The Truth

Taehyung duduk sambil menopang dagu, sesekali ia menghela napas dengan gusar. Ya, akhir-akhir ini Taehyung aka V terlalu banyak berpikir. Ia sendiri juga tidak tahu dan tidak ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Taehyung juga tidak menghiraukan apa yang dibicarakan oleh Jimin dan Jhope.

"Sebenarnya apa yang kau pikirkan?" Tanya Jimin yang mulai penasaran. Taehyung tetap tidak bergeming, walau sebenarnya ia tahu apa yang ditanyakan oleh Jimin.

Jungkook yang tak sengaja melewati ruang tengah asrama bulan pun tiba-tiba berhenti ketika mendengar pertanyaan Jimin.

"Nampaknya aku paham apa yang kau pikirkan." Seru Jhope yang membuat Taehyung mengalihkan pandangannya. Jungkook pun masih setia untuk mendengarkan pembicaraan mereka bertiga.

"Kau memikirkan gadis yang Chanyeol bawa bukan?" Tanya Jhope lagi.

"Ah, bukankah gadis itu adalah gadis yang menerima kutukan dari Ayah Chanyeol? Itu artinya dia juga mate Chanyeol bukan?" Tanya Jimin menyakinkan. Jhope hanya menjawab dengan anggukan sementara Taehyung menatap mereka tidak percaya.

"Jangan bilang kau tidak mengetahuinya?" Tanya Jimin menatap Taehyung tidak percaya. "Bahkan Jungkook dan Baekhyun mengetahui ini." Jelas Jimin yang membuat Taehyung menatapnya kesal.

Jungkook hanya tersenyum, ia tahu jika Taehyung sebenarnya peduli. Walaupun pria Kim itu tidak menunjukan perilakunya yang asli. Ia pun beranjak meninggalkan ruangan itu, ia tidak ingin berlama-lama mendengar pembicaraan mereka, apalagi jika Taehyung mengetahuinya, itu akan menjadi buruk.

"Aku tidak ingin tahu." Jawab Taehyung segera beranjak dari sofa dan pergi meninggalkan ruang tengah. Jimin dan Jhope hanya bisa saling tatap dengan kelakuan Taehyung yang sedang un-mood seperti saat ini.

Taehyung akan selalu seperti ini jika menyangkut hal pribadi keluarga besarnya, mereka berdua pun tahu jika Taehyung jarang sekali berbicara dengan Chanyeol maupun Jungkook. Kecuali Baekhyun, sesekali Taehyung berbicara dengannya.

Mereka memiliki hubungan yang cukup rumit sebenarnya. Setelah meninggalkan ruang tengah, ia pergi kearah taman. Ia sebenarnya tidak mengerti mengapa kedua kakinya membawanya kemari. Mengingat apa yang terjadi dengan keluarganya membuatnya cukup sakit hati, apalagi Jungkook. Ia selalu merasa bahwa Jungkook selalu

merebut atensi yang diberikan orang disekelilingnya.

Ia sendiri juga menyalahkan Jungkook atas kematian kedua orangtuanya. Itu adalah faktor utama mengapa Taehyung sangat membenci Jungkook. Walau ia sendiri tahu, jika Jungkook adalah tipe orang yang peduli kepada sepupu-sepupunya termasuk dirinya.

Baru saja ia sampai pada taman, tak sengaja ia menemukan seorang gadis yang duduk termenung sambil menatap langit malam. Ia hanya mengernyit bingung, pasalnya gadis yang ia lihat adalah siswi Day class.

Apa yang gadis itu lakukan malam-malan seperti ini.

Taehyung yang melihat gadis itu segera menghentikan langkahnya untuk mengamati. Ia masih mengingat dengan jelas nama gadis itu. Kim Minhee. Sesekali ia mengamatiapa yang gadis itu lakukan.

Ia melihat gadis itu berbicara sendiri dan mengomel tak jelas, selang beberapa waktu, ia juga melihat jika Minhee menghela napas dengan gusar. Hingga tanpa sadar ia tertawa pelan dan itu sukses membuat Minhee menyadari

kehadirannya.

Kepalang tanggung. Ia tidak bisa kabur setelah tertawa seperti tadi. Minhee sudah melihatnya dengan jelas, dan ia juga tahu jika pipi gadis itu sedikit memerah. Ia pun segera jalan mendekatinya.

"Su-sunbae... Se-sejak kapan ada disini?" Tanyanya gugup. Ia bisa melihat kegugupan gadis itu  dengan memilin ujung gaun tidurnya.

"Sejak kau berbicara sendiri hingga kau mengomel tidak jelas." Jawabnya datar. Semburat merah muncul pada kedua pipi gadis itu. "Kau- apa yang kau lakukan malam-malam seperti ini? Bukankah ada peraturan diatas jam sembilan malam murid Day class dilarang berkeliaran disekitar sini."

Minhee hanya menatapnya terkejut. Tidak, yang membuatnya terkejut adalah baru kali ini ia tahu Taehyung berbicara panjang lebar. Minhee yang mengedipkan matanya dengan lucu. Tersadar dengan lamunannya, Minhee segera menepuk pipinya. Dan berusaha bertingkah normal.

Taehyung hanya mendengus geli melihat respon gadis itu.

"Su-sunbaenim sendiri kenapa disini?"

"Apa aku butuh alasan untuk menghirup udara segar?" Tanya Taehyung tersenyum singkat. Semburat merah kembali muncul dipipi Minhee. Bohong jika Taehyung tidak mengetahui bila Minhee menyukainya. Bahkan ia

sendiri mendengar dari mulut Jhope beberapa minggu lalu. Hanya saja, mereka semua tahu jika Taehyung menyukai Angela, walaupun gadis yang ia sukai memiliki tambatan hati yang lain.

Taehyung pun beranjak dari tempat dan berbisik. "Sebaiknya kau segera kembali sebelum vampire yang lainnya

datang." Jelas Taehyung menatapnya. Setelah itu Taehyung meninggalkan Minhee yang masih mematung.

Ya, benar apa yang dikatakan oleh Taehyung. Ia harus segera kembali sebelum murid-murid Night class muncul. Minhee mengetahui realita murid Night class adalah vampire? Ya, ia mengetahuinya secara tidak sengaja.

Minhee tengah terburu-buru meninggalkan kelas, ini adalah kebiasaan yang tidak bisa ia hilangkan. Waktu menunjukan pukul sembilam malam, tak seharusnya ia mengerjakan tugasnya dan absensi dikelas. Harusnya ia menurut saja apa kata-kata teman sekelasnya.

Baru akan keluar dari gedung, ia mendengar suara rintihan. Seketika tubuh Minhee merinding. Pasalnya, lokasi ia

berdiri saat ini cukup sepi dan tidak menemukan satu makhluk pun disana. Lalu darimana suara itu berasal.

Suara rintihan itu semakin terdengar jelas. Walaupun dengan perasaan takut, ia tetap mencari dimana asal suara itu, hingga ia menemukan seorang pria yang tergeletak dibalik semak-semak.

Di lihat dari pakaian yang ia pakai, pria ini masih menggunakan seragam dan seragam yang digunakan oleh pria itu adalah seragam murid Night class. Minhee sedikit terkejut melihat pria yang ada dihadapannya, pria yang meringkuk kesakitan dibelakang gedung kelasnya.

Kim Taehyung, adalah Sunbae yang selama ia kagumi. Minhee mencoba mendekat, hingga ia melihat perut Taehyung yang berdarah.

"Su-Sunbae kau tidak apa-apa?" Tanya Minhee mulai panik ketika melihat darah yang merembes keluar dari baju

seragamnya. "Tu-tunggu disini Sunbae, aku akan mencari bantuan." Baru saja Minhee beranjak. Tangan Taehyung mencekal pergelangan tangan Minhee.

Taehyung hanya bisa menggeleng karena ia masih merasa kesakitan. Minhee semakin panik dan segera membantu Taehyung untuk duduk, gadis itu mengacak-ngacak isi tasnya dan berharap menemukan sesuatu yang

dapat menutup luka Taehyung.

Taehyung semakin merintih dan membuat Minhee panik dan menemukan handuk tangan miliknya yang masih bersih. "Maafkan aku Sunbae!" Ucap Minhee sebelum membuka kancing seragam Taehyung, ia sedikit mengernyit heran, bagaimana Taehyung bisa mendapat luka tusuk pada bagian perut.

Taehyung hanya bisa menatap Minhee terkejut. Ia sendiri tidak tahu apa yang dilakukan oleh gadis yang ada

dihadapannya. Itu tidak akan berguna sama sekali. Taehyung bisa sembuh dari lukanya, jika ia meminum darah murni, bukan dari pil darah yang dibuat oleh Kris.

Taehyung melihat Minhee yang cekatan merobek handuk tangan miliknya, dan memlilitkan handuk itu ke perut Taehyung. Minhee semakin khawatir melihat wajah pucat Taehyung, pasalnya ini baru pertama kalinya ia mengalami kejadian ini tanpa bantuan dari siapapun dan minim peralatan medis.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" Ucap Minhee bermonolog.

"Kau-"

"Ya?" Jawabnya terkejut.

"Siapa namamu?" Tanya Taehyung menatapnya serius.

"A-aku Kim Minhee-" Jawabnya gugup.

Sial, ini bukan saatnya untuk gugup. Ia harus fokus.

"Lukamu parah, apa yang harus aku lakukan?" tanyanya bingung.

"Apa kau serius mau membantuku?" Tanya Taehyung yang langsung dijawab anggukan oleh Minhee. "Tapi ini akan sedikit sakit untukmu?"

Minhee bingung mendengar respon yang diberikan oleh Taehyung, sakit untuknya?

Bukannya yang seharusnya kesakitan saat ini adalah Taehyung. Tanpa pikir panjang, Minhee kembali menganggukan kepalanya dan hanya dibalas senyuman singkat oleh Taehyung.

"Mendekatlah!" Pintanya.

Minhee pun duduk mendekat kearah Taehyung, tak selang beberapa lama Ia merasa Taehyung sedang mengelus

tengkuknya.

"Maafkan aku!" Dan setelah itu, ia bisa merasakan benda runcing kecil menusuk area tengkuk. Ia meringis kecil,

dan ia merasa Taehyung tengah meneguk darah miliknya. Ia sendiri bisa melihat, luka tusuk Taehyung berangsur membaik dan luka itu menutup dengan sendirinya.

Setelah dirasa selesai, Minhee dapat merasakan Taehyung tengah menjilat bekas luka gigitan yang ia berikan.

"Terimakasih!"

*Ia hanya bisa tersenyum, belum sempat ia mengatakan sepatah katapun. Pandangannya mulai menggelap.  *

Setelahnya ia terkejut saat mendapati dirinya sudah berada didalam kamarnya. Bahkan Ia sempat berpikir jika itu hanya mimpi, sebelum ia mencoba memegang tengkuknya dan menemukan bekas luka itu.

Minhee mencari tahu, hingga Taehyung sendiri yang menjelaskan bahwa pria itu adalah Vampire. Tentu saja, Taehyung mengatakannya dengan satu syarat. Jangan beri tahu siapapun.

***

"Apa kau sudah merasa baikan?"

"Sehun."lirihnya mengabaikan pertanyaan Angela. "Apa benar Sehun adalah Vampire?"

Angela masih belum menjawab pertanyaan dari Hyemi, ia berjalan mendekati Hyemi dan duduk disebelahnya. Gadis Vampire itu memeriksa leher Hyemi dengan seksama.

"Pendarahannya sudah berhenti, tapi gigitannya terlalu dalam. Dia pasti mengigitmu dengan sangat kuat. " Angela hanya bisa menatap Hyemi dengan tatapan sendu.

"Hyemi." Panggil Angela ketika melihat mata Hyemi yang berkaca-kaca. Buliran air mata itupun turun tanpa Hyemi sadari.

"Apakah itu sakit?" Tanya Angela lagi, mendengar pertanyaan Angela, Hyemi tersadar dan segera menghapus air matanya.

"Apakah kau takut dengan Vampire?" entah apa yang merasukinya, Hyemi hanya menggelengkan kepala. Ia masih bisa mengingat rentetan kejadian bagaimana Sehun mengigitnya.

"Ya, memang benar. Sehun adalah Vampire."

"Bagaimana-"

Ucapan Hyemi terputus ketika mendengar suara ketukan pintu, pintu yang memang sedari awal Lay tidak menutupnya. Heechul muncul dengan menatap Hyemi dengan iba. Kejadian ini diluar batas perkiraan mereka.

"Angela, bisa kau pergi kekelas sebentar?" Pinta Heechul menatap Angela. "Bau darah Hyemi nampaknya sedikit menganggu murid-murid kelas malam." Jelasnya lebih rinci.

"Aku mengerti." Ucap Angela bangkit dari tempatnya semula. Tanpa berpamitan, Angela pergi keluar meninggalkan Hyemi dan Heechul yang masih terdiam.

Heechul bisa melihat luka gigitan yang Hyemi dapatkan dari Sehun. "Aku sudah membawa Sehun kembali keruangannya. Dan yang terakhir, dia sudah tenang. Maaf karena dari awal aku tidak menceritakannya kepadamu,

karena ini adalah rahasia. Kau pasti terkejut, karena kau yang mengalaminya."

Hyemi pun hanya terdiam mendengar penjelasan dari Heechul, ia diam bukan berarti ia marah, melainkan, ia tidak membayangkan hal ini terjadi kepada dirinya. Diamnya Hyemi membuat Heechul semakin bersalah.

"Maafkan aku, Hyemi."

"Aku tidak pernah mengingat bahwa ia adalah Vampire."

"Dia sebenarnya adalah Manusia asli."

"Asli?"

"Keluarga Ooh pernah diserang oleh Vampire beberapa tahun yang lalu. Meskipun ia memiliki orang tua dan saudara kembar, hanya Sehun yang selamat. Ketika ditemukan, dia sudah memiliki gigitan yang cukup dalam pada lehernya."

Sehun pernah digigit oleh Vampire? entah kenapa, Hyemi cukup terkejut mendengar apa yang pernah Sehun alami.

"Tapi, bagaimana bisa Manusia asli berubah menjadi vampire seperti sekarang ini? Apakah itu karena gigitannya?"

"Apakah kau berpikir ini semua hanya mitos, manusia yang terkena gigitan akan berubah menjadi Vampire. Begitu? Tidak, mereka sungguh ada. Mereka para Vampire yang dapat mengubah manusia menjadi spesies yang sama hanya kelompok kecil yang biasa disebut purebloods." Jelas Heechul menatap Hyemi yang sedang gusar.

"Purebloods?"

Tiba-tiba Hyemi berpikir, jika ia menjadi Vampire seperti mereka karena Sehun telah mengigitnya. Ia memegang bekas luka dengan tatapan gelisah. Heechul yang mengerti hanya bisa tersenyum kecil melihat tingkah gadis yang ada dihadapannya.

"Jangan khawatir! Sehun bukanlah vampire darah murni." kata Heechul menenangkan. "Jadi kau tidak akan berubah menjadi vampire. Lagipula, Sehun hanya meminum darahmu bukan mengeluarkan racunnya. Kau tak akan berubah seperti mereka."

Sementara ditempat lain, beberapa murid Night class yang masih tinggal merasa sedikit tergganggu dengan bau darah yang dapat mereka cium.

Sebuah tetesan darah yang berasal dari pil darah jatuh kelantai dan seketika menjadi es. Walaupun pria ini memiliki kendali yang bagus, tetapi ia juga sedikit merasa terggangu dengan bau darah yang begitu menyengat. Bau manis darah Hyemi tidak hilang-hilang dari ruangan mereka.

Hingga dengan kesalnya, Jhope mengambil parfum Jimin dan menyemprotkannya ke seluruh ruangan. Angela hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Jhope yang sedikit lucu.

"Aku tidak tahan baunya." Seru Jhope menghela napas. Matanya kini berubah-ubah antara merah dan coklat. Tentu saja Jhope sedang menahan nafsunya untuk tidak mencium bau darah.

"Kau kan bisa memakai perfummu sendiri." Dengus Jimin menatap Jhope dengan kesal. Pria itu tak suka seseorang mengambil parfumnya tanpa ijin.

"Apa kau lupa, vampire yang memiliki parfum hanyalah dirimu dan Chanyeol. Aku masih cukup waras untuk tidak mati ditangan pria itu. Dan lagi buat apa makhluk immortal seperti kita menggunakan parfum?" Tanya Jhope menatap Jimin tak percaya.

"Kenapa kau masih tanya, jika parfum ku kau buat untuk menutupi bau darah. Kau sudah tentu paham bukan." jawab Jimin yang masih kesal.

"Ini bau darah yang berbeda dari sebelumnya, tapi tidak satupun ada yang memberi tahu kita. " Seru Kai menatap mereka semua. Angela yang mendengarnya, tidak terbesit sedikitpun keinginan untuk menjelaskan.

"Aku tidak peduli dan tidak tertarik." Seru Taehyung yang membuat seisi ruangan terkejut dan menoleh kearahnya termasuk Jungkook.

"Bagaimana jika itu darah yang sebelumnya, bukan kau begitu tertarik dengan darah mate Chanyeol?" Tanya Jungkook menyeringai.

Ini tidak cukup bagus, tatapan Taehyung berubah menjadi merah dan menatap Jungkook dengan tajam. Sementara yang ditatap hanya meremehkan.

"Kenapa kau diam saja? Bukankah apa yang aku katakan itu benar?" Tanya Jungkook menatap Taehyung dengan tersenyum. Taehyung tahu jika senyuman itu adalah senyuman yang selalu merendahkannya selama ini.

"Jungkook, Cukup!" Seru Angela dengan lantang. Tanpa pikir panjang Taehyung pergi meninggalkan ruangan itu dan kembali kekamarnya.

"Apakah Chanyeol dan Baekhyun sudah kembali?" Tanya Angela mengubah alur pembicaraan.

"Baekhyun sudah berada dikamarnya, sementara- Chanyeol? Ntahlah, dia bukan urusanku sama sekali." Jawab Jungkook yang juga pergi meninggalkan ruangan.

"Ck, sebenarnya ada apa dengan keluarga mereka?" Seru Chen frustasi.

***

Chanyeol dan Hyesun baru saja kembali ke asrama, mereka sedikit terlambat, karena Chanyeol sengaja membuat waktu mereka terulurlama. Entah kenapa Chanyeol sedikit merasa bersyukur jika ia memiliki mate yang lumayan penurut.

Padahal sebelum bertemu dengan Hyesun, Chanyeol menyalahkan ayahnya secara terang-terangan karena perilaku ayahnya yang bodoh, dan seenaknya membuat dirinya terkekang dalam kutukan yang tidak ia inginkan.

Namun sekarang, Chanyeol menampis pikiran itu. Bahkan ia cukup menikmati kutukan yang diberikan kepada ayahnya. Apalagi jika syndrome Hyesun kambuh, itu akan membuat Chanyeol mendapatkan keuntungan.

"Berapa lama kau membuatnya terus berada dalam asrama Day class?"

Suara ini, ya mereka berdua tahu suara siapa ini.

Kris.

Chanyeol dan Hyesun tentu bisa mendengar kedua suara itu berbicara, apalagi ditengah malam seperti ini. Bukan Chanyeol namanya, jika ia tidak penasaran dengan pembicaraan kedua pria itu. Alhasil Chanyeol menguping

dengan Hyesun yang masih bingung dengan apa yang dilakukannya matenya.

Ya, Heechul dan Kris yang masih terus berdiskusi, dan Chanyeol tahu siapa yang mereka maksud.

"Tapi disini kita tidak memiliki peraturan untuk memindahkan murid day class menjadi Night class." Jelas Heechul yang terlihat bingung.

"Tidak perlu membutuhkan peraturan jika keadaannya seperti ini. Kau tidak mempunyai pilihan jika membiarkan Sehun terus berada disini. "

Pasangan itu hanya saling pandang, hampir saja Chanyeol tersenyum melihat raut bingung matenya.

"Tunggu, Sehun akan dipindah ke asrama Night class?" Tanyanya bingung. Chanyeol hanya bisa tersenyum.

"Sudah,itu bukan urusan kita. Ayo! Aku antar kau ke kamar." Ucapnya menggandeng tangan mungil Hyesun.

Heechul sedikit bingung dengan maksud Kris, bahkan jika ada Ahreum. Ahreum juga pasti tidak akan langsung menyetujui keinginan Kris. Apalagi baik Heechul dan Ahreum pun mengetahui bahwa Sehun adalah murid

kesayangan Kris. Tapi keinginan Kris ini bertolak belakang dengan rasa sayang yang Kris tunjukan kepada Sehun.

***

Seorang gadis cantik tengah bersiap mengurus seluruh kepindahannya bersama dua pengawal pribadinya, ia sudah tidak sabar untuk memasuki asrama itu. Bukan, lebih tepatnya ingin segera menemukan buruannya.

Taeyeon menatap cermin, ia melihat dirinya yang sedikit demi sedikit terlihat rapuh. Kulitnya sudah tidak kencang seperti sebelumnya dan kekuatannya juga semakin lama semakin pudar.

Sial, ia harus segera secepatnya mendapatkan buruan itu. Hans dan William hanya bisa menatap Nonanya dengan khawatir.

"Nona baik-baik saja?" Tanya Hans sedikit khawatir.

Taeyeon tersenyum menatap kedua pengawalnya yang selalu setia ini. "Jangan khawatirkan aku, lebih baik kalian segera bergegas karena aku tidak mau berlama-lama mendapatkan buruanku."

Matahari muncul kembali menemui peradabannya. Seperti biasa, Sehun dan Suho selalu mengurusi beberapa gadis bar-bar yang mencoba mendekati beberapa murid Night class. Hingga tanpa sengaja pandangan Hyemi bertemu dengan Sehun, namun pandangan mereka tidak berlangsung lama karena Sehun segera memutuskan pandangan mereka dan lebih sibuk menggertak murid-murid day class.

Perubahan itu terlihat jelas dimata Hyesun, ia sendiri merasa ketinggalan jauh dengan apa yang terjadi dengan teman sekamarnya. Ia sendiri saja masih bingung dengan apa yang terjadi dan apa yang terjadi dengan teman sekamarnya.

Lamunan Hyesun buyar, ketika muncul mobil mewah seperti limousine datang dan itu membuat seluruh siswa baik Night class maupun Day class terkejut. Pasalnya disini, tidak ada siswa maupun siswi yang pernah datang membawa limousine.

Seketika perasaan Angela menjadi gusar dan mengamati sosok yang baru saja keluar dari mobil mewah itu. Ya, sosok teman sekaligus musuh lamanya kini tengah berdiri didampingi oleh kedua pengawal yang ia masih ingat siapa itu.

Taeyeon pun tidak memperdulikan semua orang yang menatap dirinya, fokusnya sekarang adalah Hyesun dan Angela. Tapi ia tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan jika ingin rencananya sukses.

Ia sedikit melirik ke arah gadis yang mengenakan kalung bandul bunga mawar itu.

"I found you!" – Batinnya.

Ia segera menghampiri Angela yang masih menatapnya tajam.

"Lama tidak bertemu kawan." ujar Taeyeon dengan nada angkuh.

Chanyeol dan Baekhyun terkejut dengan kehadiran vampire yang mereka temui saat ini. Begitupun murid Night class lainnya.

Mengerti adanya perubahan situasi, Suho segera menemui kedua gadis itu.

"Ah maaf, Apa ada yang bisa saya bantu?' Tanya Suho penuh hormat, sementara Taeyeon hanya menatap Suho dan Angela secara bergantian dengan pandangan remeh. Taeyeon sudah jelas mengetahui, siapa Suho bagi Angela.

"Apa kau kekasih Angela?" Tanya Taeyeon meremehkan.

"Maaf.. Apa yang anda-"

"Suho, biar saja aku yang mengurus. Gadis tidak tahu diri ini adalah tamuku." Sergah Angela dengan tenang. Mereka dalam situasi begitu rumit, Suho segera pergi kembali mengampiri Sehun. Sementara Sehun sendiri masih menatap Taeyeon dengan bingung.

"Murid baru?" Tanya Sehun yang hanya dijawab gelengan singkat oleh Suho.

"Apakah seperti ini sambutan untuk kawan lama? Jangan terkejut seperti itu. Aku kemari hanya berpindah untuk menetap disini." Jelasnya sambil meninggalkan segerombol murid Night class dan diikuti oleh kedua pria yang setia itu.

Jika Angela tidak ingat dimana posisi mereka, Angela sudah pasti menyeret gadis itu dan mengajaknya berkelahi seperti sepuluhtahun yang lalu.

"Angela-Ju , apakah kau baik-baik saja?" Tanya Chanyeol mulai khawatir.

"Tidak! Ini sungguh buruk." Jawab Angela yang terlebih dahulu menyusul Taeyeon ke dalam asrama Night class.

"Sial!" Umpat Baekhyun geram.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!