Alex dan Lara kembali ke apartemen. Sampai diapatemen Alex menarik Lara masuk ke kamar. Dia mencium bibir cantik istrinya. Awalnya Lara terbuai dalam hangatnya sikap Alex padanya seketika ia tersadar dan teringat akan apa yang sudah dilakukan Alex padanya dan Ardi. Dia langsung melepas ciumannya dan malah memarahi Alex.
"Kenapa kau menciumku lagi?bukannya aku mangsamu?" ucap Lara.
Alex terdiam sesaat. Lara benar, dia adalah mangsa Alex tapi kenapa justru seolah seperti kekasihnya.
"Aku tidak mau kau sentuh kalau hanya aku kau jadikan mangsamu, kenapa? kau mulai menyukai mangsamu?" tanya Lara.
Plaaak...
Alex menampar Lara dengan tangannya.
"Siksa aku lalu bunuh biar aku tenang tak selalu menderita dalam cengkramanmu" ucap Lara.
Alex memeluk Lara dalam dekapannya. Dia merasa mulai peduli pada Lara tapi dendam dihatinya tak mampu dipadamkan.
"Hina sekali seorang mangsa harus bercinta dengan pemangsanya" ucap Lara.
"Lara, aku bisa saja membuatmu rendah serendah-rendahnya, jadi jangan berani menantangku" ucap Alex.
Lara terus berusaha melepas pelukan Alex. Dia tak ingin melakukan keinginan Alex setelah dia disiksa dan dijadikan mangsanya. Apa bedanya binatang peliharaan yang terkurung, hanya boleh mengikuti kemauan majikannya.
"Lepaskan aku Alex, kau tak ingin hinakan karena menyentuhku? atau kau ketagihan setelah kemarin merengut mahkotaku, ternyata mangsa sepertiku menyenangkan untuk kau mainkan" ucap Lara.
Alex membanting Lara ke ranjang dengan kencang.
Bluuug.....
"Lara aku sudah sedikit berbaik hati padamu, tapi sepertinya kau memang pantas jadi mangsaku" ucap Alex.
Alex mendekati Lara. Dia mencengkram kedua lengannya dan menciumnya. Awalnya ciuman itu begitu kasar tapi saat Lara mulai melemah dia menciumnya dengan penuh kelembutan. Lara berusaha melawan Alex dengan menendangnya.
"Aw ..." Alex kesakitan saat bagian pentingnya ditendang Lara.
Lara segera beranjak dari ranjang, dia mengambil pistol yang ada dimeja. Dia tak ingin lelaki kejam yang berpangkat suaminya itu menyentuhnya hanya karena ingin menjadikannya mainan saja. Lara mengacungkan pistol ke arah Alex. Melihat Lara mengacungkan pistol padanya, Alex mengangkat tangannya.
"Aku sudah menderita dan tersiksa sekarang kau ingin merendahkanku hanya untuk memuaskanmu saja, aku ini manusia bukan binatang" ucap Lara berapi-api.
"Kau berani sekali padaku" ucap Alex marah.
Dor....
Pistol itu ditembakkan ke samping tubuh Alex.
"Aku tak akan segan membunuhmu, orang sepertimu memang harus mati, kau tak punya hati. Ardi yang tak bersalah kau siksa dan sekarang dia entah dimana? apa mungkin sudah mati" ucap Lara.
"Lara, turunkan senjatamu, atau kau ingin aku semakin marah padamu?" ucap Alex.
Dor...
Lara kembali menembak ke arah lengan Alex. Lengan itu berdarah setelah terkena tembakkan.
Alex mengusap darah dilengannya. Dia menatap Lara yang penuh dengan kemarahan.
"Aku tidak akan menyentuhmu" ucap Alex.
Alex berjalan keluar apartemen. Dia pergi ke club malam. Disana dia mabuk berat. Dia teringat semua hal yang dilakukannya pada Lara dan dendam pribadinya. Alex terus minum hingga Dianka datang menjemputnya. Karena Alex mabuk berat, Dianka memapahnya masuk ke dalam mobil. Dia membawa Alex ke sebuah hotel. Sampai dikamar hotel, Dianka mendudukkannya disofa.
"Alex sampai kapan kau akan begini? andai kau tidak berambisi untuk balas dendam, mungkin hidupmu akan jauh lebih bahagia" batin Dianka.
"Alex kalau kau butuh sesuatu, panggil aku" ucap Dianka.
Alex diam saja. Dianka berjalan beberapa langkah tapi tangannya ditarik Alex. Dia langsung menarik Dianka ke ranjang dan membanting tubuhnya hingga berbaring diranjang itu. Alex langsung mengajak Dianka melakukan hal yang romantis.Lalu dia mulai mencium bibir Dianka dan memaksa Dianka melakukan hal yang romantis itu.Dianka berusaha melawan Alex,dan melepas ciuman itu.Tapi Alex mencengkram kedua tangannya lalu memborgolnya.
"Alex apa yang kau lakukan,lepaskan aku"ucap Dianka.
"Diamlah Dianka,atau aku akan kasar padamu" ucap Alex.
"Alex,aku memang mencintaimu tapi tidak seperti ini"ucap Dianka dalam hatinya.
Setelah tangan Dianka terborgol, Alex mulai melancarkan aksi romantisnya pada Dianka.Alex tak bisa lagi menahan keinginannya lagi.Dia meluapkannya pada Dianka.
"Alex sadarlah,ini tidak benar,aku ini tangan kananmu bukan teman ranjangmu"ucap Dianka.
Alex tak memperdulikan ucapan Dianka tapi malah mencium bibir Dianka yang terus berbicara ,supaya diam dan menikmati ciuman yang diberikan Alex. Mabuk membuatnya hilang kendali saat ini.
Alex mulai ke tahap-tahap selanjutnya. Dianka tak bisa melawan.Dia hanya bisa pasrah saat Alex melepaskan semua keinginannya. Saat Alex memulai ke bagian terdalam, Dianka kesakitan.
"Aw......"ucap Dianka kesakitan.
Ini kali pertama Dianka melakukan hal seperti ini.Itupun dipaksa oleh Alex,dia bahkan tak bisa melawannya.Setelah sepertiga malam,Dianka sudah kelelahan.
"Alex cukup,aku lelah"ucap Dianka lalu pingsan.
Dianka langsung pingsan dan Alexpun menyudahinya.Alex berbaring disamping Dianka yang sedang pingsan.
Hari sudah pagi,Dianka terbangun dan mendapati dirinya satu ranjang dengan Alex.Dia mulai ingat apa yang dilakukan Alex padanya. Dianka yang sangat kuat dan jarang menangis, saat itu langsung menangis. Dia tak menyangka Alex akan merenggut kehormatannya.
"Alex kenapa ini terjadi,apa hubungan kita akan canggung nantinya setelah kejadian ini"ucap Dianka.
Dianka melihat tangannya yang masih diborgol.
Tak lama Alex bangun dari tidurnya dan melihat Dianka tanpa sehelai benang seranjang dengannya.
"Dianka,semalam aku...."ucap Alex.
"Tidak apa-apa,lupakan apa yang terjadi semalam.Tolong bukakan borgolnya,aku mau mandi"ucap Dianka.
Alex membukakan borgolnya,lalu Dianka pergi ke toilet untuk mandi.Setelah Dianka selesai mandi,Alex bergantian mandi.Dianka duduk diranjang. Dia terlihat murung. Hatinya memang mencintai Alex, tapi tak seperti ini. Kini dia harus kehilangan kehormatannya yang selama ini dijaganya. Air mata itu terus mengalir dari pipinya. Alex keluar dari toilet. Dia melihat Dianka menangis.
Alex menghampirinya.
"Dianka maafkan sikapku yang semalam, aku...aku mabuk"ucap Alex.
"Iya aku tahu" ucap Dianka.
Dianka berjalan keluar dari apar,setelah itu dia keluar dari kamar hotel.Dianka berjalan keluar hotel itu dengan perasaan yang bingung.Dia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya kedepan setelah kejadian malam ini.
***********
Seorang wanita berusia 55 tahun turun dari taksi dan berdiri ditepi jalan sambil membawa koper miliknya.Wanita itu berpenampilan modis dan terlihat muda dari ibu-ibu seusianya,dia juga sangat cantik untuk umurnya yang sudah tua.
"Akhirnya aku bisa kembali lagi kesini,aku akan mencari dimana anakku berada.Sudah 27 tahun aku tidak bertemu dengan putriku,pasti dia sudah besar dan cantik"ucap Ibu Laura.
Ibu Laura adalah istri dari Giorgio,dia meninggalkan Giorgio dan anak perempuannya.Saat meninggalkan Giorgio,saat itu usia Lara baru satu tahun.Ibu Laura pergi keluar negeri untuk menghindari pencarian yang dilakukan Giorgio.Sejak saat itu,dia menetap diluar negeri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Chipoet Deblora Dilmurat
Aku benci Alex..
2021-07-12
2
Koirolla Sudiani
aku bingung akan kemana akhir cerita ini..😂😂😂😂😂aduuuuhhh dilema😂😂
2021-06-28
1
triana 13
semangat kak 😉
2021-06-20
0