1 hari sebelum kedatangan kakek Sherlin~
POV Sherlin
Hari ini aku seperti biasa menjalani kegiatan sehari-hari ku. Di pagi hari aku sarapan bersama kedua orangtua ku, dan berbincang-bincang. Kemudian aku dengan di ikuti Lili berjalan-jalan ke taman sebentar dan bersantai di gazebo sambil memakan cemilan. Lalu, setelah itu berdasarkan jadwal hari ini aku ada jadwal pembelajaran dengan tuan Torand yang mengajarkan sejarah, setelah itu belajar politik dengan tuan Nicholas dan kemudian belajar alat musik dengan madam Lilith.
Tiap-tiap pembelajaran memiliki jatah waktu sekitar 1,5 jam dan paling lama 2 jam.
Ahh ya aku lupa memberitahu kalian, kenapa belajar sihir itu tidak setiap hari atau bahkan kadang kadang? karena belajar sihir dengan guru/tuan Zelary itu jadwal nya seminggu 3 kali dengan berselang-seling hari dan juga ditentukan dengan bisa tidaknya tuan Zelary mengajar. Yahh~ itu wajar sih karena guru ku itu salah satu ketua di menara sihir, jadi dia pasti sibuk.
Lalu setelah melewati pembelajaran yang melelahkan aku bisa bersantai di gazebo dengan di temani kucing peliharaan ku, Felix.
"Hei Felix...aku tak sabar besok, aku ingin segera bertemu dengan kakek ku!!!." Ujarku semangat dengan senyuman penuh arti.
"Heh?!?! aku tebak pasti besok kamu akan melakukan sesuatu yang tidak-tidak dengan kakek mu itu." Sahut Felix datar.
"Ehh?? kamu menyimpulkan dari mana aku akan melakukan sesuatu yang tidak-tidak?? aku kan cuman mau meluluhkan dia saja dengan keimutan ku." Balasku cemberut.
"Aku mendapatkan kesimpulan itu dengan mudah. Senyumam penuh arti mu sangatlah terlihat dan tidak bisa disembunyikan oleh wajahmu bahkan orang yang rabun pun pasti bisa melihat nya. dan...kamu imut dari mananya? kamu itu mirip cabe me-. "
"Hufftt ya ya terserah lah." aku memotong perkataan Felix dengan nada malas.
'Huh kucing ini selalu saja menyebutku cabe merah? memangnya apa kemiripan cabe merah itu dengan ku?!?!.' Batinku kesal.
Yahhh aku mengalah pada Felix karena menyadari bahwa Felix itu ahli dalam adu bicara dan bermulut pedas, aku saja selalu kalah berdebat dengannya dan selalu mendapatkan kata-kata pedas darinya. Entah terbentuk dari mana keahlian bicara dan mulut pedasnya, apakah karena dia dulunya seorang ketua klan Rubah Salju yang selalu memerintah bawahan nya dengan sombong?. Hahhh~ itu meresahkan. Semakin dipikirkan semakin banyak pikiran(‾.‾“). Hmph sudahlah, tidak usah dipikirkan lagi.
...----------------...
Kemudian malam pun tiba.
Seperti biasa juga sekarang aku makan malam bersama kedua orangtuaku.
"Ayah, ibu. Besok Kakek akan datang pada waktu kapan? ." Tanya Sherlin.
"Kemungkinan kakek mu akan datang pada pagi hari. Tapi, itu tidak pasti karena mungkin bisa saja ada kendala. Sebab jarak kekaisaran Rubyn ke kekaisaran Fritina lumayan jauh." .
"Ya ayah mu benar. Tapi, tenang saja kakek mu pasti akan datang sayang." Sahut ibu ku tersenyum.
Lalu aku membalas perkataan ayah dan ibu ku dengan menganggukan kepala ku pelan dan berkata.
"Oh baiklah."
Kemudian setelah percakapan antara aku dan kedua orangtua ku selesai, makan malam pun berakhir. Lalu aku pun pergi ke kamar untuk bersantai.
Tap tap tap. Langkah kaki ku menggema di lorong-lorong yang bernuansa Eropa dan mevvah. Para pelayan yang berpapasan dengan ku memberi salam dan menyapa ku dengan sopan.
Lalu aku pun tiba di depan kamarku.
Kreett. Pintu dibuka oleh ku dan terpampang lah sebuah kamar tidur yang luas dan elegan, juga terlihat Felix yang berada di kasurku sedang tertidur. Tak menunggu lama aku langsung menjatuhkan tubuhku ke kasur besar milikku tanpa memperdulikan Felix yang ada di kasurku.
Bruukk.
Dengan tubuhku di jatuhkan tiba-tiba, Felix yang tertidur di kasur tubuh nya terkejut dan otomatis lompat ke atas lalu jatuh dengan pose lucu.
Gambaran Felix lagi terkejut dan badannya lompat keatas👇.
*Bayangin aja bulu nya putih keperakan dan matanya biru:^
Spontan aku yang melihat Felix tertawa terbahak-bahak.
"Bwahahahahaha...astaga lucu sekali!!! Fffttt hahahaha..eks-ekspresi..mu.. sangat lucu Felix!!! Kikikikik." Aku berkata dengan tergagap sambil menahan tawa.
"K-k-Kau!?!? Bocah tengik sial*n!!! beraninya kau!!!." Ucap Felix dengan ekspresi marah.
*Bayangin aja bulu nya putih keperakan dan matanya biru:^
"Hahahaha m-maafkan...aku Felix..fffttt hahahaha." Aku meminta maaf kepada Felix sambil menahan tawa.
"Kikikikik.. hahaha..a-aduh p-perutku sakit sekali..hahahaha.." Aku tertawa dengan memegang perutku sambil berguling-guling di kasur.
"Huh dasar bocah tengik!!! cabe merah!!! akan ku balas kau nanti!!." Ujar Felix menatap tajam diriku.
"Eh eh eh, Felix jangan marah~ a-aku hanya bercanda ya? jangan marah~."
"Hmph." Felix hanya mendengus dan memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Baiklah baiklah~ Felix aku minta maaf ya? jangan marah~ nanti aku akan memberikan mu makanan lebih banyak."
"Huh dasar kau bocah tengik!!! untung saja kau itu master/tuan ku kalau tidak aku akan segera menyerangmu."
"Teheee~ ya ya maaf maaf."
"Heh baiklah, aku akan memaafkan mu tapi, dengan syarat besok kamu harus memberikan ku makanan lebih banyak."
"Ya Felix."
Setelah perdebatan antara aku dan Felix selesai dan kami kembali akur. Aku lalu membersihkan diri dibantu dengan Lili dan langsung tidur.
>>>>>>>>✿<<<<<<<<
Kemudian hari datangnya kakek ke kediaman Duke Edinburgh pun tiba.
"Nona, ayo segera bangun dan bersiap." Lili membangunkan ku sambil menyibakkan selimut yang kupakai.
"Baiklah~." Aku menjawab Lili dengan nada malas.
Aku turun dari kasurku dan mulai mandi lalu berpakaian yang dibantu oleh Lili.
"Nona karena kakek anda akan datang pagi ini, sebaiknya anda berdandan dengan sangat cantik nona."
"Ya Lili, mohon bantuannya."
"Baik nona. Saya akan melakukan yang terbaik."
Beberapa saat kemudian.
Lili memilih pakaian yang cantik dan memakaikannya kepadaku.
Pakaian itu berwarna ungu dan putih yang bercorak bunga, di bagian pinggang nya ada sebuah pita hias dengan di baluti benang berwarna emas.
*Gambaran pakaian yang dipakai Sherlin👆.
Lalu untuk menyempurnakan penampilan aku juga memakai kalung permata sederhana berwarna ungu yang berbentuk seperti kupu-kupu. Dan mengenakan sepatu yang selaras dengan pakaian ku.
*Gambaran kalung nya👆.
Dan juga Lili menata rambutku dengan di sisir rapi dan di biarkan tergerai lalu Lili memakaikan bando dengan hiasan bunga yang selaras dengan pakaian ku.
"Astaga...ini...anda sangat menawan nona~."
"Haha begitukah? terimakasih Lili."
"Ya nona suatu kehormatan bisa melayani nona~."
"Jadi nona anda sebaiknya segera pergi menemui tuan Duke dan nyonya Duchess di bawah. Takutnya anda akan terlambat."
"Ya Lili."
"Mari nona saya antar."
Aku menganggukkan kepalaku lalu segera diantar oleh Lili untuk menemui orang tuaku.
Sesampainya dibawah.
"Oh my... putriku..kamu sangat cantik nak." Ibu memuji ku sambil memegang kedua tanganku.
"Ekhem ekhem...Ayo mari kita pergi ke depan. Aku tadi dapat kabar, sebentar lagi ayah mertua(kakek Sherlin) akan datang."
"Ya ayah."
Kemudian aku dan kedua orang tuaku yang di ikuti kepala pelayan dan para pelayan lainnya menuju ke depan teras mansion.
Para kstaria berbaris secara vertikal di kedua belah sisi jalan dari pintu masuk mansion sampai ke gerbang pintu kediaman ini.
tuk tak tuk tak. Langkah kaki kuda terdengar, kereta kuda dengan lambang pohon berwarna merah kekaisaran Rubyn masuk dari gerbang menuju teras mansion.
tap.
Seorang pemuda yang terlihat sangar dan tampan keluar dari kereta kuda dan menghampiri aku dan kedua orangtua ku lalu berkata.
"Yo lama tak jumpa."
"Selamat datang ayah mertua. Sebuah kehormatan anda berkunjung ke kediaman ini." Ayah mengucapkan selamat datang kepada pemuda tersebut dan-
'Eh? Ayah mertua?. Ahh aku pasti hanya salah pendengaran.'
"Selamat datang ayah. Lama tidak bertemu saya sangat merindukan anda." Ibu juga menyapa pemuda it-
'Ehhh?!?! I-ibu...menyebut pemuda sangar itu a-ayah?!?!. Ahhh itu tidak mungkin' Batin ku tidak percaya.
"Ya Riana, Roenharts. Dan...apakah ini cucuku? ternyata sudah besar ya dan juga dia tumbuh dengan cantik." Pemuda itu memuji ku dengan tersenyum m-
'Eits bentar.BENTAR. Dia menyebutku CUCUKU?. Apakah dia sudah setua itu? tapi kelihatannya dia masih seusia ayah.' Batin ku bingung.
"Cucuku Sherlin apa kamu tidak mau memeluk Kakek mu ini? sudah lama sekali tidak bertemu loh~."
"Eee?." Aku melirik ke ayah dan ibu bergantian untuk meminta tolong.
"Ahh ayah mertua, sepertinya Sherlin agak bingung dengan mu. Karena sudah lama tidak bertemu jadi dia mungkin lupa, wajar jika dia lupa karena seumurannya pasti juga mengalami nya." Ayah berkata dengan canggung.
"Ya ya itu benar ayah." Sahut ibu juga.
"...." Pemuda itu diam sejenak lalu berjongkok untuk menyamakan tinggi dengan ku.
"Hiks~ cucuku~ apakah kamu lupa dengan kakek?." Tiba-tiba saja pemuda itu memeluk ku dan berkata dengan nada lebay:^.
Hikkk. aku yang dipeluk tiba-tiba olehnya langsung tersontak kaget.
'Ahh jadi... pemud- tidak orang ini adalah kakek ku?. Ahhh sulit dipercaya~ dan juga tampilan nya saja yang sangar hatinya seperti nya lembek.' Batinku aneh.
"Ahh kakek a-aku dulu terjatuh dari tangga dan kepala ku sedikit sakit jadi kemungkinan itu penyebab aku Sedikit lupa dengan kakek." Ucap ku menghibur.
"Apa?? jadi begitu...tapi kamu sudah ingat dengan kakek sekarang kan?."
"Umm ya." Balas ku ragu.
"Hiks~ cucuku yang malang~."
...----------------...
Kemudian setelah itu kami langsung pergi ke ruang keluarga dan berbincang-bincang.
Aku masih tidak percaya dengan pemud- eh kakek ku ini. Dia sangat terlihat muda, bahkan hampir kelihatan seumuran dengan ayahku. Yahh dunia fantasy memang beda~
Huh sungguh meresahkan🗿.
...----------------...
Yo~ kembali lagi dengan saya:^
Chapter sekarang sudah diperlihatkan pemud- eh maksudnya kakek Sherlin yang terlihat sangar di luar tapi lembut didalam dan awet muda:^
Ini dia gambaran nya👇
*Maaf jika tidak cocok:^
Nantikan Chapter berikutnya ya~
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Higanbana Meili
pengen jadi Nenek tiri nya Sherlyn
2021-06-23
2
Nur Ahmad
weeeee kake muda.....sm ke sy nenek muda😅😅😅😅😅
2021-05-27
1
«L4LORD»
Felix rubah atau kucing?
menurutku rubah, tapi dianggap kucing.
2021-05-18
1