Who are you?

Suho dan kedua gadis itu berjalan berjejeran mengelilingi  Lot Empire High School. Suho telah mengenalkan beberapa ruang kelas kepada mereka berdua dan kini mereka duduk di sebuah bangku taman. Sekarang pukul lima sore, tersisa kurang lebih lima buah ruangan dan gedung yang belum Suho kenalkan kepada mereka .

"Tenyata melelahkan juga ya mengelilingi sekolah." Suho memulai percakapan.

Hyesun membalasnya dengan anggukan singkat.

"Aku benar-benar haus." Kata Hyemi sebagai pembuktian bahwa ia juga sama lelahnya seperti Suho.

Suho mengambil sesuatu dari tasnya, itu air mineral. Ia memberikannya kepada kedua gadis itu. Hyesun menggumamkan terimakasih sebelum meminumnya.

"Kau siap sekali." Puji Hyemi dan kemudian meneguk kandas minuman yang dipegangnya.

"Masih ada lima gedung dan ruangan yang tersisa untuk dikenalkan. Mungkin kita lanjut besok saja?" Tanya Suho, kali ini pria ceria itu memeriksa jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Hyesun mengendikkan bahunya. "Terserah saja, tapi jujur aku penasaran dengan Asrama Bulan."

"Dan kenapa kalian menyebut asrama bulan sebagai Night class?" Tanya Hyemi  yang ikut penasaran.

Sementara Suho hanya diam, ia nampak berpikir. "Itu tidak boleh. Murid Day Class tidak boleh memasuki Asrama Night Class!" Seru Suho.

Hyemi memberikan Suho tatapan tidak mengerti. Hyesun hanya mengatakan penasaran bukan berarti ia ingin memasuki asrama tersebut. Hyemi rasa Suho terlalu membesar-besarkannya. Lagipula, tadi ia mendengar salah satu siswa Day Class membicarakan peraturan yang sama persis seperti kata-kata Suho.

"Itu tertulis dalam handbook kan?" Tanya Suho, kini mata gadis itu tidak lagi memicing curiga. Hyesun mengangguk mengiyakan. Sejujurnya, ia belum membaca tata-tertib itu. Tapi tidak ada gunanya mengatakan hal itu pada Suho?

Hyemi mengamati Suho yang duduk sambil menatap langit. Ia melihat sebuah kain dengan symbol mawar mencuat dari saku seragam milik Suho. Terdorong rasa penasaran, Hyemi bertanya mengenai hal tersebut.

"Suho, itu apa?" Suho mengalihkan pandangannya ke sesuatu yang ditunjuk oleh Hyemi. Ia tersenyum kecil.

"Ini merupakan tanda bahwa aku salah satu guardian yang bertugas berpatroli malam, untuk memastikan bahwa murid Day Class tidak keluar asrama dan mengganggu jalannya pembelajaran murid Night Class." Suho menjelaskan.

"Oh jadi begitu. Jadi kau dan laki-laki bernama Oh Sehun itu merupakan guardian ya?"

Suho mengangguk mengiyakan. "Yah, terkadang menjadi guardian membuatku lelah. Aku sering kehilangan jam tidurku. Belum lagi mengurusi gadis-gadis Day Class yang selalu ingin masuk ke dalam asrama Night Class."

Apa? Memasuki asrama Night Class? Hyesun berbicara dalam hati.

Hyesun jadi membayangkan bahwa gadis-gadis Day Class sama bar-bar-nya seperti para sasaeng fan yang terobsesi mengejar-ngejar idolanya. Itu terlihat menyeramkan.

"Mereka terdengar seperti gadis bar-bar." Seru Hyesun membuat Suho terkekeh geli mendengarnya.

Suho mengendikkan bahu "Mereka dapat dikatakan seperti itu."

"Gadis-gadis itu mungkin terlihat sedikit mengerikan sama halnya pria yang berdiri denganmu tadi." Jelas Hyemi asal bicara mengingat pertemuan mereka yang kurang menyenangkan. Pandangan tak bersahabat dari Sehun membuatnya kesal.

"Kau benar. Sehun memang terlihat menakutkan, hampir seluruh gadis-gadis Day Class membencinya. Aku khawatir ia akan menjadi bujang lapuk." Jelas Suho.

"Kenapa tidak mengajaknya melakukan kencan buta?" Tanya Hyemi, memberikan solusi.

Suho memandang Hyemi sebentar. "Sangat mustahil jika ia mau melakukannya tanpa mendapat satu atau dua pukulan dariku, sementara aku sedang tidak mood meletuskan perang dunia selanjutnya."

Kedua gadis itu dan Suho terkekeh pelan. Kemudian mereka melihat gadis-gadis Day Class berbondong-bondong

berlari menuju asrama Night Class.

"Girls, maaf, gadis-gadis bar-bar itu memulai aksi mereka." Suho melambaikan tangannya. Kedua gadis itu pun membalas lambaian tangannya.

"Hati-hati!" teriak Hyemi, yang dibalas senyuman oleh Suho. Dari kejauhan ia dapat melihat Suho dengan susah payah memperingatkan gadis-gadis Day Class untuk minggir dan memberikan jalan untuk murid Night Class yang sebentar lagi keluar dari pintu gerbang.

Ia juga melihat Oh Sehun yang datang beberapa menit setelahnya dan mampu membuat takluk gadis-gadis Day Class untuk berbaris rapi memberikan jalan bagi murid-murid Night Class yang sebentar lagi keluar.

"Apa kau tidak merasa penasaran? Bahkan dari tadi aku merasa penasaran." Kata Hyesun tiba-tiba.

"Sudah, itu bukan urusan kita." Hyemi menimpali Hyesun.

"Ah, kau tidak seru." Ucap Hyesun memanyunkan bibirnya. Akhirnya Hyemi menerima ajakan Hyesun untuk sekedar melihat apa yang dilakukan oleh Suho.

Kedua gadis itupun berjalan mendekat ke arah Suho. Mereka terdorong kesana-kemari oleh gadis-gadis Day Class- yang masih meluruskan barisan mereka. Semuanya terdiam ketika terdengar bunyi 'krek'  keras dan gerbang pun akhirnya terbuka.

Terlihat sekitar beberapa siswa-siswi berdiri dengan anggun setelah gerbang tersebut terbuka. Mereka mengenakan seragam berwarna putih yang modelnya sama dengan seragam Day Class, yang membedakan hanyalah warnanya saja. Wajah mereka seolah bersinar ketika disirami cahaya redup matahari yang tinggal selangkah lagi kembali ke peraduannya.

Kedua gadis itu seolah sedang melihat idol-idol Hallayu yang melakukan fan meeting. Pasalnya mereka memiliki paras yang rupawan. Selain itu teriakkan gadis-gadis Day Class menambah riuh suasana seperti fan meeting.

Murid Night Class memiliki kulit yang lebih pucat daripada orang Korea kebanyakan. Mereka jadi berpikir, seberapa besar uang orangtua mereka semua yang dihabiskan untuk melakukan operasi plastic dan suntik putih. Ugh...pasti sangat besar. Beruntung kedua gadis itu tidak pernah melakukan operasi plastik. Selain karena harganya mahal. Ia juga sudah bersyukur memiliki wajah yang tidak jelek-jelek amat, bisa dibilang imut.

"Apa yang kalian lakukan di sini?" itu suara Suho yang sedang kebingungan. Ia tidak menyangka kedua gadis tadi akan ikut berdesak-desakan dengan gadis-gadis Day Class yang lainnya.

"Aku penasaran saja, ingin melihat Night Class. Dan juga, ingin melihatmu menjalankan tugasmu." jelas Hyemi.

"Kalau begitu, kalian kembali ke kamar. Hari hampir malam." Suho mengatakannya dengan lembut sehingga kedua gadis itu menangkapnya bukan sebagai perintah tetapi lebih terdengar seperti sebuah permohonan.

"Baiklah, kami kembali ke asrama dulu." pamit Hyemi. Tapi, kedua gadis itu kurang beruntung. Salah satu gadis Day Class tidak sengaja menabrak mereka dan akhirnya membuat Hyesun terjerembab ke arah depan. Hyesun sudah pasrah jika nantinya ia jatuh dan kepalanya terbentur batu dan mengeluarkan banyak darah. Lalu ia akan hilang ingatan.

"Hyesun!" Teriak Hyemi.

Ia sudah pasrah akan itu. Tetapi, ia tidak merasakan semuanya. Ia tidak merasakan bahwa ia jatuh, kemudian kepalanya menubruk batu dan ia akan berdarah-darah seperti yang ia lihat di drama-drama tv. Penasaran, gadis itu membuka matanya.

Manik mata hitam miliknya beradu dengan manik mata biru seorang laki-laki dengan setelan seragam berwarna putih. Hyesun seperti tersihir, ia tidak mampu menggerakkan tubuhnya pun untuk mengalihkan pandangannya dari manik mata laki-laki tersebut. Rambut blonde laki-laki itu bergerak-gerak nakal disapu angin sore. Itu membuatnya terlihat berkali-kali lipat lebih tampan di mata Hyesun.

"Kau, baik-baik saja?" Tanya laki-laki bermata biru sebiru laut samudra, suci, dan tidak pernah tersentuh. Terlihat tulus.

Hyesun menggelengkan kepalanya, ia tersadar dari lamunannya dan buru-buru menjauhkan dirinya dari tubuh laki-laki bermata biru tersebut. Ia menatap ngeri gadis-gadis Day Class yang menatapnya tak suka. Oh, Hyesun tidak suka ini. Ia tidak suka menjadi center-of-attention. Yang lebih parah, ia sudah dibenci oleh sebagian besar siswi-siswi Day Class bahkan sebelum ia mengikuti kegiatan belajar di Lot Empire High School!

"Ah.. gawat, sepertinya Hyesun menjadi pusat perhatian." Kata Hyemi. Sementara Suho hanya menghela napas, setidaknya Hyesun tidak terluka atau terinjak oleh gadis-gadis Day Class yang beringas itu.

Ini awal yang buruk. Batin Hyesun.

"O-okage samade genki desu . Sumimasen..." Tanpa sadar Hyesun malah berbicara dengan bahasa Jepang. Buru-buru ia menutup mulutnya. Ia lupa jika ini bukan di Jepang. Mengingat jika Hyesun pernah tinggal di Jepang bersama ibunya dulu.

"Maaf." Hyesun mengulang kata-katanya yang memiliki arti sama persis seperti kata-kata berbahasa Jepang yang beberapa saat lalu meluncur dari bibir tipis merah muda miliknya.

Laki-laki itu menatapnya takjub. "Kau bisa berbahasa Jepang?"

Sarkastik memang. Laki-laki itu tadi sudah mendengarnya mengucapkan bahasa Jepang dengan fasih. Jadi, apa ia perlu menjawab pertanyaan laki-laki bermata biru itu? Demi formalitas dan adat kesopanan keluarga Kim, ia terpaksa mengangguk

Ia menatap ke sekelilingnya, semua orang—baik itu Night Class maupun Day Class—menatapnya mengintimidasi. Suho menatapnya khawatir sedangkan Sehun di sebelah Suho terlihat menggertakkan giginya.

"Itu hebat! Omong-omong apa kau salah satu fansku? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya." Laki-laki bermata biru itu menatap Hyesun lama.

Hyesun mengelak. "Aku murid baru."

Laki-laki bermata biru itu mengangguk-angguk, mengerti. "Kalau begitu perkenalkan—"

"Chan.." Seorang laki-laki Jakung berdiri di sebelah laki-laki bermata biru tersebut. Rambut laki-laki itu berwarna Coklat tua , ia memiliki wajah emotionless, tipe orang seperti Oh Sehun.

"Ya aku tahu, Kai. Berhenti mengkhawatirkanku." kata laki-laki bermata biru terlihat tak suka atas kehadiran laki-laki berambut Coklat tua.

"Namaku Park Chanyeol, dan kau?"

Tanpa diduga-duga Oh Sehun mencengkeram lengan Chanyeol yang hampir menyentuh pundak Hyesun. Tatapan laki-laki Oh itu mengintimidasi Park Chanyeol.

Suho berdiri di sebelah Hyesun, menarik gadis itu sedikit menjauh dari Chanyeol. Suho hanya khawatir Hyesun akan terjatuh dalam lubang bahaya. Apalagi jika yang membuat lubang itu berbahaya adalah Park Chanyeol, seseorang yang belum bisa menstabilkan emosinya sendiri.

"Chanyeol, ini sudah kelewat batas. Sebaiknya segera pergi ke kelas." Kata Suho. Tatapannya berkilat saat mengatakan hal tersebut.

"Ya Tuhan, bagaimana dia bisa ceroboh seperti ini," Seru Hyemi khawatir. "Hyesun, lebih baik kita segera kembali. Sebelum--" Ucap Hyemi akan pamit, Namun itu sia-sia saat Chanyeol duluan yang menghampiri Hyesun kembali.

Chanyeol tersenyum kecil, ketika melihat seseorang melangkah keluar dari gerbang. "Baiklah, Kim Suho. Omong-omong, tuan putrimu baru saja datang."

Suho mengikuti arah pandang Chanyeol dan menemukan Angela. Pipi Suho tiba-tiba bersemu merah. Baik Hyemi, Hyesun, Sehun, Chanyeol, maupun mereka semua dapat melihatnya.

"Namamu?" Tanya Chanyeol masih pada pendiriannya, walaupun ia tahu sebentar lagi ia akan ada dalam bahaya.

Hyesun menyerah, toh tak akan bermasalah jika Hyesun memperkenalkan dirinya pada Chanyeol. Dalam peraturan tidak ada tata-tertib yang tertulis bahwa murid Day Class tidak boleh berkenalan dengan murid Night Class, kan? Sungguh konyol jika ada suatu peraturan seperti itu.

Memangnya siapa murid Night Class itu?

Artis?

Anak pejabat?

Anak presiden?

Bisa jadi, pasalnya ia melihat Kim Seok Jin si model berdiri di sana dengan angkuhnya. Dan ia juga melihat Do Kyungsoo, salah satu penyanyi yang sedang naik daun beberapa bulan belakangan.

"Namaku Kim Hyesun, Chanyeol-sunbaenim."

Chanyeol tersenyum. "Baik, Hyesun. Senang bertemu denganmu."

Sementara di dalam asrama terjadi keributan besar, di depan halaman Empire high school berdiri seorang gadis yang ditemani oleh pria baruh baya. Wanita bermata sipit itu memicingkan matanya untuk melihat sekitar.

"Cih... aku tidak menyangka, aku akan menginjak kakiku di sini." Ucap wanita itu dengan kesalnya.

"Mohon maaf nona, ini adalah perintah dari Tuan Kim Heechul. Tuan Heechul mengatakan bila nona ditugaskan untuk menjaganya." Ucapan dari si pengawal itu membuat dia tersenyum sinis.

"Jadi apakah aku diperbolehkan membunuh mereka?" Tanyanya senang.

"Tidak nona Ahreum, anda dilarang melakukannya."

"Sayang sekali, padahal aku ingin bermain-main dengan murid Night class."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!