Menjelang Perpisahan 2

"Pagi Tante, masak apa nih ? Dari baunya wangi sekali, bikin perutku keroncongan." Ucap Jeni dan menghampiri ibuku yang sedang sibuk memasak.

"Eh, kamu sudah datang, nak. Sini sebentar lihatlah apa yang Tante masak pagi ini !" Sambutnya dan menyuruh Jeni melihat apa yang sedang ia masak.

"Wah kalo itu sih makanan favoritku Tante." Celotehnya girang dan ibu pun tersenyum senang.

"Tante bikinin khusus buat kamu." Terangnya.

"Makasih Tante, aku merasa seperti menjadi anak Tante yang sesungguhnya saja." Gumamnya pelan.

"Kau memang sudah ku anggap seperti putraku sendiri. Jadi jangan pernah merasa sungkan !" Terangnya kembali dan memandang wajah Jeni sambil senyuman manis.

"Aku pasti akan merindukan saat-saat seperti ini. Terutama makanan yang tante masak, bagiku buatan tante sangat enak." Gumamnya kembali dengan pelan.

"Memangnya kau akan pergi kemana, Nak ?" Tanya ibu kaget, dengan spontan memandangnya dan menghentikan aktifitas memasaknya.

"Tante, suatu hari nanti aku pasti harus pergi dari sini untuk melanjutkan pendidikanku, untuk masa depanku." Terangnya.

"Oh kau benar, nak. Tante merasa kau masih seperti dulu.Tante masih ingat saat pertama bertemu, kau masih berusia 9 tahun. Waktu begitu cepat berlalu, tidak terasa kini kau mulai beranjak dewasa. Pesan tante, lakukanlah jalan terbaik untuk masa depanmu ! Jangan lupa sering-sering berkunjung kemari ! Tante pasti sangat merindukanmu.Apalagi Frisilia, hari-hari yang dilaluinya banyak bersamamu. Pasti dia orang yang paling merasa kehilanganmu.Tante jadi merasa sedih bila saat itu tiba."

"Iya Tante. Aku pasti tidak akan melupakan kalian dan akan mengunjungi kalian." Terangku.

"Aduh, Nak. Biasa aja ngomongnya ! Seolah besok kau akan pergi saja." Responnya dan terlihat raut muka sedih.

Jenipun tersenyum dan memandang wanita dihadapannya itu dengan sedikit hati yang tersayat. Kenyataannya, diapun merasa berat untuk mengatakannya. Bahwa dalam beberapa bulan lagi, dia akan meninggalkan tempat ini.

"Nah ini acar ikan mujaernya sudah masak dan siap kita santap." Ibupun menyimpannya di atas meja, tepat didepan Jeni bersama dengan menu lainnya.

"Wah hari ini aku pasti makan dengan perut kenyang, makasih Tante."

"Iya sama-sama. Tiba-tiba saja Tante ingin masak menu kesukaanmu."

"Dari tadi aku ga liat om,tak biasanya Om ga ada ?" Tanyanya. Jeni heran, karena biasanya ia melihat lelaki yang sudah dianggapnya sebagai ayah keduanya itu. Selalu berada lebih dulu dan sibuk membaca koran.

"Tadi malam om berangkat ke luar kota. Tapi tunggu sebentar ! Kalau tidak salah dengar Tante mendengar suara motot. Apa kau memakai motor ?"

"Iya Tante, aku berniat mengajak Frisilia berlibur ke pantai. Apakah Tante mengijinkan ?"

"Oh, boleh. Kalian boleh pergi ! Tapi hati-hati dijalan jangan kebut-kebutan ! Tante percaya kamu akan menjaga Frisilia dengan baik. Ngomong-ngomong dimana gadis itu ? Kok belum turun ? Makan saja duluan pasti kamu lapar ! Biar Tante yang memanggilnya."

***

Akupun memulai menata menu yang berada didepanku. Pagi ini aku sangat beruntung karena mendapatkan sarapan dengan menu kesukaanku.

Wanita cantik yang sudah ku anggap ibu ke duaku itu, pergi meninggalkanku.Dia akan memanggil putrinya untuk sarapan. Terdengar derap langkah kaki. Mereka berduapun berjalan menghampiriku, yang mulai fokus menyuap makanan yang sudah tertata dipiringku.

Wangi Farfum dari tubuhnya terasa familiar tercium semakin mendekatiku dan ku tahu wangi tubuh gadis itu..

Saat ku alihkan pandangan, seketika itu juga aku dibuat terpesona oleh penampilannya.Dia memakai pakaian biasa saja, namun pesona dan kecantikannya terpancar. Membuat kedua mataku tak bisa berpaling darinya.Ia mengenakan kaos pink,celana jeans,sepatu cats dan tak lupa jaket jeans yang sangat aku kenal karena jaket itu pemberianku saat dia berulang tahun kemarin.Rambutnya yang panjang ia biarkan tergerai, membuatnya tampak cantik dan dewasa.

"Sudah cukupkah memandangku seperti itu, beruang kutub !" Tiba-tiba terdengar suaranya membangunkan kesadaranku.

Dia berdiri tepat di hadapanku dan aku tidak menyadarinya hingga membuatku jadi sedikit malu dan salah tingkah.

Diapun mengalihkan pandangannya pada menu diatas meja.

"wah wah wah . Aku sudah merasa sudah menjadi anak tirimu mamih." Ocehnya.

"Memangnya kenapa ? Huss kamu kalo ngomong suka ngelantur saja !" Protes ibu dan menepuk pelan pundak putrinya.

"Bagaimana aku tidak merasa tersisihkan, mamaih. Lihatlah menu makan pagi ini ! Mamih menyediakan menu kesukaan lelaki ini, sedangkan makanan kesukaanku gak ada. Oh, sungguh malang nasibku dirumah ini." Celanya, sambil melirik padaku dan membuatku menahan tawa. Setelah mendengar ucapannya.

"Sudah ! Sudah ! Makan saja menu yang ada saat ini ! Besok mamih akan masakin menu kesukaanmu.Entah kenapa hari ini mamih ingin masak menu kesukaannya ? Jangan berdiri saja ayo duduk dan sarapan !" Bela ibunya.

Aku sedikit berfikir dengan kedua wanita ini.Mereka tidak memiliki hubungan darah denganku, tapi ikatan batin mereka sangat kuat.Mereka seolah ikut merasakan keadaanku sekarang yang sedang dilanda kegelisahan tanpa aku menjelaskannya.Aku teringat semalam, Frisilia mengirim pesan menanyakan kabarku.Dan ibunya memasak masakan kesukaanku.Aku beruntung mengenal mereka, sangat beruntung

"Hari ini kau terlihat tampan kawan .'' Celotehnya tiba-tiba disela suapannya.

"Memang aku dari dulu tampan. Kau baru menyadarinya ya."

" Ini nih, sifat lamamu yang nggak banget tuh. Kalau udah dikasih hati minta jantung.Dipuji gitu doank udah selangit balasnya." Cibirnya kemudian melanjutkan makannya.

"Kaupun terlihat cantik dan tampak terlihat lebih dewasa." Puji balikku, Frisilia mendadak tersedak mendengarnya. Dia pun terburu-buru minum.

"Sudah ! Sudah ! Sudah ! Kalian terus saja saling memuji. Sampai lupa memuji mamihmu ini yang lebih mempesona dari kalian." Celotehnya dan tersenyum.

"Aku setuju Tante.Tante memang jauh lebih cantik dan mempesona."

"Idih ! Cari muka !" Protesnya kesal sambil cemberut.

"Wah,lihat lah Tante putrimu itu ! Dia nggak mau mengalah." Godaku.

"Apaan sih ? gak gitu juga kali."

"Sebagai putri satu-satunya, harusnya kau menyadarinya bahkan harus berterimakasih sama Tante.Karena telah mewariskan wajahnya yang cantik dan mempesona padamu. Benar kan yang aku katakan Tante ?" Balasku tetap menggodanya dengan didukung anggukan dari ibunya.

"Idih jangan termakan rayuan nya, mih ! Dibalik pujiannya terdapat niat terselubung, pokoknya jangan percaya semua gombalannya." Tolaknya dan melahap semangat makanan dipiringnya menahan kesal.

"Kamu jangan jeles donk ! Udah kalah saing sama Tante !" Godaku kembali.

"bodo. Emang gue pikirin."

"Sudah ! Sudah ! Sudah ! Kalian ini kalo udah berantem suka keterusan. Ayo habiskan makanan kalian nanti keselek !" Celoteh ibunya dan memandang kami berdua bergantian sambil tersenyum. Baginya keadaan seperti ini hal yang biasa bahkan sering terjadi.

"Katanya kalian mau ke pantai ?" Tanya baliknya.

"Iya mih tumben dia ngajak ? Mudah-mudahan gak ada sesuatu hal yang dia minta sebagai imbalan." Celotehnya.

"Kamu tuh ngomong suka kebangetan." Cegah ibunya.

"Padahal dia yang paling girang kalo diajak, Tante." Belaku

Akupun dan Tante berbarengan tertawa. Namun berbeda dengan Frisilia, dia sedikit kesal dan kalah lawan. Dia berada dalam kondisi lawan yang tidak seimbang 1 berbanding 2.

Akupun tahu Frisilia sangat menyukai pantai.Tempat satu-satunya yang bikin dia tertawa girang.Namun kali ini mengajaknya untuk mengatakan kepergianku.Dan berharap suasana pantai membuat hati Frisilia lebih bisa menerima kabar itu.

Semoga kau bisa menerima dengan baik kabar kepergian ku.

Aku akan berusaha menyenangkan hatimu disisa waktuku.

Kupandangi wajahnya yang cantik yang tak lama lagi Takan pernah aku jumpi.

Jangan lupa like and votenya yah😊☺️

Terpopuler

Comments

Isah Tatto

Isah Tatto

kok sedih nya

2021-02-04

0

Fany Astuti

Fany Astuti

bikin penasaran aja

2020-03-19

2

Lysta

Lysta

Ditunggu kelanjutannya ya 😍😍..

2020-02-23

2

lihat semua
Episodes
1 kejailanku
2 Kepiting Rebus
3 Bertepuk Sebelah Tangan
4 Menjelang Perpisahan 1
5 Menjelang Perpisahan 2
6 Menjelang Perpisahan 3
7 Diujung Waktu Berpisah
8 Jepit Keberuntungan
9 Pergi Tanpa Kata
10 Sekertaris Seorang Manager Tampan
11 Pindah ke Kantor Pusat
12 Makan Malam Yang Tak Menyenangkan
13 Bertemu
14 Elena
15 Diawal kerja
16 Elena Wanita Rubah
17 Satu Apartemen Dengannya
18 Tugasku Sebagai Sekertaris Pribadinya
19 Hal Yang Mengejutkan
20 Kesal
21 Bertemu kembali dengan Elena
22 Menjenguk Tio
23 Tragedi berbuah keakraban
24 Sebotol Vodka
25 Gadis Nakal
26 Sebuah Undangan
27 Ancaman
28 Pernyataan Cinta
29 Sebuah Penolakan
30 Bertahanlah Frisilia
31 Menunggu Kau Terbangun
32 Amnesia
33 Siapa Hadi Anggoro ?
34 Lelaki-Lelaki tampan
35 Teka teki
36 Pertemuan
37 Mengungkapkan kebenaran
38 Siasat Adu Domba
39 Menghilangnya Tio
40 Kekejaman Tio
41 Tragedi
42 Penculikan
43 Haruskah Pindah Haluan ?
44 Keputusan Menyakitkan
45 Bermalam di Apartemennya
46 Hal yang Tak Terduga
47 Sebuah Balas Budi
48 Luka
49 Memulai Lembaran Baru
50 Gathering 1
51 Gathering 2
52 Gathering 3 "Kehilangan"
53 Gathering 4 "Sesal Elena"
54 Gathering "Penjelasan"
55 Akal Busuk Elena
56 Penculikan 1
57 Penculikan 2
58 Penangkapan
59 Sebuah Kabar
60 Ego
61 Bertemu
62 Berita Mengejutkan
63 Lani
64 Menjelang Pernikahan
65 Wedding tragedy
66 Wedding tragedy 2
67 Doble ketahuan
68 Kemalangan Lani
69 Malam Yang Tak Terasa Terlewatkan
70 Akal Busuk
71 Hal Yang mengejutkan
72 Jebakan yang Manis
73 Jebakan Yang Manis 2
74 Menyenangkan berbuah kecelakaan
75 Kenyataan Pahit
76 Kenyataan Pahit 2
77 Pengakuan Lani
78 Mengejutkan
79 Part 2.1 Cerita-Cerita Baru
80 Part 2.2 Riana
81 Part 2.3 Kembalinya Elena
82 Part 2.4 Ulah Baru Elena (1)
83 Part 2.5 Ulah Baru Elena (2)
84 Part 2.6 Perasaan Farhan
85 Part 2.7 Ketahuan
86 Part 2.8 Cibiran sekutu Elena
87 Part 2.9 Kepastian Farhan
88 Part 2.10 Hilangnya Alya
89 Part 2.11 Casandra dan Devan
90 Part 2.12 Akhir kericuhan
91 Part 2.13 Kembalinya Alya
92 Part 2.14
93 part 2.15
94 Part 2.16
95 Sebuah Pertanyaan
Episodes

Updated 95 Episodes

1
kejailanku
2
Kepiting Rebus
3
Bertepuk Sebelah Tangan
4
Menjelang Perpisahan 1
5
Menjelang Perpisahan 2
6
Menjelang Perpisahan 3
7
Diujung Waktu Berpisah
8
Jepit Keberuntungan
9
Pergi Tanpa Kata
10
Sekertaris Seorang Manager Tampan
11
Pindah ke Kantor Pusat
12
Makan Malam Yang Tak Menyenangkan
13
Bertemu
14
Elena
15
Diawal kerja
16
Elena Wanita Rubah
17
Satu Apartemen Dengannya
18
Tugasku Sebagai Sekertaris Pribadinya
19
Hal Yang Mengejutkan
20
Kesal
21
Bertemu kembali dengan Elena
22
Menjenguk Tio
23
Tragedi berbuah keakraban
24
Sebotol Vodka
25
Gadis Nakal
26
Sebuah Undangan
27
Ancaman
28
Pernyataan Cinta
29
Sebuah Penolakan
30
Bertahanlah Frisilia
31
Menunggu Kau Terbangun
32
Amnesia
33
Siapa Hadi Anggoro ?
34
Lelaki-Lelaki tampan
35
Teka teki
36
Pertemuan
37
Mengungkapkan kebenaran
38
Siasat Adu Domba
39
Menghilangnya Tio
40
Kekejaman Tio
41
Tragedi
42
Penculikan
43
Haruskah Pindah Haluan ?
44
Keputusan Menyakitkan
45
Bermalam di Apartemennya
46
Hal yang Tak Terduga
47
Sebuah Balas Budi
48
Luka
49
Memulai Lembaran Baru
50
Gathering 1
51
Gathering 2
52
Gathering 3 "Kehilangan"
53
Gathering 4 "Sesal Elena"
54
Gathering "Penjelasan"
55
Akal Busuk Elena
56
Penculikan 1
57
Penculikan 2
58
Penangkapan
59
Sebuah Kabar
60
Ego
61
Bertemu
62
Berita Mengejutkan
63
Lani
64
Menjelang Pernikahan
65
Wedding tragedy
66
Wedding tragedy 2
67
Doble ketahuan
68
Kemalangan Lani
69
Malam Yang Tak Terasa Terlewatkan
70
Akal Busuk
71
Hal Yang mengejutkan
72
Jebakan yang Manis
73
Jebakan Yang Manis 2
74
Menyenangkan berbuah kecelakaan
75
Kenyataan Pahit
76
Kenyataan Pahit 2
77
Pengakuan Lani
78
Mengejutkan
79
Part 2.1 Cerita-Cerita Baru
80
Part 2.2 Riana
81
Part 2.3 Kembalinya Elena
82
Part 2.4 Ulah Baru Elena (1)
83
Part 2.5 Ulah Baru Elena (2)
84
Part 2.6 Perasaan Farhan
85
Part 2.7 Ketahuan
86
Part 2.8 Cibiran sekutu Elena
87
Part 2.9 Kepastian Farhan
88
Part 2.10 Hilangnya Alya
89
Part 2.11 Casandra dan Devan
90
Part 2.12 Akhir kericuhan
91
Part 2.13 Kembalinya Alya
92
Part 2.14
93
part 2.15
94
Part 2.16
95
Sebuah Pertanyaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!