Hate Each Other

Terlihat seorang pria mengendap-endap memasuki halaman asrama melalui gerbang belakang. Pria itu mengedarkan pandanganya,melihat kiri dan kanan untuk memastikan bahwa dirinya aman. Dia berharap agar pekerjaannya kali ini sukses dan kembali dengan membawa berita yang baik untuk tuannya.

Baru saja ia ingin melakukan tugasnya, terdengar suara yang membuat pria itu mengurungkan niatnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Seru pria berambut coklat itu, kilatan mata birunya berubah menjadi merah darah. Jimin terlihat seperti menahan emosi.

Kai berdeham pelan mengisyaratkan Jimin untuk menstabilkan emosinya.

"Beginikah cara kalian menyambut teman lama?" kata pria itu menyindir.

"Mengendap-endap itu bukan cara teman lama untuk berkunjung." Kata Kai.

"Kau-"

"Apa maumu kali ini?" Jimin terdengar menggeram.

"Tenanglah!" Ucap Kai memegang pundak Jimin guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Ia tidak ingin adanya kehebohan di area asrama, itu akan mengundang siswa-siswi -Night class maupun Day class- berdatangan.

"Lebih baik kau cepat pergi, kami tidak ingin ada seorang mata-mata yang mengotori asrama ini.".

"Cih" pria itu berdecih sebelum pergi meninggalkan halaman belakang asrama LotEmpire High School.

"Sebaiknya kita segera memberitahu Angela tentang ini." Kata Kai sebelum keduanyamelesat kembali ke asrama.

***

Hyesun menghela napasnya, kejadian tadi pagi masih berputar-putar di otaknya. Tanpa sadar ia menyentuh bibirnya. Tadi, ciuman dengan Chanyeol adalah yang pertama kalinya. Ia tidak pernah mencium ataupun dicium oleh laki-laki, bahkan keluarganya, tidak ada yang pernah menciumnya.

"Mengapa aku harus memberikan ciuman pertamaku pada laki-laki itu sih?" gumam Hyesun.

Gadis itu kemudian berjalan menuju kamarnya. Tanpa sengaja ia berpapasan dengan Hyemi yang sedang memegang buku Twilight. " Apakah kau sudah baikan?" itulah pertanyaan yang diucapkan Hyemi pertama kali sejak kejadian dimana Hyesun berciuman dengan Chanyeol.

"Hm, aku baik-baik saja. Lebih baik kita kembali kekamar." Jawab Hyesun. Namun disaat hendak menuju kamar Asrama. Kedua gadis itu berpapasan dengan Suho dan Sehun yang sibuk tengah menyeret karung goni berisi

tumpukan album foto. Kedua gadis itu menghampiri temannya.

"Hei, Hye-ah. Kau sudah sehat?" Suho menyapa Hyesun.

"Sudah, aku istirahat sebentar dan kembali sehat." Jawab Hyesun.

"Kau terlihat sibuk sekali. Apa yang kau lakukan?" Tanya Hyemi yang hanya memandang Suho. Gadis itu masih ingat kejadian kemarin bagaimana dia mencoba mengoda laki-laki yang berada disebelah Suho namun tidak mendapatkan respon. Harga dirinya merasa runtuh. Pasalnya,selama ini tidak ada yang berani menolaknya.

Suho melihat barang bawaannya, menatapkarung goni yang berisikan banyak album foto.

"Murid Day Class bar bar itu menyimpan banyak foto dari murid Night Class. Mereka tidak boleh memilikinya, kau tahu kan, mengambil foto tanpa seizin orang yang difoto itu tindak pidana. Murid Night Class tidak suka difoto sembarangan seperti itu, jadi aku harus menyita semua ini."

Suho menambahkan senyuman di akhir kalimatnya.

"Oh, jadi begitu. Apa kami perlu membantumu?" Tanya Hyemi menatap Suho.

"Ah-"

"Tidak perlu!" Potong Sehun cepat terlihat sekali diperuntukan untuk Hyemi.

"Aku tidak bertanya kepadamu." Ucapan Hyemi tak kalah sinisnya.

"Dan aku tidak perlu bantuanmu."

"Kau pikir, aku ingin membantumu? Percaya diri sekali! Aku hanya ingin membantu Suho."

Ok, ini terlihat tidak begitu baik. Suho dan Hyesun hanya menghela napas melihat ketidak akuran kedua orang ini. Namun Suho segera menyela 'percakapan' mereka.

Suho menggeleng. "Lagipula Hyesun kan baru sembuh. Lebih baik beristirahat saja lagi. Aku bisa melakukannya sendirian kok, Sehun juga akan membantuku."

Hyemi mengangguk, "Ya sudah kalau begitu, hati-hati ya." Hyemi tersenyum kemudian senyumannya luntur berganti dengan tatapan bengis yang ia tujukan padaSehun.

Suho memandangi kedua gadis itu yang memasuki kamar asramanya. Laki-laki Kim itu berpikir sebentar, seperti pernah mencium aroma ini sebelumnya. Ia seperti mengenal parfume yang menguar dari tubuh Hyesun. Nampaknya ia tahu siapa yang baru saja Hyesun temui, dan ini pertanda buruk.

"Sejak kapan Hyesun jadi dekat dengan Park Chanyeol?"

"Entahlah, tapi ini buruk." balas Sehun yang juga nampak terkejut.

"Hmm, dan bagaimana kau bisa begitu tidak akur kepada gadis itu?" Tanya Suho menyelidik.

"Apa?" Tanyanya dengan nada datar.

"Park Hyemi." Kata Suho sedikit berbisik.

Tiba-tiba rona pipi Sehun memerah, ia mengingat kejadian kemarin malam. Sehun akui dia hampir saja tergoda dengan Hyemi. Tergodakarena darahnya.

Gelak tawa Suho membuyarkan lamunan Hyemi.

"Berhenti menertawakanku. Tidak ada yang lucu." Kata Sehun kesal. Laki-laki itu memilih meninggalkan Suho yang masih tertawa.

"Ah, kau pasti menyembunyikan sesuatu bukan?" Tanya Suho yang mengikutinya dari belakang.

***

Jimin menatap Jungkook yang sedang membaca manganya sambil duduk di sofa menghadap televisi. "Apa kamu tidak merasa aneh dengan Chanyeol?"

Jungkook balas menatap Jimin, memandangi laki-laki itu tidak percaya. "Sejak kapan kamu menjadi sepeduli ini dengannya? Bukannya kau selalu memilih tidak peduli, Jimin? Maka lakukanlah itu seperti biasanya, rasa tidak pedulimu. Hidupkanlah itu."

Jimin memandangi Jungkook aneh. Tidak biasanya Jungkook mengatakan hal-hal menyakitkan seperti itu. Ini jadi terlihat seperti Jungkook menyembunyikan sesuatu darinya. Lagipula, mengapa ia sensitive sekali?

'Sebelum Angela mengatakannya aku tidak akan mengatakan rahasia ini'

"Apa yang sedang kau pikirkan?"

Pria Jeon itu beranjak dari duduknya, berjalan menuju dapur untuk mengambil makanannya. Pil darah, hal yang sangat jarang ia lakukan di sore hari seperti ini.

"Kau pasti sedang ada dalam mood yang buruk, ya?" Kim Seok Jin mengambil tempat di sebelah Jungkook yang duduk di meja makan. Laki-laki itu menatap pil darah yang pria itu masukkan ke dalam gelas berisi air.

"Aku sedang tidak ingin diganggu. Jadi, lebih baik kau pergi saja."

Jin memberikan senyuman kecil, "Maaf sudah mengganggumu, kalau ada masalah, ada cara terbaik untuk meringankannya, yaitu berteriak. Kau pernah membacanya di manga, pasti."

Jungkook jadi tidak enak dengan Jin, pria itu sedikit melunak dan memberikan Jin senyuman kecil. "Maaf, aku memang sedang ada masalah. Aku jadi bersikap kasar padamu, tapi tolong tinggalkan aku sendiri."

Lalu pikiran pria itu berujung pada Chanyeol dan matenya yang sudah saling bertemu. Mengenai kutukan kalung mawar merah darah. Kutukan keluarga Park itu, ia masih tidak habis pikir mengapa pamannya harus membuat kutukan seperti itu untuk calon matenya? Hanya karena gadis vampire darah murni itu tidak ingin menikah dengan pamannya, pamannya itu sampai membuat kutukan yang menakutkan.

Dan Chanyeol, mengapa laki-laki itu yang harus menanggungnya? Mengapa kakaknya harus menikah dengan anak  dari mantan calon mate pamannya itu? Dan mengapa tiba-tiba pamannya itu mengatakan ingin menghilangkan kutukan yang menurun pada anak  dari mantan soulmatenya itu? Apa pamannya memiliki maksud yang tersembunyi?

"Kau berfikir terlalu banyak." Sapaan lembut gadis itu mengarah pada Jungkook.

Mata coklat milik Jungkook bersitatap dengan Angela. Pria itu langsung menahan napasnya. Angela memang sudah tahu mengenai rahasia Chanyeol ini. Tetapi rasanya tetap aneh bila Angela mengetahui rahasia mereka,

rahasia keluarga Park. Sudah Jungkook, jangan berpikir jauh, lakukan saja seperti yang dikatakan oleh Angela.

"Apa kau merasa ini tidak adil?" Tanya Angela.

"Ya, tentu saja kepala asrama. Chanyeol bisa memilih gadis yang lebih baik, daripada gadis yang terkena kutukan itu."

Angela tersenyum, "Kalau menurutku ini menarik. Dan kurasa sebagai seorang sahabat dari Chanyeol, laki-laki itu menyukai matenya."

"Kak, apa kau mengetahuinya? Mate Chanyeol?" Jungkook bertanya, hingga tidak menyadari bila ia sudah

memanggil Angela dengan nama aslinya dan juga tambahan 'kak' yang menyangkut dalam sapaanya.

"Kau memanglah pria yang manis ya Jungkook, tentu saja aku tahu."

Jungkook menyesal memanggil Angela dengan sebutan itu, karena dari ujung matanya, Pria itu melihat V sedang menatapnya tajam. Siapa yang tidak tahu jika V menyukai Angela? Bahkan semua orang mengetahui hal tersebut. Semuanya.

***

V menatap barang-barangnya dengan tatapan kesal. Rasanya ia ingin menghancurkan barang-barang itu menggunakan kekuatannya. Ia benar-benar tidak menyukai Jungkook. Setelah merebut atensi teman-temannya mengapa ia masih ingin merebut atensi Angela? Apa pria Jeon itu sebegitu terobsesinya untuk menjadi seorang keluarga Kim? Keluarga darah murni?

"Aku benar-benar kesal!"

" Tak seharusnya kau kesal seperti itu."

V tidak suka Baekhyun dan kekuatan laki-laki itu yang bisa membaca pikirannya. V tidak tahu mengapa laki-laki itu bisa membaca pikirannya, pasalnya itu tidak berefek pada orang lain. Hanya berefek pada pikirannya.

"Kau benar-benar menyebalkan Baek! Aku benar-benar ingin membunuhmu!"

"Silahkan, tapi jangan lupa untuk mengurusi Chanyeol. Dia itu kan, sepupumu juga."

"Kau pasti bercanda! Aku tidak akan sudi mengakuinya sebagai sepupuku. Kau tahu sendiri bagaimana perlakuannya terhadapku, benar-benar tidak menunjukan seorang sepupu kan?"

Baekhyun tersenyum meremehkan V, "Setidaknya ia tidak pernah berniat untuk menjahatimu, meskipun ia sangat ingin, tidak seperti kau."

V membulatkan matanya. "Apa maksudmu Baek? Kau mengataiku huh? Mengatai aku ingin menyakiti Jungkook?!"

Mata pria itu sudah melotot, dengan taring yang keluar tanpa disadari V, menyebabkan bibir pria itu sobek dan mengeluarkan darah. Baekhyun membeku di tempatnya, ia pernah mencium wangi darah ini sebelumnya. Saat ia

melintas di lorong depan kamar milik Kepala Asrama Night Class, Angela. Mata Baekhyun berubah merah darah, campuran antara kesal dan wangi darah V yang memabukkan. Persetan V menyukainya atau tidak, Baekhyun harus melakukan ini, demi mengobati rasa hausnya.

"Ba-Baek! Kau mau apa?!"

V cukup ketakutan ketika Baekhyunmencengkram kerah baju miliknya. Ugh, tidak seharusnya ia terbawa emosi. Akhirnya, V juga yang terkena getahnya. Ia harus membiarkan darahnya diminum oleh Baekhyun.

"Tenang saja, aku tahu kau sering melakukan ini dengan Kepala Asrama."

Mata V membulat, saat itu pula kekuatannya membebaskannya dari ikatan cahaya Baekhyun. Mata pria itu menatap Baekhyun tajam.

"Apa yang kau maksudkan?"

"Jangan berpura-pura tidak tahu V, aku tahu kau mencintai Angela. Tapi tidak ku sangka kau semurahan itu dengan membiarkannya meminum darahmu. Padahal kau tahu bagaimana perasaannya terhadapmu."

V benar-benar marah. Pria itu hanya diam. Hingga Baekhyun berhasil menetralkan emosinya dan pergi keluar dari kamar V. Ia harus menenangkan dirinya. Kata-kata Baekhyun benar-benar kelewatan. Ia hanya ingin menyatakan perasaannya yang tidak bisa terucapkan dengan cara membiarkan Angela untuk meminum darahnya. Apakah itu salah?

Apakah V tidak boleh menyukai Angela? Walaupun V sendiri tahu jika Angela sangat mencintai Suho.

***

Malam pun tiba, sudah saatnya bagi siswa Night class mengikuti pelajaran. Ini adalah hal yang paling ditunggu-tunggu oleh Ahreum. Wanitaitu melangkahkan kakinya menuju kelas malam sambil bersenandung lagu kesukaannya.

Langkah kakinya berhenti tepat di depan kelas malam itu, dengan perasaan senang ia masuk tanpa memberi salam, walau ia tahu mendapatkan tatapan tajam dari seluruh murid night class kecuali Angela.

'Ini pasti menyenangkan' Batin Ahreum sambil menatap seluruh murid Night class -terutama Angela-.

"Jadi hanya tatapan itukah yang bisa kalian berikan pada guru baru?" Tanya Ahreum tersenyum sinis. "Aku tidak menyangka jika Angela tidak mengajarkan sopan santun seperti ini" Ahreum tersenyum menatap Angela.

"Kau! Berani-beraninya berkata lancang pada Nona Angela." Seru Tao tidak rela ketika tuannya di hina. Baik Tao maupun yang lainnya bersiap berdiri untuk menyerang Ahreum. Tapi Angela memerintahkan mereka semua untuk tetap duduk.

"Sebelum pelajaran dimulai, aku hanya akan mengatakan satu hal! Dengarkan baik-baik" Ucapan Ahreum semakin mendapat tatapan benci oleh seluruh murid Night class. Angela hanya dapat memahami kenapa mereka semua seperti ini.

"Perilaku Vampire bawahan seperti kalian, menunjukan bagaimana kelas Tuan kalian sebenarnya." Kata Ahreum tanpa memandang mereka, wanitaitu hanya lebih fokus kepada buku-buku yang baru saja ia letakan diatas meja.

"Jadi jika kalian berlaku tak sopan, itu sama saja membuat derajat Angela turun." Lanjutnya.

Merasa terhina beberapa dari murid Night class sudah merubah warna bola mata mereka yang asli. Ahreum tidak menghiraukan mereka sampai sebuah pisau lipat melesat kearahnya.

Dengan gesit Ahreum melompat untuk menghindarinya dan menatap geram siapa yang berani melempar pisau kearahnya. Ia tidak peduli jika ia harus dipanggil oleh Heechul karena sudah membunuh seorang siswa malam ini.

"Ah meleset, sayang sekali aku kira itu akan mengenainya." kata Jhope santai diikuti oleh tawaan riuh satu kelas.

"Kau mengajakku berkelahi Jung Hoseok?" Tanya Ahreum meremehkan. Suasana ricuh berubah menjadi hening ketika Angela berdiri dan berjalan menuju ke arah Jhope. "Tak kusangka kau akan membela-"

Plaaakkkk

Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Jhope. Ya benar, Angela menampar Jhope. Belum selesai seisi kelas terkejut, mereka dikejutkan lagi dengan Angela yang meminta maaf atas tindakan Jhope. Bahkan sejujurnya Ahreum sendiri terkejut dengan tindakan Angela

"Maafkan kelakuan bawahan saya Nona Ahreum. Saya berjanji, dia tidak akan melakukannya lagi." Jelas Angela membungkukan badan dengan hormat.

Jhope hanya menatap Angela tak percaya, dan berbalik menatap Ahreum dengan tatapan bencinya. Setelahnyaia menghilang dengan cara berteleport.

Ahreum berusaha merubah suasana dengan menjadi suasana yang serius. "Baiklah, kita mulai pelajaran kali ini." Ucap Ahreum berubah serius. "Aku diperintahkan untuk mengajar kalian. Bagaimana cara agar kalian bertahan dari kejaran pemburu Vampire yang lainnya" Jelas Ahreum menyeringai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!