Rencana ayah

Rina juga mendapat kan peringatan yang sama, seperti yang ayah kata kan pada Rahmat. Ayah nya juga mengata kan pada nya.

Sebagai anak perempuan, ia mungkin juga mengerti. Apa yang ayah nya takut kan pada diri nya. Dia dan Rahmat memang berteman biasa, tapi bagai mana orang di sekutar nya punya anggapan yang sama pada mereka.

Malam ini, ayah dan bunda nya sedang pergi keluar. Tak seperti biasa nya, biasa jika ayah dan bunda nya keluar untuk pengajian. Mereka pasti akan mengajak Rina ikut serta. Tapi malam ini mereka hanya pergi berdua saja.

Sampai sebuah rumah makan, mereka berhenti di sana. Mereka pun turun dari mobil nya. Dan masuk kerumah makan. Mereka memesan kan makanan pada pelayan yang sedang bertugas di sana.

"Yah,,, tumben ayah ingin kita hanya berdua saja keluar nya." kata bunda penasaran apa yang ayah rencana kan sebenar nya.

"Iya,,, ayah sengaja tidak mengajak Rina. Karna ayah ingin merencana kan perjodohan untuk Rina anak kita itu bun". Kata nya.

Makanan yang mereka pesan pun tiba. Mereka menghenti kan pembicaraan mereka sebentar. Mereka mengucap kan terima kasih pada pelayan yang telah menagntar kan pesanan mereka. Setelah itu baru melanjut kan kembali pembicaraan yang sempat terhenti karna makanan datang tadi.

"Ayah ingin menikah kan Rina dengan Al Firdaus, putra teman ayah. Bagai mana menurut bunda dengan rencana ayah ini". Kata ayah.

"Menikah kan Rina dengan anak teman ayah." kata bunda seakan terkejut dengan apa yang suami nya rencana kan.

"Iya bun,,,, bukan kah umur anak kita sudah wajib menikah. Tangung jawab kita untuk menjaga nya mungkin harus kita serah akn pada suami nya kelak. Jika anak itu salah pilih suami. Maka kita juga yang ikut merasa kan nya". Kata ayah.

"Dan bunda, jika kita tidak becus menjaga nya. Tidak menutup kemungkinan kita akan dapat malu karna nya". Kata ayah lagi.

"Yang ayah kata kan itu benar yah, tapi apa kah teman ayah itu setuju dengan hal ini". Kata bunda.

"Masalah ini, teman ayah sendiri yang meminta ayah menjodoh kan putra nya dengan putri kita". Kata ayah.

"Bagai mana anak putra ayah itu yah, apa kah ia bisa membimbing putri kita". Kata bunda masih khawatir.

"Jangan khawatir bun, anak Al Hafis ini kan orang yang sangat taat agama. Dia pasti bisa membimbing Rina menjadi istri yang baik". Kata ayah..

"Al Hafis, bukan kah ia pemilik pesantren Nurul Huda yah." kata bunda.

Yah, Al Hafis dan ayah nya Rina sudah berteman sejak mereka masih bujangan. Sejak masih kuliah, cita cita Al Hafis untuk membangun pondok pesantren akhir nya terwujud setelah beberapa lama ia menikah.

Tapi semua itu, tak kan kepas dari bantuan seorang teman yang memiliki model yang besar, teman yang siap membantu menyumbang kan dana untuk pondok pesantren yang ia bagun.

Campur tangan ayah Rina sangat penting dalam membangun pondok pesantren yang bernama Nuruk Huda ini.

Ternayata sekarang, pondok Pesantren itu berkembang sangat pesat dan banyak melahir kan anak anak yang terdidik.

Pondok itu dulu nya sering keluarga Rina kunjungi, sampai mereka makin banyak kegitan dan tidak punya waktu untuk datang kesana lagi. Tapi ayah nya masih sring berkunjung dan masih sering membantu di pondok pesantren itu.

Terpopuler

Comments

Asep Udin

Asep Udin

mantap ceritanya!

2021-03-03

0

Echa Hezthie

Echa Hezthie

perjodohan suatu hal yg dipaksa

2021-01-16

0

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

perjodohan

2020-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!