Kebun Rahmat

Karna aku sangat suka berkebun, teman ku sering mengajak ku pergi kekebun nya, kebun teman ku lumayan jauh, tapi bisa kami tempuh dengan menguna kan sepeda saja.

Setelah dapat izin dari ayah dan bunda ku, aku pun ikut Rahmat kekebun milik keluarga nya.

Kebun dan rumah Rahmat tidak terlalu jauh, keluarga nya juga sudah kenal dengan ku. Karna aku bisa di bilang sering datang kekebun milik keluarga Rahmat ini.

Walau pun aku memakai sepeda ku sendiri, tapi tetap saja Rahmat menjemput ku dengan sepeda nya. Bukan Rahmat tidak memiki motor honda untuk bisa menjemput ku. Hanya saja ayah dan bunda ku tidak mengizin kan aku di bondmceng dengan honda milik Rahmat. Karna alasan nya tentu saja aku dan Rahmat bukan makhrom.

Jadi nya, jika ingin pergi harus lah menjaga jarak yang bisa di kata kan aman.

Aku menunggu di depan gerbang rumah ku, menunggu Rahmat datang menjemput ku. Walau pun kami pakai sepeda, tapi Rahmat bilang dia kan datang menjemput ku. Kemudian baru berangkat bersama.

Tak lama menunggu, Rina pun melihat Rahmat sedang menuju kearah nya dengan sepeda biasa nya di guna kan jika ingin kekebun.

" maaf ya Rin, gue bikin lho nunggu lama". Kata Rahmat.

"Gak papa, gue gak lama juga baru siap, setelah ayah bunda pergi baru gue siap siap". Kata Rina.

"Oh... Tapi mereka udah tahu kan lho kekebun gue hari ini". Kata Rahmat.

"Yah... Udah tahu dong Mat, jika gak mana berani aku keluar rumah." kata Rina.

"Iya,,, aku tahu. Kamu anak yang penurut dan patuh". Kata Rahmat.

"Serah kamu lah, ayo berangkat sejarang. Nanti kesiangan sampai nya". Kata Rina.

"Ya... Udah, ayo... " kata Rahmat.

Sebenar nya Rahmat nenyimpan rasa nya pada Rina, hanya saja dia tidak akan mengata kan jika ia suka Arina. Karna ia sadar, Rina dan dia agak ada garis pemisah.

Orang tua nya dan orang tua Rina sangat berbeda. Orang tua nya hanya orang biasa dan tidak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup. Sedang kan orang tua Arina, mereka orang terpandang. Orang yang berpendidikan tinggi, taat beragama. Mana mungkin ia akan di jadi kan menantu mereka.

"Kamu kok malas banget sih Mat, kayuh yang laju dong biar cepat sampai". Kata Rina.

"Iya,,, ini juga aku nya kayuh laju, hanya saja sepeda ku agak sedikit lambat". Kata nya beralasan. Padahal ia sibuk memperhati kan Rina yang ada di depan nya ini.

"Alhamdulillah,,, sampai juga akhir nya." kata Rina ketika memasuki pintu pagar menuju kebun.

"Ibu mu di mana Mat," tanya Rina. Sudah dapat di tebak oleh Rahmat. Anak itu pasti akan bertanya di mana ibu nya.

"Ibu di rumah, selesai cuci pakaian baru datang kekebun". Kata nya.

"Oh... Masih lama kah ibu mu baru akan kesini Mat, jika lama aku akan menyusul nya". Kata Rina.

"Mungkin sebentar lagi Rin, kamu tunggu aja di sini." kata nya.

Rina pun menganguk apa yang Rahmat kata kan, ia sibuk melihat tanaman yang ia sukai, yang tidak ada di rumah nya. Bagai mana mau ada, orang rumah nya cuma taman bukan kebun.

Rahmat sibuk membersih kan rumput kecil yang tumbuh smdi sela sela tanaman jagung yang mereka tanam minggu kemarin. Saat Rina datang, mereka menanam jagung bersama.

Terpopuler

Comments

Mbak Ind

Mbak Ind

aneh sj bacanya

2023-05-29

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

mo jadi petani sukses?sayang sekali y..ortu berpendidikan,tpi anaknya ga mo nyontoh

2021-07-13

2

Akhwat Qalbi

Akhwat Qalbi

lah katanya lulusan pesantren tp rahamat sma rina jalan jalan berdua tu gk boleh

2021-07-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!