"Eh? Kakak apa yang kamu lakukan disini?." Tanya Penelope.
"Hehe, aku hanya ingin melihat adikku yang menyebalkan ini." Jawab Kakak Penelope.
"Ihhh kakak!!!!." Penelope berteriak karena tidak terima di ejek oleh kakaknya.
"Ffft aku hanya bercanda." Ucap Kakak Penelope.
Kakak Penelope lalu melihat ke arah Sherlin.
"Eh? Fufu maafkan Saya nona Edinburgh, saya belum memperkenalkan diri. Saya William Henry De Conscy, Putra tertua Marquess Conscy. Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan anda." Ucap William Sambil mencium punggung tangan Sherlin.
William memberi salam terlebih dahulu karena gelar keluarga Sherlin lebih tinggi.
'William Henry De Conscy? Perdana menteri masa depan yang sangat jenius itu? Oh astaga, dia kan salah satu hasil pancingan nya (Korban bucin:^) si protagonis. Uhh aku harus bersikap sebaik mungkin. Aku harus membuat kesan pertama ini dengan baik, aku tidak mau di kill oleh dia, aku masih mempunyai mimpi untuk memperkuat kekuatan keluarga ku.' Batin Sherlin terkejut.
"Oh ya, saya juga senang bertemu dengan anda Tuan muda Conscy." Sahut Sherlin sopan sambil memperagakan salam ala bangsawan dengan anggun.
"Hoho memang seperti yang dirumorkan. meskipun usia anda masih sangat muda anda sangatlah cantik dan anggun. Berbeda sekali dengan kelakuan seorang anak yang kerjanya hanya tidur, makan dan bermain saja." Ucap William memuji sekaligus menyindir seseorang yaitu Penelope.
Penelope yang merasa tersindir pun berbicara.
"Hei!!!! Apa maksud ucapan kakak tadi?!??!!." Penelope berkata dengan nada kesal sambil menatap tajam ke arah William.
"Hee~ Penelope memangnya apa yang salah? aku hanya memuji nona Edinburgh saja." Jawab William dengan di iringi Smirk.
"Tapi kan kamu tadi menyindir ku!!!!!." Teriak Penelope.
"Menyindir mu? Sejak kapan aku menyindir mu? Apa ada aku menyebut nama mu Pene? Ahh atau kamu sadar merasa bahwa itu mencerminkan keseharian mu?." Tanya William tersenyum tipis.
Sherlin yang menyaksikan perdebatan antara kedua kakak adik itu hanya diam tidak bermaksud untuk melerai keduanya. Karena menurutnya perdebatan ini hanyalah sebuah candaan/godaan kakak laki-laki kepada adiknya.
'Yahhh ini wajar. Kalau ada teman adik nya yang datang ke rumah pasti kakaknya akan membanding-bandingkan atau menyindir secara tidak langsung atau bahkan langsung kepada adiknya.'
"Ugghhh."
Penelope yang tidak bisa berkata-kata lagi hanya berdecak sebal dan menahan tangisnya lalu berkata kepada William.
"Ck. Kamu!!!. Ka-kamu....kamu!!! Li-lihat saja aku akan memberitahu kan perbuatan mu kepada ayah dan ibu!!!!." Penelope berteriak setelah itu lari sambil menangis meninggalkan Sherlin dan William yang berada di taman.
"Fffttt bwahahahaha tak ku sangka dia bisa menahan diri selama beberapa waktu, biasanya langsung menangis tidak membalas. Pasti karena Nona Edinburgh, dia ingin terlihat keren di depan temannya....tapi sayangnya gagal." Ucap William sambil tertawa renyah.
"Hmmm tapi bisa bisa nya dia meninggalkan temannya seorang diri disini. Baiklah kalau begitu nona Edinburgh apa anda berkenan berkeliling bersama saya?."
"Ya...boleh saja."
...----------------✿----------------...
Sherlin dan William berjalan-jalan di taman lalu berhenti di sebuah danau buatan yang indah.
William memulai perbincangan dengan Formal.
"Hmmm nona Edinburgh.... kudengar dari Penelope kamu mulai belajar sihir?."
"Ahhh ya."
"He~ Anda hebat ya."
Setelah itu keheningan terjadi.
Krik... krik... krik...
'Uhhh situasinya sangat canggung. Aaaaaa ini sangat tidak nyaman!!!!.' Batin Sherlin berteriak.
Angin berhembus sedang, rambut Sherlin yang digerai bergoyang-goyang.
Lalu William menengok ke arah Sherlin. William memandangi Sherlin dengan intens.
'....Ku akui dia memang sangatlah cantik. Tapi dia pasti sama seperti gadis pada umumnya yang sikapnya menjengkelkan dan bermuka dua....' Batin William.
'Ugghhhh kenapa si William ini memandangi ku terus????!!!? Apakah ada sesuatu di wajahku?.' Batin Sherlin tidak nyaman.
"Indah sekali...." William bergumam.
"Eh? Apa ada sesuatu di wajahku tuan muda Conscy?." Tanya Sherlin sopan.
William menggelengkan kepalanya pelan.
"Emm tidak ada...hanya saja rambutmu sangat indah nona..." Ucap William sambil menyelipkan rambut Sherlin ke telinganya.
"Eh?."
'Ck apa-apaan??!!?? Kau kira dengan gombalan dan godaan mu yang pasaran itu mampu membuat ku merona dan deg deg-an gitu?, heh kamu hanyalah seorang bocah!!!.' Batin Sherlin kesal.
"Oh~ Terimakasih Tuan muda Conscy. Rambut anda juga indah..." Sahut Sherlin datar.
'Hmmm? ku kira tanggapan nya akan lebih dari ini. Dia.... membuatku sangat penasaran, pertama kali bertemu dengan nya dan melihat tatapannya pun membuat ku sangat tertarik untuk mengetahui segala sesuatu tentang dirinya.' Batin William terkejut sekaligus merasa tertarik. Jika Sherlin mengetahui isi hati William pasti dia akan sangat syok karena bocah laki-laki yang baru berumur 10 tahun bisa berpikiran seperti itu.
"emm sama-sama." Balas William sambil menganggukkan kepalanya.
"Ngomong-ngomong....Nona Edinburgh apa saya bisa berbicara tidak formal kepada anda?."
"Umm ya."
"Terimakasih Sherlin. Ahhh, orang-orang terdekat mu memanggil mu 'Sherlin' bukan?. Dan kamu juga bisa memanggil ku sesukamu."
"Hmm bagaimana kalau kak William?."
"Ya itu boleh saja."
"Baiklah."
Hari mulai sore, Sherlin berpamitan kepada William dan Bibi Melisa. Sherlin yang tadinya akan berpamitan dengan Penelope dihentikan oleh William karena sekarang Penelope sedang merajuk di kamarnya.
"Ahh kalau begitu bibi Melisa dan kak William aku pamit kembali ke kediaman ku." Ucap Sherlin.
"Ya Sherlin berhati-hatilah." Sahut William.
"Sherlin jika kamu luang kembalilah berkunjung kesini dan jangan lupa untuk mengajak ibumu nak." Ucap bibi Melisa.
Sherlin menganggukan kepala nya.
Setelah itu, Sherlin diantar oleh kereta nya Marquess Conscy ke kediaman Duke Edinburgh.
Sesampainya di kediaman Duke Edinburgh~
"Selamat datang kembali nona." Ucap Sebastian (Kepala pelayan) Sopan.
"Ya." Jawab Sherlin singkat.
Kemudian Sherlin langsung menuju ke ke kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap untuk makan malam bersama kedua orangtuanya.
"Lili, aku ingin memakai baju yang baru di belikan oleh ayah dan ibu di kota dua hari yang lalu."
"Baik nona."
"Nona, apa yang ini?"
"Ya lili." Balas Sherlin.
Lili yang mendengar jawaban Sherlin langsung mempersiapkan Sherlin.
Setelah bersiap-siap, Sherlin pergi ke ruang makan.
Tap...tap...tap
"Selamat malam nona." Salam para pelayan kepada Sherlin.
"Ya, selamat malam juga." Balas Sherlin sambil tersenyum.
Lalu pintu pun di buka oleh salah satu pelayan.
Kreettt.
"Selamat malam ayah ibu." Sherlin membungkuk dan menyapa kedua orangtuanya dengan anggun.
"Selamat malam juga Sherlin." Balas ayah Sherlin.
"Selamat malam putriku." Balas ibu Sherlin.
Setelah memberi salam Sherlin pun langsung duduk. Dan mulai makan bersama kedua orangtuanya. Selama beberapa waktu ruang makan hanya di penuhi dengan suara dentingan sendok dan alat makan lainnya.
Di sela-sela makannya Duke Edinburgh (ayah Sherlin) memulai pembicaraan.
"Riana (panggilan Duke kepada Duchess), aku mendapat kabar bahwa ayah mertua akan datang ke sini 3 hari lagi?." Tanya Duke.
"Ya itu benar Ren (panggilan Duchess kepada Duke)." Jawab Duchess.
"Eh? Kakek akan datang?." Sherlin menyela pembicaraan Duke dan Duchess.
'Kalo tidak salah kakeknya Sherlina itu seorang kaisar kekaisaran Rubyn. Casis Flow La Rubyn, dia memiliki banyak kemiripan dengan ibu,( ehe ya jelas lah ya karena ibu adalah anak nya🗿. Huh sungguh penjelasan yang membodohkan) hmm aku tidak begitu tahu tentang keluarga ibu, karena itu tidak di jelaskan dengan detail di novel, tapi aku akan ke perpustakaan setelah ini.'
'Fufufu kalau ibu ku adalah seorang putri jadi otomatis aku juga seorang putri dong mwehehe, bagus bagus. Heh aku sangat tidak sabar untuk bertemu dengan kakek, menurut ingatan Sherlin yang asli terakhir kali bertemu dengannya adalah ketika aku berumur 2 tahun. Hoho aku akan menaklukkan mu dengan keimutan ku kakek ku tersayang. Xixixixi.' Batin Shelrin dengan tawa menyeramkan (Uhuk maksudnya kayak tawa jahil jahil gitu loh:^).
"Sayang tidak baik jika kamu menyela pembicaraan seseorang." Duchess menasihati Sherlin halus.
"Hehe maaf ibu, aku tidak akan mengulangi nya lagi." Sahut Sherlin menyengir.
Duchess hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat kelakuan putrinya yang menurutnya sangat imut dan lucu itu.
"Haha benar putriku, Kakek mu akan datang kemari 3 hari lagi."
"Yey aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan kakek!!!." Sherlin berkata dengan semangat dan senyuman yang mengandung makna tersembunyi.
"Hoho~ bersabarlah sayang, kakek pasti akan datang." Ucap ibu Sherlin terkekeh.
"Hihi iya Bu." Sahut Sherlin.
......................
Kemudian setelah makan malam bersama kedua orangtuanya, Sherlin langsung pergi ke perpustakaan keluarga Duke Edinburgh.
Sherlin memilih untuk membaca buku tentang sejarah dan silsilah kekaisaran Rubyn.
Isi buku :
...-----------✯-----------...
Anggota kekaisaran Rubyn masa sekarang :
- Kaisar :
Casis Flow La Rubyn.
- Putri pertama :
Adriana Rergt La Rubyn.
(Adriana Rergt Von Edinburgh/ibu Sherlin).
- Pangeran pertama / pangeran mahkota :
Radelk Zeiss La Rubyn.
- Menantu :
Duke Roenharts Blouse Von Edinburgh.
- Cucu :
Sherlina Carolle Von Edinburgh.
...-----------✯-----------...
Sejarah berdirinya kekaisaran Rubyn :
Berabad-abad yang lalu, di sebuah laut yang sangat luas. Di tengah-tengah laut tersebut terbentang pulau kecil yang di tumbuhi pohon kecil yang memiliki daun berwarna merah dan buah yang berkilau mirip seperti batu Ruby. Pohon yang berdiri di tengah-tengah laut itu otomatis mendapatkan pancaran sinar matahari secara langsung dan membuat pohon itu sangat bercahaya dan menyilaukan mata, para petualang dan pengelana yang melewati wilayah laut itu selalu menginginkan untuk memiliki pohon yang ada ditengah-tengah laut tersebut.
Ada suatu ketika terjadi kejadian seorang pengelana kaya yang menginginkan pohon itu. Dia memberikan sayembara kepada orang-orang, bahwa siapa yang berhasil mengambil pohon Ruby dia akan dihadiahi 100 emas. Banyak orang yang berpartisipasi kedalam sayembara tersebut, tapi tidak ada yang pernah berhasil karena pohon itu tidak bisa di cabut. Segala cara dilakukan oleh pengelana itu, namun tidak ada satu pun yang berhasil. Berita mengenai pohon Ruby dengan cepat menyebar ke seluruh benua. Banyak kerajaan kerajaan yang menginginkan pohon itu, hingga peperangan pun pecah. Tujuan peperangan itu tak lain adalah untuk memperebutkan pohon Ruby, hingga seorang Dewi Merah 'Gelda' murka akibat kerusuhan yang terjadi. Dewi Merah 'Gelda' pun turun ke tempat pohon Ruby dan memberikan berkah ke pohon dan laut itu untuk menghabisi siapa saja yang mempunyai sifat serakah dan niat tidak baik. Dengan kekuatan berkah dari Dewi Merah 'Gelda' terjadilah pembantaian masal.
Darah yang berada di sekitar pohon Ruby mulai terserap ke akarnya. Dan sebuah keajaiban terjadi, lahir seorang bayi laki-laki yang mempunyai rambut merah seperti daun Pohon Ruby dan iris mata biru seperti Laut yang mengitari pohon Ruby. Dewi Merah yang mengetahui itu pun membawa dan merawat bayi itu seperti anaknya sendiri dan menamainya Rei. Seiring berjalannya waktu Rei pun tumbuh besar, dia menjadi lelaki yang tampan dan gagah, mempunyai sifat yang berani dan bijaksana. Tetapi tumbuh di lingkungan dewa dewi membuatnya sangat bosan, kemudian atas izin Dewi Merah, Rei pun kembali ke bawah tempat asalnya. Dia memiliki sebuah ide untuk membangun sebuah kerajaan, dengan kekuatannya Rei bisa dengan mudah membangun sebuah kerajaan bahkan kekaisaran yang bernama Rubyn yang diambil dari nama pohon Ruby.
Dan Pohon Ruby itu pun di ambil oleh Rei dan di letakkan nya di dalam sebuah tempat rahasia di dalam istananya. Rei yang sudah hidup selama 1 abad lebih di kekaisaran Rubyn, dia pun memutuskan untuk menunjuk seorang anak untuk mewariskan tahtanya. Dia memberikan setengah berkah kekuatan nya kepada anak itu dan setengahnya kepada pohon Ruby, selama berabad-abad lamanya Pohon Ruby diyakini sebagai pelindung kekaisaran Rubyn. Dan ciri khasnya Anggota kekaisaran Rubyn adalah memiliki rambut merah dan mata biru seperti Laut.
...-----------✯-----------...
"Ouhh jadi begitu toh." Ucap Sherlin mengangguk.
"Hmmm melelahkan sekali membaca buku tebal ini...tak terasa sudah larut malam. Baiklah aku akan segera pergi tidur."
Setelah itu Sherlin pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
...-----------✯-----------...
Hey Hey~
Dibawah ini adalah gambaran dari karakter William Henry De Conscy kakaknya si tukang gosip ( Penelope) 👇
*Maaf ya jika tidak cocok:^
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Frando Kanan
warna rambut merah warna mata biru....itu berasal Dr pohon itu eh....
2022-01-28
0
Chou12999
Mohon maaf autor belajar sihir buat keren keren
kalo baut bunuh bikin senjata pistol dan alat militer aja thor
2021-08-07
2
Hinata Sakaguchi
Lumayan Lah Cocok
2021-05-08
1