Chapter 9 kakek yang meresahkan

Chapter kali ini masih menggunakan sudut pandang Sherlin ya~

"Cucuku, Sherlin ayo makan ini. Nah yang ini juga." Ucap Kakek sambil menyodorkan sebuah piring berisi berbagai cemilan di atasnya.

"....Umm y-ya kakek."

'Hufftt, kakek ku ini sungguh merepotkan. Sudah 5 hari dia tinggal disini, dan lebih parahnya lagi...dia selalu menempel padaku terus!!! bahkan ketika aku mengikuti kegiatan belajar dengan guru ku, dia tidak ingin pergi dan mengikuti ku terus. Aku akui ini membuatku senang karena dia sudah luluh padaku, tapi... bukankah ini terlalu berlebihan?.'

"Cucuku tersayang~."

"Y-ya kakek?."

"Apa kamu mau melakukan sesuatu yang menyenangkan dengan kakek?."

"Eh? mau!! aku mau kakek!!. Tapi, memangnya kita akan melakukan apa kek?"

"Kita akan pergi ke pasar secretum."

"Pasar secretum?. Tempat apa itu kek? aku tidak pernah mendengarnya. Dan juga itu kelihatan tidak menarik."

"Eh? jangan begitu Sherlin~ kalau kamu tidak ikut nanti kamu rugi sekali~ dan mengenai apa itu pasar secretum nanti kamu juga akan tahu kok setelah pergi kesana. Dan walaupun setelah kamu pergi kesana tapi masih tidak mengerti, kakek pasti akan menjelaskannya."

Aku hanya mengangguk dan berkata dalam hati.

'Hmm kebetulan aku juga bosan, mencoba sesuatu yang baru tidak ada salahnya. Heh kakek ku ini ternyata selain hanya mengganggu ku saja dia juga bisa menyenangkan ku.'

"Baiklah, Ayo kita pergi." ucap ku.

"Tapi, tunggu kakek aku akan meminta izin pada ayah dan ibu dulu."

"Eits tidak usah."

"Eh tap–." Sebelum perkataan ku selesai kakek memotong nya terlebih dahulu.

"Sherlin cucuku~ kakek hanya ingin menghabiskan waktu berdua dengan mu~ jadi, tidak usah beritahu ya." Kakek berkata dengan nada memelas.

"Ahh b-baik kek."

'Uhh meresahkan (Emot batu).'

"Ayo kita pergi cucuku~."

Setelahnya kakek langsung menggendong ku di pundak lalu...

Paattsss.

Kami langsung berada di sebuah gang yang sepi.

"Eh? kakek kita ada dimana?. Dan juga kenapa aku merasa sangat pusing dan mual?." Tanya ku dengan memegang kepala ku yang seperti berputar-putar.

"Ahh tenang saja Sherlin sebentar lagi pusing mu pasti hilang, itu wajar karena ini pertama kalinya kamu berteleportasi nanti juga akan terbiasa."

'Hah??? teleportasi? itu kan teknik tingkat tinggi yang membutuhkan banyak mana/sihir. Kakek apa kamu itu over power? Kalau iya itu sangat menguntungkan ku mwehehehe.' Batin ku senang.

"Ouhh baiklah."

Grepp.

"Eh? Kakek kenapa kita memakai jubah berkerudung seperti ini??."

"Karena kalau tidak pakai nanti akan merepotkan."

"Eehhhh? alasan macam apa itu kakek?."

"Shutt, nanti kalau cucuku yang imut ini sudah besar pasti akan paham." Kakek ku berkata sambil menepuk bahu ku, lalu memegang tanganku dan berjalan ke arah jalan yang ramai.

'Hah?? apa lagi ini? aku tidak mengerti. Memangnya kita itu akan melakukan apa sih?!?!.' Batin ku kesal.

Tap tap tap.

"Woahhhh..."

Aku terperangah melihat pasar secretum ini. Tempat ini sangat ramai dan sebagian besar orang-orang disini memakai benda untuk menutupi wajah mereka, ada yang memakai topeng, topi jerami, jubah, dan lain-lain. Lalu barang jualan mereka juga terlihat sangat bagus dan berkualitas meskipun terlihat sedikit asing, di sini terlihat jika kasta tidak mempengaruhi kegiatan jual beli di pasar ini. Karena itu bisa di lihat dari penjual nya yang tidak membedakan sikapnya terhadap pembeli, meskipun pembelinya hanya rakyat biasa. Ahh aku jadi paham mengapa nama pasar ini tidak pernah ku ketahui secara langsung di buku ataupun dalam pembicaraan orang-orang, sepertinya karena pasar ini ilegal. Terlihat jelas sebagian orang di sini menutup identitas mereka, dan barang barang jualan para pedagang pun terlihat asing di kekaisaran Fritina ini.

"Bagaimana Sherlin? tempat nya menabjubkan bukan?."

"Ya kakek pasar secretum ini sangat menabjubkan."

'Tapi ilegal-_'.

"Hahaha, baiklah kalau begitu mari kita bersenang-senang~."

"Ya ayo!!!."

'Oh jadi ini yang di maksud kakek dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan itu. Hehe yahh memang menyenangkan, hihi aku akan berbelanja dan berkeliling sepuasnya.'

Aku dan kakek berkeliling di pasar secretum ini dan membeli segala sesuatu yang menarik perhatian ku.

"Wahh kakek!! kakek!!! aku ingin itu!!!!." Ucapku sambil menunjuk ke arah pedagang yang menjual makanan makanan manis. Dan kami pun membeli manisan buah dan memakannya sambil bergandengan tangan.

"Kakek!! kakek!! aku juga ingin itu!!!."

"Kakek!!! Aku ingin itu!!!."

"Kakek!! aku ingin–."

"Kakek!! aku–."

"Kakek–."

Hah banyak sekali barang yang kubeli. Aku jadi malu sendiri karena sudah sempat menolak ikut dengannya kesini, tapi malah jadi aku yang paling heboh.

Setelah berbelanja dengan puas, kami pun pergi beristirahat sejenak di kursi panjang yang berada bawah pohon besar.

"Bagaimana Sherlin? menyenangkan bukan?."

"Ya kakek!!! sangat menyenangkan!!."

"Fftt hahaha. Kamu mirip sekali dengan kakek saat kecil. Saat waktu kecil kakek dulu sama seperti mu sempat menolak ikut dengan ayah kakek ke sini tapi sesudah berkeliling dan berbelanja sepuasnya kakek jadi...yahh kamu tahu apa kelanjutan nya."

Psssss.

Wajah ku memerah malu karena perkataan kakek, yahh kakek benar aku kayak malu malu kucing gitu.

"Eh iya kakek, aku sedikit mengerti kenapa kakek tidak membiarkan ku meminta izin pergi ketempat ini pada ayah dan ibu."

"Ho~ benarkah?. Kalau begitu ayo jelaskan ke kakek."

"Baik. Pasar secretum ini semacam pasar rahasia yang menjual berbagai macam jenis barang tanpa sepengetahuan kekaisaran. Dan karena itulah sebagian orang yang berinteraksi di sini menutupi identitas mereka. Juga, kalau aku meminta izin kepada ayah dan ibu untuk pergi ke pasar secretum ini pasti tidak akan di berikan izin. Karena berbahaya."

"Hahaha, benar. Sherlin kamu memang cucu tersayang ku. Semua kelebihan ku turun kepada mu."

"Hehe iya kakek."

Selama berisitirahat kami berbincang-bincang dengan ceria. Lalu tak terasa waktu menunjukkan sudah sore.

"Hmm sudah sore... Sherlin ayo kita segera pulang, nanti Riana (ibu Sherlin) dan Roenharts (Ayah Sherlin) pasti mengkhawatirkan mu karena aku membawa mu ketempat seperti ini tanpa sepengetahuan mereka."

"Baik kakek."

Aku dan kakek bergandengan tangan dan..

Pattss.

Dengan teleportasi kami sampai di kediaman Duke Edinburgh dengan cepat.

"Kakek ayo kita kedalam aku ingin segera mandi!! dan makan cemilan!!."

"Baik baik."

Kami pun masuk ke dalam dan langsung berpisah di tangga karena aku akan mandi dan bersiap-siap.

Sesampainya di depan pintu kamar ku. Aku berpapasan dengan Lili yang akan menuju ke bawah dengan muka panik.

"Eh? Lili apa yang terjadi?."

"Hah?!?! Nona!!!! Saya panik sekali karena anda tidak ada di kamar. Saya sudah mencari anda kemana-mana. Tuan Duke dan nyonya Duchess juga sangat khawatir karena anda dan tuan besar tidak ada di kediaman."

'Ehh? jadi aku sudah menyebabkan keributan disini selama aku pergi bersama kakek?. Oh astaga...'

"Ahahaha tadi aku pergi bersama kakek ke luar sebentar saja. Dan Lili ayo siapkan air, aku ingin mandi."

"Umm b-baik nona."

...----------------...

Krik krik krik.

"Sherlin apa kamu tahu apa kesalahan mu?." tanya ayah ku.

"Umm Y-ya ayah."

'Uhh sialnya aku!!! setelah aku mandi dan akan pergi menemui kakek lagi, aku di panggil ke ruang kerja ayah. Dan setelah sampai di ruang kerja ayah aku diinterogasi oleh ayah dan berdebat. Yahh aku kalah debat di sini.' Batin ku menangis.

"Sherlin!! berbahaya jika pergi sendiri !! meskipun dengan kakek mu." Ayah berkata dengan nada tinggi kepadaku.

"M-maafkan aku ayah." Jawab ku pelan.

"Hufftt." Ayah menghela nafas panjang dan menatap ku dengan mata sayu.

"Sherlin...tidak apa jika kamu pergi keluar. Tapi pergilah bersama Ksatria, karena di luar sendirian itu berbahaya Sherlin."

"Eukk, Y-ya ayah maafkan aku. A-aku tidak akan mengulanginya lagi." Ucap ku sambil menundukkan kepala.

Ayah langsung memelukku dan berkata lembut.

"Ya putriku. jadilah gadis baik. Jangan pergi keluar sendiri lagi ya, jika kamu sudah besar kamu bisa pergi kemanapun kamu mau tapi, kabarilah ayah atau ibu jika ingin pergi. Dengan begitu ayah tidak akan merasa panik dan khawatir lagi."

"Baik ayah, aku janji akan jadi gadis baik." ucapku sambil membalas pelukan ayah.

>>>>>>>>>>>>>✿<<<<<<<<<<<<<<

Setelah pergi dari ruang kerja ayah, aku menghela nafas lega.

"Hufftt."

Huh aku akan menemui kakek dan meminta pertanggungjawaban nya!!! kenapa aku doang yang kena getahnya?!?!.

Aku berlari ke arah tempat kakek, dan mendengar suara seseorang yang memanggil ku.

"Sherlin."

Hiik. Aku tahu siapa suara ini...pasti kena omelan lagi nih.

Lantas aku pun menengok ke arah suara itu.

"Y-ya ibu? ada apa?." Aku mencoba tersenyum manis dan bersikap setenang mungkin.

'Uhh aku takut akan kena marah lagi!!.'

Ibu mulai mendekat ke arah ku dan berkata.

"Sherlin.... Sayang!! putriku!! kamu baik-baik saja nak?." Ibu mengguncang bahu ku dan berkata panik.

"I-iya Bu, a-aku baik-baik saja."

'Hufft untung saja ibu tidak marah.'

Ibu langsung memeluk ku.

"Syukurlah kamu baik-baik saja, ibu sangat khawatir mendengar kamu tidak ada di mansion."

"Maafkan aku Bu, membuat mu khawatir." Ucapku dengan nada bersalah.

"Putriku...kelak jangan pergi ke luar tanpa izin ke ibu ya."

"Ya ibu."

...----------------...

"Kakek!!!!." Teriak ku lantang.

"Ya cucuku?."

'Bisa-bisanya dia masih santai?!?!.'

"Kakek!! karena kakek aku dapat panggilan ke ruang kerja ayah dan di marahi." Ucap ku kesal.

"Haha, baik baik maaf ya~."

"Hmph."

"Cucuku~ maafkan kakek ya~ kakek akan memberi mu hadiah."

"Hadiah apa?."

"Rahasia. Jika kamu ingin maaf kan kakek dulu."

"Ck, baiklah, aku maafkan. Mana hadiahnya kakek?."

"Huh dasar bocah kecil ini, untung saja kakek sayang kalau ti–."

"Kalau tidak apa??."

"Haha tidak ada."

"Nih hadiahnya."

Kakek memberikan sebuah kunci yang bercorak indah.

"Sebuah kunci?."

Kakek hanya mengangguk.

"Kunci apa ini kakek?."

"Itu kunci gudang harta kakek."

Seketika aku pun terdiam.

"Kakek....."

"Ya ada apa cucuku yang manis?."

"Apa kakek sudah...gila?."

"Eh? C-cucuku t-teganya kamu berkata demikian."

"Kakek!! aku masih kecil kenapa kakek memberikan ku kunci gudang harta???."

"Itu sederhana karena kakek ingin saja."

"Apaaaa????."

...----------------...

Yo~

Di chapter kali ini memperlihatkan karakter kakek shelrin yang sangar di luar ini.

Bagaimana dengan karakter sifat nya, menyenangkan atau malah meresahkan?

Tehee~ nantikan chapter selanjutnya ya~

Jangan lupa like, komen and rating nya:V

TBC.

Terpopuler

Comments

blackpink123

blackpink123

mungkin kunci itu tempat penyimpanan pohon Rubby

2021-06-01

1

ㅤ

🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿

2021-05-20

1

kambing terbang

kambing terbang

BEH
MERESAHKAN JELAS
tapi karna punya kakek sepert itu kita bisa ehem..

meraup keuntungan sebesar besarnya:v

2021-05-17

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 awal mula
3 Chapter 2 menyusun rencana
4 Info & Cast
5 Chapter 3 belajar sihir
6 Chapter 4 pergi belanja ke kota
7 Chapter 5 Mulai dekat
8 Chapter 6 Kemunculan William & sejarah kekaisaran Rubyn
9 Chapter 7 pertama kali mencoba sihir & masalah Felix
10 Chapter 8 kedatangan kakek
11 Chapter 9 kakek yang meresahkan
12 Chapter 10 Senjata api pertama
13 Chapter 11 Kakek kembali pulang
14 Chapter 12 Pergi berburu bersama & Ratu Peri 'Gloxinia'
15 Chapter 13 Felix pulih
16 Chapter 14 Memodifikasi Senjata
17 Chapter 15 Wortel & Tomat
18 Chapter 16 Kekuatan Felix
19 Chapter 17 Jalan-jalan bersama Felix & Gloxinia
20 Chapter 18 'Nia'
21 Chapter 19 Lili jatuh cinta?
22 Chapter 20 Kunjungan diam-diam
23 Chapter 21 Bertarung bersama guru Fernand
24 Chapter 22 Phael si penjual kue tamvan
25 Chapter 23 Mengapa?
26 Chapter 24 Memilih gaun
27 Chapter 25 Ini berlebihan!
28 Chapter 26 Karena kamu berbeda
29 Chapter 27 Pesta Robert 1
30 Chapter 28 Pesta Robert 2
31 Chapter 29 Sapu tangan
32 Chapter 30 Ayo berdansa!
33 Chapter 31 Keluarga kekaisaran Fritina
34 Chapter 32 Dukungan batin
35 Chapter 33 Duel & Teknik serangan baru 1
36 Chapter 34 Duel & Teknik serangan baru 2
37 Chapter 35 Perselisihan
38 Chapter 36 Clover, simbol keberuntungan
39 Chapter 37 Undangan
40 Chapter 38 Keputusan untuk menjadi bunga sosialita!
41 Chapter 39 Tsundere tingkat akut
42 Chapter 40 Risih
43 Chapter 40 Risih
44 Chapter 41 Suami takut istri
45 Chapter 42 Pelampiasan
46 Chapter 43 Pesta teh 1
47 Chapter 44 Pesta teh 2
48 Chapter 45 Pesta teh 3
49 Boleh baca, boleh tidak.
50 Chapter 46 Perdebatan antara dua bocah
51 Chapter 47 Kesalahpahaman yang berturut-turut
52 Chapter 48 Sup herbal meresahkan
53 Chapter 49 Wanita itu!?
54 Chapter 50 Kunjungan menara sihir
55 Chapter 51 Bertepuk sebelah tangan
56 Chapter 52 Pegunungan Deadly Ice 1
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 awal mula
3
Chapter 2 menyusun rencana
4
Info & Cast
5
Chapter 3 belajar sihir
6
Chapter 4 pergi belanja ke kota
7
Chapter 5 Mulai dekat
8
Chapter 6 Kemunculan William & sejarah kekaisaran Rubyn
9
Chapter 7 pertama kali mencoba sihir & masalah Felix
10
Chapter 8 kedatangan kakek
11
Chapter 9 kakek yang meresahkan
12
Chapter 10 Senjata api pertama
13
Chapter 11 Kakek kembali pulang
14
Chapter 12 Pergi berburu bersama & Ratu Peri 'Gloxinia'
15
Chapter 13 Felix pulih
16
Chapter 14 Memodifikasi Senjata
17
Chapter 15 Wortel & Tomat
18
Chapter 16 Kekuatan Felix
19
Chapter 17 Jalan-jalan bersama Felix & Gloxinia
20
Chapter 18 'Nia'
21
Chapter 19 Lili jatuh cinta?
22
Chapter 20 Kunjungan diam-diam
23
Chapter 21 Bertarung bersama guru Fernand
24
Chapter 22 Phael si penjual kue tamvan
25
Chapter 23 Mengapa?
26
Chapter 24 Memilih gaun
27
Chapter 25 Ini berlebihan!
28
Chapter 26 Karena kamu berbeda
29
Chapter 27 Pesta Robert 1
30
Chapter 28 Pesta Robert 2
31
Chapter 29 Sapu tangan
32
Chapter 30 Ayo berdansa!
33
Chapter 31 Keluarga kekaisaran Fritina
34
Chapter 32 Dukungan batin
35
Chapter 33 Duel & Teknik serangan baru 1
36
Chapter 34 Duel & Teknik serangan baru 2
37
Chapter 35 Perselisihan
38
Chapter 36 Clover, simbol keberuntungan
39
Chapter 37 Undangan
40
Chapter 38 Keputusan untuk menjadi bunga sosialita!
41
Chapter 39 Tsundere tingkat akut
42
Chapter 40 Risih
43
Chapter 40 Risih
44
Chapter 41 Suami takut istri
45
Chapter 42 Pelampiasan
46
Chapter 43 Pesta teh 1
47
Chapter 44 Pesta teh 2
48
Chapter 45 Pesta teh 3
49
Boleh baca, boleh tidak.
50
Chapter 46 Perdebatan antara dua bocah
51
Chapter 47 Kesalahpahaman yang berturut-turut
52
Chapter 48 Sup herbal meresahkan
53
Chapter 49 Wanita itu!?
54
Chapter 50 Kunjungan menara sihir
55
Chapter 51 Bertepuk sebelah tangan
56
Chapter 52 Pegunungan Deadly Ice 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!