolong lara dan menjauhkn lara dr alex yg kejam itu

2022-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Kau Mangsaku
2 Hadiah Suapan
3 Pergilah Yang Jauh
4 Pergi Ke Kantor Polisi
5 Rencana Pergi Ke Luar Negeri
6 Balas Dendam
7 Hukuman
8 Kejam dan Biadap
9 Siapa Yang Mengizinkanmu Mati
10 Dikurung Dimenara
11 Masa Lalu
12 Mahkota Yang Terenggut
13 Misi Dianka
14 Ciuman Suami
15 Bersama
16 Extra Part
17 Jangan Mengganggu
18 Apa Tujuan
19 Bekerjasama
20 Kaulah Mangsaku
21 Apa Kau Putriku?
22 Obat Pencahar dan Misi Yang Tidak Sempurna
23 Perangkap
24 Lara Mulai Berani
25 Mulai Mencintai
26 Dendam Atau Cinta
27 Hamil Anak Alex
28 Mengetahui Anak Giorgio
29 Minta Maaf
30 Pembalasan Alex
31 Dikurung Dibawah Tanah
32 Halusinasi
33 Dilelang
34 Kau Mangsa Ku Dianka
35 Kehangatan Alex
36 Putri Dimenara
37 Dianka Menolong
38 Menantimu
39 Jack Datang Kembali
40 Alex Digigit Ular
41 Kau Akan Mencintaiku
42 Taruhan
43 Aku Ingin Punya Anak
44 Pilih Bersama Yang Mana
45 Kehilangan Semuanya
46 Tinggal Dirumah William
47 Bingung dan Menangis
48 Jangan Tinggalkan
49 Bertemu Kembali
50 Masa Lalu William
51 Mau Menikah Denganku
52 Menjadi Sekretaris Alex
53 Menikahimu
54 Aku Cemburu
55 Terkilir
56 Gjbran Yang Hangat Dan Periang
57 Bertemu Gengster Kalajengking
58 Bersama Gibran
59 Dilema Cinta
60 Dianka Berkorban
61 Berjuang Untuk Hidup Baru
62 Promo Novel
63 PENGUMUMAN
64 Kematian Alex
65 Tujuh Tahun
66 Mirip Alex
67 Penyelamatan
68 Pagi Yang Cerah
69 Mulai Bekerja dan Bekerjasama
70 Menyebalkan Sekali
71 Menangis
72 Indahnya Kebersamaan
73 Siapa Yang Datang
74 Sandiwara dan Cinta
75 Pertemuaan
76 Romantis
77 Berusaha Menjalin Hubungan
78 Perasaan Yang Datang
79 Gosip Yang Menyebar
80 Masa Lalu Zion
81 Memasak Romantis
82 Godaan
83 Kembalinya
84 Pembuktian
85 Kedatangan Nona Zelina
86 Peluang
87 Harus Memilih
88 Akhirnya
89 Gangguan Alex
90 Menemui Mahira
91 Siasat
92 Rencana Busuk
93 Masuk Dalam Perangkap
94 Ada Jalan Keluarnya
95 Pengumuman
96 Masih Hidup
97 Hilang
98 Hilang Ingatan
99 Bersama Alex
100 Mulai Terungkap
101 Masuk Hotel
102 Bertemu Dafa
103 Berusaha
104 Pertemuan Yang Menyebalkan
105 Mulai Ada Titik Terang
106 Pengejaran Lagi
107 Sedikit Mengingat
108 Akhirnya Pulang Juga
109 Tidur Dirumahku
110 Nikahi Anak Emak
111 Menikah
112 Bahagia Berkumpul Bersama
113 Mulai Mencintai
114 Kehamilan
115 Kembalinya Ingatan
116 Merelakanmu
117 Scorpion
118 Pergi Ke Markas Api
119 Melawan Scorpion
120 Promo Novel
121 Ending
122 Promo Novel
123 New Generation Part 1
124 New Generation Part 2
125 New Generatin Part 3
126 New Generation Part 4
127 New Generation Part 5
128 New Generation Part 6
129 New Generation Part 7
130 Generation 2 : Part 8
131 Generation 2 : Part 9
132 Promo Novel
133 Generation 2 : Part 10
134 Generation 2 : Part 11
135 Generation 2 : Part 12
136 Generation 2 : Part 13
137 Generation 2 : Part 14
138 Generation 2 : Part 15
139 Generation 2 : Part 16
140 Generation 2 : Part 17
141 Generation 2 : Part 18
142 Generation 2 : Part 19
143 Generation 2 : Part 20
144 Generation 2 : Part 21
145 Generation 2 : Part 22
146 Generation 2 : Part 23
147 Generation 2 : Part 24
148 Generation 2 : Part 25
149 Generation 2 : Part 26
150 Generation 2 : Part 27
151 Generation 2 : Part 28
152 Sementara
153 Pengumuman
154 Generation 2 : Part 29
155 Generation 2 : Part 30
156 Pengumuman
157 Generation 2 : Part 31
158 Generation 2 : Part 32
159 Generation 3 : Part 33
160 Revisi Sebentar
161 Generation 2 : Part 34
162 Generation 2 : Part 35
163 Generation 2 : Part 36
164 Generation 2 : Part 37
165 Generation 2 : Part 38
166 Pengumuman
167 Generation 2 : Part 39
168 Generation 2 : Part 40
169 Generation 2 : Part 41
170 Generation 2 : Part 42
171 Generation 2 : Part 43
172 Pengumuman
173 Generation 2 : Part 44
174 Generation 2 : Part 45
175 Generation 2 : Part 46
176 Pengumuman
177 Promo Novel
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Kau Mangsaku
2
Hadiah Suapan
3
Pergilah Yang Jauh
4
Pergi Ke Kantor Polisi
5
Rencana Pergi Ke Luar Negeri
6
Balas Dendam
7
Hukuman
8
Kejam dan Biadap
9
Siapa Yang Mengizinkanmu Mati
10
Dikurung Dimenara
11
Masa Lalu
12
Mahkota Yang Terenggut
13
Misi Dianka
14
Ciuman Suami
15
Bersama
16
Extra Part
17
Jangan Mengganggu
18
Apa Tujuan
19
Bekerjasama
20
Kaulah Mangsaku
21
Apa Kau Putriku?
22
Obat Pencahar dan Misi Yang Tidak Sempurna
23
Perangkap
24
Lara Mulai Berani
25
Mulai Mencintai
26
Dendam Atau Cinta
27
Hamil Anak Alex
28
Mengetahui Anak Giorgio
29
Minta Maaf
30
Pembalasan Alex
31
Dikurung Dibawah Tanah
32
Halusinasi
33
Dilelang
34
Kau Mangsa Ku Dianka
35
Kehangatan Alex
36
Putri Dimenara
37
Dianka Menolong
38
Menantimu
39
Jack Datang Kembali
40
Alex Digigit Ular
41
Kau Akan Mencintaiku
42
Taruhan
43
Aku Ingin Punya Anak
44
Pilih Bersama Yang Mana
45
Kehilangan Semuanya
46
Tinggal Dirumah William
47
Bingung dan Menangis
48
Jangan Tinggalkan
49
Bertemu Kembali
50
Masa Lalu William
51
Mau Menikah Denganku
52
Menjadi Sekretaris Alex
53
Menikahimu
54
Aku Cemburu
55
Terkilir
56
Gjbran Yang Hangat Dan Periang
57
Bertemu Gengster Kalajengking
58
Bersama Gibran
59
Dilema Cinta
60
Dianka Berkorban
61
Berjuang Untuk Hidup Baru
62
Promo Novel
63
PENGUMUMAN
64
Kematian Alex
65
Tujuh Tahun
66
Mirip Alex
67
Penyelamatan
68
Pagi Yang Cerah
69
Mulai Bekerja dan Bekerjasama
70
Menyebalkan Sekali
71
Menangis
72
Indahnya Kebersamaan
73
Siapa Yang Datang
74
Sandiwara dan Cinta
75
Pertemuaan
76
Romantis
77
Berusaha Menjalin Hubungan
78
Perasaan Yang Datang
79
Gosip Yang Menyebar
80
Masa Lalu Zion
81
Memasak Romantis
82
Godaan
83
Kembalinya
84
Pembuktian
85
Kedatangan Nona Zelina
86
Peluang
87
Harus Memilih
88
Akhirnya
89
Gangguan Alex
90
Menemui Mahira
91
Siasat
92
Rencana Busuk
93
Masuk Dalam Perangkap
94
Ada Jalan Keluarnya
95
Pengumuman
96
Masih Hidup
97
Hilang
98
Hilang Ingatan
99
Bersama Alex
100
Mulai Terungkap
101
Masuk Hotel
102
Bertemu Dafa
103
Berusaha
104
Pertemuan Yang Menyebalkan
105
Mulai Ada Titik Terang
106
Pengejaran Lagi
107
Sedikit Mengingat
108
Akhirnya Pulang Juga
109
Tidur Dirumahku
110
Nikahi Anak Emak
111
Menikah
112
Bahagia Berkumpul Bersama
113
Mulai Mencintai
114
Kehamilan
115
Kembalinya Ingatan
116
Merelakanmu
117
Scorpion
118
Pergi Ke Markas Api
119
Melawan Scorpion
120
Promo Novel
121
Ending
122
Promo Novel
123
New Generation Part 1
124
New Generation Part 2
125
New Generatin Part 3
126
New Generation Part 4
127
New Generation Part 5
128
New Generation Part 6
129
New Generation Part 7
130
Generation 2 : Part 8
131
Generation 2 : Part 9
132
Promo Novel
133
Generation 2 : Part 10
134
Generation 2 : Part 11
135
Generation 2 : Part 12
136
Generation 2 : Part 13
137
Generation 2 : Part 14
138
Generation 2 : Part 15
139
Generation 2 : Part 16
140
Generation 2 : Part 17
141
Generation 2 : Part 18
142
Generation 2 : Part 19
143
Generation 2 : Part 20
144
Generation 2 : Part 21
145
Generation 2 : Part 22
146
Generation 2 : Part 23
147
Generation 2 : Part 24
148
Generation 2 : Part 25
149
Generation 2 : Part 26
150
Generation 2 : Part 27
151
Generation 2 : Part 28
152
Sementara
153
Pengumuman
154
Generation 2 : Part 29
155
Generation 2 : Part 30
156
Pengumuman
157
Generation 2 : Part 31
158
Generation 2 : Part 32
159
Generation 3 : Part 33
160
Revisi Sebentar
161
Generation 2 : Part 34
162
Generation 2 : Part 35
163
Generation 2 : Part 36
164
Generation 2 : Part 37
165
Generation 2 : Part 38
166
Pengumuman
167
Generation 2 : Part 39
168
Generation 2 : Part 40
169
Generation 2 : Part 41
170
Generation 2 : Part 42
171
Generation 2 : Part 43
172
Pengumuman
173
Generation 2 : Part 44
174
Generation 2 : Part 45
175
Generation 2 : Part 46
176
Pengumuman
177
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!