Selama ini, memang ayah dan bunda nya tidak ada memaksa keinginan hati nya. Sama seperti saat ia menolak untuk sekolah dan melajut kan pelajaran ketingkat yang lebih tinggi.
Tapi, hal itu ayah nya meminta pendapat nya. Untuk kali ini, apa kah ayah nya akan mendengar kan apa yang tidak ia sukai.
Ia tidak ingin menikah karna keputusan orang tua nya saja. Ia ingin menikah dengan orang yang ia pilih untuk jadi imam nya.
"Apa kah, bunda juga setuju bun." kata Rina bertanya pendapat bunda nya.
"Kenapa bunda harus menolak nya sayang, yang jelas bunda sangat setuju dengan lamaran yang ayah mu terima ini". Kata bunda.
Perkataan bunda menghancur kan harapan Rina yang tersisa. Tadi nya, ia berharapa bunda nya msih memiliki pendapat yang berbeda dengan ayah nya. Tapi kenyataan kadang tak seperti harapan. Bunda nya malah sependapat dengan ayah nya.
"Tapi ayah, bunda. Bukan maksud Rina menolak apa yang ayah bunda sepakati. Tapi, Rina tidak kenal dengan anak nya teman ayah itu. Bagai mana bisa menikah jika tidak saling mengenal yah". Kata nya.
"Rina, tidak saling kenal bukan berarti tidak bisa menikah kan. Jika kamu ingin mengenal nya, kalian kan bisa saling mengenal setelah menikah." kata ayah.
"Iya nak, jika setelah menikah akan banya waktu untuk saling mengenal kan". Kata bunda juga.
"Baik lah, ayah bunda. Jika itu yang terbaik, yang kalian kata kan untuk ku. Maka Rina akan ikuti saja apa yang ayah dan bunda kata kan." kata Rina dengan berat hati nya.
Walau pun dengan hati yang berat, ia tetap menerima apa yang orang tua nya rencana kan untuk nya. Memang dia tidak pernah ingin menolak apa yang menjadi keinginan orang tua nya. Tapi, jika orang tua nya menya kan pendapat pada nya, itu masih bisa ia tolak. Jika ia tidak menyukai nya. Tapi jika ayah dan bunda nya langsung memutus kan apa yang mereka ingin kan. Bearti kesempatan untuk menolak keputusan itu tidak ada.
Begitu lah yang ia ketahui dari sifat orang tua nya.
Hari ini, ia sedang duduk termenung di taman nya. Taman belakang rumah yang menjadi tempat terindah bagi nya.
Saat itu, teman nya yang tak jauh dari rumah nya lewat dari jalan belakang. Dan melihat Rina tengah termenung dan tak menyapa diri nya. Ini tak biasa nya Rina lakukan, anak yang sangat ceria itu biasa nya akan menyapa nya saat melihat nya.
Teman nya ini pun memutus kan untuk menghampiri Rina yang sedang termenung.
"Rina,,,, hey... Kenapa kamu menung aja dari tadi". Kata nya menganget kan Rina dari luar pagar taman nya.
"Rahmah, kamu bikin aku kaget saja." kata nya setelah sadar teman nya menyapa nya.
"Kaget, kamu aja yang melamun. Aku dari tadi lho udah memangil mu. Berkali kali malahan." kata Rahmah.
"Apa,,, berkali kali. Yang benar saja kamu, kenapa aku tidak mendengar nya". Kata Rina.
"Mana mungkin kamu akan mendengar ku Rin, kamu kan lagi asik dengan lamunan mu." kata Rahmah.
Rina berjalan mendekati pintu pagar belakang rumah nya. Dan mengajak teman nya untuk masuk kedalam taman nya itu.
"Masuk Mah," kata nya mempersilakan teman nya masuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Komang Sri
maaf ya thor, ini novel kn menceritakan tntang agama yg kuat, tp knp setiap bertemu dn berpisah tdk mengucapkan salam, apalagi prnah mondok di pesantren dn ibunya guru madrasah, maaf nih, biasanya yg aq baca kyk gitu,,,,
sll mengucapkan salam dn beribadah tpt wktu,
2021-12-06
0
dessy saukani
iya terlalu byk kalimat yg berakhiran nya
2021-04-20
0
Yuni Abdul Rochmad
Jalan ceritanya lempeng aja nich..., Cara ayah Rina melarang Rahmad berteman dwngan Rina ternyata modus...🤣🤣🤣
2021-01-15
0