Nurut saja

Bukan hak ku untuk menentu kan pernikahan ini. Jadi nya, aku adalah orang yang hanya bisa nurut saja apa yang ayah dan bunda kata kan. Mungkin, yang mereka kata kan adalah yang terbaik untuk ku dan masa depan ku.

"Bagai mana Rina, kamu setuju kan nak dengan rencana kami ini". Kata bunda.

"Rina nurut saja bunda, jika itu yang terbaik buat Rina. Maka, laku kan saja lah."kata nya tanpa semangat.

"Rina, yang nikah itu kan kamu. Bukan ayah dan bunda, harus nya kamu itu penuh semangat dong. Bukan nya malah lemah gini". Kata bunda lagi.

"Iya bun, Rina semangat kok. Rina cuma capek aja kok." kata Rina.

"Ya sudah kalau gitu, kamu istirahat aja ya." kata bunda lagi.

Rina pun pergi kekamar nya setelah pamit pada ayah dan bunda. Dia masih berfikir, bisa kah ia menikah dengan orang yang tak pernah ia lihat. Apa kah pernikahan yang tiada cinta ini akan membawa dia bahagia.

Oh tidak.... Itu semua membeban kan fikiran seorang Rina yang nampak dari luar nya ia baik-baik saja. Dan anak nya nurut apa yang orang tua nya kata kan. Tapi di balik itu, hati nya berontak dengan apa yang ia tunjuk kan dengan orang tua nya.

Belum lagi, bagai mana jika anak teman ayah itu ternyata orang nya sudah dewasa dan berumur lanjut. Atau jika orang nya mungkin tua. Kata nya kan dia seorang ustad, jelas dia jauh lebih tua dari Rina mungkin. Karna umur Rina sekarang baru menginjak 20 tahun, itu pun belum sampai.

Itu semua membuat Rina merasa pusing, tapi bagai mana pun. Ia tidak mungkin untuk membantah apa yang ayah dan bunda kata kan. Ia hanya bisa nurut saja. Hanya itu lah satu-satu nya jalan yang terbaik buat nya.

Hari demi hari berlalu, persiapan pernikahan nya mungkin sudah beransur-ansur di siap kan oleh ayah dan bunda nya. Mereka hanya akan mengada kan walimah yang tidak terlalu besar. Itu pun karna mereka punya teman dokter dan guru. Mungkin jika tidak, mereka tak kan melaku kan acara apa pun untuk pernikahan itu.

Bukan karna mereka tidak sayang pada putri mereka yang hanya satu-satu nya ini. Tapi, karna ayah dan bunda punya pandagan tersendiri dengan pesta pernikahan yang mewah.

Waktu itu, Rina duduk di taman nya. Sambil melihat kupu-kupu yang terbang bebas di bunga-bunga yang baru mekar pagi ini.

Teman nya Rahmah datang dari belakang rumah. Itu memang pintu masuk favorit untum Rahmah. Dari taman belakang rumah lah dia masuk setiap berkunjung kerumah sahabat nya ini.

"Rin,,,, " kata nya menyapa di balik pagar.

"Rahmah, masuk aja. Aku gak kunci kan pintu pagar itu." kata nya.

Rahmah pun masuk kedalam halaman itu. Ia lalu duduk di kursi samping Rina.

"Arina, benar kah apa yang orang tua ku kata kan. Tentang kamu ingin menikah seminggu lagi". Kata Rahmah.

"Iya... " kata nya menjawab dengan suara pelan.

"Lho,,,, kenapa begitu cepat kamu ingin nikah nya Rin. Apa kah kamu punya cinta lain selain cowok itu". Kata Rahmah.

Dia penasaran, karna sahabat baik nya ini. Tak pernah ia dengar mencintai lelaki. Karna dia sedang menunggu satu lelaki dalam hidup nya.

"Aku hanya bisa nurut apa yang orang tua ku ingin kan Ma," kata nya lemah.

"Maksud kamu". Kata Rahmah tak mengerti.

"Tidak ada, lupa kan saja. Kamu kok datang kesini hari ini. Gak kuliah kamu nya". Kata Rina berusaha mengalih kan pembicaraan mereka.

"Hari ini aku libur, jadi nya aku bebas dari mata kuliahan."kata nya menjawab.

"Kamu jangan alih kan pembicaraan ku yah. Aku tidak suka itu." kata nya memasang wajah galak.

"Apaan sih kamu, gak lucu tahu gak." kata Rina sambil tersenyum.

"Apa kah kamu di jodoh kan Rina". Kata Rahmah dengan wajah sedih.

"Ngak juga, aku tidak di jodoh kan kok. Hanya saja, mungkin aku belum bisa menerima karna ini terlalu cepat." kata Rina. Sebenar nya ia berbohong dengan sahabat nya. Karna ia tak mahu sahabat nya tahu masalah ia menikah tanpa cinta.

"Apa kah Rahmat sudah tahu, bahwa kamu seminggu lagi akam menikah Rin". Kata nya.

Rina mengeleng kan kepala. Ia belum memberi tahu kan teman nya yang satu nya lagi. Karna ia belum ada kesempatan bebicara dengan Rahmat secara langsung. Di tambah, ayah melarang nya keluar rumah walau pun itu dekat.

Terpopuler

Comments

Mirna Rajak

Mirna Rajak

thor kata bagaimanapun, pernikahannya, kepadanya dan NYA² itu ga usah pake spasi thor
muda²han penulisannya lebih baik lagi ya thor semangat berkarya 😊

2021-03-03

1

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

kasihan arina

2020-12-02

0

Sri Hayati

Sri Hayati

kasihan Rahmat,

2020-11-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!