Pindah ke Kantor Pusat

Akupun berdiri sebuah pintu, pintu menuju ruangan Pak Ardi sang atasan tampan itu.Sebelum memasukinya,ku gerakkan tubuhku berkali-kali agar otot kakiku mengendor.Akupun berulang-ulang memposisikan berdiri tegak agar saat berada didepannya terlihat sempurna.Itu kebiasaanku dari dulu.Selain ingin tampil sempurna juga untuk menstabilkan suasana hati yang sedikit tegang.

Sambil ku tenteng map berisi berkas di lengan kiri, akhirnya kuketuk pintu kemudian membukanya.Kulihat Pak Ardi sedang duduk santai dikursi tamu.Akupun menghampirinya sambil berdiri tegap menghadapannya.Menunggunya mempersilahkanku untuk duduk.

Dari awal ku memasuki ruangannya dia terus melihatku dengan menyunggingkan senyuman mempesonanya.Itu sangat membuatku canggung.Sekuat tenaga aku menahan diri untuk bersikap profesional.

Ayolah Frisilia kamu harus bisa terlihat biasa saja walaupun dia membuat dirimu salah tingkah oleh tatapan penuh pesonanya

"Duduklah !" Perintahnya.

Dan akupun duduk dikursi yang berhadapan dengannya.

"Sebenarnya ini sangat berat bagiku.Tapi aku tidak bisa menolaknya."

Akupun meresponnya dengan terdiam sambil memandangnya penuh tanya.

Jangan-jangan aku telah mengecewakannya ?

Tapi akhir-akhir ini aku tidak melakukan kesalahan.

"Frisilia dengan berat hati aku memutuskan memindahkanmu ke kantor pusat." Terangnya dan membuatku kaget.

"Apa pak ? Kenapa saya dipindahkan?Apakah saya melakukan kesalahan ?"

"Kau tidak melakukan kesalahan sama sekali.Bagiku kau sekertaris yang handal." Jelasnya pelan.

"Tapi, kenapa saya harus pindah ke sana ?" Tanyaku kembali.

"Dari keterangan yang saya dapat, sekertaris Ceo dikantor pusat resign.Beliau membutuhkan sekertaris handal sepertimu." Terangnya kembali.

"Tapi pak kenapa harus saya? Apa kerja saya selama ini kurang baik?" Belaku.

"Ini peluang baik bagimu untuk kemajuan karirmu.Kau telah bekerja sangat baik dan kalau boleh jujur, aku tidak rela melepasmu.Tapi Pak Anggoro sudah memilihmu dari sekian sekertaris di semua cabang perusahaan." Jawabnya tegas.

Akupun menunduk sedih.Sedihku karena aku sudah merasa nyaman bekerja di kantor cabang ini.Semua karyawan disini telah ku kenal baik dan aku sangat malas untuk kembali memulai masa pengenalan.Jarak kantor pusat memakan waktu 1 jam,itu akan terasa melelahkan bila berangkat kerja langsung dari rumah.

"Sekali lagi ini untuk karirmu dan ini peluang baik untukmu." Terangnya pelan sambil memandang wajahku yang sedang dilanda rasa sedih.

"Baiklah,Pak.Saya ucapkan terimakasih atas bimbingannya dan kerjasamanya selama ini."

Dijawab dengan anggukannya.

"Kantor pusat memberi waktu seminggu dan ku harap kau bisa bekerjasama dengan baik." Diapun berdiri dan menuju meja kerjanya.

Akupun terbangun, bermaksud memberikan map yang ku bawa.

"Untuk hari ini, aku meminta rekapan hasil meeting kemarin sebelum pertemuan kita dengan Pak Widodo siang nanti."

"Maaf Pak, saya sudah merekap semuanya dan sudah saya satukan dalam berkas ini."

Pak Ardipun spontan menolehku.

"Aah, kapan kau kerjakan ? Padahal meeting kemarin selesai jam 10 malam.Apakah kau lembur ?"

"Hanya butuh 1 jam sesudah meeting saya perlu menyelesaikannya."

"Kau memang sangat bisa diandalkan,rasanya bagiku akan sulit mendapatkan kembali sekertaris cantik dan handal sepertimu." Pujinya sambil tersenyum memandangku.

"Bapak terlalu berlebihan ! Maaf ini berkasnya dan saya permisi." Dengan terburu ku meninggalkan bos tampan itu.Setelah ku pastikan map itu berada ditangannya.

"Aku pasti merasa kehilanganmu dan aku berharap kau menemukan kembali kebahagianmu, yang lama tlah menghilang darimu." Gumamnya pelan.

Dan saat ku mendengarnya, langkahku terhenti.Aku merasa heran dan mengerutkan kening.Apa yang dia katakan ? Akupun menolehnya sambil menyunggingkan senyuman dan kembali meneruskan langkah keluar dari ruangan itu.

Setelah menutup pintunya dan ku terdiam sesaat memikirkan kata-katanya yang terakhir.

*Aa*h rasanya kepalaku pening hari ini.

Akupun berjalan menuju toilet dan kutemukan Resa sedang memoles lipstik dibibirnya.Akupun menghampirinya dengan lemas.

"Apakah mood mu belum juga berakhir ?" Sambutnya masih tetap memoles bibirnya itu.

"Sepertinya mimpi burukku belum berakhir." Jawabku pelan dan memandang cermin di depanku.

"Sudahlah, lupakanlah ! Nanti siang kau ada jadwal meeting ngga? Sudah lama aku ingin makan steak."

"Sayangnya kamu harus tunda dulu keinginanmu.Nanti siang aku ada meeting di jam istirahat, padahal aku ingin makan banyak untuk melepas rasa kesalku." Ocehku lemah dan mengambil air untuk membasuh mukaku.

"Yah sudahlah ngga apa-apa lain kali saja ! Aku sudah selesai.Aku tinggal dulu ya." Setelah mengemasi perangkat kosmetiknya, diapun menepuk bahu kananku dan mulai melangkah ke luar.

"Minggu depan aku sudah bekerja di kantor pusat" Terangku.Seketika menghentikan langkahnya.

"Apa?benarkah ? kok mendadak ?"

"Entahlah ?"

Tiba-tiba Mira keluar dari bilik toilet dan ikut nimbrung.

"Siapa manager yang akan kau dampingi ?" Tanyanya penuh semangat.

"Mungkin CEO pusat sang pemilik perusahaan ini." Jawabku lemah sambil mengelap wajahku dengan tisyu.

"Kok bisa ? Dia terima seorang sekertaris perempuan?" Tanyanya heran.

"Memangnya sekertaris yang ia punya hanya lelaki saja? Pak Ardi bilang sekertaris nya resign.Apa yang berhenti juga ? Owh Tuhan apakah dia seorang gay?" Tanya balikku penasaran.

"Huss, kamu jangan sembarangan ngomong ! Entar ada yang denger, bisa repot kita." Cela Resa.

"Setahuku, semenjak dia memimpin perusahaan dia tidak memiliki sekertaris perempuan."

"Ini aneh ? Ya Tuhan lelaki macam apa yang akan jadi atasanku." Ocehku sambil menengadahkan wajahku ke atas prustasi.

"Setahuku dia sudah memiliki tunangan.Dan kau jangan berfikir yang tidak-tidak ! Satu hal yang harus kau ingat ! Berhati-hati bila bertemu dengan wanita itu ?"

"Memangnya kenapa ?" Tanyaku penasaran.

Mirapun memperagakan gaya berjalan bak model.Kemudian wajahnya menampilkan wajah jutek dengan lengan seolah menenteng tas.Dan itu membuatku dan Resa tertawa.

"Idih selebay gitu ?" Ocehku masih tertawa.

"Memang seperti itu gayanya, sangat sinis dan tak ramah.Apalagi melihat karyawati berparas cantik.Mungkin dia takut Pak Anggoro akan tergoda.Bersiaplah kau nona kau harus menghadapinya.Dia pasti akan merasa terbakar melihatmu jadi sekertaris pribadi kekasihnya." Terangnya.

Mira lebih dulu bekerja dan dia sering ditugaskan ke kantor pusat.Dia pasti tahu segalanya yang ada di kantor pusat, termasuk Pak Anggoro yang akan menjadi atasanku nanti.

"Kecantikan yang kau miliki akan menjadi ancaman baginya." Celoteh Resa.

"Sungguh sial nasibku ini.Apakah aku bisa bertahan disana ?"

"Bukan itu saja nona yang akan kau hadapi." Terang Mira kembali.

"Sekarang apa lagi ? "

"Pak Anggoro adalah penerus ke 2 setelah menjadi pengganti dari penerus pertama. Karena kakaknya tidak bisa memimpin.Semenjak ia memimpin, perusahaan semakin maju.Kau harus tahu ia pemimpin yang tegas dan tidak suka bertele-tele.Ia sangat disiplin dan dingin.Semua karyawan kadang merasa takut dan segan berpapasan dengannya.Rasanya saat berpasangan dengan tunangannya itu.Mereka merupakan pasangan yang serasi karena memiliki karakter yang sama."

"Ya Tuhan.Mendengarnya saja sangat mengerikan.Habislah aku."

"Tapi kau beruntung nona, kau memiliki kesempatan setiap hari bisa melihat wajahnya yang tampan dan mempesona itu.Itu poin bagus untukmu."

"Hah, tampan saja bagiku itubtidak cukup."

"Bersiaplah nona dan nikmati hari-hari terakhir tenangmu disini !" Celoteh Mira dan berlalu.

"Oke.Habis meeting hubungi aku !bye bye " Resapun ikut pergi meninggalkanku dan membiarkanku berada di zona patah semangat.

****

Setelah sekertarisnya keluar dari ruangannya.Ardipun menelphon seseorang, tidak begitu lama setelah memijit tombol memanggil terdengar suara dan diapun menyunggingkan senyuman.

"Kau berhutang padaku kawan! Dan akan kutunggu kau mentraktirku."

"Kau memerasku diperusahanku sendiri."balasnya

"Kau mengambil sekertaris terbaikku itu jauh merugikan ku" Belanya

"Akan ku pastikan kau akan mendapatkan imbalan yang setimpal."

"Kau ini, untuk gadis cantik itu. Kau berubah seketika menjadi bos yang baik.Aku sungguh tidak percaya." Ocehnya.

Terdengar gelak tawa disana.

"Apakah ini tidak akan mengganggu pertunangan kalian ? Aku khawatir, Elena murka.Saat tahu kau memiliki sekertaris cantik yang merupakan masa lalumu."

"Aku akan menyelesaikan dengan caraku.Kau jangan khawatir !" Jawabnya tegas.

"Aku harap kau tidak menyakitinya dan melindungi gadis itu." Gumamnya kembali.

"Kau begitu perhatian padahal dia sekertarismu." Celanya

"Aku ini lelaki dewasa,selalu berdampingan dengannya setiap hari.Dia gadis yang cantik dan mempesona,lelaki bodoh yang tidak akan tertarik padanya."terangnya

"Kau terlalu berterus terang kawan."

Ardipun tertawa mendengarnya

"Kalau bukan kau sainganku.Mungkin aku akan lebih berterus terang berkompetisi untuk merebut hatinya menjadi pasanganku." Ocehnya kembali

"lebih cepat lebih baik kau mundur dari niatmu itu."

"Hai kau terlalu serakah.Tidak cukupkah Elena seorang bagimu ?"

"Kaupun tahu bagaimana hubunganku dengannya."

Ardi terdiam sesaat

"Baiklah aku berharap kau tidak menyakiti Frisilia."

"Terimakasih atas bantuanmu kawan ."

Telpon pun terputus dan Ardipun masih berdiri terdiam.

Seandainya bukan kau pemilik hatinya mungkin aku akan lebih dulu memilikinya.

Aku harap kau selalu menjaganya.

Jangan pernah menyakitinya karena sekali kau sakiti.

Akiu akan merebutnya darimu.

****

Dilain tempat seorang lelaki duduk dikursi kebesarannya,menghadap ke dinding kaca.Ruangan itu sepenuhnya berdinding kaca dan berada dilantai 7.Dengan tangan yang masih menggenggam ponsel yang barusan ia pakai.Diapun tersenyum bahagia.

"Setelah sekian lama ku mencarimu dengan mudah kau ku temukan.Begitu susah aku mencarimu dan ternyata kau bekerja di salah satu cabang perusahaanku.Aku akan menunggumu disini, Putri siput." Iapun membalikkan kursi ke depan mejanya yang tertulis papannya.

 

******CEO******

*** JENI ANGGORO***

 

Lelaki itu tak lain Jeni sang CEO kantor pusat yang akan menjadi atasan Frisilia.

Jangan lupa like and votenya yah☺️😊

Terpopuler

Comments

Eni Hartika

Eni Hartika

kok jeni udah ada tunangan 💔

2021-03-10

0

ibah

ibah

setelah 10 thn lamanya Menunggu
Akhirnya bertemu kembali Semangat frisilia..

2021-03-06

0

qυιиѕѕ♕мєиємвυѕ вts ωαктυ

qυιиѕѕ♕мєиємвυѕ вts ωαктυ

semoga frisilia bisa merajut kembali cinta d masa lalu.

2020-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 kejailanku
2 Kepiting Rebus
3 Bertepuk Sebelah Tangan
4 Menjelang Perpisahan 1
5 Menjelang Perpisahan 2
6 Menjelang Perpisahan 3
7 Diujung Waktu Berpisah
8 Jepit Keberuntungan
9 Pergi Tanpa Kata
10 Sekertaris Seorang Manager Tampan
11 Pindah ke Kantor Pusat
12 Makan Malam Yang Tak Menyenangkan
13 Bertemu
14 Elena
15 Diawal kerja
16 Elena Wanita Rubah
17 Satu Apartemen Dengannya
18 Tugasku Sebagai Sekertaris Pribadinya
19 Hal Yang Mengejutkan
20 Kesal
21 Bertemu kembali dengan Elena
22 Menjenguk Tio
23 Tragedi berbuah keakraban
24 Sebotol Vodka
25 Gadis Nakal
26 Sebuah Undangan
27 Ancaman
28 Pernyataan Cinta
29 Sebuah Penolakan
30 Bertahanlah Frisilia
31 Menunggu Kau Terbangun
32 Amnesia
33 Siapa Hadi Anggoro ?
34 Lelaki-Lelaki tampan
35 Teka teki
36 Pertemuan
37 Mengungkapkan kebenaran
38 Siasat Adu Domba
39 Menghilangnya Tio
40 Kekejaman Tio
41 Tragedi
42 Penculikan
43 Haruskah Pindah Haluan ?
44 Keputusan Menyakitkan
45 Bermalam di Apartemennya
46 Hal yang Tak Terduga
47 Sebuah Balas Budi
48 Luka
49 Memulai Lembaran Baru
50 Gathering 1
51 Gathering 2
52 Gathering 3 "Kehilangan"
53 Gathering 4 "Sesal Elena"
54 Gathering "Penjelasan"
55 Akal Busuk Elena
56 Penculikan 1
57 Penculikan 2
58 Penangkapan
59 Sebuah Kabar
60 Ego
61 Bertemu
62 Berita Mengejutkan
63 Lani
64 Menjelang Pernikahan
65 Wedding tragedy
66 Wedding tragedy 2
67 Doble ketahuan
68 Kemalangan Lani
69 Malam Yang Tak Terasa Terlewatkan
70 Akal Busuk
71 Hal Yang mengejutkan
72 Jebakan yang Manis
73 Jebakan Yang Manis 2
74 Menyenangkan berbuah kecelakaan
75 Kenyataan Pahit
76 Kenyataan Pahit 2
77 Pengakuan Lani
78 Mengejutkan
79 Part 2.1 Cerita-Cerita Baru
80 Part 2.2 Riana
81 Part 2.3 Kembalinya Elena
82 Part 2.4 Ulah Baru Elena (1)
83 Part 2.5 Ulah Baru Elena (2)
84 Part 2.6 Perasaan Farhan
85 Part 2.7 Ketahuan
86 Part 2.8 Cibiran sekutu Elena
87 Part 2.9 Kepastian Farhan
88 Part 2.10 Hilangnya Alya
89 Part 2.11 Casandra dan Devan
90 Part 2.12 Akhir kericuhan
91 Part 2.13 Kembalinya Alya
92 Part 2.14
93 part 2.15
94 Part 2.16
95 Sebuah Pertanyaan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
kejailanku
2
Kepiting Rebus
3
Bertepuk Sebelah Tangan
4
Menjelang Perpisahan 1
5
Menjelang Perpisahan 2
6
Menjelang Perpisahan 3
7
Diujung Waktu Berpisah
8
Jepit Keberuntungan
9
Pergi Tanpa Kata
10
Sekertaris Seorang Manager Tampan
11
Pindah ke Kantor Pusat
12
Makan Malam Yang Tak Menyenangkan
13
Bertemu
14
Elena
15
Diawal kerja
16
Elena Wanita Rubah
17
Satu Apartemen Dengannya
18
Tugasku Sebagai Sekertaris Pribadinya
19
Hal Yang Mengejutkan
20
Kesal
21
Bertemu kembali dengan Elena
22
Menjenguk Tio
23
Tragedi berbuah keakraban
24
Sebotol Vodka
25
Gadis Nakal
26
Sebuah Undangan
27
Ancaman
28
Pernyataan Cinta
29
Sebuah Penolakan
30
Bertahanlah Frisilia
31
Menunggu Kau Terbangun
32
Amnesia
33
Siapa Hadi Anggoro ?
34
Lelaki-Lelaki tampan
35
Teka teki
36
Pertemuan
37
Mengungkapkan kebenaran
38
Siasat Adu Domba
39
Menghilangnya Tio
40
Kekejaman Tio
41
Tragedi
42
Penculikan
43
Haruskah Pindah Haluan ?
44
Keputusan Menyakitkan
45
Bermalam di Apartemennya
46
Hal yang Tak Terduga
47
Sebuah Balas Budi
48
Luka
49
Memulai Lembaran Baru
50
Gathering 1
51
Gathering 2
52
Gathering 3 "Kehilangan"
53
Gathering 4 "Sesal Elena"
54
Gathering "Penjelasan"
55
Akal Busuk Elena
56
Penculikan 1
57
Penculikan 2
58
Penangkapan
59
Sebuah Kabar
60
Ego
61
Bertemu
62
Berita Mengejutkan
63
Lani
64
Menjelang Pernikahan
65
Wedding tragedy
66
Wedding tragedy 2
67
Doble ketahuan
68
Kemalangan Lani
69
Malam Yang Tak Terasa Terlewatkan
70
Akal Busuk
71
Hal Yang mengejutkan
72
Jebakan yang Manis
73
Jebakan Yang Manis 2
74
Menyenangkan berbuah kecelakaan
75
Kenyataan Pahit
76
Kenyataan Pahit 2
77
Pengakuan Lani
78
Mengejutkan
79
Part 2.1 Cerita-Cerita Baru
80
Part 2.2 Riana
81
Part 2.3 Kembalinya Elena
82
Part 2.4 Ulah Baru Elena (1)
83
Part 2.5 Ulah Baru Elena (2)
84
Part 2.6 Perasaan Farhan
85
Part 2.7 Ketahuan
86
Part 2.8 Cibiran sekutu Elena
87
Part 2.9 Kepastian Farhan
88
Part 2.10 Hilangnya Alya
89
Part 2.11 Casandra dan Devan
90
Part 2.12 Akhir kericuhan
91
Part 2.13 Kembalinya Alya
92
Part 2.14
93
part 2.15
94
Part 2.16
95
Sebuah Pertanyaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!