"Hmph. Memang seharusnya aku itu hebat." Balas Felix sambil mengangkat dagunya.
'Ck, sepertinya lama kelamaan hidung Felix akan terbang.'
...----------------...
POV author.
"Jadi, itu kekuatan mu ya...memang sangat kuat." Ujar Sherlin sambil mengangguk-anggukkan kepala.
"Yup tentu saja kuat!!!." Balas Felix cepat.
"Baiklah, aku sudah tahu type bertarung mu...Jadi, felix mari kita bersenang-senang!!!." Ucap Sherlin antusias.
"Ber... senang-senang?." Tanya Felix bingung.
"Ya. Bersenang-senang. Bukankah tadi sebelum kita pergi, aku sudah bicara untuk sekalian berjalan-jalan. Aku sudah lama sekali tidak pergi diam-diam seperti ini. Terakhir kali aku pergi saat bersama kakek ke pasar secretum, sekarang aku ingin pergi bersama mu Felix." Sahut Sherlin sambil tersenyum.
"Hee? Ini kan sudah malam, kamu tahu? waktu tidur mu sudah terlewat bocah.Jika kamu mengantuk, aku tidak akan bertanggungjawab untuk menggendong mu." Balas Felix datar.
"Hah? kerepotan menggendong ku?. Tenang saja Felix. Aku akan menjamin tidak akan mengantuk."
'Huh tentu saja aku tidak akan mengantuk sama sekali. Di dunia ku dulu aku sering sekali tidak tidur malam. Jadi ini mudah.' Batin Sherlin mendengus.
"Baiklah." Jawab Felix.
"Ahh ya. Felix apakah kamu bisa mengubah penampilan mu menjadi manusia? supaya lebih nyaman." Ujar Sherlin.
"Ya...aku bisa." Sahut Felix.
Sringgg.
Felix berubah menjadi seorang pria tampan berambut putih keperakan dan bermata biru.
"Felix....kamu....tampan sekali!!!!!." Teriak Sherlin histeris.
"Hohoho tentu saja." Jawab Felix menaikkan dagunya.
'Mwehehe, tak ku sangka Felix itu tampan. Hihi lumayan untuk cuci mata.' Batin Sherlin terkekeh-kekeh.
"Errr, hehe dipikir-pikir. Sudah lama aku tidak memanggil Gloxinia, bagaimana kalau kita mengajak nya Felix? Semakin ramai semakin seru." Ujar Sherlin cengengesan.
"Terserah kamu saja bocah."
"Yup, kalau begitu aku akan memanggil nya."
Setelah itu Sherlin menutup matanya dan memanggil Gloxinia dalam hati.
'Gloxinia'
Srriiiinngggg.
Sebuah cahaya muncul di depan Sherlin dan di cahaya tersebut Gloxinia berada.
Wushhhh.
"Sherlin?. Ada apa?." Tanya Gloxinia sambil tersenyum.
"Eum..hehe aku ingin mengajak mu jalan-jalan Gloxinia. Aku sudah lama tidak memanggil mu." Jawab Sherlin malu.
"Ahh, Tak apa, aku mengerti." Sahut Gloxinia dengan tatapan sayu.
"Jadi, bagaimana? kamu ingin ikut?." Tanya Sherlin .
"Ya aku ingin ikut."
"Kalau begitu Gloxinia...Bisakah kamu berubah menjadi manusia?." Tanya Sherlin.
"Heum. Tentu saja Sherlin." Sahut Gloxinia.
Brushhh.
Gloxinia berubah menjadi seorang gadis kecil yang imut.
"Imut sekali!?!?. Gloxinia!!! kamu sangat manis!!." Ucap Sherlin lantang sambil tersenyum manis.
Blushh.
"Hehe, benarkah? terimakasih nona." Sahut Gloxinia tersipu malu.
"Hah? Nona? Gloxinia apa maksudmu?."
"Sherlin, aku ingin menjadi dayang mu. Aku ingin sekali dekat denganmu. Selama ini hanya Felix yang dekat denganmu. Aku sangat iri, jadi aku ingin menjadi dayang untuk bisa berdekatan denganmu setiap saat!!!." Ujar Gloxinia serius.
Terlihat di mata Gloxinia sebuah kilatan semangat yang membara.
Sherlin yang mendengar ucapan Gloxinia terlihat sangat bingung.
"Eum...Gloxinia, aku sudah punya seorang pelayan. Kamu tidak perlu merendah untuk menjadi dayang ku." Ujar Sherlin canggung.
Sherlin sangat keberatan dengan tawaran Gloxinia untuk menjadi dayangnya. Dia merasa terbebani membayangkan seorang ratu peri menjadi dayang yang berada di sisinya setiap saat.
"Sherlin...aku mohon~ a-aku hanya ingin berada dekat denganmu~ a-apakah tidak boleh? sekalipun aku menjadi peri partnermu, tidak setiap saat aku berada di samping mu, aku sangat kesepian. Dan kalau aku dengan sengaja menunjukkan bahwa aku ratu peri pada umum pasti akan merepotkan. Jadi, Sherlin tolonglah~ . Aku akan menyamar seperti ini untuk menjadi dayang mu. Ya ya?." Ujar Gloxinia dengan tatapan memelas.
'Ughh, tatapan nya membuatku sangat terbebani. Aku ingin menolak nya tapi melihat dia yang sangat bersungguh-sungguh membuat ku terkesan. ' Batin Sherlin.
"Hufffttt....baiklah."
Sherlin menyetujui permintaan Gloxinia menjadi dayang nya. Dia menghela nafas panjang dan entah apa yang akan terjadi kedepannya saat Gloxinia resmi menjadi dayang nya Sherlin.
"Jadi, bagaimana aku menjelaskan pada ayah dan ibuku ketika aku mengangkat mu menjadi dayang ku?." Tanya Sherlin.
"Itu mudah, aku akan menjadi seorang nona bangsawan yang bangkrut yang akan dijual dan kamu Sherlin akan menjadi penyelamat ku. Lalu, aku akan bersimpuh padamu dan memohon untuk menjadikan ku pelayan atau dayang." Sahut Gloxinia.
"Ya...alasan nya lumayan bagus. Tapi, aku disini pergi secara diam-diam. Jadi, tidak mungkin untuk membawa mu ke kediaman menjadi dayang sekarang."
"Ahh aku sudah memikirkannya. Aku akan pergi ke kediaman mu besok pagi, dan akan meminta kepada kepala pelayan Duke Edinburgh untuk memberitahukan kedatangan ku padamu dan meminta kamu untuk menemui ku dan mengangkat ku menjadi dayang. Lalu aku akan menjelaskan semuanya pada ayah dan ibu mu. Kamu hanya perlu melihat dan menunggu saja Sherlin, nona ku yang manis...." Ujar Gloxinia panjang lebar.
"Oohh. Baiklah." Jawab Sherlin sambil menganggukkan kepalanya.
"Ck."
'Menyebalkan.' Batin Felix kesal.
Felix berdecak sebal, pasalnya dia diabaikan oleh Sherlin sedari tadi sejak memanggil Gloxinia.
Sherlin menengok ke arah Felix dan tersenyum paksa.
'Ahh saking fokusnya pada Gloxinia aku sampai mengabaikan Felix. Pasti sekarang dia marah, lebih baik segera berangkat saja daripada nanti akan menjadi lebih merepotkan.'
"Eum, baiklah sudah di tentukan!!! Gloxinia akan ikut!! Jadi, ayo kita berangkat." Ujar Sherlin antusias.
"Ya ayo!!!!." Sahut Gloxinia tak kalah antusias.
"Hmm."
Felix hanya berdehem dan menganggukkan kepalanya.
Sherlin memegang salah satu tangan Gloxinia dan Felix. Dan Sherlin pun mengaktifkan sihir teleportasi nya.
Sringgggg.
Wushhhh.
Dalam sekejap mereka bertiga pergi dari hutan Silence.
Pattss.
"Wow...dimana ini???." Tanya Gloxinia.
"Juga, sejak kapan kita memakai jubah? nona, apakah kamu yang melakukan nya?."
"Hehe ya aku yang melakukannya." Sahut Sherlin cengengesan.
Gloxinia hanya tersenyum tipis menanggapi respon Sherlin yang lucu.
"Ini pasar?." Ujar Felix bingung.
"Ya ini adalah pasar. Tepatnya pasar ilegal terbesar di benua ini, pasar Secretum. Dimana semua barang berharga dan langka di perjual belikan secara random tanpa aturan apapun. Secara garis besar bisa dikatakan pasar ini sangat BEBAS. Tidak penting apa status mu, kamu akan di perlakukan sama dengan yang lain. Juga di tempat inilah adanya kesetaraan dalam hal apapun. Dan tujuan aku memakaikan kalian jubah adalah karena untuk menyembunyikan identitas kita. Kalau tidak memakai sesuatu untuk menutupi identitas kita, pasti akan terjadi hal yang merepotkan." Ujar Sherlin panjang lebar.
"Ahh begitu...Aku tidak begitu tahu tentang dunia manusia..." Sahut Gloxinia.
"Hmm, aku juga baru tahu ada pasar seperti ini di kekaisaran Fritina. Dulu pasar ini belum ada. Ngomong-ngomong bocah tengik tak kusangka kamu lumayan cerdas." Ucap Felix sambil melihat sekeliling.
"Ya begitulah...haha aku ini memang cerdas Felix. Kamu saja yang tidak mengetahui nya, dari mana saja dulu kamu? heh ternyata baru tahu betapa cerdasnya aku ya." Ujar Sherlin sambil mengangkat dagunya tinggi.
'Hehe sebenarnya, aku mengetahui semua ini karena kakek yang mengajarkan nya padaku.' Batin Sherlin sambil terkekeh-kekeh.
"......"
Felix hanya diam dan menatap datar ke arah Sherlin lalu melenggang pergi kearah kerumunan pasar.
"Hey!!! Felix tunggu dulu!!!." Teriak Sherlin sambil menarik tangan kanan Gloxinia.
Beberapa saat kemudian~
Setelah berlari-lari kecil untuk mengejar Felix, Sherlin dan Gloxinia pun akhirnya bisa mengejar ketertinggalannya.
"Hosh hosh hosh. Felix...kamu!!! Beraninya meninggalkan ku!!!." Ucap Sherlin kesal.
"Huh." Felix mendengus dan memalingkan wajahnya ke arah samping.
'Eee?????.'
Gloxinia kebingungan, dia tidak tahu harus melakukan apa karena hubungan antara Felix dan nonanya itu sangatlah absurd.
"Hee~ lihatlah Gloxinia, Felix!! Aku baru sadar, pasalnya pasar ini lebih indah dari pada siang hari. Banyak lampion dan lampu berwarna-warni disini." Ujar Sherlin kagum.
"Wow...."
"Woahhhh..."
"Cantik sekali....."
"Heumm, kamu benar. Ini sangat cantik."
Di tengah-tengah pasar secretum ini terdapat sebuah lapangan bundar disertai dengan sebuah danau kecil. Biasanya setiap tengah malam para pengunjung dan pedagang menerbangkan sebuah lampion berwarna-warni dan berbagai bentuk sebagai lambang harapan untuk membuat pasar ini lebih baik lagi. Juga para pedagang sengaja menghias toko-toko mereka dengan berbagai lampu dan hiasan lainnya untuk membuat suasana menjadi lebih meriah.
"Wah wah!!! Lihat!! Felix, Gloxinia ayo kita beli lampion!!!." Ucap Sherlin antusias.
"Baik nona/bocah." Jawab Felix dan Gloxinia bersamaan.
Mereka bertiga pun menghampiri sebuah toko dan membeli salah satu lampion nya.
"Woahhh lampionnya indah sekali. Aku ingin membeli nya!! Tapi, aku tidak membawa uang. Bagaimana ini?."
"Eum, Felix apa kamu punya uang?." Bisik Sherlin tepat di telinga Felix.
"Hah? Tidak, aku tidak membawa uang." Jawab Felix pelan.
"Huh, dasar Felix payah." Sahut Sherlin kesal.
"Ck. Bukankah kamu yang payah? Pergi berjalan-jalan secara diam-diam dan tidak membawa uang sepeser pun. Sungguh orang yang melakukannya sangat bodoh." Ujar Felix kesal.
"Huh, kalau tidak bisa membantu jangan memprovokasi." Jawab Sherlin datar.
"Hmm, Gloxinia. Apa kamu punya uang?." Tanya Sherlin sambil menyengir.
"Aku tidak punya. Tapi, aku membawa salah satu batu ku kemari. Aku membawanya karena ini lumayan cantik." Jawab Gloxinia.
"Ahh, begitu...apakah aku bisa melihat batu mu?."
"Ya."
Gloxinia menyerahkan sebuah berlian kepada Sherlin.
"I-ini!!! Gloxinia kamu bilang ini batu!?." Ujar Sherlin tak percaya.
"Ya...di kerajaan Peri itu adalah batu. Di kerajaan ku banyak sekali batu seperti itu bahkan berserakan di jalan-jalan." Sahut Gloxinia enteng.
"Astaga...."
"Umm kalau begitu apa aku boleh meminta batu mu Gloxinia? aku akan menukar batu ini dengan uang." Tanya Sherlin.
"Ya tentu saja." Jawab Gloxinia sambil tersenyum.
"Baiklah. Terimakasih Gloxinia."
Beberapa saat kemudian~
Tap.
"Mwehehehehe, aku mendapat banyak uang." Ujar Sherlin sambil tersenyum.
"Bagaimana nona?." Tanya Gloxinia.
"Aku mendapatkan banyak sekali uang!!! Lihatlah!!." Jawab Sherlin sambil menunjukkan sebuah kantong yang berisi koin-koin emas.
"Wow!!! Banyak sekali!!!. Nona sangat hebat!!!."
"Hehe~ Gloxinia sebenarnya batu punya mu tadi di dunia manusia ini di sebut berlian. Dan Disini berlian bernilai sangat tinggi." Ujar Sherlin.
"Ahh ternyata begitu..."
"Ya."
"Nah, ayo kita beli lampionnya!!!."
"Ya nona ayo!!!."
"Felix, ayo!!!."
"Hmmm."
Mereka bertiga membeli sebuah lampion dan menerbangkan nya ke langit bersama-sama.
'Ahhh aku senang sekali...' Batin Sherlin riang.
'Sangat menyenangkan bisa bersama dengan nona dan Felix.' Batin Gloxinia gembira.
'Lumayan....' Batin Felix.
...----------------...
"Hhh hurhhh."
Dengkuran halus terdengar dari Sherlin yang sedang bersandar di bahu Felix.
Setelah berkeliling dan bersenang-senang dengan Felix dan Gloxinia, mereka beristirahat di kursi panjang di bawah sebuah pohon tempat pertama kali Sherlin dan kakeknya istirahat di pasar secretum ini. Lalu Sherlin kelelahan dan bersandar di bahu Felix dan lama-kelamaan dia tertidur.
'Ck, katanya tidak akan mengantuk!? apalagi tidur!? Terus apa ini?!?! dia tidur seperti @$#& (bahasa kasar, jangan ditiru 🗿).' Batin Felix kesal.
'Woahhh nona terlihat sangat imut jika sedang tertidur.' Batin Gloxinia terpesona.
...----------------...
Hey hey~
Jika ada typo tolong kasih tahu author di kolom komentar ya~
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Hinata Sakaguchi
Terpesona Aku Terpesona
2021-05-08
2
hamadabbg's
ditunggu nextnya thor
2021-03-27
1