Rahmah mengikuti Rina masuk ketaman belakang rumah Rina. Di sana terdapat banyak bunga yang sedang mekar. Nampak sangat indah, bunga bunga yang mekar di hinggapi oleh kupu-kupu yang terbang bebas.
"Duduk mah". Kata Rina pada teman nya.
Rahmah pun mengikuti nya duduk, ia melihat ada yang tidak beres dengan sahabat nya ini.
"Rin, kamu gak papa kan." tanya Rahmah khawatir.
"Aku baik-baik aja mah. Kamu gak usah khawatir deh." kata nya.
"Aku gak lihat kamu dalam keadaan baik-baik aja kok Rin, aku lihat kamu kok seperti nya banyak masalah ya". Kata Rahmah.
"Gak kok, kamu aja yang banyak pikir tentang aku. Aku malahan sangat baik." kata Rina berbohong.
Bagai mana mau baik-baik aja, orang dia lagi gak senang juga sekarang. Karna dia tidak ingin menikah dengan pilihan ayah dan bunda nya.
"Kamu bisa cerita pada ku, jika kamu ingin bercerita nanti nya Rin. Aku akan siap jadi pendengar setiap curhatan kamu". Kata Rahmah pada akhir nya.
Karna Rahmah tahu, Rina gak akan bisa di paksa jika ia tidak ingin mengata kan apa yang ia rasa. Mereka berteman sudah sangat lama, jadi Rahmah sedikit banyak nya tahu bagai mana sifat teman nya ini. Rina akan sangat tertutup, jika itu masalah pribadi dan keluarga nya. Ia tidak akan bercerita pada orang lain menyangkut hal keluarga nya.
Tak lama, ada seseorang yang datang kerumah nya. Itu teman nya Rahmat, walau ayah sudah melarang mereka bertemu, tapi Rahmat tidak pernah menyerah mempertahan kan hubungan nya sebagai teman baik Rina.
"Rin, itu Rahmat. Ngapain dia di situ". Kata Rahmah yang melihat Rahmat duluan di luar pagar belakang rumah.
"Mana???? ". Kata Rina.
"Itu lho, yang lagi di bawah pohon itu". Kata Rahmah menunjuk kan pada Rina.
Akhir nya Rina pun melihat Rahmat yang sedang berhenti tak jauh dari pojon samping pagar rumah Rina. Ia dan Rahmah pun menghampiri Rahmat yang berada di luar pagar.
"Kamu kok datang nya gak dari depan sih Mat," kata Rina.
"Aku hanya ingin mengantar kan benih bunga ini pada mu Rin, aku sengaja melihat lihat dulu. Takut nya ayah mu malah ngusir aku jika dari depan". Kata Rahmat.
"Gak akan lah Mat, kamu ini. Ayah ku gak akan setega yang kamu pikir kan. Ia tidak mungkim ngusir kamu gitu aja". Kata Rina.
"Emang nya apa yang terjadi sih antara kalian berdua ini". Kata Rahmah penasaran.
"Gak ada apa-apa kok Ma, hanya saja. Aku gak bisa terlalu bebas berjalan bersama Rina sekarang". Kata Rahmat menjelas kan.
"Kan aku udah bilang pada kamu Mat, anak laki-laki dan perempuan itu ada batas teman nya. Kamu sih gak dengerin aku". Kata Rahma.
"Apa karna itu juga kamu ternenung ya Rin, karna ayah mu melarang kamu berteman dekat dengan Rahmat. Maka nya kamu jadi banyak pikiran". Kata Rahma menebak.
"Kamu kenapa memang nya Rin," kata Rahmat.
"Gak papa, aku baik-baik saja. Kalian berdua tidak perlu terlalu cemas pada ku. Aku hanya ada sedikit masalah, Itu saja." kata Rina menjelas kan.
"Bagus lah jika kamu baik-baik saja. Aku lega mendengar nya. Kita kan masih berteman. Jadi jangan cemas tentang aku." kata Rahmat.
Rina tersenyum mendengar kata-kata Rahmat, hanya saja yang ia pikir kan bukan itu.
Sedang kan Rahma, ia merasa ada sedit rasa sakit di sudut hati nya yang paling dalam. Selama ini, ia menyimpan rasa itu di sana. Rasa yang tidak mungkin ia ucap kan. Rasa yang akan membuat persahabatan mereka mungkin akan rusak. Jadi, untuk kebaikan bersama, ia mengubur nya jauh di sudut hati terdalam nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
cinta segi3.....
2021-07-13
0
Eka Sulistiyowati
semangat
2020-12-02
1
Maryana Fiqa
sepertinya Rahma memendam rasa tuk Rahmat,,,
2020-12-02
1