Chapter 18 'Nia'

"Jadi kamu ingin menjadi dayang putriku?." Tanya Duchess Edinburgh.

"Benar nyonya Duchess." Jawab Gloxinia sambil menunduk.

"Kualifikasi apa yang kamu miliki untuk bisa menjadi dayang putriku?." Tanya Duchess Edinburgh dengan pandangan tajam.

"Saya.... tidak memiliki kemampuan khusus apapun...Tapi, saya akan berusaha untuk melakukan yang terbaik nyonya Duchess." Sahut Gloxinia merendah.

(Heh, Gloxinia kamu kan ratu peri!!! Mana mungkin tidak memiliki kemampuan khusus apapun. Huh merendah untuk di tabok rupanya 🗿).

"......" Duchess Edinburgh tidak menanggapi perkataan Gloxinia dia hanya diam dan memandangi Gloxinia intens.

"Tidak memiliki kemampuan khusus apapun? Lalu apa yang membuat mu berani datang kemari dan mengajukan permintaan menjadi dayang putriku?. Tentunya... seorang dayang dari putri Duke itu harus berkualitas...." Ujar Duchess Edinburgh tegas.

"Saya hanya ingin membalas budi pada putri anda..." Sahut Gloxinia sambil tersenyum.

"Balas budi?."

"Ya nyonya, pada hari itu saya hampir di jual oleh keluarga saya dan putri anda menyelamatkan saya...."

"Saya ingin membalas kebaikan putri anda nyonya. Saya akan mengabdikan diri pada nya." Ujar Gloxinia mantap.

'Hmmm, gadis ini lumayan... Baiklah, aku sudah memastikan bahwa gadis ini tidak akan membahayakan putri kecilku. Aku bisa melihat tekad yang kuat di mata gadis ini...' Batin Duchess Edinburgh puas.

"Aku akan memanggil putriku dulu, meskipun aku menerima mu menjadi dayang putriku tapi, tanpa persetujuan dari putriku kamu tidak akan bisa menjadi dayangnya."

"Ya nyonya Duchess..."

"Sebastian panggil putriku kemari..."

"Ya nyonya." Jawab kepala pelayan.

...----------------...

Tok tok.

Sebastian mengetuk pintu kamar Sherlin.

"Nona, ini saya Sebastian. Bolehkan saya masuk?." Tanya Sebastian sopan.

"Masuklah Sebastian." Sahut Sherlin.

Klek.

Pintu dibuka oleh Sebastian dan terlihat Sherlin sedang tiduran sambil membaca sebuah buku di dampingi dengan Felix yang sedang tidur di samping Sherlin.

"Ada apa Sebastian?." Ujar Sherlin sambil tersenyum.

'Hehe seperti nya Gloxinia berhasil menjalankan rencana dengan sangat mulus. Baiklah saatnya beraksi.' Batin Sherlin senang.

"Nona, nyonya memanggil anda..." Sahut Sebastian membungkuk.

"Oh... baiklah aku akan segera menemui ibu."

Tap tap tap.

Kreett. Pintu dibuka oleh Sebastian dan Sherlin memasuki ruangan dengan anggun.

"Salam ibu..." Sherlin membungkuk sedikit dan mengangkat ujung rok nya.

"Ya putriku..." Sahut Duchess Edinburgh sambil menganggukkan kepalanya.

"Ada apa gerangan ibu memanggilku kemari?."

Sherlin melirik ke arah Gloxinia dan mengedipkan sebelah matanya.

Twink~✧

Gloxinia yang melihat itu hanya tersenyum diam-diam.

'Rencana yang sesungguhnya dimulai....' Batin Gloxinia.

"Ibu memanggil mu kemari karena ada seorang gadis yang ingin mengajukan permintaan untuk menjadi dayang mu. Katanya kamu menyelamatkan nya? Coba ceritakan pada ibu Sherlin...." Ujar Duchess Edinburgh sambil tersenyum.

Sherlin melihat ke arah Gloxinia dan tersenyum lalu mengangguk.

"Ya...itu benar ibu, dia adalah orang yang aku selamat kan waktu berjalan-jalan bersama kakek. Waktu itu aku sedang membeli manisan dan aku melihat seseorang membawa paksa kakak perempuan ini ibu, lalu aku pun memanggil kakek dan langsung menyelamatkan nya."

"Ahh begitu..." Sahut Duchess Edinburgh.

"Ya nyonya Duchess, saya adalah seorang anak dari bangsawan miskin. Waktu itu saya akan di jual oleh keluarga saya untuk menukarkan saya dengan sejumlah uang."

Duchess Edinburgh mengangguk dan melirik ke arah Sherlin.

Sherlin membalas lirikan ibunya dengan senyuman manis.

"Ekhem ekhem. Baiklah, jika kamu tetap ingin menjadi dayang putriku...maka aku mengizinkannya. Tapi, aku menyerahkan keputusan ku pada putriku...apakah dia mau mengangkat mu menjadi dayang nya atau tidak."

"Ya!! aku akan mengangkat Nia (Gloxinia) menjadi dayang ku!!." Ujar Sherlin antusias.

"Hahaha~." Duchess Edinburgh tertawa anggun dengan ditutupi kipas.

"Jadi, mulai hari ini Nia akan menjadi dayang ku."

"Ya nona, saya akan melakukan yang terbaik!!." Ujar Gloxinia semangat.

"Hmm, Nia ya? kamu akan di tempatkan di kamar yang sama dengan Lili pelayan nya Sherlin..." Ujar Duchess Edinburgh.

"Baik nyonya Duchess... Terimakasih untuk kemurahan hati anda..."

...----------------...

Di dalam kamar Sherlin~

"Bagus!! Rencana kita berhasil!!." Sherlin bersorak ria sambil meloncat-loncat.

"Ya nona, rencana ini berjalan dengan sangattt mulus~." Gloxinia memegang tangan kanan Sherlin lembut.

"......" Felix diam, dia tidak bergeming sedikitpun dari tidurnya.

"Hahaha senang rasanya bisa bersama dengan nona setiap saat~." Gloxinia tersenyum bahagia dan memeluk erat tangan kanan Sherlin.

Sherlin hanya tersenyum tipis melihat Gloxinia yang sedang mengelus-elus kepalanya ke tangan kanannya itu.

'Ya... senang rasanya rencana sederhana kita bisa berjalan lancar...' Batin Sherlin.

...----------------...

Flashback buka :

"Eungh...hmmm"

Sherlin melenguh dan bergumam tidak jelas.

"Nona anda sudah bangun?." Tanya Gloxinia sambil tersenyum.

"...." Sherlin diam, dia sedang berusaha memahami situasi yang ada.

"Ini...apa aku....tidur!?." Ujar Sherlin terkejut.

"Dan dimana kita sekarang!?." Ucapnya sambil melihat-lihat persekitaran.

"Ya nona anda ketiduran tadi...dan kita sekarang ada di penginapan." Sahut Gloxinia.

"Huh bisa-bisanya!!! Katanya tidak akan mengantuk apalagi tidur. Terus ini apa!?. Dasar merepotkan." Felix mendengus kesal.

"Hehehe...aku tidak sengaja ketiduran~." Sherlin berucap pelan sambil cengengesan dan menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

"Hmph." Felix memalingkan wajahnya ke arah samping.

"Sudahlah Felix...apa kamu tidak merasa terlalu keras pada nona? nona adalah gadis kecil berumur 5 tahun...jadi, itu wajar Felix." Gloxinia menasihati Felix dengan halus.

Sherlin yang mendengar Gloxinia membelanya melirik ke arah Felix dan menunjukkan tatapan kemenangan yang seolah-seolah berkata...

'Heh, rasakan!!.'

Felix menahan kesalnya dia tersenyum paksa dan berdecak sebal.

"Ck, ya ya."

"Jadi, kalian membawa ku ke penginapan ya dan...ini!!! ini sudah subuh!?." Sherlin tersontak kaget.

"Ya nona."

"A-astaga...Kita harus segera kembali!!."

Sherlin merapikan pakaian nya yang kusut dan rambutnya yang berantakan.

"O-oh ya. Apakah ini sudah di bayar?." Tanya Sherlin sambil melihat ruangan penginapan.

"Tentu saja sudah nona, aku membayar nya dengan uang yang nona hasil kan dari menjual berlian..."

"Oh baiklah kalau begitu. Dan... bagaimana dengan rencana mu Gloxinia?."

"Tenang saja nona, saya sudah menyiapkan nya dengan matang..."

"Baguslah."

"Lalu nona, saya membutuhkan anda untuk menyempurnakan rencana."

"Ya? apa itu Gloxinia? ."

"Ketika anda di panggil oleh kepala pelayan kediaman anda untuk menemui saya...anda hanya harus menceritakan alasan saya ingin mengajukan permintaan dayang waktu kemarin dan mengubah panggilan saya..."

"Oh baiklah aku akan memanggil mu 'Nia' saja."

"Ya nona."

"Kalau begitu ayo kita kembali!!."

Felix dan Gloxinia menganggukkan kepalanya dan berubah.

Felix menjadi kucing putih pemeliharaan Sherlin, dan Gloxinia menjadi peri kembali dan menghilang.

Setelah itu Sherlin menggendong Felix lalu mengaktifkan sihir teleportasi.

Sriiinnggg.

Paattsss.

Wushhhh.

Lingkaran cahaya muncul di tengah-tengah kamar Sherlin. Di samping terlihat Lili sedang berdiam diri dan menatap ke arah cahaya itu dengan tatapan khawatir.

'Apakah nona sudah datang?.' Batin Lili berharap.

"Hahh~ Aku pulang..." Ujar Sherlin sambil meletakkan Felix ke lantai.

"Nona!!!!." Teriak Lili dengan lantang.

Lili berlari menghampiri Sherlin dan memeluk nya.

"Nona apakah anda baik-baik saja?? Anda tidak terluka kan??." Tanya Lili beruntun.

"Eum, tidak Lili, aku baik-baik saja." Sahut Sherlin.

"Syukurlah...Saya sangat khawatir karena anda pulang dengan sangat lama..."

"Lili apakah kamu berdiri semalaman disini?."

"Em..y-ya nona.."

"Hahhh~." Sherlin menghela nafas panjang.

'Tak kusangka Lili menunggu ku semalaman.'

"Nona apakah anda cukup tidur?. Saya khawatir anda kurang tidur... sebab anda pergi larut malam dan baru kembali subuh ini..."

"Haha tenang saja Lili aku sudah cukup tidur~. Yang aku butuhkan sekarang adalah mandi. Lili bantu aku."

"Ahh baik nona."

Sherlin membersihkan diri lalu melanjutkan aktivitas seperti biasanya, sampai Gloxinia datang.

Flashback tutup.

Tok tok.

Lili mengetuk pintu kamar Sherlin dengan hati-hati.

"Nona ini saya, apakah saya boleh masuk?." Tanya Lili sopan.

"Hm? ya Lili masuklah." Ujar Sherlin.

Gloxinia diam tidak bergeming, dia hanya tersenyum sambil mengelus-elus bulu Felix.

"Ada apa Lili?." Tanya Sherlin sambil tersenyum.

"Hehe nona, saya mendengar dari pelayan yang lain bahwa nona mengangkat seorang dayang...dan saya kemari ingin bertemu dan berkenalan dengannya."

"Oh... begitu...Aku senang kamu menerima Nia, Lili."

"Ya nona."

"Salam...saya adalah Lili, pelayan pribadi nona. Saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik untuk kebaikan nona..." Ujar Lili sambil membungkuk.

"Ya Lili, aku Nia... mohon kerja samanya juga...Lalu, sebaiknya kita tidak usah terlalu formal." Sahut Gloxinia sambil tersenyum.

"Ahh baik Nia.."

Sherlin yang melihat dua orang yang berbincang-bincang dengan baik itu hanya tersenyum manis.

Terpopuler

Comments

amanda

amanda

sabar thor sabar sabar😂

2023-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1 awal mula
3 Chapter 2 menyusun rencana
4 Info & Cast
5 Chapter 3 belajar sihir
6 Chapter 4 pergi belanja ke kota
7 Chapter 5 Mulai dekat
8 Chapter 6 Kemunculan William & sejarah kekaisaran Rubyn
9 Chapter 7 pertama kali mencoba sihir & masalah Felix
10 Chapter 8 kedatangan kakek
11 Chapter 9 kakek yang meresahkan
12 Chapter 10 Senjata api pertama
13 Chapter 11 Kakek kembali pulang
14 Chapter 12 Pergi berburu bersama & Ratu Peri 'Gloxinia'
15 Chapter 13 Felix pulih
16 Chapter 14 Memodifikasi Senjata
17 Chapter 15 Wortel & Tomat
18 Chapter 16 Kekuatan Felix
19 Chapter 17 Jalan-jalan bersama Felix & Gloxinia
20 Chapter 18 'Nia'
21 Chapter 19 Lili jatuh cinta?
22 Chapter 20 Kunjungan diam-diam
23 Chapter 21 Bertarung bersama guru Fernand
24 Chapter 22 Phael si penjual kue tamvan
25 Chapter 23 Mengapa?
26 Chapter 24 Memilih gaun
27 Chapter 25 Ini berlebihan!
28 Chapter 26 Karena kamu berbeda
29 Chapter 27 Pesta Robert 1
30 Chapter 28 Pesta Robert 2
31 Chapter 29 Sapu tangan
32 Chapter 30 Ayo berdansa!
33 Chapter 31 Keluarga kekaisaran Fritina
34 Chapter 32 Dukungan batin
35 Chapter 33 Duel & Teknik serangan baru 1
36 Chapter 34 Duel & Teknik serangan baru 2
37 Chapter 35 Perselisihan
38 Chapter 36 Clover, simbol keberuntungan
39 Chapter 37 Undangan
40 Chapter 38 Keputusan untuk menjadi bunga sosialita!
41 Chapter 39 Tsundere tingkat akut
42 Chapter 40 Risih
43 Chapter 40 Risih
44 Chapter 41 Suami takut istri
45 Chapter 42 Pelampiasan
46 Chapter 43 Pesta teh 1
47 Chapter 44 Pesta teh 2
48 Chapter 45 Pesta teh 3
49 Boleh baca, boleh tidak.
50 Chapter 46 Perdebatan antara dua bocah
51 Chapter 47 Kesalahpahaman yang berturut-turut
52 Chapter 48 Sup herbal meresahkan
53 Chapter 49 Wanita itu!?
54 Chapter 50 Kunjungan menara sihir
55 Chapter 51 Bertepuk sebelah tangan
56 Chapter 52 Pegunungan Deadly Ice 1
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1 awal mula
3
Chapter 2 menyusun rencana
4
Info & Cast
5
Chapter 3 belajar sihir
6
Chapter 4 pergi belanja ke kota
7
Chapter 5 Mulai dekat
8
Chapter 6 Kemunculan William & sejarah kekaisaran Rubyn
9
Chapter 7 pertama kali mencoba sihir & masalah Felix
10
Chapter 8 kedatangan kakek
11
Chapter 9 kakek yang meresahkan
12
Chapter 10 Senjata api pertama
13
Chapter 11 Kakek kembali pulang
14
Chapter 12 Pergi berburu bersama & Ratu Peri 'Gloxinia'
15
Chapter 13 Felix pulih
16
Chapter 14 Memodifikasi Senjata
17
Chapter 15 Wortel & Tomat
18
Chapter 16 Kekuatan Felix
19
Chapter 17 Jalan-jalan bersama Felix & Gloxinia
20
Chapter 18 'Nia'
21
Chapter 19 Lili jatuh cinta?
22
Chapter 20 Kunjungan diam-diam
23
Chapter 21 Bertarung bersama guru Fernand
24
Chapter 22 Phael si penjual kue tamvan
25
Chapter 23 Mengapa?
26
Chapter 24 Memilih gaun
27
Chapter 25 Ini berlebihan!
28
Chapter 26 Karena kamu berbeda
29
Chapter 27 Pesta Robert 1
30
Chapter 28 Pesta Robert 2
31
Chapter 29 Sapu tangan
32
Chapter 30 Ayo berdansa!
33
Chapter 31 Keluarga kekaisaran Fritina
34
Chapter 32 Dukungan batin
35
Chapter 33 Duel & Teknik serangan baru 1
36
Chapter 34 Duel & Teknik serangan baru 2
37
Chapter 35 Perselisihan
38
Chapter 36 Clover, simbol keberuntungan
39
Chapter 37 Undangan
40
Chapter 38 Keputusan untuk menjadi bunga sosialita!
41
Chapter 39 Tsundere tingkat akut
42
Chapter 40 Risih
43
Chapter 40 Risih
44
Chapter 41 Suami takut istri
45
Chapter 42 Pelampiasan
46
Chapter 43 Pesta teh 1
47
Chapter 44 Pesta teh 2
48
Chapter 45 Pesta teh 3
49
Boleh baca, boleh tidak.
50
Chapter 46 Perdebatan antara dua bocah
51
Chapter 47 Kesalahpahaman yang berturut-turut
52
Chapter 48 Sup herbal meresahkan
53
Chapter 49 Wanita itu!?
54
Chapter 50 Kunjungan menara sihir
55
Chapter 51 Bertepuk sebelah tangan
56
Chapter 52 Pegunungan Deadly Ice 1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!