Taeyeon kembali ke asrama night class dantidak mendapatkan apa-apa, gadis itu memasuki kamarnya dengan geram dan menutup pintu dengan kasar hingga menimbulkan suara debuman keras.
Seandainya ia tidak bertemu dengan Kris, rencananya akan berjalan lancar. Hans dan william hanya saling menatap satu sama lain, lebih tepatnya berbicara melalui telepatijika nona mereka kembali dengan amarah yang berkecamuk.
"Sialan!" Umpatan Taeyeon sontak membuat Hans dan William terkejut dan menghentikan telepati.
Si kembar hanya saling pandang, hingga William memberanikan diri untuk bertanya. "Nona, apa ada sesuatu yang terjadi?"
Taeyeon yang semula terlihat murka, kini ia memperhatikan kedua pengawalnya dengan senyum licik. Gotcha, dia baru saja mendapatkan ide untuk seorang penghalang.
"Kris." Jawab Taeyeon singkat. "Aku mau kalian melakukan sesuatu untuk ku!" Ucap Taeyeon dengan nada menuntut.
Kedua pengawal itu segera membungkuk untuk memberi hormat kepada nonanya.
"Apa yang bisa kami lakukan untukmu nona?"
Senyuman licik terpatri diwajah Taeyeon, ia yakin rencana ini pasti akan berhasil. "Bunuh Kris untuk ku dan lakukan dengan segera."
***
Beberapa murid night class sibuk mengurus pesta ulang tahun Jin yang akan diadakan besok malam, tidak lupa
dengan perintah Angela untuk memberikan undangan kepada Sehun dan Suho. Akhir-akhir ini gadis level-A itu merindukan seseorang yang seharusnya tak patut ia rindukan. Suho.
"Aku tidak menyangka Angela-ju akan tetap mengundang mereka." Seru Jimin menatap Angela yang duduk termangu dikursi kebesarannya.
"Maksudmu Suho dan Sehun?" Tanya Jin seolah membenarkan apa yang diucapkan oleh Jimin.
"Siapa lagi kalau bukan mereka."
"Aku tidak masalah mengundang mereka, bahkan ku dengar Chanyeol berencana mengundang matenya." Jelas Jin singkat.
"Aku tidak keberatan dengan keberadaan gadis itu. Toh, gadis itu sebentar lagi akan menjadi bagian dari kita. Hanya saja-"
"Apa kau mau bilang jika Suho dan Sehun bukan bagian dari kita. Begitu?" Tanya Jin balik.
"Bukan, itu karena Angela mencintai-"
"Berisik!"
Jin dan Jimin terkejut mendengar kata yang dikeluarkan oleh Taehyung. Seketika kedua pria itu diam membisu melihat Taehyung yang sudah berada disamping mereka.
"Ka-kau! Sejak kapan kau disini?" Tanya Jimin mengalihkan pembicaraan.
"Sejak kalian bergosip." Jawabnya malas.
Siapapun tahu jika Taehyung mencintai Angela yang lebih memilih Suho, dan seharusnya mereka tidak 'bergosip' saat Taehyung berada disekitar mereka.
***
Baekhyun berjalan kesana kemari, ia hanya mendengus kesal karena Chanyeol menghilang begitu saja. Seharusnya pria tinggi itu membantunya untuk mempersiapkan pesta Jin besok. ia pun bertemu dengan Taehyung, Jin dan Jimin yang kebetulan sedang bersantai diruang tengah yang ia lewati.
"Tae, apa kau melihat Chanyeol?" Tidak ada balasan, sementara Jin dan Jimin hanya menggeleng. "Tae, apa kau melihat hyungmu?"
"Dia bukan hyungku, Baek hyung." Jawaban Taehyung menunjukan nada tegas seolah itu adalah kalimat yang mutlak.
Jawaban Taehyung semakin membuat Jin dan Jimin menciut disana. Mereka tahu jika posisi keduanya berada
ditempat yang salah.
"Tae, Jaga ucapanmu!" Bentak Baekhyun. Sementara yang dibentak hanya diam tanpa memberikan ekspresi
apapun.
Baekhyun sudah cukup lelah. Iaselalu berusaha untuk membuat keluarganya kembali seperti dulu. Ia rindu saat
Chanyeol dan Taehyung bercanda bersama. Ia juga rindu membangunkan Taehyung dan Jungkook yang biasanya tidur bersama.
Seandainya Baekhyun bisa mencegah wanita itu, seandainya saja ia bisa memutar kembali waktu. Kejadian ini tidak akan terjadi.
Baekhyun tercengang melihat apa yang ada dihadapannya. Ia terkejut ketika ia berkunjung kerumah Taehyung dan melihat banyaknya darah yang tercecer dilantai ruang tamu.
"Tae! Paman Kim!" Panggil Baekhyun yang tak kunjung mendapat balasan.
Namun lagi-lagi tidak mendapat jawaban. Pria bermarga Byun itu berinisiatif naik kelantai dua. Ia melihat rumah
Taehyung begitu sepi. Tidak seperti biasanya.
Para pelayan juga yang biasanya sibuk kesana kemari tidak nampak, Baekhyun pun tergesa-gesa hingga terjungkal.
Sesaat pria itu shock melihat sesuatu yang membuatnya terjungkal.
Mayat asisten rumah tangga Paman Kim yang tergeletak dengan darah berceceran dimana-mana.
‘’Sialan pasti ada yang tidak beres’’- batin Baekhyun.
Pria itu segera berlari melihat keadaan sekelilingnya, hingga ia mendengar sebuah suara teriakan. Baekhyun segera pergi menghampiri asal suara dan terkejut melihat ayah Taehyung jatuh terduduk dengan
pedang perak yang menembus jantungnya
Namun hal yang paling mengejutkan adalah wanita yang ada dihadapannya lah yang telah membuatnya pamannya berubah menjadi debu.
"Tae-Taeyeon!"
"Hi sayang! Menikmati apa yang kau lihat?" Tanya Taeyeon menyeringai.
Memori itu tidak bisa Baekhyun lupakan sampai sekarang, bagaimana Taeyeon membunuh paman dan bibinya didepannya, membuat Taehyung terluka parah dan Jungkook yang pingsan setelahnya.
"Baek!" Panggil Jin.
Pria itu tersadar dari lamunannya dan menatap Jin yang memandangnyakhawatir. "Kau baik-baik saja?" Tanya Jin.
Baekhyun tersenyum masam. "Aku sedang tidak baik-baik saja."
***
Pria itu siap dengan keperluannya mengajar hari ini. kali ini ia memiliki jadwal untuk mengajar murid day class. Ahreum yang baru saja datang langsung segera menghampiri Kris.
"Kau memiliki jadwal hari ini?" Tanya Ahreum sedikit keheranan. "Aku kira jadwal mu selalu malam." Sambungnya.
"Aku ada kelas pagi untuk siswa day class." Ucapnya yang masih berada dikursi kerjanya. Ahreum sedari tadi memperhatikan bahwa Kris tidak bisa fokus. Sesekali Ahreum menegurnya ketika Kris tidak mendengarkan apa yang ia katakan.
"Kau tidak mendengarkanku." Ahreum mendengus. "Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanyanyayang masih belum mendapat tanggapan dari Kris.
"Kris!" Panggil Ahreum sekali lagi. Pria itu tersadar dari lamunannya dan melihat Ahreum yang mulai kesal.
"Ma-maaf aku tidak berkonsentrasi hari ini."
"Apa yang kau pikirkan?"
Kris tidak menjawab melainkan hanya diam menatap Ahreum yang terlihat begitu penasaran. Bagaimana ia tidak merasa penasaran jika Kris tidak pernah bersikap aneh.
"Aku-"
"Apa?" Tanya Ahreum tidak sabar.
"Aku memikirkan Taeyeon."
***
Pesta ulang tahun Jin begitu meriah, cara perayaan mereka sungguh berbeda dari manusia umumnya, dengan meja yang gelas-gelasnya berisi cairan merah pekat dan sebelumnya telah disetujui oleh Heechul. Asrama ini memang memiliki aturan yang bisa meminum darah aslisaat ulang tahun mereka sebagai perayaan.
Itu sama halnya minum darah setahun sekali mengingat selama ini mereka hanya meminum darah buatan Kris -pil darah-. Acara begitu ramai hingga Chanyeol datang dengan membawa Hyesun yang sudah berjalan dibelakangnya.
Belum juga kedatangan Suho dan Sehun yang setelahnya membuat pesta menjadi sunyi. Well, Sehun memang dibenci oleh murid night class.
Taehyung yang melihat kedatangan Suho hanya bisa berdecak saat melihat tatapan Angela yang menyiratkan kerinduan. Pria itu datang mendekati tamu mereka.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Taehyung yang tertuju kepada Hyesun, Suho dan juga Sehun. Sebenarnya Taehyung mengetahuialasan mereka datang. Hanya saja ia begitu membenci bau manusia.
Chanyeol yang melihat respon Taehyung dengan cepat pria itu berdiri dihadapan Hyesun. "Apa kau buta? Kau tidak lihat ia bersama denganku. Minggirlah!" Seru Chanyeol yang menarik tangan gadisnya seraya melewati Taehyung begitu saja.
"Dan kali ini-"
"Cukup Tae, mereka kesini karena aku yang mengundangnya. Jika kau tidak terima, kau bisa protes kepadaku." Sergah Angela menengahi. Dengan berdecak Taehyung meninggalkan tempat itu tanpa mengatakan apapun.
"Ba-baiklah semuanya, silahkan menikmati pesta ini." seru Jin membuat pestanya kembali ramai. "Ah ya, untuk kalian para manusia, kami sudah menyiapkan makanan khusus untuk kalian." Tambah Jin menjelaskan.
Taeyeon melihat kedatangan Hyesun disini.
Semuanya menikmati acara Jin kecuali Hyesun, Suho dan Sehun yang telah pergi entah kemana. Mereka bertiga tidak begitu nyaman. Siapa yang nyaman jika kau datang ke acara pesta yang sewaktu-waktu kau dapat menjadi santapannya.
Tentu tidak nyaman bukan?
Acara terus berlangsung dengan Suho yang sedang berbincang-bincang dengan Angela, pria Kim itu berusaha menyamankan diri walau sebenarnya ia masih tidak nyaman dan Angela tahu itu.
Gadis itu hanya tersenyum melihat Suho yang menahan ketidak nyamanannya demi dirinya.
Hyesun sendiri memilih tinggal bersama Chanyeol, Sehun menghilang meninggalkannya begitu Suho menghabiskan waktu dengan Angela.
"Chan, toilet dimana?" Tanya Hyesun berbisik.
"Mau aku antar?" Pertanyaan Chanyeol membuat pipi gadis itu semerah tomat yang matang.
Gadis itu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Aku bisa sendiri, cukup beritahu saja."
"Disana dekat dengan lorong guru night class. Kau cukup berjalan lurus dan belok kanan. Kau sungguh yakin tidak ingin ku antar?" Tanya Chanyeol sekali lagi.
"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja Chan."
"Baiklah, Hati-hati!"
Awalnya nampak baik-baik saja, namun Hyesun tidak kunjung kembali membuat Chanyeol yang berbicara dengan Baekhyun menjadi khawatir.
"Dimana dia?" Tanya Baekhyun.
"Dia ke toilet." Jawab Chanyeol yang masih menatap ke arah dimana Hyesun pergi tadi.
"Kau membiarkannya sendirian?"
"Aku-"
"Gyaaaaaaaa...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments