Sinar mentari pagi menerpa surai coklat sepunggung milik Hyemi. Gadis itu terbangun sembari mengucek matanya. Setelah yakin nyawanya terkumpul gadis itu bangun dan melangkah menuju lemari jati. Ia mengambil handuk, peralatan mandi, pakaian dalam, dan pakaian ganti kemudian memasukan benda-benda itu ke tas.
Ia berniat mandi setelah itu menuju cafeteria untuk sarapan.
Gadis itu memutar knop pintunya, tidak terkunci. Oh, pantas Hyesun meninggalkannya.
"Ck, ia meninggalkanku." Gumam gadis itu.
Lalu ia keluar dari kamar tidak lupa mengunci pintunya. Seseorang menepuk punggungnya. Setelah menoleh, ia menemukan Suho dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.
“Pagi, Hye!" sapa Suho. "Mau mandi?" lanjut pria bermarga Kim itu.
Hyemi membalasnya dengan anggukan.
"Lalu ke mana Hyesun?" Tanyanya lagi.
"Entahlah, sepertinya ia meninggalkanku." Jawab Hyemi dengan malas.
"Kalau begitu, ayo pergi bersamaku. Kau akan mengantri jika menggunakan kamar mandi siswa. Aku tahu kamar mandi yang bisa digunakan tanpa harus mengantri. Tidak ada penolakan."
Hyemi memperhatikan Suho yang mulai melangkah. Suho menoleh ke belakang, melemparkan tatapan 'ayo-cepat-ikuti-aku' dan akhirnya Hyemi melangkahkan kakinya, mengikuti Suho.
"Sebenarnya kita mau ke mana?"
Suho melemparkan senyuman khasnya, "Kamar mandi kepala sekolah."
***
"Apa tidak apa-apa meninggalkan Hyemi sendirian di kamar?" Tanya Hyesun pada diri sendiri. "Ah... dia kan masih tertidur pulas. Salah sendiri, susah sekali untuk dibangunkan." Ucap Hyesun tetap menggerutu.
Sejujurnya Hyesun sudah berusaha membangunkan Hyemi semampunya. Tapi memang dasar Hyemi terlihat suka
sekali bangun siang jadi ia menyerah begitu saja. Dan selama memikirkan itu semua, tanpa sadar dia tak sengaja menabrak seseorang.
"Maaf, Kau tidak apa-apa?" Tanya Hyesun Khawatir. Dia sedikit terkejut karena bertemu kembali dengan seseorang yang menolongnya dari kejaran fans Park Chanyeol.
"Ah, kau gadis yang waktu itu!" Seru gadis itu menatap Hyesun.
"Ah, aku ingat! Terima kasih untuk yang waktu itu. Tanpa kau mungkin aku sudah habis dengan mereka." Jelas Hyesun merasa tidak enak.
"Tidak masalah, kenapa kau sepagi ini berada di sini?" Tanya gadis itu.
"Aku hanya menghirup udara segar, dan lagi teman sekamarku juga susah untuk dibangunkan. Aku cukup merasa bosan. Ah, aku merasa tidak sopan. Siapa namamu?" Tanya Hyesun pada gadis itu.
"Aku Kim Minhee dan kau?"
"Cukup panggil aku Hyesun saja."
"Karena pelajaran masih lama dan kau terlihat bosan. Bagaimana jika kita berjalan-jalan di sekitar taman. Aku akan memberikan tour di sekitar taman sini." Ajak Minhee kepada Hyesun. Tidak ada salahnya mendapat teman baru.
"Baiklah."
Suasana taman di pagi hari memang sepi. Sementara para murid Day Class berebut kamar mandi, Hyesun dan Minhee menikmati udara segar di pagi hari. Mereka kini memilih untuk mendudukan diri di bangku taman. Namun acara menikmati udara segar itu tidak berlangsung lama hingga ada sebuah suara menginterupsi mereka.
Srekk
"Siapa itu?" Seru Minhee dengan tegasnya. Sementara Hyesun hanya meringsut mendekat pada Minhee. Gadis itu
benar-benar penakut.
Tidak ada jawaban, namun sesaat muncul beberapa sosok pria yang Hyesun yakini bahwa mereka adalah murid Night Class. Dan sekilas Minhee mematung menatap pria-pria itu. Hey, kemana perginya suara lantang yang
barusan ia keluarkan?
"Maaf, Apakah kami menganggu?" Tanya salah satu pria yang tidak lain adalah Seok jin.
"Tidak, kalian tidak menganggu kami." Jawab Hyesun seadanya.
"Kami ke sini hanya kebetulan ingin lewat." Ucap salah satu pria yang berambut blonde itu.
Pria-pria itu kini berjalan mendekati Hyesun dan Minhee. Ketujuh pria itu mendapati tatapan malu-malu kucing dari Minhee sementara mereka mendapat tatapan polos dari Hyesun.
"Bukankah kau gadis kemarin yang Chanyeol ajak kenalan." Celetuk Jungkook.
Tatapan ketujuh pria itu kembali menatap pada Hyesun. Sementara gadis itu hanya diam dipandangi tujuh pria yang tidak ia kenal.
"Sial, bau darah mereka menggiurkan sekali." Jimin berbisik pada pria di sebelah kirinya.
Sementara Hyesun diam tidak mengerti, Minhee memberanikan dirinya. "A-anu, bukankah kalian seharusnya kembali ke dalam asrama?" tanya Minhee malu-malu. Pasalnya yang membuat rona wajah dipipinya adalah V yang tidak lain adalah sepupu dari Chanyeol dan Baekhyun.
"Diamlah!" Jung Hoseok berbisik -pria berada di sebelah kiri Jimin-. Namun perkataan Hoseok tidak dipedulikan dan itu membuat mereka berenam kaget dengan apa yang dilakukan oleh pria itu. Jimin kini semakin mendekati mereka, tangannya hampir saja menyentuh Hyesun hingga V bersuara.
"Hentikan! Lebih baik kita kembali ke kelas." serunya yang sekilas menatap Minhee dan segera melangkahkan kakinya. Dari cara pandang Minhee dan V, Hyesun dapat menyimpulkan jika ada yang tidak beres antara Minhee dan V. Tapi mungkin ia hanya berprasangka saja. Sudah! Lupakan.
Hyemi memakai handuk untuk mengeringkan rambutnya. Suho masih berada di kamar mandi terhitung sejak sepuluh menit yang lalu.
Aroma sup tomat melayang-layang di udara dan memasuki indra penciumannya. Dari sofa hijau tempatnya duduk, ia dapat melihat kepala asrama berdiri di pantry sembari mengaduk sup tomat dalam panci. Laki-laki berambut panjang itu mengenakan celemek berwarna pink yang terkesan imut.
Ia mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk ruang kepala asrama yang terbuka. Tenyata seseorang yang membuka pintu adalah laki-laki berambut abu-abu dengan tatapan mata tajam yang akrab disapa Oh Sehun. Hyemi memperhatikan laki-laki itu. Entahlah, setiap kali laki-laki itu datang pasti aura di sekitarnya akan berubah menjadi suram. Bukannya Hyemi pandai membaca aura, bahkan Heechul yang pelupa itu pasti dapat merasakan perubahan aura yang mencekam jika Oh Sehun datang.
"Suho di mana?"
Hyemi memandang laki-laki itu bingung. Apa Oh Sehun itu sedang bertanya padanya?
Ini aneh, pasalnya Oh Sehun bertanya tanpa menatapnya. Dan terlebih, Hyemi masih tidak percaya jika Oh Sehun-lah yang memulai percakapan di antara mereka berdua. Karena keterkejutannya itu, Hyemi sampai lupa untuk
menjawab pertanyaan Sehun.
Di tengah kesunyian itu, sebuah suara mengintrupsi. "Sehun, kau sudah datang? Ayo duduk di meja makan, ayah membuatkanmu sup tomat."
Sehun memberikan tatapan malasnya pada kepala asrama. "Aku bukan anakmu."
Kim Heechul menatap Sehun, lalu tertawa setelahnya. "Ah, kalau mencari Suho, pria ceria itu sedang mandi. Oh iya, Hyemi, silahkan duduk dan makan supnya atau ingin tambah nasi?"
Hyemi mengangguk untuk ajakan duduk dan memakan sup kemudian menggeleng untuk perkataan Kepala Sekolah tentang menambah nasi. Sehun memperhatikan Hyemi yang mendekat. Mengamati gadis itu dari dekat. Sehun tercekat, gadis itu, pasti bukanlah gadis biasa. Tapi bagaimana mungkin, padahal Hyemi adalah gadis biasa.
Ia punya sesuatu yang membuatnya berbeda. Apalagi saat Sehun berada di dekat Hyesun saat insiden Park Chanyeol yang hampir menyentuh Hyesun. Sesuatu yang tidak gadis itu rasakan. Tetapi, orang lain disekitarnya merasakan perbedaan itu. Dilihat dari penampilannya saja ia tidak bisa menyebutnya sama dengan gadis lainnya. Namun berbeda dengan Hyemi dengan mengenakan pakaian yang cukup minim saat udara sedang dingin-dinginnya, ehm seragam sekolah mereka memang cukup minim, tetapi gadis ini memangkas roknya sekitar 5 cm sehingga rok yang panjangnya selutut menjadi di atas lutut.
Mungkin itulah ciri khas seorang Hyemi. Ck, bagaimana bisa Hyemi berpenampilan seperti itu. Apalagi jika para murid Night Class mengetahuinya bisa-bisa itu akan menjadi boomerang untuknya.
"Hun, di mana Kris?" Tanya kepala asrama Kim yang menginterupsi pemikiran Sehun.
"Dia pergi, katanya mau mendata para siswa." Jawab Sehun tanpa memandang Kepala Asrama.
"Lalu Hyemi, di mana Hyesun?" Tanya kepala asrama menginterupsi kegiatan Hyemi.
"Aku tidak tahu, ia telah meninggalkanku saat aku terbangun." Sementara Kim Heechul hanya tersenyum lalu memperhatikan penampilan Hyemi.
"Aku tidak mengerti mengapa para gadis suka mengenakan pakaian minim di saat cuaca dingin begini." Kata Heechul sambil memandangi Hyemi yang tengah menyantap sup tomatnya.
"Terkadang memang ada hal yang hanya boleh diketahui oleh para gadis." Jawab Hyemi merasa tersindir, gadis itu memberikan Heechul tatapan awkward-nya.
"Ya, terserah apa katamu. Omong-omong, Sehun kau bisa panggilkan Suho? Pria itu sepertinya terlalu lama di kamar mandi, seperti gadis saja. Jangan-jangan dia lupa kalau hari ini ia masih harus sekolah."
Lalu Sehun yang sempat menyantap sup tomatnya berjalan ke kamar mandi, melakukan apa yang diperintahkan oleh Heechul. Hyemi sendiri masih asyik memakan sup tomatnya. Ketika tatapannya jatuh pada Asrama Night Class yang tertangkap matanya. Ia rasa dia mulai berpikiran yang tidak-tidak karena mengingat kejadian tempo hari saat salah satu siswa Night Class menolong Hyesun yang hampir jatuh.
Kelas pun dimulai, Hyemi kini hanya menatap sebal kepada Hyesun yang seenaknya meninggalkanya tanpa memberitahu. "Kenapa kau tak membangunkanku?"
"Itu salahmu sendiri. Kau susah sekali untuk dibangunkan." Jawab Hyesun.
"Be-Benarkah?" Tanya Hyemi kaget. Hyesun hanya mengangguk spontan.
"Ah, kenapa kau tidak bilang." Celetuk Hyemi.
"Hee.. jangan bodoh! Bagaimana aku memberitahumu. Jika kau sendiri masih tidur seperti putri tidur begitu." Jawab Hyesun sambil tertawa.
Tawaan Hyesun berhenti ketika melihat Minhee, sementara Hyemi pun terkejut. Mereka berdua tidak tahu jika meraka akan berada dalam satu kelas yang sama.
"Minhee!" Panggil Hyesun.
"Kau mengenal gadis yang menolongmu kemarin? Sejak kapan?" Bisik Hyemi. Tidak mendapat respon, Hyemi hanya melihat ketika Minhee mendatanginya dan juga Hyesun.
"Kau sekelas denganku?" Tanya Minhee kaget.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu." Jawab Hyesun sambil tersenyum. "Oh ya, perkenalkan ini Park Hyemi. Gadis yang sekamar denganku." Jelas Hyesun.
"Dan jangan lupa, aku yang juga ikut terkena amukan fans karena kau." Jelas Hyemi menambahi perkataan Hyesun.
"Aku Kim Minhee, ketua kelas di sini. Kalau ada sesuatu yang dibutuhkan, tanya saja. Baiklah, aku kembali dulu ke bangku." Ucap Minhee sambil melambaikan tangannya.
Sebelum pelajaran dimulai, Hyesun pamit pergi ke toilet. Sepertinya ia terlalu banyak minum jus saat sarapan. Beberapa pria sedang berjalan menuju asrama mereka. Dan itu bukan saatnya bagi mereka untuk berada di luar. Mereka adalah siswa dari Night Class yang tak sengaja berjalan melewati toilet.
"Tunggu!" Seru pria yang tak lain adalah Jimin. Pria itu membuat mereka menghentikan langkah kakinya.
"Ada apa?" Tanya Baekhyun bingung.
"Kau tidak mencium sesuatu?" Tanya Jimin lagi.
"Sudah, lebih baik kita kembali ke dalam asrama sebelum Angela marah." jawab Jungkook yang mulai jengah.
Setelah selesai buang air kecil, Hyesun segera keluar untuk kembali ke kelas. Namun, tanpa disangka dia berpapasan dengan Baekhyun, Jimin dan Jungkook.
"Ah, itu rupannya!" Seru Jimin memandang Hyesun yang baru saja keluar dari dalam toilet. Seketika Baekhyun dan Jungkook mengarahkan pandangan apa yang dimaksud dengan Jimin.
"Ah, sial baunya. Aku tidak tahan." Ucap Jungkook pelan, namun siapapun yang berada didekatnya bisa mendengarkan kalimat Jungkook.
"Jangan gila!" Seru Baekhyun. "Kalian berdua, jangan gila!" Seru Baekhyun lagi.
'Oh.. tidak, ini pasti akan menimbulkan masalah lagi' Batin Baekhyun.
"Apa yang akan kau lakukan?" Pertanyaan Jimin tidak mendapat jawaban dari Jungkook. Bukankah Jungkook tadi melarang Jimin. Kenapa pria itu tiba-tiba sepemikiran dengan Jimin?
Hyesun pun berhenti karena dia merasa dihadang oleh ketiga pemuda itu. "M-Maaf?" Kata Hyesun pelan.
"Ya, kau." Seru Jungkook seraya mendekati Hyesun diikuti oleh Baekhyun dan Jimin.
"A-ada apa?"
"Siapa namamu? " Tanya Jungkook.
"Hei, sudah, ayo kita kemb-" Ucap Baekhyun seraya menarik tangan Jungkook. Namun usaha Baekhyun sia-sia ketika Jungkook mulai melepas cekalan tangan Baekhyun.
"Aku-"
"Siapa namamu?" Tanya Jungkook lagi. "Dan kau ini sebenarnya siapa?"
"Aku Kim-"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments