Hope

Taeyeon menggeram marah, ia tidak memiliki banyak waktu jika tidak segera mendapatkan buruannya. Dan sekarang ia dihadapkan oleh sesuatu yang bukan kesalahannya.

Sialan!

Kematian Kris terjadi begitu saja, jauh sebelum anak buahnya menjalankan rencananya. Hans dan William segera menunduk memberi hormat kepada Taeyon.

"Kabar apa yang kalian bawa sekarang?" Tanya Taeyeon berusaha menahan perasaan kesalnya.

"Pihak dewan petinggi akan segera menyelidiki kematian Kris Wu, nona." Jawab Hans yang masih menunduk.

 Wanita itu berdiri dari bangkunya dan menghampiri jendela yang sedari tadi tertutup. Perlahan ia membukanya

dan melihat ke arah luar.

Ia menghela napas sejenak sebelum menatap kedua pengawalnya. "Waktu ku sudah tidak banyak lagi." Jelasnya, "Aku tidak peduli dengan apa yang terjadi saat ini. Aku memang menyuruh kalian membunuh pria itu, tapi apa benar kalian yang melakukannya?" Tanya Taeyeon menatap keduanya, ia berusaha memastikan.

"Hamba bersumpah nona, jika itu bukan kami." Jawab William. "Bahkan tuan Wu sudah tewassebelum kami melakukannya." Lanjutnya.

"Apa maksud kalian?"

"Disaat kami hendak melakukannya, pria itu sudah tergeletak di atas tanah. Baru kami ingin  memeriksanya, gadis itu sudah terlebih dahulu datang dan kami bersembunyi." Jelas Hans.

"Maksudmu mate Chanyeol?" Tanya Taeyeon yang diangguki oleh kedua pengawalnya.

"Lalu siapa pelakunya?" Gumam Taeyeon resah. Jika Angela memiliki musuh yang lain, maka ia harus berhati-hati juga.

"Kami tidak tahu nona."

***

Masih dalam suasana berkabung para murid day class tidak terlalu banyak melakukan aktifitas di luar asrama. Beberapa siswa lebih memilih untuk pergi ke ruang makan atau melakukan sesuatu yang lain, berbeda dengan para siswi yang hampir separuhnyamenangisi kematian si Guru tampan idola mereka.

"Mereka berisik sekali!" Keluh Hyemi menatap sekelilingnya membuat Minhee terdiam sesaat. Gadis itu yakin jika kematian Kris itu bukan hal yang wajar mengingat profesi guru Wu dan apa murid night class itu.

"Kau kenapa?" Tanya Hyemi.

"Hmm tidak, aku hanya terkejut tiba-tiba guru Wu sudah pergi meninggalkan kita." Jelas Minhee mengubah gelagatnya. "Ah ya, dimana Hyesun?"

"Dia sedang dikamar,tidak enak badan." Jelas Hyemi singkat. "Ya, dia sedikit aneh akhir-akhir ini."

***

Semenjak kejadian ditemukan mayat Kris, gadis itu merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Rasa pusing menderanya. Tidak, jangan bilang gejala itu datang lagi.

Ia bangkit dari kasur dan mencoba memandang dirinya dipantulan kaca.

Sial!

Kalungnya berubah warna seperti bola matanya yang memerah dan sekejap berikutnya kembali menjadi warna coklat. Pandangannya mulai mengabur dan berkunang-kunang. Gadis itu mengambil ponselnya yang bergetar

diatas kasur dan segera menekan tombol hijau.

"Hyesun, kau baik-baik saja?" Tanya Chanyeol diseberang sana.

Belum sempat Hyesun menjawab, gadis itu mulai mengaduh membuat pria yang menelpon berteriak panik.

"Argh!"

"Tu-tunggu disana, jangan kemana-mana! Kuncinya pintumu dari dalam." Seru Chanyeol sebelum menyudahi panggilannya. Beruntung Chanyeol menghubunginya saat iadalam masa heat.

***

Gadis park itu berniat kembali ke dalam kamarnya untuk mengunjungiHyesun. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Sehun yang duduk sendirian dibawah pohon yang rindang. Dari informasi yang ia dapatkan, guru Wu adalah orang yang penting untuk Sehun.

Gadis itu melangkah mendekati Sehun dengan perasaan ragu-ragu. Ia terdiam memandangi pria itu. "Kau tidak ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Sehun yang membuatnya terkejut.

Sejak kapan Sehun menyadari langkah kaki Hyemi? Dengan langkah berat Hyemi pun ikut duduk disampingnya. "Apa kau baik-baik saja?" Tanya Hyemi.

"Bagaimana menurutmu?" Tanya Sehun, Hyemi tidak mengerti mengapa pria itu malah balik bertanya. "Kau pasti tahu rasanya kehilangan seseorang yang sudah menganggapmu sebagai keluarga." Jelas Sehun.

Tanpa menjawab, Hyemi hanya memberanikan dirinya menggengam tangan pria itu,Sehun menoleh.

Hyemi baru menyadari jika mata Sehun memerah, nampaknya pria itu telah selesai menangis walau sudah tidak ada bekas air mata.

"Hun, menangislah!" KataHyemi.

Entah mengapa kalimat Hyemi bagaikan sihir, seketika itu juga Sehun mematuhinya, ia mengulanginya lagi. Tanpa sadar Hyemi memeluk Sehun yang sedang menangis.

"Sudah. Tidak apa-apa, keluarkan saja." Ucapnya menepuk-nepuk punggung Sehun.

Melihat pemandangan itu, Minhee tersenyum simpul. Ia tidak menyangka jika Hyemi dan Sehun terlibat sesuatu. Sepertinya.

Bukan maksud Minhee untuk mengintip, hanya saja keberadaan Sehun dan Hyemi terlihat jelas saat ia memilih kembali ke asrama.

Minhee kemalimelangkahkan kakinya menuju asrama, ia sendiri berharap perasaannya terbalaskan walaupun itu mustahil. Ya, memang mustahil. Gelengan kepalanya membuat ia terlonjak kaget saat seseorang memanggilnya.

Gadis itu berhenti dan terkejut melihat siapa yang memanggilnya.

Jeon Jungkook.

"Su-Sunbae."

"Kau- sepertinya aku pernah melihatmu." Kata Jungkook. Kegugupan Minhee semakin menjadi saat Jungkook memajukan langkahnya dan secara spontan Minhee melangkah mundur.

Melihat respon Minhee membuat Jungkook curiga.

"Kenapa kau terlihat takut?" pertanyaan Jungkook membuatnya menelan ludah dengan susah. "Apa aku terlihat begitu menakutkan?" tanya Jungkook lagi.

Minhee hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Bodoh! Seharusnya ia tak perlu mundur saat Jungkook mendekatinya, itu akan membuat pria itu curiga. Bagaimanapun Minhee selalu berpura-pura bahwa ia tidak tahu jika murid night class adalah vampire.

Langkah Jungkook semakin mendekat hingga sebuah suara menginterupsinya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Seru pria itu dengan nada tajam, berdasarkan intonasinya Minhee yakin siapa pemilik suara tersebut.

Kim Taehyung berdiri menatap keduanya dengan tatapan angkuh.

"Apa yang ku lakukan disini?” Jungkook menatap Taehyung meremehkan. “Sejak kapan kau peduli denganku."

Pria Jeon itu malah tersenyum sinis tanpa berminat melanjutkan percakapannya. Ia berbalik meninggalkan Taehyung dan Minhee.

Sementara Minhee berusaha mengontrol detak jantungnya yang tidak beraturan. Detak jantung itu semakin tidak terkontrol ketika pria itu datang mendekatinya. "Su-Sunbae." Minhee tergagap.

"Apa yang kau lakukan disini?" Taehyung mengulangi pertanyaannya.

"A-aku hanya lewat hingga Jungkook sunbae memanggilku." Jawab Minhee dengan nyali menciut.

"Segeralah kembali ke asramamu." Ucapan Taehyung membuat Minhee mengangkat kepalanya. Apa Taehyung baru saja mengkhawatirkannya? Bolehkah ia berharap seperti itu?

***

Kedatangan Suga aka Min Yoongi membuat beberapa murid night class mengernyit bingung. Sebelumnya Min Yoongi meninggalkan asrama, karena ia ingin memiliki hidup yang bebas. Namun, siapa sangka pria itu kembali dalam keadaan asrama yang sangat kacau.

Selepas Jungkook meninggalkan pria itu sendirian, Suga merasa ada yang berbeda.

"Sebenarnya apa yang terjadi disini? Apa aku sudah pergi begitu lama hingga ada banyak hal yang aneh." Tanyanya yang membuat Jhope mengaruk tengkuknya bingung.

Sesekali Jhope menatap Jin dan juga Jimin untuk memohon bantuan. Baik Jin ataupun Jimin, kedua vampire itu bahkan tak tahu harus memulainya darimana.

"Panjang ceritanya." Hanya itu yang bisa dijawab oleh Jimin. "Yang jelas kematian Guru Wu membuat Guru Choi terlihat begitu berbeda." Tambahnya lagi.

Ya, hubungan Kris dan Ahreum membuat seluruh murid night class dan day class mengetahuinya. Terlebih saat Ahreum menangisi Kris.

"Guru Choi?" Tanya Suga bingung.

"Satu-satunya guru wanita untuk night class." Jawab Jin.

"Apakah dia cantik?" Tanya Suga penasaran, sebenarnya Suga tidak tahan dengan kondisi asrama yang tidak se-asyik dulu.

Lelucon yang diutarakan oleh Suga ditatap horor oleh ketiganya.

"Kenapa? Apa dia jelek?" Tanyanya santai ketika melihat raut wajah ketiganya.

"Dia memang cantik, hanya saja-" Jawab Jimin melirik keduanya.

"Hanya apa?" Potong Suga penasaran.

"Wanita itu sangat mengerikan ketika mengajar." Jhope ikut menimpali.

"Sepertinya menarik.”

"Jangan macam-macam!" Jin memperingatkan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!