Bukan nya bikin tenang, Rahmat malah bikin hati nya tambah sedih dengan datang kekebun nya. Dan akhir nya ia memutus kan untuk pulang.
"Mat, udah pulang kamu nak. Apa yang di kata kan Rahmah pada mu. Kabar apa yang ia bawa kan." kata ibu ketika melihat Rahmat pulang.
"Gak ada apa-apa yang ia kata kan bu. Hanya masalah kuliah nya saja." kata Rahmat.
"Oh, ibu pikir masalah apa tadi Mat. Kayak penting banget Rahmah itu nyuruh kamu datang kesana." kata ibu.
"Gak penting kok bu. Oh ya, Rahmah titip salam buat ibu tadi". Kata Rahmat.
"Waalikumsalam." kata ibu sambil melihat kearah Rahmat. Karna dari tadi ia hanya melihat pekerjaan nya.
"Mat, mata kamu kok merah ya." kata ibu nya.
"Gak papa kok bu, ini karna ada sesuatu yang masuk kemata ku tadi. Maka nya merah dan berair." kata Rahmat berbohong.
"Oh,,, apa sekarang mata mu sudah baikan nak. Ibu libat masih merah". Kata ibu.
"Udah baik kok bu. Gak papa lagi ini." kata nya.
Tak lama kemudia, dari jauh terlihat Rahmah datang mendekat rumah mereka.
"Bukan kah itu Rahmah kan Mat," kata ibu pada Rahmat.
Rahmat pun melihat kearah jalan. Ternyata benar, Rahmah berjalan mendekati rumah nya.
"Iya bu, itu Rahmah. Kenapa dia datang sore begini ya. Padahal tadi kan udah ketemu". Kata Rahmat.
"Assalamualaikum ibu, Rahmat." kata Rahmah.
"Waalaikumsalam nak, ayo masuk". Kata ibu Rahmat pada Rahmah.
Rahmah pun masuk kerumah nya Rahmat, memang mereka berteman sejak lama. Mereka bertiga berteman, hanya saja rasa teman itu berubah di hati Rahmah, ia berubah mencintai Rahmat. Sedang kan Rahmat juga berubah hati pada Rina. Tapi Rina tetap tidak ada yang berubah dari rasa teman.
"Tumben kamu kesini nak". Kata ibu Rahmat.
"Aku kesini ingin menyampai kan salam dari Rina bu, karna Rina gak bisa kesini. Jadi nya, dia menyuruh aku untuk mewakili nya." kata nya.
"Maksud kamu apa nak," tanya ibu Rahmat tidak mengerti.
"Rina nyampain salam nya pada ibu dan Rahmat, ia ingin mengundang ibu dan Rahmat keacara pernikahan nya minggu depan bu". Kata Rahmah.
Terlihat wajah ibu sangat kaget mendengar kabar yang Rahmah bawa kan pada mereka.
"Nak Rina akan menikah. Menikah dengan siapa nak Rina, Rahmah." kata ibu bertanya.
Ibu terlihat sangat kaget, sedang kan Rahmat berusaha memasang wajah tidak ada masalah sama sekali.
"Rina akan menikah dengan seorang ustadz yang mengajar di pondok pesantren teman ayah nya." kata Rahmah.
"Benar kah, apa kah ia akan menikah secepat ini." kata ibu masih dalam keadaan kaget nya.
"Bu, jangan kaget gitu. Rina kan pernah bilang dia akan menikah dengan orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang baik. Mungkin ini sudah jodoh dari allah untuk nya." kata Rahmat berusaha tegar.
"Kamu gak papa kan nak". Kata ibu cemas.
"Kenapa apa nya bu, aku baik-baik saja. Kok malah aku yang ibu tanya kan." kata nya.
"Ibu tahu perasaan mu Rahmat, jangan pura-pura baik-baik saja di hadapan ibu." kata ibu. Ia tidak memperduli kan keberadaan Rahmah yang ada di sana.
"Ibu,,,, apa yang ibu kata kan. Aku baik-baik saja, memang nya apa yang terjadi dengan perasaan ku." kata Rahmat.
"Ibu tahu kamu suka Rina kan Rahmat, ibu tahu itu. Seorang ibu tak bisa di bohongi nak." kata ibu.
"Rahmah, kamu jangan dengar kan perkataan ibu ku ya. Ibu memang gitu, ia hanya kaget saja. Jadi nya dia bilang aku suka Rina deh. Padahal kan ngak, aku dan Rina hanya berteman". Kata Rahmat.
"Gak papa, aku juga tahu. Kita kan berteman baik dari dulu kan." kata Rahmah mencoba mengerti. Padahal, ia juga tahu tentang perasaan Rahmat pada Rina sejak awal. Kaena Rahmat benar-benar memberi lampu hijau pada Rina.
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Teman-teman tercinta, terima kasih banyak atas dukungan kalian pada novel ku ini. Aku minta maaf jika ada kata yang tidak kalian senangi terdapat di dalam novel ku ini. Harap di maklum kan ya. Terima kasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Tutun Imam
ko aku sedih ya
2021-07-17
0
LieSa Aely
ini kok dikasih nama yg sama jdi seliweran
2021-04-12
0
Nur Khasanah
rahmat sama rahmah aja...
2020-12-05
1