Makan Malam Yang Tak Menyenangkan

Tepat jam 7 malam akupun sampai dirumah, hari ini rasa lelah begitu besar merenggut kekuatan tubuhku, kulangkahkan kaki dengan perlahan ke dalam rumah.Seperti yang sejak tadi ku fikirkan, lelaki itu sedang berbicara dengan ayah dan ibuku diruang tamu.

Gak mikir banget.

Bukankah dia tahu ini hari kerja tetep saja datang ke rumah.

Ya Tuhan, malang sekali nasibku hari ini .

Dari pagi hingga malampun waktuku diisi dengan kesialan yang belum berujung.

"Nah, orang yang kita tunggu sudah datang?" Sambut ayah dengan wajah sumringah.

Akupun menghampiri mereka sambil menyunggingkan senyuman yang sedikit memaksa pada Bily.Itu ku lakukan hanya untuk menyenangkan hati ayah.Mengingat permintaan ayah tadi pagi.Dan aku tak ingin mengecewakannya.

Padahal sesungguhnya, hal yang paling kuinginkan saat ini hanya pergi ke kamarku.Menghabiskan waktuku dengan berbaring dikasurku yang empuk dan terpejam dalam tidurku yang nyenyak.Itu salah satu kegiatan yang ingin sekali kelewati untuk mencurahkan rasa lelah yang saat ini menyerangku.Ingin rasanya diriku menghilangkan rasa penat dan kekesalan yang tertancap dihatiku saat ini, atas kesialan yang menimpa hari ini.Tapi apalah dayaku, kesialan itu masih menari-nari didepanku dan siap menimpaku kembali.

"Maaf ! Aku tinggal dulu.Tidak enak rasanya bila belum bersih-bersih." Pamitku.

Dan Bilypun mengangguk sambil tersenyum.Senyuman yang sama sekali tidak ku suka.

"Berdandanlah yang cantik ! Bily mengajakmu makan malam diluar." Ucap ayah dengan wajah yang bahagia.

Akupun melangkah pergi menuju kamar sambil melirik ibu mengisyaratkan bahwa aku sangat malas, hanya ibu yang tahu perasakaanku saat ini.Ibupun mengangguk diiringi kedipan kedua matanya mengisyaratkan bahwa ku tidak boleh menolaknya.Kuhempaskan napas dan melanjutkan langkahku meninggalkan mereka.

Sesampainya di dalam kamar ku banting tas ke atas kasur dengan kasar.Sebagai pelampiasan kekesalanku.Rasanya ingin sekali menjerit keras.Agar rasa kesal yang mendera rongga dadaku tersakurkan.Akhirnya ku lemparkan tubuhku ke atas kasur mengikuti tas yang tak berdosa itu.Ku pandangi langit-langit kamar dan perlahan kupejamkan sesaat mataku agar rasa lelah dan penat yang terus membebaniku terlepas sesaat.

Setelah tubuh ini terasa ringan, ku bangunkan badan dengan malas.Kulirik laci yang berada dipinggir kasur, kemudian membukanya.Ku ambil sebuah ponsel.Ponsel lamaku, dibenda itu tertera nomor lamaku dan nomor Jeni.Aku masih menyimpannya dan mengaktifkannya berharap suatu hari Jeni menghubungi.

"Apakah kau melupakanku Jeni ? Betapa bodohnya diriku masih mengharapkanmu mengingatku.'' Ocehku pelan.

Akupun memutuskan untuk mengikuti keinginan ayah dengan menerima tawaran makan malamnya.Dan ku langkahkan kaki ke kamar mandi.Usai dengan kegiatan pribadiku, dengan rasa malas ku hampiri mereka dan Bily pun memandangku dengan tatapan senyum senang.

Aku sengaja memakai dres rok coklat selutut tidak berdandan berlebihan, hanya memoleskan bibir saja dengan lipstik berwarna pink .Aku sengaja tampak biasa saja, agar Bily tidak semakin tertarik padaku.

"Kalau begitu kami berangkat dulu, Om Tante. '' Pamitnya.

Ayah pun menjawabnya dengan anggukan penuh semangat disetai senyuman bahagia.Ibupun mengelus punggungku sebelum beranjak pergi.Dan Bilypun mengulurkan tangan kanannya.Walaupun dalam hati ingin menolaknya.Namun kulihat ibu mengisyaratkan dengan matanya untuk meraihnya.Kamipun berjalan ke luar sambil bergandengan.

***

"Kau terlihat makin cantik, Frisilia." Pujinya.

"Kau terlalu berlebihan Bily.'' Elakku dengan nada dingin.

Diapun tertawa kecil.Kemudian melahap hidangan yang kami pesan.Kami berada disalah satu Restoran hotel bintang 5.Bagi Bily mengajakku makan malam disini sudah menjadi hal biasa, tempat sekarang ini sudah biasa ia datangi.Mungkin bukan aku saja wanita yang pernah diajak makan malam bersamanya, aku pastikan sudah banyak wanita lain yang telah ia bawa ke tempat ini.

"Aku dengar kau dipindahkan ke Kantor pusat.Ayolah Frisilia, bekerjalah diperusahanku ! Kau akan jauh lebih mudah mendapatkan jabatan.Coba kau fikir kembali !Jarak dari rumahmu ke sana memerlukan sekitar 1 jam.Itu pasti akan sangat melelahkan." Tebaknya sambil tenang melahap menu makanan yang sedang kami santap.

"Kau memang luar biasa Bily.Berita kepindahanku baru saja tadi pagi ku terima.Namun orang luar yang jelas-jelas tidak berhak mengetahuinya,sudah mendapatkan informasinya dengan cepat.Kau benar-benar menguntit ku, Bily.'' protesku pelan.

Bily tertawa kembali.

"Frisilia. Apa yang tidak aku ketahui tentangmu? Didunia ini apapun yang berhubungan denganmu, aku pasti mengetahuinya bahkan aku bisa memiliki mata dan telinga.Sekalipun terbuat dari dinding." Akunya sombong.

"Kau sungguh luar biasa, Bily. Mendengarmu mengatakan itu membuatku harus lebih waspada lagi." Balasku sedikit judes.

"Menyerahkan Frisilia ! Dan menikahlah denganku.Kau tercipta untuk menjadi milikku hanya milikku, tak ada lelaki manapun yang bisa mengambilnya dariku.Seumur hidupku, aku tidak akan melepaskanmu." Ocehnya tegas sambil menatapku tajam.

"Apakah kau tidak merasa lelah, Bily ? Aku sedikit merasa tidak enak dengan ambisimu itu." Terangku, berharap dia menyadarinya.

"Berjuang agar aku bisa menikah denganmu,takan pernah bisa membuatku merasa lelah.Kau harus tahu ! Aku dari dulu menyukaimu.Aku tidak peduli dengan penolakan yang selalu kau lakukan padaku.Dari dulu kau memang tidak pernah peka terhadap lelaki disekelilingmu yang memiliki perasaan padamu." Terangnya

"Maksudmu ?"

"Kau ingat saat kita SMA dulu ? Kau sangat dekat dengan kacungmu itu."

"Kau tidak boleh memanggil dia seperti itu Bily !'' Elakku dengan nada tinggi.

"Oke, aku minta maaf."

"Aku tidak suka kau berbicara kasar tentangnya.Bagaimanapun dia itu sahabat baikku." Lanjutku dengan nada ketus.

"Apa kau yakin dia menganggapmu murni sebagai sahabatnya.Rasanya aku tidak percaya dia hanya menganggapmu sebatas itu.Aku lelaki Frisilia, aku bisa melihatnya saat dia memandangmu dan memperlakukanmu.Tanpa bertanya padanyapun.Aku sudah bisa menebaknya.Dan aku yakin, dia sangat menyukaimu.Sayang dia tidak bisa memilikimu karena tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya.Tidak ada persahabatan yang abadi antara seorang lelaki dan perempuan.'' Terangnya.

"Kau sudah menilainya terlalu jauh Bily.Sudah hentikan!" Tolakku.

Sebenarnya dalam hatiku membenark perkataanya.Hanya saja aku tidak cukup meyakini, kalau Jeni menyukaiku.Dan menganggapku sebagai wanita yang bisa dia jadikan sebagai kekasih.

Buang jauh-jauh khayalanku Frisilia !

"Dan satu lagi.Siapa manager yang selama ini jadi atasanmu?"

"Pak Ardi maksudmu ?"

"Iya, dia juga menaruh hati padamu.Hanya saja ia tidak cukup berani untuk jadi seorang lelaki." Ocehnya merendahkan.

Akupun menghentikan makanku dan mengetuk sendok dan garpu diatas piring tanda kesal.

"Frisilia, coba kau dengarkan perkataanku baik-baik ! Kenapa aku memilihmu ? Karena kau wanita yang berbeda.Selain cantik,mempesona dan tegas.Saat pertama ku melihatmu di acara itu aku langsung jatuh cinta padamu.Begitupun Lelaki sok tampan itu, dia hanya tidak berani untuk jujur padamu.Sungguh dia lelaki lemah."

"Dari dulu kau tetap memiliki sikap seperti sekarang ini, Bily.Selalu menyombongkan diri dan sesuka hati mencela orang lain.Itu yang membuatku belum bisa menerimamu." Balasku sambil memandang wajahnya dengan raut kesal.

"Aku tidak peduli.Sebesar apa ketidaksukaanmu padaku.Inilah aku, aku lebih suka memperlihatkan pribadiku secara terang-terangan tanpa menyembunyikan apapun.Suatu saat aku jamin kau akan bertekuk lutut padaku."

"Kau terlalu percaya diri Bily !" Tolakku, sambil membuang muka kesal.

Tak berapa lama saat perbincangan kami terhenti, terlihat seorang wanita dengan memakai gaun merah panjang sangat seksi.Gaunnya yang tipis melekat seakan menjadi kulit yang membungkus tubuhnya.Gunung kembarnya yang begitu menonjol dan besar hampir setengahnya terlihat dan seakan tertekan ingin menyeruak keluar dari kedua sangkar yang mengapitnya.Rambut panjangnya yang berwana merah maroon dan bergelombang, dia biarkan tergerai.Disela lengan kanannya tertenteng tas kecil yang menambah kesan elegan.

Menilai dari wajah yang ia miliki menurutku di tidak cantik alami, kecantikkannya masuk dalam kategori dibawah standar.Kecantikannya sekarang belum bisa miliki mengungguliku.

Dia terkesan sangat cantik karena make up-nya yang tebal dan mencolok.Saat dia tida memakai make -up, aku jamin wajahnya akan terlihat biasa saja.

Dari derap langkahnya dan senyum wajahnya yang sok imut, wanita itu sepertinya menuju ke arah meja kami.Benar saja dia berdiri tepat di meja kami.Bily seketika terlihat kaget dan salah tingkah saat wanita itu tersenyum manis padanya.

"Apa kabar baby ? Lama tak jumpa." Wanita itu mengulurkan tangannya dan disambut oleh Bily.Uluran tangan yang sangat gemulai seperti penuh godaan.Namun bukan salaman sebatas tangan saja yang ia ulurkan dengan cueknya wanita itu mengadu pipinya ke pipi Bily dan terlirik membisikkan sesuatu yang tidak bisa aku dengar.

*K*atanya menyukaiku dan mencintaiku.

Tapi lihatlah sekarang kelakuannya didepan ku.

Benar-benar tidak bisa dipercaya.

"Oh maaf aku mengabaikanmu, nona." Ocehnya kemudian setelah memperlihatkan aksinya itu didepanku.

"Dia Frisilia, Anjel." Ucap Bily tanpa merasa sedikitpun merasa bersalah telah berlaku tidak menyenangkan didepanku.

"Dengan senang hati bisa berkenalan denganmu." Diapun mengulurkan tangan padaku.

Terus terang dengan tingkahnya yang terkesan murahan itu, membuatku ingin beranjak dari tempat itu.Malas rasanya.Namun aku tidak ingin Bily salah arti, bila aku tiba-tiba marah.Dia pasti menganggapku cemburu dan itu akan membuat dirinya besar kepala.

Akupun meraih tangannya sambil tersenyum.Setelah ku lepas salamannya, wanita bernama Anjel itu.Mendekati Bily,sambil tersenyum tangannya meraih pundak lelaki itu dan mengusap-usap dengan lembut seolah sentuhan yang menggoda membuat Bily salah tingkah.

Kelakuan perempuan itu sudah terlanjur tidak dapat dimaafkan.Sangat tidak sopan.Seandainya Bily benar-benar kekasihku, dia telah berlaku tidak sopan dihadapanku sebagai kekasihnya.Untung saja Bily bukan kekasihku.

"Baiklah kalau begitu, lanjutkan urusan kalian.Hari sudah semakin larut, aku harus istirahat untuk mempersiapkan diri bekerja esok hari, selamat malam! Senang berkenalan dengan anda, nona Anjel.Lain kali aku berharap bisa bertemu dengan sikapmu yang lebih baik lagi." Akupun melangkah pergi meninggalkan mereka.

"Frisilia, tunggu." terdengar teriakan dari mulut Bily, tapi kulirik sedikit dia masih duduk dikursinya.

"Wanita itu seperti wanita murahan saja.Jadi seperti itukah wanita-wanitamu, Bily ? Ya Tuhan, apakah lelaki seperti itu yang ayah inginkan menjadi suamiku?" Ocehku sambil melangkah cepat menuju pintu keluar hotel.

Kembali ku lirik lelaki itu disela langkahku,Bily berbicara dengan perempuan itu seperti pertengkaran yang tak ku mengerti.Kemudian dia meninggalkannya dan mengejarku.

Akupun mempercepat langkahku agar dia tidak bisa menahanku.Aku lebih baik pulang dengan memakai taksi, ketimbang diantar olehnya.Aku sudah malas untuk bersamanya.

Semoga saja ada taksi didepan hotel.

Ya Tuhan, kali ini saja kabulkanlah permintaanku !

Benar saja, sebuah taksi terparkir tepat didepan hotel.Sepertinya baru saja mengantar penumpang yang datang ke hotel ini.Dengan hati yabg gembira akupun dengan cepat menuju taksi itu.Saat selangkah lagi kakiku sangat dekat dengan daun pintu.Dan sang supir pun tersenyum padaku sebagai tanda dia mempersilahkanku untuk memasuki taksinya.Tanpa ku sadari lengan kiriku ditarik Bily.

"Lepaskan Bily ! Biarkan aku pergi !" Teriakku,sambil menarik kiat lenganku untuk terlepas dari genggamannya.

"Tidak ! Kau harus mendengarkan penjelasanku dan pulang bersamaku.Aku akan terlihat buruk didepan ayahmu jika membiarkanmu pulang tanpaku." Pintanya masih dengan napas terengah-engah.

"Tidak ada yang perlu kau jelaskan Bily ! Kau bukan kekasihku.Hubungan kita tidak sejauh itu.Sudah aku bayangkan sejak dulu.Seperti inilah yang akan sering aku temui.Bila aku menjadi kekasihmu.Tidak Bily ! Aku tidak mau.Aku harus berfikir berulang kali untuk menerimamu." Terangku dan menarik dengan paksa lenganku dari genggamannya.

Setelah usahaku berhasil terlepas dari genggamannya.Akupun naik taksi meninggalkannya.Terlihat di spion mobil, Bily marah dengan menghempas tangannya kasar.Sambil berteriak.

***

Bilypun berjalan menuju lorong kamar VIP dan menghampiri salah satu pintu no 2201.Nomor kamar VIP yang biasa ia booking.Diapun memijit tombol tidak begitu lama pintupun terbuka.Anjel dengan senyumannya yang menggoda menyambutnya.Setelah pintu tertutup, Bilypun mencium bibir merah itu dengan rakus.Wanita itupun membalasanya dengan penuh gairah.

"Puaskan aku malam ini ! Hari ini aku merasa kesal." Gumamnya tepat dilubang telinga wanita itu.

"Aku adalah wanitamu, yang akan selalu memuaskanmu dan membuatmu tenggelam dalam gairahku yang panas." Balasnya dengan suara menggoda sambil memulai mencium satu demi satu bagian sensitif lelaki itu.Dia sudah lama menjadi kekasihnya dan tahu daerah-daerah itu.Helai demi helai kain yang mereka kenakan lucut dari tubuh masing-masing dan merekapun larut dalam pertempuran yang menggairahkan dan hangat.

Hanya desahan dan raungan kenikmatan yang mengirama didalam kamar itu.Pergulatan yang panjang dan memanas.Seakan dunia kenikmatan hanya mereka saja yang memiliki.

Bily tidak bisa menyalahkan perilaku Anjel padanya tadi.Itu sengaja dia lakukan untuk mengetes bagaimana reaksi yang akan Frisilia perlihatkan padanya.Tadinya dia bertujuan untuk membuatnya cemburu.Tapi hasilnya tidak sesuai dengan yang ia harapkan.

Frisilia masih belum bisa menerimanya.

***

Diloby hotel terlihat seorang lelaki tampan duduk dengan menyilangkan salah satu kakinya dan disisinya berdiri seorang lelaki yang menjadi sekertaris kepercayaannya selama ini.

"Lelaki berengsek itu masih saja mengganggunya.Dan dengan mudahnya dia bermain dengan wanita lain." Ocehnya pelan.

"Dari informasi yang telah saya dapatkan wanita itu adalah sekertaris pribadinya.Mereka sudah lama memiliki hubungan.Dan hubungan mereka hanya dilandasi saling menguntungkan.Wanita itu hanya dijadikan pemuas napsunya saja dengan mendapat imbalan kehidupan yang mewah."

"Baiklah.Kumpulkan semua bukti cctv dan semua pergerakannya, kelak akan kugunakan sebagai barang bukti.Dia telah bermain-main dihotelku." Lelaki itupun berdiri dan berjalan diikuti sekertarisnya, hendak memasuki mobil mewah yang sudah berada didepan hotel.

"Terimakasih atas kunjungannya Pak Jeni Anggoro." Sapa lelaki berjas yang sudah berdiri diikuti beberapa pegawainya itu.Sambil membungkukkan badan, kemudian membuka pintu mobilnya.

Lelaki itu mengangguk dan masuk ke dalam mobil.Diikuti oleh sekertarisnya dan melaju pergi meninggalkan hotel.

Jangan lupa like and votenya☺️😊

Terpopuler

Comments

qυιиѕѕ♕мєиємвυѕ вts ωαктυ

qυιиѕѕ♕мєиємвυѕ вts ωαктυ

lebih baik menderita 10 tahun dri pada punya calon suami b****k.

2020-09-17

0

Triana R

Triana R

hadir lagi kak, semangatt ya

2020-08-04

0

Dewangga Sutomo

Dewangga Sutomo

tolong up yg banyak thor....

2020-03-01

2

lihat semua
Episodes
1 kejailanku
2 Kepiting Rebus
3 Bertepuk Sebelah Tangan
4 Menjelang Perpisahan 1
5 Menjelang Perpisahan 2
6 Menjelang Perpisahan 3
7 Diujung Waktu Berpisah
8 Jepit Keberuntungan
9 Pergi Tanpa Kata
10 Sekertaris Seorang Manager Tampan
11 Pindah ke Kantor Pusat
12 Makan Malam Yang Tak Menyenangkan
13 Bertemu
14 Elena
15 Diawal kerja
16 Elena Wanita Rubah
17 Satu Apartemen Dengannya
18 Tugasku Sebagai Sekertaris Pribadinya
19 Hal Yang Mengejutkan
20 Kesal
21 Bertemu kembali dengan Elena
22 Menjenguk Tio
23 Tragedi berbuah keakraban
24 Sebotol Vodka
25 Gadis Nakal
26 Sebuah Undangan
27 Ancaman
28 Pernyataan Cinta
29 Sebuah Penolakan
30 Bertahanlah Frisilia
31 Menunggu Kau Terbangun
32 Amnesia
33 Siapa Hadi Anggoro ?
34 Lelaki-Lelaki tampan
35 Teka teki
36 Pertemuan
37 Mengungkapkan kebenaran
38 Siasat Adu Domba
39 Menghilangnya Tio
40 Kekejaman Tio
41 Tragedi
42 Penculikan
43 Haruskah Pindah Haluan ?
44 Keputusan Menyakitkan
45 Bermalam di Apartemennya
46 Hal yang Tak Terduga
47 Sebuah Balas Budi
48 Luka
49 Memulai Lembaran Baru
50 Gathering 1
51 Gathering 2
52 Gathering 3 "Kehilangan"
53 Gathering 4 "Sesal Elena"
54 Gathering "Penjelasan"
55 Akal Busuk Elena
56 Penculikan 1
57 Penculikan 2
58 Penangkapan
59 Sebuah Kabar
60 Ego
61 Bertemu
62 Berita Mengejutkan
63 Lani
64 Menjelang Pernikahan
65 Wedding tragedy
66 Wedding tragedy 2
67 Doble ketahuan
68 Kemalangan Lani
69 Malam Yang Tak Terasa Terlewatkan
70 Akal Busuk
71 Hal Yang mengejutkan
72 Jebakan yang Manis
73 Jebakan Yang Manis 2
74 Menyenangkan berbuah kecelakaan
75 Kenyataan Pahit
76 Kenyataan Pahit 2
77 Pengakuan Lani
78 Mengejutkan
79 Part 2.1 Cerita-Cerita Baru
80 Part 2.2 Riana
81 Part 2.3 Kembalinya Elena
82 Part 2.4 Ulah Baru Elena (1)
83 Part 2.5 Ulah Baru Elena (2)
84 Part 2.6 Perasaan Farhan
85 Part 2.7 Ketahuan
86 Part 2.8 Cibiran sekutu Elena
87 Part 2.9 Kepastian Farhan
88 Part 2.10 Hilangnya Alya
89 Part 2.11 Casandra dan Devan
90 Part 2.12 Akhir kericuhan
91 Part 2.13 Kembalinya Alya
92 Part 2.14
93 part 2.15
94 Part 2.16
95 Sebuah Pertanyaan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
kejailanku
2
Kepiting Rebus
3
Bertepuk Sebelah Tangan
4
Menjelang Perpisahan 1
5
Menjelang Perpisahan 2
6
Menjelang Perpisahan 3
7
Diujung Waktu Berpisah
8
Jepit Keberuntungan
9
Pergi Tanpa Kata
10
Sekertaris Seorang Manager Tampan
11
Pindah ke Kantor Pusat
12
Makan Malam Yang Tak Menyenangkan
13
Bertemu
14
Elena
15
Diawal kerja
16
Elena Wanita Rubah
17
Satu Apartemen Dengannya
18
Tugasku Sebagai Sekertaris Pribadinya
19
Hal Yang Mengejutkan
20
Kesal
21
Bertemu kembali dengan Elena
22
Menjenguk Tio
23
Tragedi berbuah keakraban
24
Sebotol Vodka
25
Gadis Nakal
26
Sebuah Undangan
27
Ancaman
28
Pernyataan Cinta
29
Sebuah Penolakan
30
Bertahanlah Frisilia
31
Menunggu Kau Terbangun
32
Amnesia
33
Siapa Hadi Anggoro ?
34
Lelaki-Lelaki tampan
35
Teka teki
36
Pertemuan
37
Mengungkapkan kebenaran
38
Siasat Adu Domba
39
Menghilangnya Tio
40
Kekejaman Tio
41
Tragedi
42
Penculikan
43
Haruskah Pindah Haluan ?
44
Keputusan Menyakitkan
45
Bermalam di Apartemennya
46
Hal yang Tak Terduga
47
Sebuah Balas Budi
48
Luka
49
Memulai Lembaran Baru
50
Gathering 1
51
Gathering 2
52
Gathering 3 "Kehilangan"
53
Gathering 4 "Sesal Elena"
54
Gathering "Penjelasan"
55
Akal Busuk Elena
56
Penculikan 1
57
Penculikan 2
58
Penangkapan
59
Sebuah Kabar
60
Ego
61
Bertemu
62
Berita Mengejutkan
63
Lani
64
Menjelang Pernikahan
65
Wedding tragedy
66
Wedding tragedy 2
67
Doble ketahuan
68
Kemalangan Lani
69
Malam Yang Tak Terasa Terlewatkan
70
Akal Busuk
71
Hal Yang mengejutkan
72
Jebakan yang Manis
73
Jebakan Yang Manis 2
74
Menyenangkan berbuah kecelakaan
75
Kenyataan Pahit
76
Kenyataan Pahit 2
77
Pengakuan Lani
78
Mengejutkan
79
Part 2.1 Cerita-Cerita Baru
80
Part 2.2 Riana
81
Part 2.3 Kembalinya Elena
82
Part 2.4 Ulah Baru Elena (1)
83
Part 2.5 Ulah Baru Elena (2)
84
Part 2.6 Perasaan Farhan
85
Part 2.7 Ketahuan
86
Part 2.8 Cibiran sekutu Elena
87
Part 2.9 Kepastian Farhan
88
Part 2.10 Hilangnya Alya
89
Part 2.11 Casandra dan Devan
90
Part 2.12 Akhir kericuhan
91
Part 2.13 Kembalinya Alya
92
Part 2.14
93
part 2.15
94
Part 2.16
95
Sebuah Pertanyaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!