"Sluurrpp."
"....."
"Ahahaha. Adriana seperti nya mereka berdua cocok ya..."
"Hahaha, ya...memang benar, menurut ku mereka cocok."
"......"
'Ughh, apa-apaan ini?!?!. Siang ini Duchess Zekallion dan putranya yang menyebalkan datang ke kediaman Duke Edinburgh tanpa diundang. Dan mereka tiba-tiba mencocokkan ku dengan Robert si bocah itu????. Ughhh, yang benar saja aku kan masih berumur 5 tahun, masa sudah jodoh jodoh-an?.' Batin Sherlin prustasi.
"Sherlin putriku...ibu harap kamu bisa menjadi teman yang akrab dengan Robert ya." Ujar Duchess Edinburgh kepada Sherlin sambil tersenyum manis.
"Umm, y-ya ibu...a-aku usahakan bisa akrab dengannya." Sahut Sherlin ragu.
"Hehehe bagus. Apalagi lebih bagus jika hubungan kalian lebih dari teman akrab." Ucap Duchess Zekallion terkekeh.
"Ha ha ha." Sherlin tertawa canggung.
"......" Robert hanya diam sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
'Hmmm, mereka tidak berinisiatif sama sekali. Hufftt memang anak muda, pasti mereka malu malu kucing. Hehehe, tenang saja putraku Robert aku akan mempermudah mu untuk menjalin hubungan dengan Sherlin ku yang manis.' Batin Duchess Zekallion terkekeh geli.
"...Ahh, ya bibi Leanna ada urusan mendadak dengan Adriana Sherlin. Jadi, bibi Leanna dan Adriana akan pergi dulu. Kalian bersenang-senanglah~." Ujar Duchess Zekallion riang.
'Eh? apa??? ck, bibi Leanna pasti mencoba untuk meninggalkan ku berdua dengan bocah menyebalkan ini. Ahh, tak apa. Ibu pasti tidak akan meninggalkan ku berdua-an disini dengan Robert.'
"Ee, y-ya. Sherlin... ibu mempunyai urusan dengan Leanna jadi, ibu akan pergi lumayan lama. Dah~." Sahut Duchess Edinburgh sambil melambaikan tangan.
'Hah?!?! I-ibu!!! bahkan ibu juga mencoba mendekatkan ku dengan bocah itu????. Tidak bisa kubiarkan!!!'
"Ehh?. Bibi Leanna, ibu aku ing–."
Duchess Zekallion dan Duchess Edinburgh berjalan cepat menjauhi gazebo sebelum Sherlin menyelesaikan perkataannya.
"Ughhh...."
Krik krik krik.
Setelah kepergian Duchess Edinburgh dan Duchess Zekallion suasana di gazebo mendadak hening dan canggung. Tidak ada yang memulai percakapan apapun. Keduanya hanya diam sambil sesekali menyeruput secangkir jus manis.
Sherlin sesekali melirik ke arah Robert. Melihat apa tanggapan nya terhadap situasi sekarang ini. Robert hanya diam sambil menopang dagu dengan tangan kanannya.
'Yang benar saja, bocah itu tidak bisa di andalkan sama sekali. Tapi aku harus terus bersikap baik padanya, kalau tidak aku akan dimarahi ibu dan bibi Leanna akan kecewa.'
"Ehmm, Ahaha tuan Zekallion...c-cuacanya indah ya?." Ujar Sherlin canggung.
"...hm..."
Robert hanya berdehem malas menanggapi perkataan Sherlin.
'Bisa-bisanya dia hanya berdehem saja?!?!. Aahkk, aku...sudah kehilangan kesabaran!!!!.'
"Hey bocah, ini membosankan. Apakah kau tidak akan melakukan sesuatu untuk mengakhiri kebosanan ini?." Ucap Robert datar.
"Hah?."
'Bocah ini bilang bosan?.'
"Bosan. A.K.U B.O.S.A.N."
"Ohh.. bagaimana kalau kita berjalan-jalan di sekitar danau kediaman ku?." Sahut Sherlin sambil tersenyum paksa.
'Ck, merepotkan sekali sih bocah ini.'
"........"
Robert diam tidak menanggapi tawaran Sherlin, dia langsung melenggang pergi meninggalkan Sherlin.
'Cih, bocah ini!!!.'
"T-tuan Zekallion!!."
"Robert." Ujar Robert sambil berkacak pinggang.
"Eh?."
"Panggil aku Robert."
"Ahh baik."
"Robert, kemana kamu akan pergi?." Tanya Sherlin.
"Apakah kamu bodoh?." Ujar Robert kesal.
"Apa??."
"Ck, bukankah tadi kamu sendiri yang bilang mau berjalan-jalan di sekitar danau?. Dasar bodoh."
"Ha ha ha."
'Beraninya dia menyebutku bodoh. Kan bocah itu bisa ngomong dari tadi pas aku menawarkan nya berjalan-jalan!!!.'
...----------------...
"Seperti biasa, pemandangan danau di kediaman ku memang sangat indah." Ujar Sherlin percaya diri.
"Hmph, biasa saja."
".... huuffftt...."
Sherlin menghela nafas panjang karena tingkah laku Robert yang menyebalkan.
'Sabar....'
Sherlin menahan kesalnya dengan melihat-lihat persekitaran danau. Dan Sherlin melihat ada sebuah pohon apel besar di pojokkan.
"Woahh, pohon ini besar sekali...." Ujar Sherlin kagum.
'Hehe, pasti kalau naik ke atas sana pemandangannya bisa lebih bagus dari bawah sini sekalian juga untuk mengindari si bocah orange ini.' Batin Sherlin senang.
"Hihihi."
Tap.
Sherlin mendekati pohon besar itu dan mencoba menaiki nya.
"Eh? bocah apa yang kamu lakukan?!?!." Ujar Robert lantang.
"Shuttt. Wortel kamu diam saja!!! Aku sudah sangat jengkel denganmu!!!." Sahut Sherlin kesal.
"Apa?!?! W-wortel??? B-beraninya kamu!!!."
"Yahh...sebutan itu cocok sekali dengan mu WORTEL."
"Ughh...Dasar tomatt!!!!!."
"Hahhh????? Tomat?."
"Ya, tomattt!!! kamu sangat mirip dengan tomat!!!. Rambutmu berwarna sama seperti tomat!." Sahut Robert.
"Ck, dasar wortel!!! Kamu juga mempunyai rambut oranye yang sama persis seperti wortel!."
"Dasar tomatt!!!."
"Wortel!!!."
"Tomat!!!."
"Wortel!!!."
"Ughh, awas saja kamu tomat!!!."
Robert berjalan menuju ke arah Sherlin sambil menghentakkan kakinya ke tanah.
'Astaga...gawat. Aku harus naik ke atas segera!!!.'
Dengan cepat Sherlin memanjat pohon apel yang besar itu dan duduk di batang pohon nya yang paling bawah.
'Huh tidak perlu tinggi tinggi naiknya. Toh bocah wortel itu pasti tidak akan bisa naik kesini.' Batin Sherlin percaya diri.
"Hey!!!! Tomat turunlah!!!."
"Tidak." Ujar Sherlin singkat.
"Ck. Lihat saja!!!."
Robert mencoba memanjat pohon tempat Sherlin duduk dan berhasil naik.
Tap.
"Haha, kena kau."
'Hiikkk. Tak ku sangka dia bisa naik kesini.'
Robert pun menarik tangan Sherlin yang sedang berpegangan ke batang pohon.
"Hey!!! Wortel lepaskan!!!. Nanti aku akan jatuh!!!."
"Huh biar saja. Nanti kamu jadi penyek persis seperti tomat."
"Apa??? Dasar wortel gila!!!."
Wushh.
Sherlin kehilangan keseimbangannya dan akan terjatuh.
"Akhhhh."
Sherlin menarik tangannya kembali dari Robert dan Robert pun terbawa jatuh ke bawah.
Brukkk.
"Aduhh....punggungku sakit sekali..." Lirih Sherlin.
'Meskipun aku naik tidak terlalu tinggi tapi punggungku sakit sekali. Hmph ini semua salah bocah wortel ini!!!.'
"Hey wortel!! ini semua salahmu!! andai saja kamu tidak menarik tanganku. Aku pasti tidak akan jatuh."
"Cih, ini juga salahmu tomat!!! Kamu menarik ku juga untuk ikut jatuh bersama mu."
"Heh, ya..itu sudah seharusnya. Aku sudah berbaik hati untuk membagi pengalaman jatuh dari pohon bersama. Juga, sebagai laki-laki kamu itu harus melindungi perempuan cantik seperti ku!!!."
"Ck. Cantik dari mananya?!?! Kamu itu mirip dengan tomat!!!."
"Heh, dasar wortel. Kamu pasti rabun ya, tidak bisa melihat aku yang cantik ini."
"Cih, kamu juga pasti rabun!!! Aku yang tamvan begini dibilang wortel!!!."
"Kan mirip."
"Dasar tomatt!!!!!!."
"......"
'Huh, sudahlah aku yang sebagai orang dewasa di kehidupan dulu akan mengalah.'
"Baiklah. Aku minta maaf....kalau begitu sampai jumpa...wortel."
Sherlin melangkah menjauh dari tempat Robert berdiri.
"Hey!!! tunggu!!!."
Greppp.
Robert mencekal lengan kanan Sherlin.
Sontak Sherlin langsung berbalik ke belakang.
Wuushhhh.
Angin berhembus sedang melambai-lambai kan rambut panjang Sherlin.
Seolah waktu sudah berhenti. Robert memandang Sherlin lekat dalam waktu yang lumayan lama.
Blushhh.
Pipi Robert langsung merona melihat Sherlin yang rambutnya terkibar-kibar oleh angin.
'Dia...sedikit..cantik.' Batin Robert malu.
"Eumm..A-aku...minta...maaf sudah membuat mu jatuh dan..." Ujar Robert terbata-bata.
'Hah? bocah wortel ini meminta maaf?.' Batin Sherlin tak percaya.
"Eh? apa aku salah dengar? wortel kamu meminta maaf?."
Prankkkkk.
Suasana yang lumayan romantis kini hancur akibat ucapan Sherlin.
"Ughhh."
"Aku tarik.... ucapan ku tadi...."
"Dasar tomatt!!!!." Teriak Robert sambil berlari kencang menjauhi Sherlin.
"Eh???. Dasar wortel!!!." Teriak Sherlin sambil mengejar Robert.
...----------------...
"Astaga...kenapa kalian berdua kotor sekali???." Tanya Duchess Zekallion.
"Emm...itu bibi Leanna. Robert berguling-guling di tanah." Sahut Sherlin sambil menunjuk ke arah Robert.
"Hah? apa?? T-tidak ibu!!! aku tidak melakukannya." Bantah Robert.
"Sherlin." Panggil Duchess Edinburgh menatap tajam ke arah Sherlin.
"Y-ya ibu?."
'Ughh, baru kali ini ibu terlihat sangat marah.'
"Jujurlah. Apa yang kamu dan Robert lakukan saat ibu dan Leanna pergi?."
"Eum...aku pergi berjalan-jalan ke danau bu. Dan me-memanjat p-pohon...t-tapi aku tidak naik tinggi tinggi bu hanya yang pendek saja–."
"Dan jatuh. Kita berdua jatuh." Tambah Robert enteng.
'Ehhh? Bocah wortel ini!!!.'
Sherlin menatap tajam ke arah Robert.
"Apa?? kalian memanjat pohon dan jatuh?? Sherlin, itu berbahaya. Meskipun kamu naik tidak terlalu tinggi tapi tetap saja jatuh itu sakit sayang."
'Yahh...itu memang benar. Sakit sekali malah.' Batin Sherlin.
"Y-ya ibu... maafkan aku..."
"Hufffttt, ya ibu memaafkan mu. Lain kali berhati-hatilah."
...----------------...
Hey hey~
Jika ada typo tolong kasih tahu author ya~
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Xien
Dibilang guling-guling ditanah gak tuh, aku ngakakny minta ampun dah.
2021-06-09
1
Hinata Sakaguchi
😈😈
2021-05-08
1
anjlay syetan 😲
we g suka mah kecil dh gini 🙂 msh gw pantau ya robert!!
2021-04-13
1