Setelah Malam pergi, pagi pun datang.
Matahari mulai terbit, sinar matahari perlahan-lahan menerpa wajah seorang gadis kecil yang sedang tertidur nyenyak di dalam sebuah kamar mevvah nan luas, gadis kecil yang sedang tertidur itu mulai terganggu dengan silaunya sinar mentari yang menerpa wajah nya. Dengan perlahan dia membuka matanya, lalu menguap sambil meregangkan tubuhnya dengan tangan diangkat keatas.
"Huahhhh~,hmm....." Sherlin bergumam tidak jelas.
Tak lama kemudian, Lili datang.
"Ahh nona anda sudah bangun? saya baru saja akan membangunkan nona tapi, nona sudah bangun duluan. Anda sangat rajin ya^^." Ucap Lili sambil memuji kepada Shelrin.
Sherlin yang sedang keadaan masih setengah sadar itu hanya menganggukkan kepalanya pelan.
"Nona, mari bersiap. Nanti siang tutor sihir nona akan datang." Lili kemudian mengingatkan
Sherlin mengenai tutor sihir nya yang akan datang siang nanti.
"ummm." Sherlin menjawab ucapan Lili dengan berdehem.
"Ehhh? Hah iya!!! aku lupa!!!. Ayo Lili cepat bantu aku bersiap!!!."
"Ya nona." Sahut Lili sambil tersenyum manis sambil menahan tawa karena kelakuan nona nya yang menurut nya sangat lucu itu.
"Nona, anda akan memakai set pakaian yang mana?." Lili bertanya kepada Sherlin sambil menunjukkan beberapa pilihan pakaian untuk Sherlin pilih.
"Ummm aku akan memakai pakaian berwarna krem coklat yang itu saja." Shelrin memilih gaun yang ada di sebelah kanan.
Ini dia gambaran pakaiannya
"Baiklah nona."
Skip.
Setelah bersiap siap Sherlin langsung menuju meja makan untuk sarapan bersama kedua orangtuanya.
"Sherlin, ayah dan ibu mu sudah memilihkan tutor sihir yang kamu minta." Ayah Sherlin berkata kepada Sherlin dengan senyuman.
"Wah siapakah tutor yang ayah dan ibu pilih?." Sherlin bertanya dengan antusias.
"Kami memilih Tutor yang paling berkualitas untuk mu Sherlin. Dia adalah anak dari Viscount Zelary, Fernand Zelary. Menurut ayah dan ibu dia sangat berbakat dalam sihir putriku, meskipun dia hanyalah anak selir dari seorang Viscount tapi, dia adalah murid akademi dengan nilai kelulusan yang paling tinggi dalam angkatan nya , kamu bisa belajar banyak dari nya sayang. Dan juga dia akan datang saat kamu selesai belajar Tata Krama dengan madam Jenna." Jawab Ibu Sherlin lembut.
"Woahhh. Itu hebat!!!!! Terimakasih, banyak ayah, ibu."
"Ya sayang, apapun untukmu." Ayah Sherlin berkata dengan senyuman. Sedangkan, ibu Sherlin hanya tersenyum lembut.
Setelah Sarapan bersama kedua orangtuanya, Sherlin memulai kegiatan belajarnya, yaitu belajar sejarah, belajar politik, belajar mengenai urusan sebuah kediaman, belajar menghitung, membaca dan menulis, juga tak lupa tata Krama bangsawan.
Sherlin dengan cepat memahami semua pembelajaran itu karena sebelumnya dia adalah orang dewasa yang berumur 21 tahun sekaligus mahasiswa yang cerdas, jadi, semua orang di kediaman Duke Edinburgh memuji Sherlin seorang jenius karena dapat belajar dengan cepat. Bahkan tutor yang mengajar Sherlin selalu memberikan pujian. Hal itu membuat Sherlin menjadi sangat narsis.
"Oh my....itu postur yang sangat sempurna~ murid kecil kesayangan ku, kamu adalah jenius!!. Seperti yang di harapkan dari putri penerus keluarga Duke Edinburgh." Madam Jenna berkata anggun dengan senyuman manis sambil mengusap kepala Sherlin gemas.
"Hehehe terimakasih Madam Jenna." Sherlin berterimakasih dengan salam khas seorang bangsawan.
"Ya sama-sama murid ku."
'Kyaaa >///< murid kecil kesayangan ku ini sangat amat imut!!!!!.' Madam Jenna berteriak dalam hati.
'Hihi setelah sekian lama berjuang untuk menaklukkan semua tutor yang mengajar ku akhirnya mereka luluh juga. Dari semua tutor yang mengajar ku, hanya tutor tata Krama yang paling sulit ditaklukkan yaitu Madam Jenna. Madam Jenna berasal dari keluarga Count Middleton yang turun temurun mengajar tata Krama seorang permaisuri kekaisaran, nama aslinya adalah Jenna Presley Middleton. Dia adalah orang yang netral dan cerdas. Jadi, menaklukkan nya akan butuh waktu. Tapi, dengan perjuangan ku semuanya dapat di selesaikan dengan mudah.'
'Aku harus membawa semua orang yang berpengaruh ke pihak ku. Untuk memperluas jaringan sosial keluarga ini.' Sherlin berbicara dalam hati dengan serius.
Kemudian setelah belajar tata Krama dan berbincang singkat dengan madam Jenna, waktu datang nya tutor sihir yang akan mengajar Sherlin datang.
Suara langkah kuda mulai terdengar, sebuah kereta kuda memasuki kediaman Duke Edinburgh. Seorang pemuda tampan berambut panjang berwarna abu-abu dan bermata ungu yang memakai kaca mata turun dari kereta kuda itu dengan berwibawa, dia berjalan menuju mansion megah Edinburgh.
"Selamat datang Tuan Zelary dikediaman Duke Edinburgh." Kepala pelayan mendatangi pemuda tadi dan menyambut nya.
"Ya, terimakasih atas sambutan nya."
"Mari, saya antar ke ruang tamu. Tuan Duke dan nyonya Duchess sedang mengurus sesuatu jadi, mohon tunggu di ruang tamu tuan." Ucap kepala pelayan sopan yang dibalas anggukan kepala Fernand Zelary.
Setelah duduk di ruang tamu, kedua orangtua Shelrin pun datang.
"Selamat siang Tuan Duke dan Nyonya Duchess Edinburgh. Saya tersanjung bisa bertemu dengan anda sekalian." Fernand Zelary membungkuk dan mengucapkan salam kepada orang tua Sherlin.
"Ya, Tuan Zelary terimakasih sudah datang." Ayah Sherlin berbasa-basi. Sedangkan ibu Sherlin hanya diam sambil tersenyum.
"Ya tuan Duke terimakasih pula sudah mengundang saya ke kediaman Duke Edinburgh yang terhormat ini."
"Hahaha, kamu pandai berkata-kata ya."
Setelah itu, Duke Edinburgh (ayah Sherlin) mulai berkata to the poin.
"Tujuanku mengundang mu kesini adalah untuk menjadi tutor sihir putriku."
"Tutor sihir putri anda?. Kalau tidak salah putri anda baru berusia 4 tahun kan?." Fernand Zelary bertanya dengan nada sopan kepada Ayah Sherlin.
"Ya itu benar, tapi dia anak yang pintar. meskipun masih muda dia sangat bersikeras untuk belajar sihir." Jawab ayah terkekeh.
"Maafkan kelancangan saya. Tapi, apa saya boleh melihat putri kalian terlebih dahulu? saya akan menilai kemampuan nya sendiri." Fernand Zelary bertanya Kepada kedua orangtua Shelrin.
"Ya boleh." Ibu Shelrin menjawab singkat.
"Sebastian, cepat panggil Sherlin kemari." Perintah ibu Sherlin kepada kepala pelayan.
"Ya Nyonya."
Di tempat Sherlin.
Shelrin sedang meminum teh di gazebo sambil memandangi keindahan taman kediaman Duke Edinburgh.
"Nona, Nyonya memanggil anda ke ruang tamu." Sebastian berkata kepada Sherlin sambil membungkukkan badannya.
"Eh? untuk apa ibu memanggilku? apa...tutor sihirku sudah datang??!!." Sherlin bertanya kepada Sebastian.
"Ya nona tutor sihir anda sudah datang dan sedang menunggu di ruang tamu."
"Baiklah. Aku akan bergegas kesana."
^^^_________________________________^^^
"Selamat siang ayah ibu, dan tuan Zelary." Sherlin menyapa dengan salam khas seorang bangsawan.
"Sherlin, Tuan Zelary ingin bertemu denganmu." Ucap Ibu Shelrin.
"Ya ibu."
"Tuan Zelary, senang bertemu dengan anda. Saya Sherlina Carolle Von Edinburgh." Sapa Sherlin sopan.
"Hmm, Saya Fernand Zelary." Balas Fernand Zelary singkat.
"Jadi, anda yang akan mengajarkan saya sihir?." Sherlin bertanya dengan antusias.
"Ya. Tapi, sebelum itu saya akan menilai kemampuan anda terlebih dahulu." Ucap Fernand Zelary.
"Baiklah."
"Putriku ayah dan ibu mu akan meninggalkan kalian sendiri. Jadi bersikap lah sopan kepada tuan Zelary dan menurut lah." Ayah Sherlin menasihati lalu dibalas anggukan kepala oleh Sherlin.
"Tuan Zelary, saya percaya kan putri ku kepada anda." Ibu Sherlin berkata serius kepada Fernand Zelary.
"Ya nyonya Duchess saya akan berusaha melakukan yang terbaik." Jawab Fernand.
Lalu, kedua orang tua Sherlin pun pergi.
Tuan Zelary dan Shelrin pergi menuju tempat latihan yang ada dibelakang mansion.
"Nona Edinburgh, saya akan mulai dengan menguji seberapa besar mana anda." Ucap tuan Zelary. Sambil memegangi sebuah bola kristal.
"Ya tuan Zelary."
Kemudian, tuan Zelary menyuruh Sherlin meletakkan tangannya ke bola yang ada di tangan Tuan Zelary.
Sherlin pun mulai meletakan tangannya ke bola itu.
Sriiinnggg~
Cahaya yang sangat silau keluar dari bola itu yang sedang di sentuh oleh Sherlin.
'Uhhh kenapa silau sekali?.' Shelrin berbicara dalam hati.
'Astaga!!! Cahaya nya sangat silau. Apakah putri dari Duke Edinburgh ini punya mana yang sangat besar?.' Tuan Zelary bergumam.
Lalu kemudian cahaya itu mulai meredup.
"......"
Keheningan yang lumayan lama terjadi.
"eee? tuan Zelary apakah sudah selesai?." Shelrin bertanya.
Lalu tuan Zelary menjawab, "Ya.....sudah selesai."
"Jadi, bagaimana hasilnya?." Tanya Sherlin. Sejujurnya sekarang ini Sherlin sangat gugup karena khawatir tentang mana sihirnya akan membuat tuan Zelary kecewa.
"Ini......, Nona Edinburgh. Berdasarkan penilaian bola pengukur mana ini, anda mempunyai mana(sihir) yang sangat besar, bahkan tidak terbatas." Tuan Zelary menjelaskan tentang jumlah mana yang dimiliki oleh Sherlin.
"Woahh, benarkah?." Sherlin bertanya dengan nada tidak percaya.
'mana sihirku tidak terbatas? Yang artinya mau di pakai seberapa banyak pun tidak akan habis?. Berarti aku over power dong!!?!! Mwehehehehe bagus!!! ini sangat bagus!!! aku akan menjadi Over power!!!!.' Ucap Sherlin girang dalam hati.
"emmn, kalau begitu ekhem ekhem saya akan menjadikan anda murid saya? dan maafkan kelancangan saya tadi. Saya dengan lancang meremehkan anda Nona, karena nona masih sangat muda jadi saya meremehkan anda." Tuan Zelary membungkuk dan meminta maaf dengan tulus.
"Ahh tidak apa-apa Tuan Zelary. Itu wajar. Bagaimana pun saya tetap seorang anak kecil yang baru berusia 4 tahun." Jawab Sherlin.
"Baiklah nona." Sahut tuan Zelary.
"Ehhh? guru, panggil saja aku Sherlin. Sangat aneh jika seorang murid menerima panggilan nona dari gurunya." Shelrin berkata dengan senyuman manis.
Fernand Zelary yang melihat senyuman manis shelrin pun langsung dibuat merona.
Fernand yang malu itu pun memalingkan wajahnya dari Shelrin.
" Ekhem ekhem. B-baiklah Sherlin." Jawab Guru Sherlin (Fernand).
"Jadi guru, mari kita mulai latihan sihirnya!!!." Sherlin berkata dengan antusias.
"Ya muridku Sherlin." Sahut guru Sherlin.
"Sherlin, pertama kita akan mempelajari tentang bakat bawaan sihir dan jumlah mana." Ucap guru Fernand.
"Bakat bawaan sihir?. guru, apa itu bakat bawaan sihir?." Shelrin bertanya.
Fernand pun menjawab.
"Bakat bawaan sihir adalah bakat sihir yang di turunkan secara turun-temurun dalam sebuah keluarga. Contohnya, keluarga mu Sherlin. Tuan Duke Edinburgh, ayah mu memiliki Bakat bawaan setingkat Merah. Dan Nyonya Duchess Edinburgh memiliki bakat bawaan setingkat merah juga, atau Duke Edinburgh terdahulu Kakek mu memiliki bakat bawaan ungu. Jadi, secara garis besar kamu akan memiliki bakat bawaan merah atau paling kecil kemungkinan kamu akan memiliki bakat bawaan ungu. Tingkatan bakat bawaan yaitu, Kuning, Orange, Merah, lalu Ungu.
Semakin tinggi tingkatan bakat bawaan seseorang maka semakin tinggi kemampuan mengendalikan mana yang dimiliki. Dalam sejarah di kekaisaran Fritina yang mempunyai bakat bawaan setingkat ungu dianggap sudah punah. Di karenakan banyak kasus penargetan orang yang memiliki bakat bawaan ungu. Jadi, orang yang mempunyai bakat bawaan ungu mengasingkan diri ke daerah yang tidak diketahui."
Fernand menjelaskan secara rinci kepada Sherlin.
"Nah bagaimana Sherlin apa kamu mengerti?. Apa ada yang ingin kamu tanyakan?." Fernand berkata kepada Sherlin.
"Ummm, aku mengerti guru. Tapi, aku heran, bakat bawaan diturunkan dari keluarga. Apa ada kejadian bakat bawaan seseorang berbeda dari keluarganya?." Ucap Sherlin.
"Ahhh, guru tidak yakin. Tapi, berdasarkan hasil penelitian guru selama ini, kejadian itu tidak pernah terjadi. Kalau ada seorang anak yang bakat bawaan nya berbeda jauh dengan salah satu keluarganya maka anak itu tidak memiliki hubungan darah dengan keluarganya." Jawab Fernand.
"Ahh jadi begitu, sekarang aku mengerti guru!!!." Sherlin berkata dengan semangat.
"Nah, kalau kamu sudah mengerti. Guru akan menjelaskan tentang jumlah mana."
"Wow baik guru aku sudah tidak sabar!!!."
"Jumlah mana adalah jumlah seberapa banyaknya mana yang dimiliki seseorang. Semakin banyak mana seseorang semakin kuat pula orang tersebut." Jelas Fernand.
"Ouhh~. Guru kalau kita kehabisan mana apa yang terjadi?." Sherlin bertanya.
"Kita akan mati." Jawab Fernand enteng.
"A-apa?. Serius guru?." Sherlin berkata dengan nada tidak percaya.
"Ya aku serius. Sherlin, bagi manusia mana itu hampir sama dengan darah. Kalau kita kekurangan darah kita akan mudah lelah dan tubuh kita lemah, sama halnya dengan kita kekurangan mana, tubuh kita juga akan menjadi mudah lelah dan lemah. Jadi, mengendalikan dan mengontrol mana adalah hal yang wajib untuk kita ketahui." Sahut Fernand sambil menjelaskan.
"Ouhh begitu~..... Ummm guru apa ada sesuatu yang dapat digunakan untuk menambah mana?."
"Ada, yaitu batu sihir. Batu sihir adalah batu yang ada di daerah tertentu yang memiliki sejumlah mana yang terkandung didalamnya. Tapi, harga batu sihir sangat lah mahal. Bahkan sebuah batu sihir seukuran kerikil memiliki harga 100 Koin emas." Jawab Fernand.
________________________________________________
(ehhh, Author lupa nambahin nilai mata uangnya:V , Yaudah Author jelasin di chapter ini aja ya:v)
Nilai mata uang di dunia Sherlin saat ini :
- 10 koin Tembaga \= 1 koin perak
- 100 koin perak \= 1 koin emas
________________________________________________
'Ouhh, berarti batu sihir adalah barang yang sangat berharga. Hmmm, ini bisa jadi barang yang bisa di jadikan bisnis, aku akan memikirkan ini nanti.' Sherlin berkata dalam hati.
"Oh aku mengerti guru." Jawab Sherlin puas.
SKIP.
Setelah belajar mengenal tentang sihir tak terasa waktu sudah sore.
Fernand pun pamit kepada Tuan Duke dan Nyonya Duchess, dan Sherlin. Setelah itu malam pun tiba.
Lalu, pada waktu makan malam~
"Sherlin, bagaimana pembelajaran sihirmu? apa berjalan dengan baik? apa kamu diterima menjadi murid oleh tuan Zelary?." Ayah Sherlin bertanya secara beruntun.
"ffft. Ayah, tenang saja dengan kemampuan putri ayah yang jenius ini aku mana mungkin tidak diterima menjadi murid oleh guru?." Sahut Sherlin terkekeh sambil memuji dirinya sendiri.
"Hahahaha. Putri ayah memang yang paling hebat. Ayah sangat bangga denganmu putri ku."
Ucap ayah Sherlin dengan tertawa bahagia.
"Astaga. Putri ku, kamu berhasil menjadi murid Tuan Zelary?. Oh my....ibu sangat bangga padamu. Memang putri ibu itu jenius." Puji ibu Sherlin dengan senyuman manis.
"Hihi, terimakasih ayah, ibu. Aku tidak akan pernah mengecewakan kalian." Ucap Sherlin mantap.
"Jadi...putriku sebagai perayaan keberhasilan mu menjadi murid nya tuan Zelary, bagaimana kalau besok kita pergi ke kota untuk membeli hadiah untuk mu?." Usul ayah Sherlin.
"Ren, kamu benar. Kita harus memberikan hadiah untuk Putri kita. Sherlin bagaimana kamu setuju?." Tanya ibu Sherlin.
Note : Ren \= panggilan ibu Sherlin pada ayah Sherlin.
"Woahhh setuju!!!! aku sangat setuju ayah,
ibu." Sahut Sherlin semangat.
"haha baiklah putriku, kita akan berangkat besok siang." Ucap ayah Sherlin.
"Ya ayah." Jawab Sherlin.
Setalah makan malam, Sherlin langsung pergi ke kamarnya.
"Nona, bagaimana hasil tadi siang?." Lili bertanya dengan antusias.
"Lili, aku berhasil menjadi murid dari tuan Zelary." Jawab Sherlin santai sambil tersenyum.
"Woahhhh, nona anda jenius sejati!!!. Selamat nona. Saya akan memberikan hadiah coklat panas untuk nona!!!." Ucap Lili girang.
"Haha, Lili terimakasih." Sherlin berkata tulus.
Lili yang melihat itu sangat terharu lalu berkata.
"Ya nona, sama-sama. Saya sangat bersyukur bisa menjadi pelayan pribadi nona."
"Ummn aku juga." Balas Shelrin sambil mengangguk.
Setelah berbincang-bincang dengan Lili, Sherlin kemudian membaca buku sambil meminum coklat hangat buatan Lili yang sangat enak.
"Lili, coklat panas buatan mu memang yang terbaik!!!." Ucap Sherlin sambil meminum coklat panasnya.
"Ahahaha, nona bisa saja." Balas Lili terkekeh.
Kemudian setelah itu, Shelrin pun langsung tidur untuk mengembalikan tenaga nya.
...----------------...
Bersambung~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
amanda
dia yang uji mana
dia pulak yang belajar sihir
tapi aku yang semangat baca hahaha😂
2023-08-24
0
Music Is Life🎧🎶
anjing Fernand pedo
2022-09-05
0
Nana
Terkadang☝️😅
2022-06-29
0