Menjelang Perpisahan 1

"Dia telah tumbuh menjadi gadis yang ceria dan cantik." Puji sang ibu, sambil melihat foto anak bungsunya bersama Frisilia yang terpampang di atas meja.

Ibunya tahu gadis yang selama ini dekat dengan putranya itu, Frisilia. Dia sering mendapat laporan tentang keseharian Jeni dari Mpok Narti sang pembantu kepercayaannya.

Jeni mengiyakan dengan anggukan, memang dirinya selalu kaku saat berbicara dengan ibunya itu. Berbeda dengan dirinya saat berbicara dengan seluruh anggota keluarga di rumah Frisilia. Dia seolah menjadi putra satu-satunya dari keluaga itu.

Karena Frisilia terlahir sebagai anak tunggal. Dan dipastikan tidak akan memiliki saudara lagi, karena rahim ibunya telah diangkat paska sakit yang dideritanya dulu dan menuntutnya untuk kehilangan salah satu harta berharganya itu.

"Namun ibu harap kau tidak boleh jatuh cinta padanya ! bersamalah selagi bisa ! hanya sebagai temannya saja. Karena ayah dan ibu sudah mempersiapkan calon istrimu." Terangnya kembali.

"Apakah dalam hal memilih pasangan ayah dan ibu tidak memberi kebebasan buatku untuk menentukan pilihan sendiri ?" sambil menatap sang ibu.

"Kau putra kami yang tersisa satu-satunya. Ayah dan ibu sudah merancang masa depanmu kelak. Selama ini kami sudah memberi kebebasan dengan memenuhi permintaanmu untuk tinggal disini. Dan sekarang giliranmu untuk mengikuti keinginan kami."

Jeni menarik napas berat. Akhirnya tiba saatnya, dimana ia harus mengikuti aturan yang orang tuanya berikan.

"Baiklah. Aku akan memenuhi keinginan kalian. Setelah kelulusan, aku pastikan akan pulang. Untuk saat ini beri aku waktu untuk mengucapkan salam perpisahan pada orang-orang yang selama ini ku anggap seperti keluargaku sendiri.'' Terangnya sambil melihat foto dirinya bersama Frisilia.

Berat memang berat rasanya untuk berpisah dengannya. Namun dia tahu bagaimana watak dari ayah dan ibunya yang keras. Setiap aturan yang mereka buat tidak bisa dibantah, sekalipun ketidakadilan tidak didapat.Dia tidak ingin hal buruk menimpa Frisilia.

Ia masih teringat, tragedi yang menimpa kakak lelakinya Tio yang kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa. Tio mengalami gangguan jiwa karena depresi. Tekanan yang ia dapat dari ayah dan ibu sudah membuatnya menjalani kehidupan bagai boneka. Ia tidak bisa menolak segala aturan yang membebaninya. Ditambah rasa bersalahnya pada kekasihnya yang meninggal dunia bersama calon anaknya dalam peristiwa kecelakaan dan dibalik penyebab kecelakaan itu adalah ayah dan ibu. Malang memang cintanya Tio, terhalang oleh restu. Sikap kukuh Tio mempertahankan cintanya membawa dia ke jurang kepedihan.

"Kami menunggumu di rumah dan kita akan bahas rencana masa depanmu nanti. " Terang ibunya membangunkan lamunan Jeni. Ditambah oleh 2 tepukan tangan pelan ibunya dipundaknya.

"Sampaikan salamku pada ayah !" celotehnya kaku dan memandang ibunya yang melangkah menuju pintu kamar.

"Ayahmu jauh lebih senang menerima salam langsung darimu." Tegasnya dan menoleh putra bungsunya itu dengan tatapan datar.

Jenipun memandang wanita itu lembut, sampai sosok itu keluar dan terhempas dari pintu yang tertutup kembali.

Begitulah keadaan keluarga yang dimiliki Jeni. Tidak ditemuka peluk dan ciuman yang hangat, tidak ditemukan pembicaraan yang akrab, tidak pula ditemukan senyuman dan belaian hangat walapun dari seorang ibu.

Kearaban diantara mereka sangat tidak ada, pembicaraan yang sering terlontar. Hanya bersifat menuju perbisnisan atau aturan yang harus dilaksanakan. Merekapun selalu sibuk dengan dunianya masing-masing. Mereka menganggap harta yang paling berharga adalah uang dan perusahaan.

Tidak cukup bagi mereka untuk menyesali, walaupun mereka telah mengalami kehilangan anak pertama mereka yang mengalami gangguan jiwa. Akibat sikap otoriter, pengatur dan keras. Anak mereka dipermainkan layaknya boneka yang tidak memiliki perasaan.

Aku tidak bisa menahan egoku untuk tetap disini, Frisilia.

Walaupun ku tahu.

Entah bisa aku melupakanmu ?

Dirimu selalu mengukir cerita yang menyenangkan dalam hidupku yang sepi ini.

Aku berjanji padamu untuk kembali.

Saat memiliki kekuatan untuk melawan mereka.

Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang membuatmu berada dalam bahaya karena egoku .

Maafkan aku Frisilia !

Walaupun aku tak dapat mengungkapkan isi hatiku.

Namun aku bahagia pernah melalui hari-hariku bersamamu.

Walaupun hanya sebatas teman dan sahabat baikmu .

Jeni memandang dalam wajah difoto itu. Foto dirinya dengan posisi dipeluk dari belakang oleh Frisilia. Senyumannya yang membawa keceriaan, wajahnya yang cantik, hidungnya yang mancung, matanya yang indah. Begitu sempurna yang dimiliki gadis itu. Cukup membuat dirinya bahagia walaupun tak memilikinya sebagai kekasih.

Kini ia sadari, ada getaran rasa yang berbeda. Entah kapan dimulainya ? hanya saja dia merasa tak bisa bernapas dan hidup tenang saat tak berjumpa dengannya.

Tiba-tiba terdengar nada pesan di ponselnya dan tertulis, "Putri Siput Cantikku.''

 

Putri Siput Cantiku

 

Beruang kutub apa kau sudah tidur ?

 Jeni

 

😪 Adaa apaa...kau belum tidur ?

 Putri Siput Cantikku

 

Rasa kantukku hilang.

Entah kenapa aku tiba-tiba mengingatmu ?

apa kau baik-baik saja ?

 

Jeni

 

Aku baik-baik saja.

sana tidurr ! Besok jgn sampe aku ke rumahmu kau masih ngorok.

Besok libur aku ingin mengajakmu ke pantai.

 

Putri siput Cantikku

 

🙀🙀🙀

Beneran nih ?

awas loh PHP !

 

Jeni

 

Iya gadis bawel. Sana tidur ! Besok aku tlaktir kepiting rebus wkwkwkwk

 

Putri Siputku Cantik

 

Jeniiiiiiii.......😠

Dasar kau beruang kutub menyebalkan...

Jenipun tersenyum membaca pesan terakhirnya, gadis itu banyak sekali menghiburnya. Hatinya yang tadinya suram menjadi bahagia.

Iapun merebahkan diri dikasur dan mengingat kembali penyebab dirinya bisa tinggal dirumah ini. Itu karena dirinya yang saat itu berusia 9 tahun mengalami guncangan hebat akibat Tio yang mengalami gangguan jiwa. Dirumah orang tuanya tempat Jeni danTio dibesarkan bersama, rumah yang semula begitu nyaman dan megah berubah seketika menjadi rumah yang suram dan mencekam.

Bahkan diusianya yang masih kecil dia menyaksikan langsung penderitaan kakaknya yang begitu memprihatinkan. Suara Tangisan, jeritan dan cacian Tio terdengar siang dan malam tanpa henti dan menganggu. Orang tuanya tidak memasukan Tio ke Rumah Sakit Jiwa bukan karena tak rela mengirimkan anaknya ke sana. Namun mereka mempertahankan egonya karena belum bisa menerima rasa malu didepan publik. Memiliki anak yang mengalami sakit jiwa. Ayah dan ibu terkenal sebagai orang kaya dan keluarga terpandang. Mereka tidak mengetahui resiko lain yang menimpa pada Jeni, kadang saat nasib sial menimpa Jeni, jika bertemu Tio saat depresinya menjadi-jadi Jeni menerima perlakuan buruk. Disakiti dengan dicekik, disiksa membabi buta, dipukul, dilempar dengan benda apa saja yang ia temukan. Bahkan peristiwa yang paling fatal Jeni ditusuk pisau hingga mengalami koma. Sejak penusukan itu Tio dikirim ke Rumah Sakit Jiwa dan Jeni tinggal di rumah ini untuk mengusir trauma yang terjadi di rumah itu.

"Sungguh bikin kepalaku pusing saat mengingatnya." Gumam Jeni pelan dan memandang langit-langit kamarnya.

"Saat ini aku membutuhkannya. Tapi Frisilia akan marah bila aku meminumnya." Gumamnya kembali dan menoleh laci dipinggir kasurnya.

Rasa gelisah menerpanya kembali, saat dia mengingat kejadian masa itu. Trauma masa lalu masih melekat dalam dirinya, obat penenang yang ia miliki sudah lama tidak ia minum. Karena dorongan Frisilia yang membuatnya melupakan kegelisahannya. Namun kini ia merasa gelisah, keringat dingin mulai keluar dari dahinya, jantungnya berdetak tak karuan,nbayangan-bayangan menakutkan bermunculan.

Maafkan aku Frisilia kali ini aku tidak bisa menahannya.

Jenipun bangkit dari tidurnya dan membuka laci. Terlihat botol obat disana. Kali ini dia mengalah karena keadaan.

Sekali ini saja aku melanggarnya, agar aku bisa kuat berhadapan denganmu di esok hari.

Simak terus kelanjutannya🤗

Jangan lupa like,vote, coment terbaik dan boom ratenya🤗🤗

Terpopuler

Comments

Triana R

Triana R

mantaaapp kak

2020-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 kejailanku
2 Kepiting Rebus
3 Bertepuk Sebelah Tangan
4 Menjelang Perpisahan 1
5 Menjelang Perpisahan 2
6 Menjelang Perpisahan 3
7 Diujung Waktu Berpisah
8 Jepit Keberuntungan
9 Pergi Tanpa Kata
10 Sekertaris Seorang Manager Tampan
11 Pindah ke Kantor Pusat
12 Makan Malam Yang Tak Menyenangkan
13 Bertemu
14 Elena
15 Diawal kerja
16 Elena Wanita Rubah
17 Satu Apartemen Dengannya
18 Tugasku Sebagai Sekertaris Pribadinya
19 Hal Yang Mengejutkan
20 Kesal
21 Bertemu kembali dengan Elena
22 Menjenguk Tio
23 Tragedi berbuah keakraban
24 Sebotol Vodka
25 Gadis Nakal
26 Sebuah Undangan
27 Ancaman
28 Pernyataan Cinta
29 Sebuah Penolakan
30 Bertahanlah Frisilia
31 Menunggu Kau Terbangun
32 Amnesia
33 Siapa Hadi Anggoro ?
34 Lelaki-Lelaki tampan
35 Teka teki
36 Pertemuan
37 Mengungkapkan kebenaran
38 Siasat Adu Domba
39 Menghilangnya Tio
40 Kekejaman Tio
41 Tragedi
42 Penculikan
43 Haruskah Pindah Haluan ?
44 Keputusan Menyakitkan
45 Bermalam di Apartemennya
46 Hal yang Tak Terduga
47 Sebuah Balas Budi
48 Luka
49 Memulai Lembaran Baru
50 Gathering 1
51 Gathering 2
52 Gathering 3 "Kehilangan"
53 Gathering 4 "Sesal Elena"
54 Gathering "Penjelasan"
55 Akal Busuk Elena
56 Penculikan 1
57 Penculikan 2
58 Penangkapan
59 Sebuah Kabar
60 Ego
61 Bertemu
62 Berita Mengejutkan
63 Lani
64 Menjelang Pernikahan
65 Wedding tragedy
66 Wedding tragedy 2
67 Doble ketahuan
68 Kemalangan Lani
69 Malam Yang Tak Terasa Terlewatkan
70 Akal Busuk
71 Hal Yang mengejutkan
72 Jebakan yang Manis
73 Jebakan Yang Manis 2
74 Menyenangkan berbuah kecelakaan
75 Kenyataan Pahit
76 Kenyataan Pahit 2
77 Pengakuan Lani
78 Mengejutkan
79 Part 2.1 Cerita-Cerita Baru
80 Part 2.2 Riana
81 Part 2.3 Kembalinya Elena
82 Part 2.4 Ulah Baru Elena (1)
83 Part 2.5 Ulah Baru Elena (2)
84 Part 2.6 Perasaan Farhan
85 Part 2.7 Ketahuan
86 Part 2.8 Cibiran sekutu Elena
87 Part 2.9 Kepastian Farhan
88 Part 2.10 Hilangnya Alya
89 Part 2.11 Casandra dan Devan
90 Part 2.12 Akhir kericuhan
91 Part 2.13 Kembalinya Alya
92 Part 2.14
93 part 2.15
94 Part 2.16
95 Sebuah Pertanyaan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
kejailanku
2
Kepiting Rebus
3
Bertepuk Sebelah Tangan
4
Menjelang Perpisahan 1
5
Menjelang Perpisahan 2
6
Menjelang Perpisahan 3
7
Diujung Waktu Berpisah
8
Jepit Keberuntungan
9
Pergi Tanpa Kata
10
Sekertaris Seorang Manager Tampan
11
Pindah ke Kantor Pusat
12
Makan Malam Yang Tak Menyenangkan
13
Bertemu
14
Elena
15
Diawal kerja
16
Elena Wanita Rubah
17
Satu Apartemen Dengannya
18
Tugasku Sebagai Sekertaris Pribadinya
19
Hal Yang Mengejutkan
20
Kesal
21
Bertemu kembali dengan Elena
22
Menjenguk Tio
23
Tragedi berbuah keakraban
24
Sebotol Vodka
25
Gadis Nakal
26
Sebuah Undangan
27
Ancaman
28
Pernyataan Cinta
29
Sebuah Penolakan
30
Bertahanlah Frisilia
31
Menunggu Kau Terbangun
32
Amnesia
33
Siapa Hadi Anggoro ?
34
Lelaki-Lelaki tampan
35
Teka teki
36
Pertemuan
37
Mengungkapkan kebenaran
38
Siasat Adu Domba
39
Menghilangnya Tio
40
Kekejaman Tio
41
Tragedi
42
Penculikan
43
Haruskah Pindah Haluan ?
44
Keputusan Menyakitkan
45
Bermalam di Apartemennya
46
Hal yang Tak Terduga
47
Sebuah Balas Budi
48
Luka
49
Memulai Lembaran Baru
50
Gathering 1
51
Gathering 2
52
Gathering 3 "Kehilangan"
53
Gathering 4 "Sesal Elena"
54
Gathering "Penjelasan"
55
Akal Busuk Elena
56
Penculikan 1
57
Penculikan 2
58
Penangkapan
59
Sebuah Kabar
60
Ego
61
Bertemu
62
Berita Mengejutkan
63
Lani
64
Menjelang Pernikahan
65
Wedding tragedy
66
Wedding tragedy 2
67
Doble ketahuan
68
Kemalangan Lani
69
Malam Yang Tak Terasa Terlewatkan
70
Akal Busuk
71
Hal Yang mengejutkan
72
Jebakan yang Manis
73
Jebakan Yang Manis 2
74
Menyenangkan berbuah kecelakaan
75
Kenyataan Pahit
76
Kenyataan Pahit 2
77
Pengakuan Lani
78
Mengejutkan
79
Part 2.1 Cerita-Cerita Baru
80
Part 2.2 Riana
81
Part 2.3 Kembalinya Elena
82
Part 2.4 Ulah Baru Elena (1)
83
Part 2.5 Ulah Baru Elena (2)
84
Part 2.6 Perasaan Farhan
85
Part 2.7 Ketahuan
86
Part 2.8 Cibiran sekutu Elena
87
Part 2.9 Kepastian Farhan
88
Part 2.10 Hilangnya Alya
89
Part 2.11 Casandra dan Devan
90
Part 2.12 Akhir kericuhan
91
Part 2.13 Kembalinya Alya
92
Part 2.14
93
part 2.15
94
Part 2.16
95
Sebuah Pertanyaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!